• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Sistem Pengukuran Kinerja KPS Gunung Gede dengan Balanced Scorecard

Pengukuran kinerja merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan dalam sebuah organisasi. Pengukuran kinerja ini merupakan bentuk evaluasi terhadap kinerja yang telah dilakukan suatu organisasi. Hasil dari pengukuran kinerja ini dapat dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan di masa mendatang. Salah satu metode untuk pengukuran kinerja dapat dilakukan melalui Balanced Scorecard. Metode Balanced Scorecard mengukur kinerja organisasi tidak hanya melalui kinerja keuangan saja tetapi melalui empat perspektif yang berupa perspektif pelanggan, perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Dalam melakukan pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard

harus dilakukan perumusan sasaran strategis, indikator ukuran hasil serta target dari setiap perspektif. Kegiatan perumusan strategi, indikator ukuran hasil serta target merupakan hasil dari menerjemahkan visi dan misi yang telah dirancang oleh KPS Gunung Gede di tahun 2007.

Visi KPS gunung Gede adalah Berlandasakan Iman dan Taqwa kepada Allah menjadi Koperasi Unggul dengan Anggota Peternak Sapi Perah Termakmur di Indonesia. Berdasarkan visi tersebut KPS Gunung Gede merancang misi yang terdiri atas:

1. Meningkatkan motivasi anggota dalam berusaha secara terus menerus. 2. Meningkatkan kemampuan dan motivasi karyawan dalam bekerja secara

terus menerus.

3. Menjalin hubungan yang baik dengan stakeholders. 4. Inovasi tanpa henti.

5. Mengembangkan kemampuan berusaha dalam praproduksi, proses produksi serta pengolahan dan pemasaran hasil produksi.

6. Meningkatkan kemampuan pelayanan untuk sarana dan prasarana bagi peternak terutama simpan pinjam.

Berdasarkan visi dan misi yang telah dirancang oleh KPS Gunung Gede, maka dapat diketahui bahwa kesejahteraan atau kemakmuran anggota yang menjadi tujuan utama dari keberadaan KPS Gunung Gede. Tujuan ini lalu diwujudkan melalui pemberian layanan terbaik bagi anggota serta menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan harga jual susu serta membantu anggota dalam kegiatan beternak sapi. Ketika penetapan visi dan misi di tahun 2007, pada saat itu pula ditetapkan sembilan target utama yang ingin dicapai KPS Gunung Gede di tahun 2015. Sembilan target utama yang ingin dicapai tersebut adalah:

1. Pengadaan Cooling unit dan tangki susu. 2. Pengadaan Pabrik mini pengolahan susu.

3. Modal simpan pinjam Rp 100 000 000 (Seratus Juta Rupiah). 4. Penjualan kompos produksi KPS Gunung Gede.

5. Produksi susu minimal 150 000 liter per bulan. 6. Pengadaan unit pembibitan

7. Pengadaan 3 unit waserda.

8. Jalinan kerja sama dengan pemerintahan. 9. Pengadaan pabrik konsentrat mini.

Evaluasi terhadap Sembilan target utama yang pernah dirancang di tahun 2007 belum dilakukan secara menyeluruh dan terukur. Pada tahun 2012, secara umum dari Sembilan target utama tersebut telah tercapai 5 target dengan baik yaitu pengadaan cooling unit dan tangki susu, pabrik mini pengolahan susu yang terwujud dalam HAS Milk, modal simpan pinjam saat ini melebihi Rp 100 000 000, sehingga penetapan sasaran modal unit simpan pinjam untuk tahun 2012 sudah menjadi Rp 200 000 000, adanya unit pembibitan, kerja sama dengan pemerintah dalam bentuk pengembangan KPS serta kerja sama lainnya.

Pengadaan unit waserda juga telah terwujud namun baru terdapat 1 unit waserda saja. Selain itu, pengadaan pabrik konsentrat mini diwujudkan dalam bentuk kerja sama dengan supplier pakan ternak karena kebutuhan untuk pakan masih sedikit dibandingkan dengan biaya yang diperlukan untuk memproduksi pakan sendiri. Sasaran produksi susu minimal 150 000 liter per bulan belum dapat diwujudkan terlebih lagi produksi susu semakin menurun karena faktor iklim yang mengakibatkan keadaan sapi tidak berproduksi optimal, pakan yang kurang baik serta keberadaan populasi yang semakin menurun. Sementara untuk kompos, saat ini tidak menjadi sasaran strategis lagi namun lebih mengembangkan biogas dari pada kompos.

