• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah KPS Gunung Gede

KPS Gunung Gede berdiri pada tanggal 15 Maret 1999 dengan badan hukum No. 121/BH/KDK 10.6/III/1999. Pada saat berdiri, koperasi ini didirikan oeh empat orang pengusaha sapi perah yaitu Bapak Djafar Sumantri, Bapak Adhi Marsadi, Bapak H. Yusuf Lengah dan Bapak Doddi Harsono. Koperasi ini berdiri karena dilatarbelakangi oleh permasalahan peternak dalam memasarkan susu. Pada saat itu, produksi susu tinggi namun, belum dapat diserap oleh pasar. Hal ini mengakibatkan harga jual susu yang semakin rendah.

Pada awalnya, koperasi ini hanya menjalankan kegiatan utama dalam menampung susu dari peternak dan memasarkannya. Namun, sejak Tahun 2005 Koperasi ini mengembangkan unit usahanya dengan membuat HAS Milk sebagai unit usaha pengolahan susu. Unit pengolahan ini dikembangkan melihat perkembangan harga susu yang sulit meningkat dari tahun ke tahun karena penyerapan susu yang belum optimal sehingga harga jualnya masih tetap rendah. Keberadaan unit pengolahan ini dirasakan sangat membantu peternak terutama dalam menyerap susu. Harga beli susu oleh HAS Milk juga cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan harga susu yang diterima oleh peternak. Saat ini, unit pengolahan ini sudah memproduksi berbagai olahan susu seperti susu dalam kemasan, yogurt, karamel, snack bahkan di tahun 2012 mulai mengembangkan wisata edukasi. Produk dari HAS Milik juga sudah dipasarkan ke berbagai tempat seperti supermarket, agen penjualan, pasar dan sekolah yang tidak hanya berada di daerah Sukabumi tetapi juga Jakarta, Bandung dan Cianjur.

Stuktur Organisasi

Struktur organisasi dan tatanan manajemen Koperasi di Indonesia diatur dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Di tahun 2012 sedang disosialisasikan mengenai Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian sebagai pergantian dari UU. No 25 tahun 1992. Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 koperasi terdiri atas Rapat Anggota, Pengurus dan Pengawas. Manajer dapat diangkat oleh koperasi sebagai pengelola untuk membantu tugas pengurus koperasi. Adapun struktur organisasi KPS Gunung Gede tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Gambar 4 Struktur Organisasi KPS Gunung Gede 2012a aSumber: Profile KPS Gunung Gede (2009)

Keanggotaan

Anggota dalam koperasi memegang peranan penting dimana angota berperan sebagai pemilik sekaligus pelanggan koperasi yang menggunakan jasa koperasi. Persyaratan untuk menjadi anggota di KPS Gunung Gede yaitu harus memiliki sapi perah, mau mengirimkan susunya ke koperasi serta membayar simpanan pokok sebesar Rp 50 000 pada awal masuk keanggotaan. Pada tahun 2012, jumlah anggota aktif KPS Gunung Gede sebanyak 38 orang. Adapun perkembangan keanggotaan KPS Gunung Gede adalah sebagai berikut:

RAPAT ANGGOTA PENGURUS: 1. Ketua 2. Sekretaris 3. Bendahara Staff Pengurus Badan Pengawas MANAGER Unit Simpan Pinjam Unit Pakan Ternak Unit Pembibi tan Unit Produ ksi Unit Pengolah an Hasil Ternak Unit Waser da Unit Pengola han Kompos Unit Makanan ternak Unit Peltek dan Keswan

Tabel 8 Perkembangan keanggotaan KPS Gunung Gede tahun 2009-2012a

Tahun Anggota

Aktif Binaan Tidak Aktif Calon Anggota

2009 33 3 37 18

2010 32 17 0 5

2011 32 18 12 0

2012 38 111 0 0

aSumber: Laporan pertanggungjawaban pengurus tahun buku 2012.

