• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumn

Dalam dokumen kajian pemetaan kemanfaatan proyek perub (Halaman 111-178)

BAB III GAMBARAN KEMANFAATAN PROYEK PERUBAHAN

3.3. Gambaran Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumn

Vertikal

Tiga proyek perubahan menjadi perhatian pada lokus Kota Samarinda yang dipilih secara acak untuk dilakukan pendalaman kajian. Wawancara mendalam (indepth interview) tidak hanya dilakukan kepada tiga alumni yang melaksanakan proyek perubahan tersebut, tetapi juga kepada pihak-pihak terkait yang terlibat di dalamnya yaitu,

mentor, tim efektif, stakeholder, dan bahkan juga pihak BPSDM Provinsi Kalimantan Timur.

Terkait dengan BPSDM provinsi Kaltim, relatif pembahasan terkait keterlibatan BPSDM dalam mendorong ataupun memantau kelanjutan proyek perubahK Kaltim tidak pernah dilaporkan terkait para peserta di lingkungan provinsi Kaltim yang melaksanakan diklatpim di PKP2A III LAN. Selain itu, BPSDM provinsi Kaltim juga tidak pernah menerima laporan hasil proyek perubahan yang telah dilakukan oleh alumni diklatpim PKP2A III LAN. Sehingga, monitoring dan evaluasi terhadap kinerja maupun proyek perubahan alumni diklatpim PKP2A III LAN tidak pernah dilakukan hingga saat ini. Monitoring dan evaluasi rutin dilaksanakan oleh BPSDM provinsi Kaltim terhadap alumni-alumni diklatpim yang dilaksanakan oleh BPSDM Provinsi Kaltim sendiri. Kondisi ini tentu perlu dibenahi dengan peningkatan koordinasi yang baik antara PKP2A III LAN, alumni, maupun BPSDM Provinsi Kaltim.

Tiga proyek perubahan tersebut adalah Membangun Jejaring Kehumasan yang Terintegrasi Melalui Website Pemprov Kaltim dalam Bentuk Koran Elektronik (e-paper) oleh alumni diklatpim II; Aksi Tebar Pesona Cantik dan Sehat Bersama BBPOM Samarinda oleh alumni diklatpim IV; serta Gerakan Percepatan Penerbitan Rekomendasi Penerbitan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) di BBPOM Samarinda oleh alumni diklatpim IV. Dari ketiga alumni yang diwawancarai tersebut, dua diantaranya (alumni PIM II dan IV) telah dimutasi ke jabatan baru.

Seluruh proyek perubahan alumni diklatpim PKP2A III LAN yang menjadi sampel wawancara mendalam masih melanjutkan proyek perubahan yang telah digagas sewaktu mengikuti diklatpim. Meskipun dua dari tiga alumni tersebut telah di mutasi ke jabatan yang baru, namun kontinuitas proyek perubahannya tetap berjalan, hal ini secara lengkap dapat dijelaskan sebagai berikut:

3.3.1. Proyek Perubahan Alumni Diklatpim II

3.3.1.1. Kontinuitas Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim II

Membangun Jejaring Kehumasan yang Terintegrasi melalui Website Pemprov Kaltim dalam Bentuk Koran Elektronik (e-paper)

merupakan Proyek Perubahan alumni diklatpim II Prov. Kalimantan Timur. Pada saat mengikuti diklatpim, alumni bertugas sebagai Kepala Biro Humas dan Protokol dan berupaya untuk menerapkan koran elektronik yang terintegrasi dengan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/ kota. Hasil proyek ini telah mampu berjalan dengan baik serta berfungsi optimal dalam mendukung tugas kehumasan provinsi Kaltim. Saat ini alumni telah dimutasi sebagai kepala biro umum, namun proyek perubahan yang digagas tersebut masih tetap berjalan karena dukungan tim efektif yang tetap melanjutkannya.

"..Tetap dilanjutkan oleh tim efektif saat ini. Ini bisa dilihat di website pemprov Kaltim.."

Diakui bahwa pencapaian proyek perubahan ini masih pada taraf cukup, sebab dari 10 pemerintah kabupaten/ kota, yang relatif merespon dengan baik adalah 5 (lima) kabupaten/ kota (yaitu Kutai Kartanegara, Bontang, Kutai Timur, Samarinda, Balikpapan) namun 5 (lima) kabupaten/ kota tersebut pun belum bisa semuanya mengirim berita sesuai jadwal yang ditetapkan (sering terlambat). Hal ini mungkin disebabkan tidak adanya stimulus atau insentif yang diberikan kepada penulis berita dari kabupaten/ kota sehingga kendala pengiriman berita tersebut masih terjadi.

