• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5.1. Gambaran Daerah Penelitian 5.1.1. Wilayah dan Topogafi

Desa Sukagalih merupakan salahsatu desa yang berada di wilayah Kecamatan

Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya seperti terlihat pada Lampiran 1. Letak Desa

Sukagalih berada 4 km dari Kecamatan Sukaratu, dan jarak ke Ibukota Kabupaten

Tasikmalaya 13 km yaitu daerah Singaparna, sedangkan untuk jarak dari ibukota

Propinsi Jawa Barat (Bandung) adalah 120 km. Batas – batas wilayah Desa Sukagalih,

Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai berikut:

a. Batas Wilayah Utara : Desa Sukasukur

b. Batas Wilayah Selatan : Desa Sukamahi

c. Batas Wilayah Barat : Desa Indrajaya

d. Batas Wilayah Timur : Desa Sukamaju

Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya memiliki luas

lahan mencapai 197.095 Ha yang digunakan untuk pemukiman, pertokoan, sekolahan,

tempat ibadah, pekuburan jalan, tanah sawah dan lain – lain seperti terlihat pada

Lampiran 2. Adapun perincian luas lahannya dapat dilihat pada Tabel 4.

Berdasarkan dari Tabel 4 diketahui bahwa 69,22 persen luas wilayah Desa

Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya digunakan untuk tanah sawah,

sedangkan sisanya adalah 30.782 persen adalah untuk permukiman, pekuburan,

Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Menurut Penggunaannya Tahun 2004

No Penggunaan Lahan Luasan (Ha) Persentase (%)

1 Pemukiman 29.525 14,98 2 Bangunan Umum 750 0,38 3 Pekuburan 1.806 0,92 4 Tanah Sawah 136.425 69,22 5 Lain – lain 28.589 14,51 Jumlah 197.095 100,00

Sumber: Data Monografi Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, 2004

Secara topografi daerah Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten

Tasikmalaya memiliki tinggi tempat ± 500 diatas permukaan laut dengan suhu udara

rata – rata berkisar 20 oC – 29 oC. Curah hujan rata-rata pada musim kemarau 800 mm dan pada musim hujan mencapai 2.540 mm. Kondisi ini memungkinkan penduduknya

untuk mengusahakan berbagai macam usaha pertanian seperti sawah, kebun, kolam,

ternak ayam, dan lain – lain.

5.1.2. Keadaan Sosial Ekonomi

Penduduk Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya

berjumlah 4.258 orang yang seluruh penduduknya beragama islam yang terdiri atas

2.152 orang laki – laki dan 2.106 orang berjenis kelamin perempuan dengan tingkat

pendidikan masyarakat Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya

seperti yang terlihat pada Tabel 5.

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk Desa

Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya berpendidikan SD yaitu

pendidikan formal, tetapi banyak pula (1300 orang) yang mengenyam pendidikan

pesantren atau madrasah, dan sisanya (769 orang) belum atau tidak mengenyam

pendidikan.

Tabel 5. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2004

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

TK 85 3,4 SD 2.189 87,6 SMP / MTs 95 3,8 SMU / MA 70 2,8 Diploma 20 0,8 S1-S3 40 1,6 Jumlah 2.499 100,0

Sumber: Data Monografi Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, 2004

Ditinjau dari segi mata pencaharian maka masyarakat Desa Sukagalih

Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada Tabel 6, mata

pencaharian yang paling utama adalah sebagai petani sebanyak 558 orang (16,5

persen), buruh tani sebanyak 1107 orang (32,8 persen), pedagang atau wiraswasta

1161 orang (34,4 persen), tukang 202 orang (6 persen), lainnya 339 orang (10 persen)

sebagai PNS, pensiunan dan jasa. Sebagian besar penduduk Desa Sukagalih

Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya mempunyai mata pencaharian sebagai

pedagang atau wiraswasta. Hal ini terjadi karena posisi Desa Sukagalih yang strategis

dekat pasar Indihiang dan jalan provinsi serta berbatasan dengan kecamatan Cisayong

dan kota Tasikmalaya sehingga banyak yang berjualan atau berwiraswasta karena

Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai salah satu pemasok komoditas

pertanian di pasar Indihiang.