Berdasarkan Tabel tersebut terlihat bahwa trend perkembangan anggota aktif mengalami peningkatan. Namun, pada tahun 2010 sempat mengalami penurunan dikarenakan terdapat anggota yang keluar dari koperasi karena tidak memiliki sapi perah lagi dan memiliki kewajiban atau hutang kepada koperasi. Anggota KPS Gunung Gede saat ini terdiri atas dua kelompok peternak yaitu kelompok peternak Gembira dan Setia. Selain itu, terdapat juga anggota yang tersebar di daerah Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.

Rapat Anggota

Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota ini dihadiri oleh para anggota, pengurus, pengawas dan pejabat- pejabat yang berhubungan dengan koperasi. Rapat Anggota di KPS Gunung Gede telah dilaksanakan sejak koperasi berdiri sehingga di Tahun 2012 ini merupakan Rapat Anggota yang ke-XIII. Rapat anggota Tahun Buku 2012 telah dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2013 dan dihadiri oleh seluruh anggota aktif. Dalam Rapat Anggota tersebut dibahas mengenai beberapa hal yaitu Laporan Pertanggungjawaban Pengurus KPS Gunung Gede Tahun Buku 2012, Pembahasan Rencana Kerja dan RAPB Tahun 2013, Pengesahan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Tahun Buku 2013 dan Pengesahan Rencana Kerja dan RAPB Tahun 2013.

Pengurus

Pengurus koperasi merupakan salah satu perlengkapan koperasi yang diberikan kuasa oleh Rapat Anggota untuk melaksanakan kegiatan koperasi. Struktur kepengurusan dalam KPS Gunung Gede terdiri atas Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Pada Tahun 2012 struktur kepengurusan KPS Gunung Gede adalah sebagai berikut:

Ketua : Iwan Ramkar Sekretaris : Candra Setiawati Bendahara : Usep Supriatna Zen

Pada pelaksanaan Rapat Anggota Tahun Buku 2012, dibahas mengenai struktur kepengurusan KPS Gunung Gede, Bapak Usep selaku Bendahara koperasi berpindah tugas menjadi pengawas koperasi, sementara untuk bendahara

ditugaskan kepada Ibu Yuli yang sebelumnya bertugas sebagai staff bendahara. Struktur kepengurusan KPS Gunung Gede untuk Tahun 2013 menjadi:

Ketua : Iwan Ramkar Sekretaris : Candra Setiawati Bendahara : Yuli Setiawati

Badan Pengawas

Badan Pengawas merupakan salah satu perangkat koperasi yang diberi kekuasaan oleh Rapat Anggota untuk melaksanakan pengawasan serta pemeriksaan terhadap koperasi. Pemeriksaan ini dilakukan terhadap keadaan koperasi baik keadaan keuangan, penerimaan usaha serta pengeluaran koperasi. Selain itu, badan pengawas juga bertugas memeriksa pelaksanaan kegiatan koperasi apakah sudah sesuai dengan yang telah disepakati pada Rapat Anggota. Susunan Badan Pengawas KPS Gunung Gede tahun 2013 adalah sebagai berikut: Ketua : Usep Supriatna Zen

Anggota : Dani Riadi Ramkar

Karyawan

Karyawan yang bekerja di KPS Gunung Gede terdiri atas karyawan tetap dan tidak tetap. Karyawan tidak tetap merupakan karyawan yang bekerja di unit pengolahan hasil ternak HAS Milk. Karyawan tidak tetap ini merupakan siswa/i yang sedang bersekolah di sebuah SMA Swasta di Desa Cimangkok. Karyawan ini bekerja di HAS Milk dari pukul 08.00 hingga pukul 12.00, setelah itu karyawan ini bersekolah hingga Pukul 17.00. Keberadaan karyawan tidak tetap ini merupakan salah satu langkah koperasi untuk membatu anak-anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang SMA karena masalah keuangan.