"Rencana kami supaya efektif kita akan memberi rewards kepada si penulis di kabupaten/ kota cuman karena tidak ada anggaran sehingga kadang mereka buat kadang tidak, jadi secara konsisten itu tidak bisa dilakukan. Karena kita yang menciptakan inovasi tapi kita juga harus bertanggungjawab terhadap inovasi itu. Inovasi sangat bergantung pada anggaran karena melibatkan orang lain yang harus dibantu"

Oleh karena itu, alumni saat ini tetap mendorong pejabat yang baru untuk mengalokasikan anggaran yang dapat diberikan kepada penulis berita dari kabupaten/ kota sehingga efektivitas penerapan koran elektronik dapat tercapai. Selain itu, pemberdayaan tim efektif juga dilakukan dengan berkomunikasi secara intensif agar optimalisasi proyek tersebut dapat terus berjalan meskipun alumni tidak lagi menjabat diposisi tersebut.

3.3.1.2. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim

Faktor-faktor penting yang menjadi pendorong kelanjutan proyek perubahan alumni adalah dukungan dan komitmen pimpinan sebagai pengambil kebijakan yang tetap peduli dengan kelanjutan proyek tersebut, kemudian tim efektif yang sudah memahami dan mendalami ruang lingkup kerja proyek tersebut, serta proyek perubahan tersebut dimasukkan sebagai agenda kegiatan rutin yang memiliki pos anggaran yang mendukung. Namun disisi lain, terdapat faktor-faktor yang menjadi penghambat keberlanjutan proyek perubahan tersebut yaitu anggaran yang terbatas serta pengaruh adanya mutasi/ promosi jabatan baik untuk alumni itu sendiri, maupun tim efektif dan mentor.

3.3.1.3. Dampak Diklatpim terhadap Peningkatan Performance Alumni PKP2A III LAN

Pasca diklatpim, performance alumni relatif meningkat khususnya pada upaya menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam pelaksanaan tugasnya. Bahkan, alumni senantiasa mengarahkan stafnya untuk berinovasi didalam bekerja. Mindset untuk bekerja efektif dan efisien juga sudah terbangun dan menjadi pendorong peningkatan kinerja alumni. Namun diakui bahwa adanya mutasi/ rotasi jabatan cukup menjadi faktor penghambat kinerja karena adaptasi ataupun perancangan awal inovasipun perlu dilakukan lagi.

Alumni juga mengusulkan agar terus dilakukan review ataupun monitoring terhadap performance inovasi alumni diklatpim agar alumni tetap merasa terpantau dan termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara optimal. Disamping itu, LAN perlu melakukan komunikasi yang intensif kepada pimpinan-pimpinan daerah agar terus mendukung kelangsungan proyek perubahan yang digagas oleh alumni.

3.3.1.4. Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumni

Proyek perubahan alumni bermanfaat dalam menyinkronkan atau mengintegrasikan seluruh informasi pemerintahan di provinsi Kaltim (termasuk 10 kabupaten/ kota wilayah Kaltim) dalam satu website (website Pemprov Kaltim) dan satu format (e-paper). Dengan demikian,

publik cukup membuka website pemprov Kaltim, maka akan terlihat seluruh informasi-informasi pemerintahan di provinsi Kaltim.

"inovasi yang saya lakukan ini akan berdampak pada nanti artinya bagaimana kita bisa menyinkronkan/ mengintegrasikan seluruh informasinya menjadi satu lewat website. Jadi orang kalau datang buka website pemprov, nanti akan keliatan jendela-jendela dari kabupaten/ kota, jadi mereka tinggal klik kesitu saja, cuman yang dipemkot/ pemkab tetap ada juga website mereka."

Sumber : www.Kaltimprov.go.id, 2017 Gambar 3.11

Tampilan E-Paper di halaman website Pemprov Kaltim

Dampak yang dihasilkan proyek perubahan ini cukup signifikansi didapat khususnya dari sisi efisiensi waktu dalam memberikan dan mengintegrasikan informasi-informasi pemerintahan ataupun inovasi- inovasi pelayanan publik di wilayah Kalimantan timur kepada publik. Sehingga publik mendapatkan perspektif yang lebih lengkap terhadap capaian-capaian Pemerintah Daerah nya. Informasi dan berita yang ditampilkan tersaring dan terus diupdate oleh Biro Humas Pemprov Kaltim, namun tampilan berita yang disajikan tetap hasil kreativitas humas kabupaten/ kota masing-masing.