Tabel 6. Jenis Mata Pencaharian Penduduk Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2004

Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)

PNS 30 0,89 POLRI 1 0,03 Pedagang 1.161 34,48 Petani 558 16,57 Tukang 202 6,00 Buruh tani 1.107 32,88 Pensiunan 277 8,23 Jasa 31 0,92 Jumlah 3.367 100,00

Sumber: Data Monografi Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, 2004

5.1.3. Sarana dan Prasarana

Jalan di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya relatif

kondisinya sudah bagus mencapai 90 persen jalan sudah beraspal, dan dalam kondisi

sedikit rusak dengan panjang jalan mencapai 5.5 km, jalan ini merupakan jalan

alternatif menuju objek wisata Gunung Galunggung. Sarana transportasi menuju Desa

Sukagalih relatif mudah, meskipun tidak ada angkutan umum roda empat (pedesaan),

selama ini sarana transportasi yang digunakan adalah angkutan roda dua (ojeg). Sarana

umum yang ada di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya dapat

Tabel 7. Sarana Umum di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2004

No Sarana Umum Jumlah (buah)

1 Mesjid 8 2 Mushola 34 3 SD 2 4 SMP 1 5 Pondok Pesantren 3 6 Waduk 4 7 Saluran Irigasi 5

Sumber: Data Topografi Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, 2004

5.1.4. Kondisi Pertanian Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya

Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya merupakan desa

yang luasan wilayahnya dipakai untuk tanah sawah mencapai 136.425 ha atau 69.218

persen. Jumlah waduk yang ada di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten

Tasikmalaya berjumlah empat buah yang bersumber dari dua buah sungai yaitu sungai

Ciloseh dan sungai Baranangsiang. Saluran irigasi sepanjang 2000 meter dengan lima

buah pintu pembagi. Sarana irigasi ini dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga air

dapat tersalurkan ke lahan pertanian.

Kehidupan bertani sebagian besar penduduk merupakan kegiatan turun

temurun, teknik budidaya yang diterapkan untuk padi secara umum sudah modern

dimana pengolahan tanahnya menggunakan traktor dengan menyewa, tetapi ada

sebagian petani yang masih menggunakan jasa ternak yaitu kerbau untuk mengolah

lahannya. Para petani di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya

yang melakukan rotasi tanaman. Petani yang tidak melakukan rotasi tanam mempunyai

alasan bahwa air tersedia secara kontinue.

5.2. Karakteristik Responden

5.2.1. Karakteristik Responden Petani Padi Ramah Lingkungan Metode SRI

Bertani merupakan kegiatan yang bersifat turun – temurun bagi petani Desa

Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Para petani pada umumnya

sudah terbiasa ke sawah sejak masih kecil, sehingga responden tidak asing lagi dengan

kegiatan bertani.

Budidaya padi dengan menggunakan metode SRI bagi petani merupakan hal

yang relatif baru, yang baru dilakukan oleh para petani Desa Sukagalih Kecamatan

Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2003, dan sampai saat ini yang bertahan

menanam padi ramah lingkungan metode SRI tinggal tujuh orang. Ketujuh petani padi

ramah lingkungan ini sebelumnya berusahatani padi secara konvensional, sejak adanya

program pemerintah tentang metode SRI dan PET maka ketujuh petani tersebut beralih

menjadi usahatani padi ramah lingkungan metode SRI sampai saat ini.

Sesuai dengan salahsatu tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis

pendapatan usahatani padi ramah lingkungan melalui metode SRI, maka dilakukan

wawancara dan melihat langsung kegiatan petani yang berjumlah tujuh orang petani

karena penarikan data yaitu dengan menggunakan metode sensus (complate

enumeration). Berdasarkan hasil wawancara dari responden diperoleh informasi bahwa petani sebagaian besar ( 28,57 persen) berusia dibawah 40 tahun sebanyak 2 orang,

kemudian diikutu oleh petani yang berusia 41 tahun sampai 45 tahun sebanyak dua

orang (28,57 persen), kemudian petani berusia 46 tahun sampai 50 tahun sebanyak satu

orang dan diikuti oleh petani berusia diatas 56 tahun sebanyak satu orang seperti yang

terlihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Penggolongan Petani Responden Padi Ramah Lingkungan Berdasarkan Usia

