• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.8. Teknis dan Analisa Data Penelitian

5.1.4. Gambaran Jenis Kelamin Pada Anak Usia 6 sampai 24

Jenis kelamin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbedaan antara perempuan dan laki-laki berdasarkan ciri fisik biologis yang tidak dapat ditukar. Berikut persentase antara anak laki-laki dan perempuan

6 - 12 Bulan 45.7% 13 - 18 Bulan 30.9% 19 - 24 Bulan 23.4%

pada anak usia 6 sampai 24 bulan di Psyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang.

Grafik 5.4

Jenis Kelamin Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Grafik 5.4 menunjukkan bahwa anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten sebagian besar berjenis kelamin laki-laki.

5.1.5. Gambaran Status Berat Bayi Lahir Rendah Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Status berat bayi lahir rendah (BBLR) biasanya dinyatakan jika bayi lahir dan berat badannya saat lahir kurang dari 2500. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan persentase anak dengan BBLR pada anak usia 6 sampai 24 bulan di Psyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang sebesar 6.4%. Untuk lebih jelasnya berikut persentase BBLR.

laki-laki 51.1%

perempuan 48.9%

Grafik 5.5

Status Berat Bayi Lahir Rendah Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Grafik 5.5 menunjukkan bahwa anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten sebagian besar tidak memiliki riwayat BBLR.

5.1.6. Gambaran Pengetahuan Ibu Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Dalam penelitian ini pengetahuan ibu diukur melalui jawaban responden (ibu) terhadap pertanyaan yang diberikan meliputi motorik kasar anak dan pemberian stimulis terhadap anak. Pengetahuan ibu dikategorikan menjadi tiga, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Berikut persentase pengetahuan ibu pada anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Pandeglang sebesar 4.3% pengetahuan ibu rendah. Untuk lebih jelasnya berikut persentase pengetahuan ibu.

BBLR 6.4%

Normal 93.6%

Grafik 5.6

Pengetahuan Ibu Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Grafik 5.6 menunjukkan bahwa ibu anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten sebagian besar memiliki pengetahuan yang tinggi terkait status perkembangan motorik kasar.

5.1.7. Gambaran Tingkat Pendidikan Ibu Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Tingkat pendidikan dalam penelitian ini merupakan Jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah diselesaikan oleh ibu anak dalam sistem pendidikan nasional (Marwati, 2010). Menurut hasil penelitian diperoleh bahwa persentase rendah pendidikan ibu pada anak usia 6 sampai 24 bulan di Psyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi

Rendah 4.3% Sedang 34.0% Tinggi 61.7%

Kabupaten Pandeglang sebesar 64.9% ibu berpendidikan rendah untuk lebih detailnya berikut paparan datanya.

Grafik 5.7

Tingkat Pendidikan Ibu Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Grafik 5.7 menunjukkan bahwa ibu anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten sebagian besar memiliki tingkat pendidikan yang rendah. 5.1.8. Gambaran Tingkat Pendidikan Ayah Pada Anak Usia 6 sampai 24

bulan Di Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Sama halnya dengan tingkat pendidikan ibu, tingkat pendidikan ayah pun diukur berdasarkan pendidikan formal terakhir yang pernah diselesaikan oleh ayah anak dalam sistem pendidikan nasional. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa persentase tingkat pendidikan ayah pada anak usia 6 sampai 24 bulan di Psyandu Desa Pari Kecamatan

Rendah 64.9% Tinggi

Mandalawangi Kabupaten Pandeglang sebesar 43,6% ayah berpendidikan rendah untuk lebih detailnya berikut paparan datanya.