Stakeholder proyek perubahan ini juga mengakui bahwa proyek perubahan ini cukup bagus, bermanfaat, dan mudah dilakukan karena

memanfaatkan teknologi dalam aplikasinya. Bahkan stakeholder juga dilibatkan dalam pengembangan program inovasi ini, diundang dan hadir dalam rapat koordinasi, FGD, sosialisasi, dan penyuluhan untuk membangun kesamaan persepsi. Dengan demikian, ketepatan implementasi program dalam mengatasi masalah yang dihadapi seperti berita/ informasi pemerintahan yang tersebar dapat disatukan dalam satu wadah.

Namun demikian, optimalisasi kemanfaatannya masih menemui hambatan diantaranya pengiriman berita yang terkadang melewati jadwal yang ditentukan, serta masih kurangnya sosialisasi kepada masyarakat untuk dapat mengakses website pemprov Kaltim jika hendak mencari berita-berita pemerintahan di Kaltim. Kendala anggaran yang terbatas untuk memberikan imbalan kepada pengirim berita dari kabupaten/ kota juga masih menjadi hambatan.

Tentu gambaran dampak (impact) dari proyek perubahan ini masih cukup sulit diukur karena perlu dilakukan survey ke masyarakat untuk melihat kemanfaatannya secara terukur. Namun, alumni tetap berupaya agar kemanfaatan proyek perubahan tetap berkelanjutan (sustain) dengan cara memberikan support kepada tim efektif untuk tetap melanjutkan proyek ini. Jika ini terus dapat berjalan dengan baik dan telah mampu menjangkau seluruh humas kabupaten/ kota, maka efisiensi dan efektivitas penyajian berita pemerintahan akan semakin optimal.

3.3.2. Proyek Perubahan Alumni Diklatpim III

Inovasi Aksi Tebar Pesona Cantik dan Sehat Bersama POM dilaksanakan oleh alumni saat masih menjabat sebagai Kepala Seksi Layanan dan Informasi Konsumen, namun saat ini alumni sudah dimutasi sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Namun meskipun telah dimutasi, proyek perubahan ini terus dan tetap berjalan dengan agenda melanjutkan penyebaran informasi dan pemberdayaan masyarakat dengan dikelola oleh pejabat baru dan tim efektif yang telah ada sebelumnya.

3.3.2.1. Kontinuitas Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim

dilatarbelakangi karena masih banyaknya peredaran kosmetik yang mengandung bahan berbahaya. Selain itu, latar belakang lahirnya inovasi adalah masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang dampak negatif penggunaan kosmetik berbahaya serta belum dipahaminya cara memilih kosmetik yang aman, sehingga alumni memandang perlu untuk melakukan penyebaran informasi tentang kosmetik kepada masyarakat melalui Aksi Tebar Pesona Cantik dan Sehat bersama POM.

Inovasi aksi tebar pesona cantik dan sehat bersama POM dilaksanakan dengan memanfaatkan mobil Laboratorium keliling yang tersedia dan belum optimal digunakan. Konsep penyuluhan secara mobile ini mendatangi target atau spot-spot publik di sekolah-sekolah, kampus, pesantren, pasar dan lain-lain. Sehingga masyarakat dapat secara face to face dan interaktif menggali informasi terkait POM dan dapat melihat display-display POM yang tidak boleh digunakan/ berbahaya. Targetnya adalah bagaimana masyarakat memahami dulu sehingga selanjutnya mampu memilih dan memilah produk yang aman. Pencapaian milestone tahun 2015 difokuskan pada komoditi kosmetik, yaitu terkait cara memilih kosmetik yang aman, selanjutnya tahun 2016 ditambah dengan produk pangan, dan tahun 2017 ditambah dengan obat tradisional, sehingga setiap tahunnya diharapkan target stakeholder semakin luas. Keseluruhan tahapan tersebut sudah mampu dicapai dengan optimal. Inovasi aksi tebar pesona cantik dan sehat bersama POM secara rutin mendapatkan penganggaran setiap tahunnya. Alumni pun senantiasa melakukan pemantauan terhadap kelangsungan kegiatan inovasi tersebut.

3.3.2.2. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim

Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa faktor pendorong kelanjutan proyek perubahan ini adalah karena proyek perubahan ini sudah dijadikan kegiatan rutin sehingga anggaran kegiatanpun sudah secara reguler setiap tahunnya diberikan. Selanjutnya adalah animo masyarakat yang sangat tinggi sehingga menjadi latarbelakang agar inovasi ini bisa berlanjut setiap tahunnya dengan cakupan dan skala yang semakin luas. BBPOM juga menilai bahwa kegiatan ini sangat

penting sebagai bagian dari Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada publik terkait tupoksi BBPOM secara keseluruhan.

"Stakeholder malah meminta agar BBPOM mengadakan aksi tebar pesona di tempat mereka.."