Golongan Umur Petani Jumlah (orang) Persentase (%)

• 40 tahun 2 28,57 41 – 45 tahun 2 28,57 46 – 50 tahun 1 14,29 51 – 55 tahun 1 14,29 • 56 tahun 1 14,29 Jumlah 7 100,00

Ditinjau dari segi tingkat pendidikan yang pernah diikuti maka dapat

digolongkan atas beberapa tingkatan yaitu tamat SD atau SR sebanyak dua orang

(28,57 persen), tamat SMP sebanyak satu orang (14,29 persen), tamat SMU atau

SPMA tiga orang, dan tamat Sarjana Sebanyak satu orang (14,29 persen) seperti

terlihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Penggolongan Petani Responden Padi Ranah Lingkungan Metode SRI Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

Tamat SD / SR 2 28,57

Tamat SMP 1 14,29

Tamat SMU 3 42,86

Diploma dan Sarjana 1 14,29

Jumlah 7 100,00

Status kepemilikan lahan yang ada di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu

dengan usahatani padi ramah lingkungan metode SRI yaitu petani pemilik penggarap

dan petani penyakap. Petani penggarap adalah petani yang menggarap lahan miliknya

sendiri, sehingga hasil panen dan biaya usahatani sepenuhnya menjadi tanggung jawab

pemilik. Sedangkan untuk petani penyakap yang terjadi di Desa Sukagalih Kecamatan

Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya secara umum adalah petani yang menggarap lahan

milik orang lain dan kemudian membayar sewanya dalam bentuk bagi hasil, yang

mana besarnya merupakan hasil kesepakatan antara pemilik tanah dengan penggarap,

dimana secara umum di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya

adalah jika petani tidak meminta pupuk kepada pemilik lahan maka persentase

pembagian hasilnya adalah 30 persen dari total penerimaan diberikan kepada pemilik

tanah dan 70 persen untuk petani penyakap, tetapi jika petani meminta pupuk kepada

pemilik lahan maka persentase kesepakatannya adalah 50 persen untuk penyakap dan

50 persen lagi untuk pemilik lahan. Secara umum jumlah petani padi ramah

lingkungan dilihat dari status kepemilikan lahan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Jumlah Petani Padi Ramah Lingkungan Metode SRI Menurut Status Kepemilikan Lahan

Status Kepemilikan Lahan Jumlah (Orang) Persentase (%)

Pemilik Penggarap 6 85,71

Penyakap 1 14,29

Jumlah 7 100,00

Berdasarkan Tabel 10 maka dapat dilihat bahwa petani padi ramah lingkungan

metode SRI yang berstatus pemilik penggarap relatif banyak yaitu enam orang atau

85,71 persen dan sebagian lagi adalah petani yang berstatus penyakap yaitu berjumlah

Luas lahan yang diusahakan secara ramah lingkungan dengan metode SRI oleh

petani di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya jumlah totalnya

adalah 1,762 ha, dengan jumlah yang relatif kecil dibandingkan dengan luas lahan total

tanah sawah yaitu 136.425 ha. Berdasarkan luas lahan garapannya, maka luas lahan

garapan yang diusahakan oleh petani dengan metode SRI dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Penggolongan Responden Petani Ramah Lingkungan Metode SRI Berdasarkan Luas Lahan Garapan

Luas Lahan Garapan Jumlah (Orang) Persentase (%)

< 2000 m2 3 42,86

• 2000 m2 s/d • 4000 m2 3 42,86

• 4000 m2 s/d • 6000 m2 0 0,00

• 6000 m2 1 14,28

Jumlah 7 100,00

Berdasarkan Tabel 11 maka dapat dilihat bahwa luas lahan garapan petani tidak

ada yang mencapai 1 Ha, luas lahan yang mengusaha dibawah 2000 m2 sebanyak 42,86 persen, begitu juga petani yang mengusahakan luas lahan antara 2000 m2 sampai 4000 m2 sebesar 42,86 persen dan luas lahan yang mengusahakan diatas 6000 m2 sebesar 14,29 persen.