Realisasi pengukuran kinerja KPS Gunung Gede hanya sebatas apakah target utama yang ditetapkan di tahun 2007 telah terpenuhi atau tidak dan lebih fokus terhadap aspek yang mudah terukur seperti keuangan. Aspek lainnya seperti aspek anggota serta karyawan belum terukur dengan baik. Melalui metode

Balanced Scorecard pengukuran kinerja akan dilakukan tidak hanya terhadap aspek keuangan saja tetapi aspek lainnya yang terdapat dalam empat perspektif

Balanced Scorecard. Perancangan sistem pengukuran yang akan dilakukan di KPS Gunung Gede dengan menggunakan metode Balanced scorecard dimulai dari penentuan sasaran strategis, ukuran kinerja hasil serta target dari setiap indikator ukuran kinerja pada keempat perspektif Balanced Scorecard yang diasumsikan telah diimplemantasikan oleh KPS Gunung Gede, sehingga dalam

perancangannya disesuaikan dengan keadaan pada saat penetapan visi, misi serta sasaran yang ingin dicapai KPS Gunung Gede sejak tahun 2007 hingga tahun 2012.

Penentuan Sasaran strategis Balanced Scorecard

Penentuan sasaran strategis didasarkan pada visi serta misi yang telah dirancang oleh KPS Gunung Gede. Berdasarkan visi dan misi KPS Gunung Gede terlihat bahwa KPS Gunung Gede memiliki tujuan utama untuk terus memakmurkan anggotanya. Visi dan misi ini lalu diturunkan dalam rencana strategis KPS Gunung Gede yang dibicarakan bersama-sama dalam Rapat Anggota. Keberadaan visi, misi serta rencana strategis yang dijabarkan koperasi memiliki sasaran strategis yang ingin dicapai koperasi. Sasaran strategis ini dirumuskan dalam empat perspektif Balanced Scorecard yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Perspektif Pelanggan

Pelanggan koperasi merupakan anggota dari koperasi itu sendiri. Anggota memegang peranan penting dalam koperasi karena merupakan pemilik sekaligus pelanggan. Pada KPS Gunung Gede, kemakmuran anggota menjadi tujuan utama yang ingin dicapai. Sasaran strategis terhadap anggota dapat dilihat melalui kepuasan anggota terhadap kinerja KPS Gunung Gede serta kehadiran anggota pada saat RAT.

2. Perspektif Keuangan

Perspektif keuangan merupakan perspektif yang paling umum dijadikan acuan dalam menilai kinerja suatu organisasi. Koperasi sebagai salah satu badan usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya, memiliki sasaran strategis terhadap kegiatan usahanya. Sasaran strategis perspektif keuangan KPS gunung Gede dilihat dari rasio keuangan yang terdiri atas rasio likuiditas, rasio solvabilitas serta rasio rentabilitas. Selain itu, dilihat juga sasaran strategis koperasi melalui penerimaan usaha dan nilai Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif proses bisnis internal berfokus kepada berbagai proses internal yang akan berdampak pada kepuasan pelanggan serta pencapaian sasaran strategis keuangan koperasi. Pada perspektif ini sasaran strategis KPS Gunung Gede terdiri dari pengembangan usaha koperasi serta peningkatan aktivitas pada setiap unit usaha koperasi.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengidentifikasikan infrastruktur yang harus dibangun oleh organisasi dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja untuk jangka panjang sehingga, pada KPS Gunung Gede sasaran strategis yang ditetapkan untuk perspektif ini adalah adanya evaluasi kinerja secara rutin terhadap karyawan, kepuasan karyawan serta pembinaan terhadap anggota.