Koperasi bekerja sama dengan Yayasan Darul Ihsan untuk membantu anak- anak di lingkungan sekitar bersekolah. Setiap anak yang menjadi karyawan di HAS Milk akan dibiayai seluruh keperluan sekolahnya. Mereka juga mendapatkan uang jajan yang berkisar dari Rp 30 000 hingga Rp 60 000 per minggu. Setiap hari mereka mendapatkan makan siang sebelum berangkat sekolah. Selain itu, mereka juga mendapat tabungan yang dapat diambil setelah lulus SMA. Setiap enam bulan sekali diadakan kegiatan wisata bagi para karyawan tersebut. Setelah lulus SMA maka karyawan tersebut dapat mencari pekerjaan di tempat lain tetapi ada juga yang menjadi karyawan tetap di HAS Milk.

Pada tahun 2012, karyawan tetap di koperasi berjumlah 10 orang yang bekerja di bagian keuangan koperasi, pengolahan susu di HAS Milk, pengiriman produk HAS Milk serta tester. Karyawan tidak tetap di koperasi yang bekerja di unit pengolahan hasil ternak HAS Milk di tahun 2012 berjumlah 40 orang yang terdiri atas siswa kelas X, XI dan XII di Darul Ihsan. Perkembangan jumlah karyawan KPS Gunung Gede adalah sebagai berikut:

Tabel 9 Perkembangan jumlah karyawan di KPS Gunung Gede tahun 2009-2012a

Tahun Karyawan tetap Karyawan tidak tetap Jumlah

2009 7 53 60

2010 7 53 60

2011 7 53 60

2012 10 40 50

aSumber: Wawancara dengan manajer unit pengolahan dan pengurus KPS Gunung Gede.

Penurunan yang terjadi pada tahun 2012 disebabkan karena 13 orang karyawan telah lulus SMA, 10 orang di antaranya memutuskan untuk bekerja menjadi karyawan di sebuah pabrik sementara 3 orang lainnya memutuskan untuk menjadi karyawan tetap di KPS Gunung Gede.

Permodalan KPS Gunung Gede

Koperasi sebagai badan usaha memerlukan modal dalam menjalankan kegiatan usahanya. Dalam koperasi terdapat dua jenis sumber modal yaitu modal sendiri dan modal luar. Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, donasi dan dana cadangan. Modal luar dapat didapatkan dari pinjaman kepada pihak luar. Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KPS Gunung Gede, modal koperasi diperoleh dari simpanan pokok, simpanan wajib, donasi serta dana cadangan yang didapat dari sisa SHU di tahun sebelumnya. Sedangkan untuk modal luar pada umumnya didapatkan dari lembaga keuangan seperti perbankan.

Sisa Hasil Usaha (SHU) dalam koperasi merupakan penerimaan usaha yang diperoleh setelah dikurangi biaya-biaya termasuk pajak. Pada KPS Gunung Gede SHU yang didapat akan dibagikan secara merata kepada anggota.

Unit Usaha KPS Gunung Gede

Unit usaha KPS Gunung Gede bergerak secara dinamis dari tahun ke tahun. Pada saat berdiri, KPS Gunung Gede hanya menjalankan unit usaha produksi susu segar yang membantu peternak dalam memasarkan hasil ternaknya. Berkembang dari unit usaha produksi tersebut mulai dibentuk unit usaha lainnya untuk membantu peternak dalam menjalankan kegiatannya. Unit usaha yang ada di KPS Gunung Gede semakin beragam dengan dibentuknya unit usaha unit usaha pakan ternak, unit usaha simpan pinjam, unit usaha waserda, unit usaha pengolahan kompos, unit usaha pengolahan susu serta pembibitan. Namun, untuk unit usaha pengolahan kompos kini sudah tidak berjalan lagi dan sedang dikembangkan unit usaha biogas.