Dilihat dari status usahanya responden yang usahatani yang dijalankan

merupakan pekerjaan pokok adalah sebanyak dua orang (28,57 persen) dan yang

menyatakan usahataninya merupakan pekerjaan sampingan sebanyak lima orang

(71,43 persen). Sebagian usaha sampingan tersebut adalah petani yang sehari – harinya

bekerja sebagai PNS dan pedagang. Jumlah dan persentase petani padi ramah

Tabel 12. Penggolongan Responden Petani Padi Ramah Lingkungan Metode SRI Berdasarkan Status Usahanya

Uraian Jumlah (Orang) Persentase (%)

Pokok 2 28,57

Sampingan 5 71,43

Jumlah 7 100,00

Secara umum karakteristik responden petani ramah lingkungan dengan

menggunakan metode SRI dapat dilihat pada Lampiran 3.

5.2.2. Karakteristik Responden Petani Konvensional

Karakteristik responden petani konvensional perlu dilihat untuk keperluan

mengetahui tingkat pendapatan yang diperolehnya, maka dipilih tujuh orang petani

sebagai responden konvensional dengan jumlah responden yang sama dengan

responden petani ramah lingkungan metode SRI, supaya dapat dibandingkan tingkat

pendapatannya. Karakteristik responden yang mengusahakan secara konvensional

Tabel 13. Karaktristik Responden Petani Padi Konvensional

No Uraian Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Umur • 40 tahun 0 0,00 41 – 45 tahun 0 0,00 46 – 50 tahun 2 28,57 51 – 55 tahun 1 14,29 • 56 tahun 4 57,14 2. Tingkat Pendidikan Tamat SD / SR 6 85,71 Tamat SMP 1 28,57

Tamat SMU / PGAA 0 0,00

Sarjana 0 0,00

3. Kepemilikan Lahan

Pemilih Penggarap 3 42,86

Penyakap 4 57,14

4. Luas Lahan Garapan

< 2000 m2 - • 2000 m2 s/d 4000 m2 3 42.86 • 4000 m2 s/d 6000 m2 2 28,57 • 6000 m2 2 28,57 5. Status Usaha Pokok 3 42,86 Sampingan 4 57,14

Secara umum karakteristik responden petani konvensional dapat dilihat pada

5.2.3. Karakteristik Responden Petani Terhadap Persepsi Usahatani Padi Ramah Lingkungan Metode SRI

Karakteristik responden untuk melihat persepsi petani terhadap usahatani padi

dengan menggunakan metode SRI adalah seluruh petani yang pernah mengikuti

pelatihan PET dan SRI pada tahun 2003 yang berada di Desa Sukagalih berjumlah 21

orang. Karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Karakteristik Petani Terhadap Persepsi Usahatani Padi dengan Menggunakan Metode SRI.

No Uraian Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Umur • 40 tahun 3 14,29 41 – 45 tahun 2 9,52 46 – 50 tahun 1 4,76 51 – 55 tahun 6 28,57 • 55 tahun 9 42,86 2. Tingkat Pendidikan Tamat SD / SR 11 52,38 Tamat SMP 3 14,29

Tamat SMU / PGAA 4 19,05

Sarjana 3 14,29

3. Tingkat Pendapatan

• Rp 500.000,00 9 42,86

Rp 5000.000,00 – Rp 1.000.000,00 4 19,05

• Rp 1.000.000,00 8 38,10

4. Jumlah Tanggungan Keluarga

< 4 orang 9 42,86 • 4 orang 12 57,14 5. Kepemilikan Lahan Pemilih Penggarap 12 57,14 Penyakap 9 42,86 6. Status Usaha Pokok 8 38,10 Sampingan 13 61,90 7. Lama Bertani < 15 tahun 5 23,81 • 15 tanun 16 76,19

Secara umum karakteristik responden petani padi terhadap persepsi usahatani

padi ramah lingkungan dengan menggunakan metode SRI dapat dilihat pada

VI. ANALISIS SISTEM USAHATANI PADI METODE SRI

Dokumen terkait