Penentuan Ukuran Kinerja Pencapaian Sasaran strategis

Ukuran kinerja ditentukan untuk melihat pencapaian terhadap sasaran strategis yang telah ditetapkan KPS Gunung Gede berdasarkan visi dan misi yang telah dijabarkan. Ukuran kinerja ini ditetapkan dari sasaran strategis yang

digunakan untuk mengukur keberhasilan KPS Gunung Gede dalam mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan. Dalam setiap perspektif terdapat sasaran strategis sehingga ukuran kinerja juga ditetapkan dengan menyesuaikan sasaran strategis yang ingin dicapai pada setiap perspektif. Ukuran kinerja KPS Gunung Gede dalam setiap perspektif adalah sebagai berikut:

1. Perspektif Pelanggan

Sasaran strategis yang ingin dicapai oleh KPS Gunung Gede pada perspektif pelanggan adalah kepuasan pelanggan serta tingkat kehadiran anggota pada saat RAT. Ukuran kinerja yang dapat digunakan untuk sasaran strategis kepuasan pelanggan pada perspektif ini adalah survey kepuasan anggota KPS Gunung Gede. Dalam mengukur kepuasan anggota akan dilibatkan 30 orang anggota KPS Gunung Gede. Sedangkan ukuran kinerja yang digunakan untuk kehadiran anggota dalam RAT adalah persentase kehadiran anggota pada saat RAT.

2. Perspektif Keuangan

Sasaran startegis pada perspektif keuangan terdiri atas tiga sasaran yaitu rasio keuangan, penerimaan usaha serta nilai SHU. Pada sasaran strategis rasio keuangan, ukuran kinerja dapat dilihat dari nilai rasio keuangan yang diperoleh koperasi pada tahun 2012 yang terdiri atas rasio likuiditas, rasio solvabilitas serta rasio rentabilitas. Ukuran kinerja yang akan digunakan untuk sasaran strategis penerimaan usaha adalah penerimaan usaha KPS Gunung Gede selama tahun 2012. Sedangkan ukuran kinerja yang akan digunakan untuk sasaran strategis nilai SHU adalah nilai SHU yang didapat koperasi selama Tahun 2012.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran strategis pada proses bisnis internal KPS Gunung Gede terdiri atas dua sasaran strategis yaitu pengembangan usaha koperasi serta peningkatan aktivitas pada setiap unit usaha koperasi. Ukuran kinerja untuk sasaran strategis pengembangan usaha koperasi adalah jumlah unit usaha yang dijalankan koperasi hingga pada tahun 2012. Sedangkan ukuran kinerja untuk sasaran strategis peningkatan aktivitas pada setiap unit usaha koperasi adalah peningkatan produksi susu, peningkatan penyerapan pakan ternak, peningkatan modal unit simpan pinjam, peningkatan penyerapan susu oleh unit pengolahan susu, peningkatan jumlah unit waserda serta peningkatan persentase keberhasilan kelahiran sapi.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Sasaran strategis yang ingin dicapai pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah adanya evaluasi kinerja karyawan secara rutin, kepuasan karyawan serta pembinaan terhadap anggota. Pada sasaran strategis adanya evaluasi kinerja karyawan secara rutin, ukuran kinerja dilihat dari berapa banyak rapat evaluasi yang dijalankan dalam satu tahun. Ukuran kinerja yang digunakan untuk sasaran strategis kepuasan karyawan adalah survey kepuasan karyawan yang akan melibatkan 30 orang karyawan. Sedangkan untuk sasaran strategis pembinaan anggota ukuran kinerja yang digunakan adalah jumlah petemuan yang dilaksanakan antara koperasi dan anggota selama tahun 2012.

Penentuan Target pada Ukuran Kinerja

Penentuan target dalam pengukuran kinerja diperlukan untuk mengukur apakah KPS Gunung Gede telah berhasil dalam menjalankan kegiatannya dilihat dari pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan. Penetapan target ini menjadi tolak ukur KPS Gunung gede dalam mencapai sasaran strategisnya. Setiap perspektif memiliki sasaran strategisnya sehingga setiap perspektif pun memiliki target atas setiap sasaran strategisnya masing-masing. Penetapan ini merupakan hasil kesepakatan bersama pihak-pihak yang terkait dalam koperasi. Penetapan target untuk KPS Gunung Gede pada setiap perspektif dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perspektif Pelanggan

Sasaran strategis untuk perspektif pelanggan di KPS Gunung Gede adalah kepuasan anggota serta kehadiran anggota pada saat RAT. Pada sasaran kepuasan anggota ukuran kinerja dilihat dari indeks kepuasan anggota dengan persentase target terhadap kepuasan anggota yang ditetapkan sebesar 90 persen. Pada sasaran strategis kehadiran anggota pada saat RAT, ukuran kinerja untuk melihat hal tersebut melalui tingkat kehadiran anggota pada saat RAT dengan target yang ditetapkan sebesar 100 persen di tahun 2012. 2. Perspektif Keuangan