Unit usaha pengolahan hasil ternak yaitu susu merupakan unit usaha yang sedang berkembang dan sangat berkontribusi dalam meningkatkan harga susu

yang diterima oleh peternak. Keberadaan unit usaha ini mampu menyerap susu dari peternak dengan harga yang cukup yang tinggi. Tahun 2012, unit pengolahan ini membeli susu dari koperasi seharga Rp 4 000 sehingga dapat meningkatkan harga susu yang diterima peternak. Produk yang dikeluarkan oleh unit usaha ini menggunakan HAS Milk sebagai nama produknya dan sudah terdaftar di Badan POM serta telah mendapat Sertifikasi Halal MUI. Adapun unit usaha yang masih dikelola saat ini oleh KPS Gunung Gede adalah sebagai berikut:

1. Unit Usaha Produksi

Unit produksi susu murni merupakan kegiatan utama yang dijalankan oleh KPS Gunung Gede. Unit ini bertugas untuk menerima susu yang diterima dari anggota sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan KPS Gunung Gede yang nantinya akan kembali dijual ke beberapa tempat seperti KPS Makmur, Bukit Baros, UPS, Loper serta HAS Milk yang merupakan salah satu unit dari koperasi. Pelayanan teknis peternakan juga menjadi salah satu bentuk pelayanan yang terdapat di unit usaha produksi. Pelayanan teknis yang disediakan meliputi pelayanan inseminasi buatan (IB), pengobatan dan pencegahan penyakit.

2. Unit Usaha Pakan Ternak

Unit usaha pakan ternak merupakan unit usaha yang bertugas untuk menyediakan pakan ternak bagi para anggota untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak. Pada saat ini, unit ini belum mampu melakukan pengolahan sendiri. Hal ini disebabkan karena kebutuhan pakan belum terlalu besar namun biaya investasi yang dibutuhkan untuk melakukan pengolahan sangat besar. Pada akhirnya, dilakukan langkah untuk melakukan kerja sama dengan supplier atau pabrik pakan yang ada untuk memenuhi kebutuhan pakan anggota. Pada tahun 2012, koperasi membeli pakan ternak dari pabrik seharga Rp 1 650 per kg dan menjual kepada peternak seharga Rp 1 750 per kg. Pakan ternak ini biasanya berupa campuran ampas tahu, kacang kedelai, dedak dan ampas kecap.

3. Unit Usaha Simpan Pinjam

Unit usaha simpan pinjam merupakan unit usaha yang dibentuk dalam rangka peningkatan pelayanan dan pemenuhan kebutuhan anggota. Setiap anggota yang melakukan pinjaman dikenakan beban bunga sebesar 1-2 persen per bulan. Dalam pelaksanaannya, tidak semua pinjaman dapat direalisasikan karena dilihat dari kemampuan membayar pinjaman dari anggota itu sendiri.

4. Unit Usaha Pengolahan Susu

Unit usaha pengolahan susu di KPS Gunung Gede menggunakan nama HAS Milk sebagai nama dari setiap produk yang diproduksinya. Unit dibentuk pada tahun 2005 melihat keberadaan susu yang tinggi namun belum dapat diserap oleh pasar seluruhnya. Produk dari HAS Milk ini sudah terdaftar di Badan POM dan telah mendapat Sertifikasi Halal dari MUI. Unit ini semakin berkembang terlihat dari semakin beragamnya produk yang diproduksi. Susu yang masuk akan diolah menjadi berbagai macam produk seperti susu dalam kemasan, yogurt, es yogurt, es susu, karamel dan milk stick. Selain kegiatan dalam pengolahan susu, unit usaha ini juga membuka wisata edukasi HAS Milk.

5. Unit Usaha Waserda

Unit usaha waserda (warung serba ada) merupakan unit usaha yang bertugas untuk menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh anggota. Unit ini menyediakan sarana produksi peternakan seperti obat-obatan, sepatu boat, sarung tangan, milkcan, dan alat-alat lainnya. Selain itu, unit ini juga menyediakan sembako serta merupakan salah satu tempat untuk pemasaran produk dari unit pengolahan susu HAS Milk.

6. Unit Usaha Pembibitan

Unit usaha pembibitan merupakan unit usaha yang bertugas untuk menyediakan sapi berkualitas bagi peternak. Selain itu, unit ini dibentuk agar dapat meningkatkan populasi sapi di anggota sehingga produksi susu dapat meningkat.

Dokumen terkait