• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Sodonghilir meliputi satu wilayah kecamatan yang mencakup 12 Desa meliputi Sodonghilir, Cikalong, Muncang, Cipaingeun, Pakalongan, Leuwidulang, Raksajaya, Sepatnunggal, Parumasan, Sukabakti, Cukangkawung, dan Cukangjayaguna, dengan luas wilayah seluruhnya meliputi 9 862. 061 hektar dengan batas wilayah administratif yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Puspahiang, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Taraju dan Kecamatan Bojonggambir, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bantarkalong, dan sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Parungponteng dan Tanjungjaya.

Luas wilayah administrasi masing-masing desa di Kecamatan Sodonghilir, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7 berikut :

Tabel 7 Luas wilayah administrasi masing-masing desa di Kecamatan Sodonghilir.

No Desa Luas (Ha) Jumlah Dusun Jumlah RT

1 Sodonghilir 1 090. 3 8 41 2 Cikalong 1 171. 8 7 36 3 Muncang 904 8 48 4 Cipaingeun 430. 3 7 25 5 Pekalongan 489 5 17 6 Leuwidulang 466. 55 4 21 7 Raksajaya 463. 8 5 18 8 Sepatnunggal 750. 7 8 27 9 Parumasan 701. 5 5 35 10 Sukabakti 824. 7 6 42 11 Cukangkawung 1 515. 911 8 48 12 Cukangjayaguna 1 282. 695 7 30 Jumlah 10 091. 256 78 384

Sumber : Data Kantor Kecamatan Sodonghilir 2014

Luas wilayah pertanian Kecamatan Sodonghilir berada pada LS. 07O 29’

52. 17” BT 108o 04’ 51.9”

berada pada ketinggian 400-800 m dpl dengan konfigurasi lahan bergelombang, berbukit dan bergunung-gunung. Sedangkan suhunya berkisar antara 18o C pada malam hari dan 27oC pada siang hari. Kelembaban udara antara 60 persen sampai 80 persen. Seperti wilayah lainnya, Kecamatan Sodonghilir setiap tahunnya mengalami 2 (dua) musim yaitu musim kemarau antara Bulan April – September dan musim penghujan antara Bulan Oktober – Maret. Curah hujan rata-rata 2 225 mm/tahun termasuk tipe iklim B (Scmidth Ferguson) memiliki bulan basah antara 7-9 bulan dan bulan kering 3-5 bulan.

Secara arkeologi, sumber daya lahan Kecamatan Sodonghilir dapat dibagi dalam 3 (tiga) yaitu : (1) lahan sawah, (2) lahan kering dan (3) kolam. Lahan pertanian di Kecamatan Sodonghilir menempati proporsi paling luas yaitu

mencapai 78.90 persen (BP3K 2014). Kondisi ini menunjukkan bahwa dasar ekonomi masyarakat adalah sektor pertanian.

Desa Cikalong adalah salah satu desa di Kecamatan Sodonghilir yang mempunyai luas wilayah 1 497 Ha. Jumlah penduduk Desa Cikalong dilihat dari hasil pendataan pada bulan Juni 2012 sebanyak 7 014 jiwa, yang terdiri dari laki- laki 3 482 jiwa dan Perempuan 3 532 jiwa. Batas wilayah administratif yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Pusparahayu Kecamatan Puspahiang, Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cikubang Kecamatan Taraju, Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Muncang Kecamatan Sodonghilir dan Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sodonghilir Kecamatan Sodonghilir.

Dilihat dari topografi dan kontur tanah, Desa Cikalong secara umum merupakan kontur tanah yang tidak merata berupa persawahan dan daratan rendah yang berada pada ketinggian 200 M s/d 600 M diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata berkisar antara 23oC s/d 30oC. Orbitasi dan waktu tempuh dari ibukota kecamatan 4 km2 dengan waktu tempuh 10 menit dan dari ibukota kabupaten 23 km2 dengan waktu tempuh 90 menit. Jarak Desa terdekat dengan waktu tempuh 15 menit dengan jarak tempuh 5 km2 dan Desa terjauh dengan waktu tempuh 25 menit dengan jarak tempuh 15 km2 kemudian Kepunduhan terjauh dengan waktu tempuh 15 menit dan jarak 4.5 km2.