Sasaran strategis untuk perspektif keuangan di KPS Gunung Gede terdiri atas tiga sasaran strategis. Sasaran strategis yang pertama adalah rasio keuangan yang terdiri atas rasio likuiditas dengan penetapan target maksimal 200 persen, rasio solvabilitas dengan penetapan target maksimal 40 persen dan rasio rentabilitas dengan penetapan target minimal 10 persen. Sasaran strategis yang kedua adalah penerimaan usaha koperasi dengan ukuran kinerja yang dilihat dari penerimaan usaha KPS Gunung Gede selama tahun 2012 dengan penetapan target sebesar Rp 1 664 400 000. Sasaran strategis yang ketiga adalah Sisa hasil Usaha (SHU) dengan ukuran kinerja yang dilihat melalui SHU KPS Gunung Gede selama tahun 2012 dengan penetapan target sebesar Rp 6 725 000.

3. Perspektif Proses Bisnsi Internal

Sasaran strategis pada perspektif proses bisnis internal terdiri dari pengembangan usaha koperasi serta peningkatan aktivitas pada setiap unit usaha di koperasi. Sasaran strategis pengembangan usaha koperasi memiliki ukuran kinerja yang dilihat dari macam unit usaha yang dijalankan koperasi dengan target jumlah unit usaha sebanyak 7 unit usaha yang terdiri atas unit usaha produksi, unit usaha pakan ternak, unit usaha simpan pinjam, unit usaha pengolahan, unit usaha waserda, unit usaha pembibitan, serta unit usaha kompos. Sasaran strategis pada peningkatan aktivitas pada setiap unit usahadi koperasi terdiri atas 6 ukuran kinerja yaitu peningkatan produksi susu dengan penetapan target sebesar 1 800 000 liter, peningkatan penyerapan pakan ternak dengan penetapan target sebesar 273 750 kg, peningkatan modal unit simpan pinjam dengan penetapan target sebesar Rp 200 000 000, peningkatan penyerapan susu oleh unit pengolahan dengan penetapan target sebesar 360 000 liter, peningkatan unit waserda dengan penetapan target 3 unit waserda serta peningkatan persentase kelahiran sapi dengan penetapan target sebesar 100 persen di tahun 2012.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Sasaran strategis pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terdiri atas adanya evaluasi kinerja karyawan secara rutin, kepuasan karyawan serta pembinaan anggota. Ukuran kinerja dari sasaran strategis adanya evaluasi kinerja karyawan secara rutin adalah jumlah rapat evaluasi yang diadakan dalam satu tahun dengan penetapan target sebanyak 12 kali rapat evaluasi dalam satu tahun. Ukuran kinerja untuk kepuasan karyawan adalah indeks kepuasan karyawan dengan penetapan target sebesar 90 persen. Sedangkan untuk ukuran kinerja pada sasaran strategis pembinaan anggota adalah jumlah pertemuan pihak koperasi dengan anggota dengan penetapan target sebanyak 12 pertemuan dalam satu tahun.

Ringkasan dari penetapan sasaran strategis, indikator ukuran kinerja hasil serta target pada setiap masing-masing perspektif dalam Balanced Scorecard di KPS Gunung Gede dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut:

Tabel 10 Rancangan Balanced Scorecard pada KPS Gunung Gede tahun 2012 Perspektif dan Sasaran Indikator Hasil Target 2012 Perspektif Pelanggan

Peningkatan kepuasan angota

Indeks kepuasan anggota 90 persen

Kehadiran anggota pada saat RAT

Persentase tingkat kehadiran anggota koperasi pada saat RAT

100 persen

Perspektif Keuangan Peningkatan rasio keuangan

Rasio likuiditas Maksimal 200 persen Rasio solvabilitas Maksimal 40 persen Rasio rentabilitas Minimal 10 persen Peningkatan penerimaan

