• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran dan Perberdaan Karakteristik Responden 1 Usia Responden

HASIL PENELITIAN

5.2 Gambaran dan Perberdaan Karakteristik Responden 1 Usia Responden

Distribusi usia respoden, yaitu pekerja bagian boiler PT X sebagai kelompok terpapar debu batubara dan pekerja bagian kantor packaging werehouse PT X sebagai kelompok tidak terpapar debu batubara dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut:

Tabel 5.1 Distribusi Usia Responden di PT X Tahun 2015

Usia (tahun)

Kelompok

Jumlah

Terpapar Tidak terpapar

n % N % n % 26 – 30 5 45,5 4 36,4 9 40,9 31 – 35 2 18,2 4 36,4 6 27,3 36 – 40 2 18,2 2 18,2 4 18,2 41 – 45 2 18,2 1 18,2 3 13,6 Jumlah 11 100 11 100 22 100

Berdasarkan tabel 5.1 terlihat mayoritas responden pada kelompok terpapar berada pada rentang usia 26 sampai 30 tahun (45,5%). Sedangkan pada kelompok tidak terpapar, usia responden mayoritas pada rentang 26 sampai 30 tahun (36,4%) dan 31 sampai 35 tahun (36,4%).

Tebel 5.2 Gambaran Perbedaan Statistik Usia Responden di PT X Tahun 2015

Kelompok Mean Std. deviasi Min Mak Modus

Terpapar 34,27 5,985 28 44 29 & 30

Tidak terpapar 33,36 4,884 28 45 30

Berdasarkan tabel 5.2 terlihat usia responden pada kelompok terpapar rata- rata 34,27 ± 5,985 tahun. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan usia rata-rata

responden pada kelompok tidak terpapar, yaitu 33,36 ± 4,884 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi usia responden kelompok terpapar dan tidak terpapar adalah homogen.

5.2.2 Masa Kerja Responden

Masa kerja responden kelompok terpapar dan tidak terpapar debu batubara di PT X dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut:

Tabel 5.3 Distribusi Masa Kerja Responden di PT X Tahun 2015

Masa Kerja (tahun)

Kelompok

Jumlah

Terpapar Tidak terpapar

N % n % N %

1 – 5 0 0 6 54,6 6 27,3

6 – 10 10 90,9 3 27,3 13 59,1

> 10 1 9,1 2 18,1 3 13.6

Jumlah 11 100 11 100 22 100

Tabel 5.3 menunjukkan pada hampir seluruh responden pada kelompok terpapar (90,9%) bekerja selama 6 sampai 10 tahun. Sedangkan pada kelompok tidak terpapar mayoritas (54,6%) mempunyai masa kerja 1 sampai 5 tahun. Hanya 13,6% dari total responden yang mempunyai masa kerja lebih dari 10 tahun. Perbedaan masa kerja responden pada kelompok terpapar dan tidak terpapar dijelaskan lebih lanjut pada tabel 5.4 di bawah ini:

Tabel 5.4 Gambaran Perbedaan Statistik Masa Kerja Responden di PT X Tahun 2015

Kelompok Mean Std. deviasi Min Maks Modus

Terpapar 8,73 1,849 8 14 8

Tidak terpapar 7,55 6,267 3 21 3

Tabel 5.4 menunjukkan rata-rata masa kerja pada kelompok terpapar adalah 8,73 ± 1,849 tahun, sedangkan pada kelompok tak terpapar rata-rata masa kerjanya 7,55 ± 6,267 tahun. Standar deviasi masa kerja pada kelompok terpapar

lebih besar, hal ini menunjukkan masa kerja responden pada kelompok terpapar lebih variatif. Pada kelompok terpapar, hampir semua responden minimal telah bekerja selama 8 tahun dan maksimal 14 tahun. Pada kelompok tidak terpapar, masa kerja responden minimal 3 tahun dan maksimal 21 tahun. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan masa kerja antara kelompok terpapar dan tidak terpapar dimana masa kerja responden pada kelompok terpapar rata-rata lebih lama dibanding pada kelompok tidak terpapar.

5.2.3 Status Gizi Responden

Status gizi responden kelompok terpapar dan tidak terpapar debu batubara di PT X dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut :

Tabel 5.5 Distribusi Status Gizi Responden di PT X Tahun 2015

Status IMT

Kelompok

Jumlah

Terpapar Tidak terpapar

n % n % n %

Kurang 1 9,1 0 0 1 4,5

Normal 2 18,2 5 45,5 7 31,8

Lebih 8 72,7 6 54,4 14 63,6

Jumlah 11 100 11 100 22 100

Tabel 5.5 menunjukkan status gizi responden pada kelompok terpapar dan tidak terpapar didominasi oleh status gizi lebih atau dapat dikatakan obesitas, yaitu 72,7% pada kelompok terpapar dan 54,4% pada kelompok tidak terpapar. Pada kelompok terpapar terdapat 1 orang (9,1%) yang berstatus gizi kurang, sedangkan yang normal 2 orang (18,2%). Pada kelompok tidak terpapar cukup banyak yang status gizinya normal, yaitu 45.5%. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok tidak terpapar lebih banyak yang mempunyai gizi normal dibandingkan pada kelompok terpapar.