Peruntukan lahan di Desa Cikalong seperti yang terlihat pada tabel 8 dibandingkan dengan pemukiman, lahan kering yang dijadikan sebagai kebun memiliki luas lahan yang cukup besar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa potensi perkebunan di desa tersebut masih cukup besar terutama dalam hal pengembangan usahatani buah manggis.

Tabel 8 Pemanfaatan lahan di Desa Cikalong No Peruntukan lahan Desa Cikalong

Luas Lahan (Ha)

1 Sawah 220.938 2 Kolam 4.00 3 Lahan kering 909.786 4 Pemukiman 34.176 5 Perkantoran 2.90 Total 1 171.8

Sumber :BP3K Kecamatan Sodonghilir 2014

Adapun viasi dan misinya adalah “Desa Cikalong yang sedang berkembang diberbagai bidang, aman dan tertib menuju kesejahteraan serta berperan aktif dalam bidang Agribisnis hasil pertanian terutama usaha pemberdayaan Manggis dan menghasilkan hasil pertanian yang diupayakan masyarakat Desa Cikalong di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2016”.

Mata pencaharian penduduk Desa Cikalong mayoritas adalah petani dan atau buruh tani, secara umum mata pencaharian penduduk Desa Cikalong adalah sebagai berikut :

Tabel 9 Keadaan penduduk Desa Cikalong berdasarkan mata pencaharian No Mata Pencaharian Desa Cikalong

Jumlah orang % 1 Petani 1 687 41.72 2 Buruh tani 1 219 30.14 3 Buruh swasta 627 15.50 4 Pedagang 173 4.28 5 PNS 105 2.59 6 TNI/Polri 5 0.12 7 Karyawan swasta 154 3.81 8 Wirausaha lainnya 74 1.83 Total 4 044 100.00

Sumber : Data Kantor Desa Cikalong 2014

Karakteristik Responden Petani Manggis

Petani manggis khususnya yang berada di lokasi penelitian Desa Cikalong pada umumnya mengusahakan tanaman manggis sebagai mata pencaharian sampingan (tambahan penghasilan), hal ini dikarenakan buah manggis merupakan buah musiman yang hanya dapat dipanen pada bulan-bulan tertentu dan pada musim tertentu khususnya ketika musim kemarau. Tanaman manggis yang berada di lokasi penelitian Desa Cikalong bukan merupakan perkebunan khusus akan tetapi buah manggis umumnya merupakan warisan atau peninggalan dari orang tua terdahulu dan ditanam secara tumpang sari dengan tanaman-tanaman lainnya seperti palawija, kelapa, albasiah, mahoni, pisang, cengkeh, teh, kopi dan yang lainnya seperti yang terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Kebun Manggis Petani

Selain sebagai petani, mata pencaharian lainnya dari masing-masing petani responden yaitu sebagai pedagang, buruh, mengurus rumah tangga. Umur petani responden di lokasi penelitian Desa Cikalong berkisar antara 40 - 65 tahun. Usahatani manggis yang dimiliki pada umumnya merupakan peninggalan atau warisan dari orang tua, akan tetapi ada juga sebagian yang merupakan hasil tanam

sendiri dan hasil dari jual beli kebun. Luas panen buah manggis di lokasi penelitian Desa Cikalong yaitu 37.90 ha (BP3K 2014).

Tingkat pendidikan petani responden di lokasi penelitian Desa Cikalong adalah sebagian besar lulusan SD. Pendidikan formal juga menjadi salah satu yang mendasari keputusan petani dalam proses keputusan penjualan. Semakin tinggi pendidikan formal diharapkan petani dapat lebih terbuka dalam menyikapi informasi pasar yang didapatnya sehingga petani dapat mempunyai posisi tawar yang tinggi. Pendidikan formal untuk petani responden diklasifikasikan menjadi 3 yaitu SD, SMP dan SMA.

Tabel 10 Gambaran tingkat pendidikan petani

Tingkat Pendidikan Kelompok Tani

Jumlah Petani (Orang) Persentase (%)

SD/Sederajat 16 88.89

SMP/Sederajat 2 11.11

SMA/Sederajat 0 0

Total 18 100.00

Adapun jumlah pohon manggis yang dimiliki oleh petani responden berkisar antara 2 - 40 pohon yang masing-masing pohon memiliki lokasi yang berpencar-pencar atau terfragmentasi diantaranya ada yang dipekarangan rumah, dikebun, dan dipegunungan.