usaha

Peningkatan penerimaan usaha koperasi

Rp 1 664 400 000

Peningkatan SHU Peningkatan SHU koperasi Rp 6 725 000

Perspektif Proses Bisnis Internal Pengembangan usaha

koperasi

Jumlah macam unit usaha 7 unit

Peningkatan aktivitas pada setiap unit usahadi

koperasi

Peningkatan produksi susu 1 800 000 liter Peningkatan penyerapan

pakan ternak

273 750 kg Peningkatan modal unit

simpan pinjam

Rp 200 000 000 Peningkatan penyerapan

susu oleh unit pengolahan

360 000 liter

Peningkatan unit waserda 3 unit

Peningkatan persentase keberhasilan kelahiran sapi

100 persen Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhaan

Adanya evaluasi kinerja secara rutin terhadap karyawan

Jumlah rapat evaluasi 12 rapat

Peningkatan kepuasan karyawan

Indeks kepuasan karyawan 90 persen

Peningkatan pembinaan anggota

Jumlah pertemuan dengan petani

12 pertemuan

Peta Strategis KPS Gunung Gede

Penjabaran dari visi, misi serta sasaran organisasi dijabarkan dalam peta strategis. Penjabaran melalui peta strategis ini bertujuan melihat hubungan sebab akibat serta keterkaitan antar satu sasaran startegis dengan sasaran strategis lainnya dalam perspektif Blanced Scorecard. Dalam pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Blanced Scorecard seharusnya mampu menjelaskan strategi unit bisnis melalui urutan sebab akibat. Sistem pengukuran yang dilakukan harus

mengidentifikasikan hubungan sebab akibat antara ukuran hasil dengan faktor pendorong kinerjanya.

Visi dan misi KPS Gunung Gede mengutamakan pada pencapaian kemakmuran anggotanya melalui peningkatan kinerja koperasi dari berbagai aspek. Hal ini diselaraskan dengan bagaimana sasaran strategis yang ingin dicapai KPS Gunung Gede berdasarkan tujuan utamanya. Dalam pengukuran kinerja KPS Gunung Gede, setiap ukuran hasil serta faktor pendorong pada setiap perspektif memiliki hubungan sebab akibat antara satu dengan yang lainnya yang dapat dilihat melalui Peta Strategis KPS Gunung Gede sebagai berikut:

1. Perspektif Pelanggan

Pelanggan yang dimaksud dalam koperasi merupakan anggota koperasi. Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang unik karena memiliki dua identitas dimana anggota merupakan pemilik juga pelanggan dari koperasi itu sendiri. Pengkuran kinerja KPS Gunung Gede pada perspektif pelanggan juga melihat anggota sebagai pelanggan koperasi. Anggota menjadi tujuan utama dalam menjalankan kegiatan koperasi. Koperasi pada dasarnya dibangun oleh angota untuk bergerak bersama-sama demi kemajuan bersama. Sehingga, anggota merupakan asset penting dalam koperasi, karena tanpa anggota koperasi tidak akan berdiri dan berjalan dengan baik, sehingga sasaran strategis pada perspektif pelanggan di fokuskan pada kepuasan anggota terhadap kinerja koperasi serta kehadiran anggota pada saat RAT. Kepuasan anggota dilihat melalui indeks kepuasan anggota aktif pada koperasi sedangkan kehadiran anggota pada saat RAT dapat dilihat melalui tingkat kehadiran anggota pada saat RAT. Meningkatnya kepuasan angota serta tingkat kehadiran anggota pada saat RAT menggambarkan kemakmuran anggota sesuai dengan visi dan misi koperasi. Pencapaian kinerja pada perspektif pelanggan juga dipengaruhi oleh pencapaian kinerja pada perspektif keuangan yang dilihat dari rasio keuangan, penerimaan usaha dan SHU. Semakin baik pencapaian yang didapat pada perspektif keuangan akan mempengaruhi kepuasan anggota serta tingkat kehadiran anggota pada saat RAT.

2. Perspektif Keuangan

Sasaran strategis koperasi pada perspektif pelanggan dapat tercapai jika koperasi dapat mendorong anggota untuk bertransaksi aktif dengan koperasi. Transaksi aktif ini terwujud karena adanya partisipasi dan kontribusi anggota terhadap koperasi, sehingga koperasi perlu untuk mencari langkah agar anggota semakin meningkatkan transaksi aktif dengan koperasi. Salah satu langkah koperasi yang dapat dilakukan adalah melalui SHU yang akan dibagikan kepada anggota. Semakin besar SHU, maka anggota akan semakin tertarik untuk bertransaksi aktif di koperasi. Agar perolehan SHU semakin besar, maka koperasi harus dapat meningkatkan kegiatan jual beli pada setiap unit usaha koperasi. Berdasarkan hal tersbut, sasaran strategis KPS Gunung Gede pada perspektif keuangan adalah rasio keuangan, penerimaan usaha serta SHU yang dipengaruhi oleh keberadaan unit usaha KPS Gunung Gede.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran perspektif bisnis internal memiliki hubungan sebab akibat dengan perspektif keuangan dimana peningkatan penerimaan usaha yang akan