Grafik 5.8

Tingkat Pendidikan Ayah Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Grafik 5.8 menunjukkan bahwa ayah anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten sebagian besar memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. 5.1.9. Gambaran Status Ekonomi Keluarga Pada Anak Usia 6 sampai 24

bulan Di Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Status ekonomi keluarga merupakan Penghasilan keluarga yang dukur dengan pendapatan UMP dalam penelitian ini merupakan UMP daerah pandeglang. Berdasarkan hasil penelitian status ekonomi keluarga pada anak usia 6 sampai 24 bulan di Psyandu Desa Pari Kecamatan

Rendah 43.6% Tinggi

Mandalawangi Kabupaten Pandeglang sebesar 63.8% keluarga berpenghasilan rendah. Berikut pemaparan lengkapnya.

Grafik 5.9

Status Ekonomi Keluarga Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Grafik 5.9 menunjukkan bahwa keluarga dengan anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten sebagian besar memiliki status ekonomi yang tinggi.

5.1.10.Gambaran Jumlah Anak Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Jumlah anak dalam penelitian ini merupakan jumlah anak kandung yang telah dilahirkan ibu dalam keluarga. Pembatasan jumlah anak pada penelitian ini sama dengan batasan pemerintah yaitu dua anak. Menurut hasil penelitian persentase keluarga pada anak usia 6 sampai 24 bulan di

Rendah 36.2%

Tinggi 63.8%

Psyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang sebesar 59.6% keluarga memiliki jumlah anak 3 atau lebih. Berikut pemaparan lengkapnya.

Grafik 5.10

Jumlah Anak Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Grafik 5.10 menunjukkan bahwa orang tua anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten sebagian besar memiliki 3 anak atau lebih. 5.1.11.Gambaran Stimulus Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Desa Pari

Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Stimulus pada penelitian ini maksudnya adalah rangsangan dari peristiwa-peristiwa sosial yang datang dari lingkungan luar diri anak yang dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak, seperti cara orang tua mengasuh mendidik dan membesarkan anak yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak, seperti yang ditunjukkan jawaban responden

Cukup 40.4%

Banyak 59.6%

pada angket. Berdasarkan hasil penelitian stimulasi pada anak usia 6 sampai 24 bulan di Psyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang sebesar 25,5% anak dengan stimulasi rendah. Berikut pemaparan persentase stimulus pada anak usia 6 sampai 24 bulan di Psyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang.

Grafik 5.11

Stimulus Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Grafik 5.11 menunjukkan bahwa anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten sebagian besar memiliki stimulasi yang cukup dari pengasuhnya.

Kurang 25.5%

Cukup 74.5%

5.2.Analisa Bivariat

5.2.1. Hubungan Status Gizi Dengan Status Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, dimana kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa. Status gizi yang kurang akan mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik kasar anak (Soetjiningsih, 1995). Berikut hasil penelitian yang menunjukkan hubungan status gizi dengan status perkembangan motorik kasar anak dapat dilihat pada tabel berikut.

Setelah dilakukan uji chi-square pada variabel status gizi dan motorik kasar didapatkan sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E) kurang dari 5 sebanyak 6 sel (75%), dengan dengan demikian harus dilakukan penggabungan kategori-kategori yang semakna dalam rangka memperbesar harapan dari sel-sel tersebut. Maka status gizi dirubah menjadi dua kategorik yaitu, 0 = status gizi bermasalah (gabungan dari kaegori 0,1 dan 3) dan 1 = status gizi baik.

Tabel 5.1 Gambaran Status Gizi berdasarkan Status Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa

Pari Kecamatan Mandalawangi tahun 2014 Status Gizi

Status Perkembangan

Motorik Kasar Total

p Terlambat Normal n % n % n % Status Gizi Bermasalah 5 55.6% 4 44,4% 2 100% 0.009 Status Gizi Baik 12 14,1% 73 85,9% 4 100%

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari seluruh balita terdapat 14.1% anak usia 6 sampai 24 bulan yang memiliki status gizi baik dan memiliki status perkembangan motorik kasar terlambat, sedangkan 55,6% anak usia 6 sampai 24 bulan yang memiliki status gizi buruk dan memiliki status perkembangan motorik kasar terlambat, serta dari analisis bivariat diperoleh nilai p=0,009, artinya status gizi secara signifikan berhubungan dengan status perkembangan motorik kasar anak. 5.2.2. Hubungan Umur Dengan Status Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Berikut hasil penelitian yang menunjukkan hubungan antara umur dengan status perkembangan motorik kasar anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.2 Gambaran Umur berdasarkan Status Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa

Pari Kecamatan Mandalawangi tahun 2014 Umur

Status Perkembangan

Motorik Kasar Total P

Terlambat Normal

n % n % n % 0,422

6-12 9 20,9% 34 79,1% 43 100%

13-18 3 10,3% 26 89,7% 29 100%

19-24 5 22,7% 17 77,3% 22 100%

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari seluruh balita kelompok 19-24 yang memiliki status perkembangan motorik terlambat paling banyak yaitu sebesar 22,7%, serta dari analisis bivariat diperoleh nilai p=0,422, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dan staus perkembangan motorik kasar.

5.2.3. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Status Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Berikut hasil penelitian yang menunjukkan hubungan antara jenis kelamin dengan status perkembangan motorik kasar anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.3 Gambaran Jenis Kelamin berdasarkan Status

Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi tahun 2014 Jenis

Kelamin

Status Perkembangan

Motorik Kasar Total p

Ya Tidak

n % n % n % 1,000

Laki-laki 9 18,8% 39 81,2% 48 100% Perempuan 8 17,4% 38 82,6% 46 100%

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari seluruh balita terdapat 18,8% anak usia 6 sampai 24 bulan yang berjenis kelamin laki-laki dan memiliki status perkembangan motorik kasar buruk, sedngkan 17,4% anak usia 6 sampai 24 bulan yang berjenis kelain perempuan dan memiliki status perkembangan motorik kasar buruk, serta dari analisis bivariat diperoleh nilai p=1,000, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan status perkembangan motorik kasar anak.

5.2.4. Hubungan Status Berat Bayi Lahir Rendah Dengan Status Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Berikut hasil penelitian yang menunjukkan hubungan antara riwayat BBLR dengan status perkembangan motorik kasar anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.4 Gambaran Status Berat Bayi Lahir Rendah berdasarkan Status Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi tahun 2014

Berat Bayi Lahir Rendah

Status Perkembangan Motorik

Kasar Total P Terlambat Normal n % n % n % BBLR 4 66.7% 2 33.3% 6 100.0% 0,009 Normal 13 14.8% 75 85.2% 88 100.0%

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari seluruh balita terdapat 66.7% anak usia 6 sampai 24 bulan yang memiliki status BBLR dan memiliki status perkembangan motorik kasar terlambat, sedangkan 14.8% anak usia 6 sampai 24 bulan yang tidak memiliki status BBLR dan memiliki status perkembangan motorik kasar terlambat, serta dari analisis bivariat diperoleh nilai p=0,009, artinya riwayat BBLR berhubungan secara signifikan perkembangan motorik kasar.

5.2.5. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Status Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang

Berikut hasil penelitian yang menunjukkan hubungan antara Pengetahuan ibu dengan status perkembangan motorik kasar anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.5 Gambaran Pengetahuan Ibu berdasarkan Status Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan di

Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi tahun 2014 Pengetahu

an Ibu

Status Perkembangan Motorik

Kasar Total P Terlambat Normal n % n % N % Rendah 9 25.0% 27 75.0% 4 100.0% 0,182 Sedang 8 13,8% 50 86,2% 32 100.0%

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari seluruh balita terdapat 25% anak usia 6 sampai 24 bulan yang memiliki status BBLR dan memiliki status perkembangan motorik kasar buruk, sedngkan 25% anak usia 6 sampai 24 bulan yang tidak memiliki status BBLR dan memiliki status perkembangan motorik kasar buruk, serta dari analisis bivariat diperoleh nilai p=0,390, artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan perkembangan motorik kasar anak.

5.2.6. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dengan Status Perkembangan

Dokumen terkait