Petani yang dijadikan sampel atau responden dalam penelitian ini berjumlah 18 orang dengan kepemilikan jumlah pohon yang berbeda-beda seperti yang terlihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Sampel petani buah manggis

No Nama Jumlah pohon

(batang) Produksi per musim (kg) Rata-rata produksi 1 Dindin 20 400 20 2 Ajid 2 10 5 3 Jenal 20 500 25 4 Ruhiyat 5 200 40 5 Enah 2 375 187.50 6 Syahridin 9 875 97.22 7 Saripin 10 200 20 8 Husna 3 300 100 9 Patonah 4 300 75 10 Mujibah 8 550 68.75 11 Eti 3 87.5 29.17 12 Itim 3 150 50 13 Deem 3 750 250 14 Yani 2 500 250 15 Entik 6 250 41.67 16 Mujari 14 350 25 17 Ikah 12 1 000 83.33 18 Sukmanah 20 800 40 Jumlah 146 8 797.5 60.26

Karakteristik Lembaga Pemasaran Manggis

Lembaga pemasaran yang dijadikan responden sebanyak sebelas orang yang diambil dengan cara mengikuti alur aliran produk mulai dari petani responden sampai ke eksportir. Masing-masing responden memiliki jenis lembaga pemasaran yang berbeda-beda seperti yang terlihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Responden menurut jenis lembaga pemasaran

No Nama Jenis Lembaga Pemasaran

1 Lili Pedagang pengumpul kebun

2 Dindin Pedagang pengumpul kebun

3 Sahlia Pedagang pengumpul kebun

4 Udin Pedagang pengumpul kebun

5 Sueb Pedagang pengumpul desa

6 Endang Pedagang pengumpul desa

7 Gugun Pedagang pengumpul besar

8 Tatang Pedagang pengumpul besar

9 Nana Pedagang pengumpul besar

10 Asep Saepul Pedagang pengumpul besar

11 Asep Surya Eksportir

Lembaga pemasaran yang berada di Desa Cikalong terdiri dari pedagang pengumpul kebun, pedagang pengumpul kampung, pedagang pengumpul desa, sedangkan pedagang pengumpul besar berada di Kecamatan Puspahiang dan Eksportir yang berkantorkan di Sukabumi. Pedagang pengumpul kebun dan pedagang pengumpul kebun pada umumnya menjual buah manggis kepada pedagang pengumpul desa, akan tetapi ada juga yang langsung menjualnya kepada pedagang pengumpul besar yang berada di Kecamatan Puspahiang. Sedangkan pedagang pengumpul besar menjual manggis langsung kepada eksportir dan eksportir menjual produknya kepada konsumen luar negeri melalui buyer di negara Cina.

Pedagang Pengumpul Kebun

Pedagang pengumpul kebun adalah individu yang melakukan transaksi pembelian secara langsung kepada petani manggis mulai dari pemetikan, pengangkutan dari kebun, dan melakukan penjualan kepada pedagang pengumpul desa dan pedagang pengumpul besar yang berada di Puspahiang. Pedagang pengumpul kebun yang menjadi responden sebanyak 4 orang.

Pedagang Pengumpul Desa

Pedagang pengumpul desa adalah individu yang melakukan transaksi pembelian secara langsung kepada petani manggis mulai dari pemetikan, pengangkutan dari kebun, semua kegiatan tersebut dilakukan oleh petani itu sendiri. Selain dari petani manggis, pedagang pengumpul desa juga melakukan pembelian manggis dari pedagang pengumpul kebun dan melakukan menjualan kepada pedagang pengumpul besar yang berada di Puspahiang. Pedagang pengumpul desa yang menjadi responden sebanyak 2 orang.

Pedagang Pengumpul Besar

Pedagang pengumpul besar adalah individu yang melakukan transaksi pembelian dari petani manggis selain dari petani manggis, pedagang pengumpul besar juga melakukan pembelian manggis dari pedagang pengumpul kebun dan pedagang pengumpul desa, dan melakukan menjualan langsung kepada eksportir. Pedagang pengumpul besar yang menjadi responden sebanyak 4 orang.

Eksportir

Eksportir adalah individu yang melakukan transaksi pembelian manggis hanya dari pedagang besar yang berada di Puspahiang dan melakukan proses penjualan ke luar negeri melalui buyer dari negara Cina. Dan tujuan utama ekspor buah manggis Tasikmalaya adalah negara Cina.

Dokumen terkait