berpengaruh pada rasio keuangan dan SHU akan meningkat jika kegiatan usaha pada setiap unit bisnis di koperasi meningkat. Penerimaan usaha yang didapatkan ini didapatkan dari penjualan susu yang dipengaruhi produksi susu, penyerapan pakan ternak, peningkatan modal unit simpan pinjam, penyerapan susu oleh unit pengolahan, waserda serta peningkatan persentase keberhasilan kelahiran sapi. Peningkatan yang terjadi pada setiap unit usaha yang ada di KPS Gunung Gede ini dapat semakin mengembangkan unit usaha lainnya di koperasi. Akibat dari adanya peningkatan kegiatan baik penjualan maupun produksi pada unit usaha koperasi akan mempengaruhi keuangan koperasi melalui peningkatan penerimaan usaha.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Sasaran strategis pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terdiri atas adanya evaluasi kinerja karyawan secara rutin, kepuasan karyawan serta pembinaan terhadap anggota. Sasaran strategis pada perspektif ini juga berpengaruh terhadap perspektif proses bisnis internal. Salah satu pengaruh yang dapat terlihat adalah pada pembinaan anggota, jika anggota berhasil dibina oleh koperasi sehingga kemampauan anggota dalam beternak meningkat maka hasil produksi susu yang dihasilkan juga akan semakin meningkat. Selain itu, perlunya kepuasan karyawan agar karyawan merasa semakin nyaman bekerja di koperasi sehingga berusaha untuk memberikan kinerja terbaik selama bekerja di koperasi. Kinerja yang baik dari karyawan ini akan berpengaruh terutama terhadap kegiatan di pengolahan susu. Evaluasi kinerja karyawan juga penting untuk diadakan secara rutin sehingga dalam menjalankan kegiatan di koperasi dapat lebih baik lagi dan dapat lebih optimal dalam memberikan pelayanan kepada angggota.

Peta Strategis KPS Gunung Gede dimulai dengan visi dan misi koperasi yang memiliki tujuan utama untuk kemakmuran anggota.Visi dan misi ini dapat tercapai dengan semakin meningkatkan kepuasan anggota melalui pelayanan optimal dari koperasi serta dari peningkatan keuangan melalui SHU yang dibagikan untuk anggota. Peningkatan penerimaan usaha yang akan berakibat pada SHU ini tidak akan terjadi tanpa peningkatan dari kegiatan yang dijalankan oleh unit usaha koperasi. Kemampuan sumberdaya manusia baik dari karyawan maupun anggota harus semakin ditingkatkan dalam mewujudkan karyawan dan yang berkompeten dan professional serta anggota yang berkualitas baik untuk mendukung berjalannya seluruh kegiatan yang dijalankan koperasi. Peta strategis ini pada akhirnya menggambarkan hubungan sebab akibat antara satu perspektif dengan perspektif lainnya yang dapat dilihat melalui gambar Peta Strategis KPS Gunung Gede, yaitu:

Gambar 5 Peta Strategis KPS Gunung Gede

VISI: Berlandasakan iman dan taqwa kepada Allah menjadi koperasi unggul dengan anggota peternak sapi perah termakmur di Indonesia.

MISI

1. Meningkakan motivasi anggota dalam berusaha secara terus menerus. 2. Meningkatkan kemampuan dan motivasi karyawan dalam bekerja secara

terus menerus.

3. Menjalin hubungan yang baik dengan stakeholders. 4. Inovasi tanpa henti

5. Mengembangkan kemampuan berusaha dalam praproduksi, proses produksi serta pengolahan dan pemasaran hasil produksi.

6. Meningkatkan kemampuan pelayanan untuk sarana dan prasarana bagi peternak terutama simpan pinjam.

Kepuasan anggota Survei kepuasan anggota Kehadiran anggota pada saat RAT

Persentase tingkat kehadiran anggota pada saat RAT

Rasio Keuangan

Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas

Penerimaan usaha koperasi Total penjualan koperasi SHU SHU Koperasi i Pengembangan unit usaha Jumlah macam unit usaha

Peningkatan kegiatan usaha

Dokumen terkait