Tabel 5.6 Gambaran Perbedaan Statistik IMT Responden di PT X Tahun 2015

Kelompok Mean Std. Deviasi Min Maks

Terpapar 27,069 5,396 17,63 37,02

Tidak terpapar 24,007 2,956 19,38 29

Tabel 5.6 menunjukkan IMT rata-rata kelompok terpapar sebesar 27,069 ± 5,396 kg/m2 dan termasuk dalam kategori IMT lebih atau obesitas. Sedangkan pada kelompok tidak terpapar rata-ratanya 24,007± 2,956 kg/m2, termasuk kategori normal. Nilai IMT paling rendah pada kelompok terpapar adalah 17,63 yang termasuk dalam ketegori status gizi kurang, sedangkan nilai IMT terendah pada kelompok tidak terpapar 19,38 yang termasuk dalam kategori status gizi normal. Beberapa hal tersebut menunjukkan terdapat perbedaan status gizi pada kelompok terpapar dan tidak terpapar.

5.2.4 Kebiasaan Merokok Responden

Kebiasaan merokok, berdasarkan status merokokknya, pada responden kelompok terpapar dan tidak terpapar debu batubara di PT X dapat dilihat pada tabel 5.7 berikut:

Tabel 5.7 Distribusi Kebiasaan Merokok Berdasarkan Status Perokok Responden di PT X Tahun 2015

Status Perokok

Kelompok

Jumlah Terpapar Tidak terpapar

n % n % n %

Perokok 7 63,6 8 72,7 15 68,2

Bukan perokok 4 36,4 3 27,3 7 31,8

Jumlah 11 100 11 100 22 100

Tebel 5.7 menunjukkan sebagian besar responden (68,2%) adalah perokok. Jumlah perokok pada kelompok terpapar adalah 63,6% dan pada kelompok tidak terpapar sebanyak 72,7%. Hal ini menunjukkan jumlah perokok

pada kelompok tidak terpapar lebih banyak. Lebih lanjut, kebiasaan merokok responden juga kelompokkan berdasarkan dosis rokoknya, yaitu dari hasil kali jumlah rokok yang dihisap perharinya (batang) dengan lama merokok (tahun), yang dapat dilihat pada tabel 5.8 berikut:

Tabel 5.8 Distribusi Kebiasaan Merokok Berdasarkan Dosis Rokok Responden di PT X Tahun 2015

Dosis rokok (batang tahun)

Kelompok

Jumlah Terpapar Tidak terpapar

n % n % n %

201 - 600 4 36,4 0 0 4 18,2

< 200 7 63,6 11 100 17 81,8

Jumlah 11 100 11 100 22 100

Kelompok terpapar : mean = 93,73 ± 127,03 ; min = 0 ; maks = 288 Kelompok tidak terpapar : mean = 46,09 ± 43,542 ; min = 0 ; maks = 120

Berdasarkan tabel 5.8 terlihat mayoritas reponden pada kelompok terpapar (63,6%) dosis rokoknya <200 batang tahun. Sisanya, sebesar 36,4% responden dosis rokoknya 201 – 600 batang tahun. Sedangkan pada kelompok tidak terpapar, 100% terkena dosis rokok <200 batang tahun. Terdapat perbedaan rata-rata dosis rokok yang dihisap responden, yaitu pada kelompok terpapar rata-rata 93,37 ± 127,03 batang tahun sedangkan pada kelompok tidak terpapar 46,09 ± 43,542 batang tahun. Dosis maksimal rokok yang dihisap pada kelompok terpapar 288 batang tahun, sedangkan pada kelompok tidak terpapar 120 batang tahun. Beberapa hal tersebut menunjukkan dosis rokok yang dihisap pada kelompok terpapar lebih tinggi dibanding pada kelompok tidak terpapar.

5.2.5 Kebiasaan Olahraga Responden

Kebiasaan olahraga responden dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu mempunyai kebiasaan olahraga jika melakukan olahraga minimal 3 kali/minggu selama minimal 30 menit/olahraga dan tidak mempunyai kebiasaan olahraga jika

frekuensi olahraga kurang dari 3 kali/minggu dalam waktu kurang dari 30 menit/olahraga. Kebiasaan olahraga responden pada kelompok terpapar dan tidak terpapar debu batubara di PT X dapat dilihat pada tabel 5.9 berikut :

Tabel 5.9 Distribusi Kebiasaan Olahraga Responden di PT X Tahun 2015

Kebiasaan olahraga

Kelompok

Jumlah

Terpapar Tidak terpapar

n % n % n %

Tidak 8 72,7 5 45,5 13 59,1

Ya 3 27,3 6 54,5 9 40,9

Jumlah 11 100 11 100 22 100

Berdasarkan tebel 5.9, pada kelompok terpapar mayoritas responden (72,7%) tidak memiliki kebiasaan olahraga. Sebaliknya, pada kelompok tidak terpapar lebih banyak responden yang mempunyai kebiasaan olahraga dibandingkan yang tidak berolahraga, yaitu 54,5%. Dapat disimpulkan kebiasaan olahraga pada responden kelompok tidak terpapar lebih baik.

Dokumen terkait