Di sisi lain, peran mentor serta kolaborasi dengan pihak eksternal juga menjadi bagian penting yang mempengaruhi keberlanjutan proyek perubahan ini sehingga dapat terus berjalan. Alumni selama kelanjutan proyek perubahan pasca diklat juga melakukan modifikasi proyek perubahan yang telah dilakukan yaitu dengan menyelenggarakan aksi tebar pesona cantik dan sehat bersama POM yang dilaksanakan pada kegiatan-kegiatan seremonial lainnya, sehingga aksi ini secara aktif selalu dilaksanakan. Namun demikian, faktor pekerjaan rutin lainnya yang juga menyita waktu serta keterbatasan SDM dan sarana prasarana menjadi salah satu penghambat kelancaran proyek perubahan ini.

3.3.2.3. Dampak Diklatpim terhadap Peningkatan Performance Alumni PKP2A III LAN

Mentor menjelaskan bahwa alumni memiliki performance yang sangat baik. Berbagai inovasi terus dilakukan meskipun alumni dimutasi di tempat baru, sehingga seringkali mendapatkan apresiasi dari pimpinan. Mentor juga berani melepas atau memberikan otonomi kepada alumni untuk mengambil keputusan dalam me-manage seksinya, dimana sebelumnya mentor seringkali mengambil kendali, namun saat ini hanya cukup memantau kinerja alumni saja karena performance alumni yang bagus.

Alumni mampu menerapkan materi-materi Diklat[im di lingkungan kerjanya, salah satunya adalah kemampuan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan tim efektif eksternal (pemerintah kabupaten/ kota) melalui sistem Jejaring Keamanan Pangan Daerah (JKPD). Namun demikian, pada dasarnya memang alumni sebelum diklatpim telah memiliki sikap dan perilaku (integritas), ketaatan pada nilai norma dan tanggung jawab, serta orientasi dan kualitas hasil kerja yang baik. Dengan demikian, diklatpim telah semakin menguatkan nilai-nilai pribadi dan kepemimpinan dari alumni.

Disamping itu, alumni juga cukup giat untuk melakukan diseminasi pengetahuan atau sharing benefit terhadap materi-materi diklatpim yang diperoleh kepada seluruh pegawai di BBPOM khususnya yang terkait materi inovasi atau bagaimana menjalankan proyek perubahan.

3.3.2.4. Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumni

Proyek perubahan alumni memiliki kemanfaatan diantaranya semakin meningkatnya pemahaman masyarakat tentang informasi cara memilih produk dan makanan yang aman; meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk dan makanan yang aman; masyarakat menjadi terlindungi dari produk dan makanan yang berbahaya bagi kesehatan; serta semakin banyaknya masyarakat yang mengetahui secara lebih lengkap tupoksi dan peran POM, khususnya BBPOM Samarinda.

Inovasi Aksi Tebar Pesona Cantik dan Sehat bersama POM dirasakan mampu secara efektif dan efisien menggantikan pola konvensional yang klasikal dengan jemput bola ke lokasi publik sehingga dari sisi biaya dapat ditekan dan komunikasi dengan publik dapat lebih optimal. Dengan demikian, pencapaian proyek perubahan ini dari sisi efisiensi biaya, prosedur kerja, serta kualitas kerja dapat terpenuhi dengan baik.

"Sekarang lebih efektif dan efisien biaya, kalau sebelumnya harus mengundang orang sekian orang di kelas, konsumsi, trus transport lokal, tapi sekarang jemput bola ke lokasi sehingga biaya dapat ditekan"

Di sisi yang lain, juga sudah pernah dilakukan survey kemanfaatan Inovasi Aksi Tebar Pesona Cantik dan Sehat bersama POM ini kepada konsumen, dan hasilnya sangat baik dan bermanfaat sehingga layak untuk terus dilanjutkan. Target capaian masyarakat yang mengerti tentang pemilihan produk obat dan makanan semakin banyak. Namun diakui bahwa, sosialisasi adanya proyek perubahan ini masih perlu terus ditingkatkan sehingga semakin banyak stakeholder yang menjadi objeknya serta semakin luas cakupan komoditi yang bisa disosialisasikan.

Sumber : Dokumentasi Kajian, 2017

Gambar 3.12. Aksi Tebar Pesona di Salah Satu Universitas di Samarinda

Adapun hasil survey tersebut menunjukkan hasil bahwa:

1. Sebelum kegiatan Aksi Tebar Pesona Cantik dan Sehat Bersama POM, responden yang mengetahui tentang cara memilih kosmetik yang baik sebanyak 22,56% dan setelah kegiatan Aksi Tebar Pesona Cantik dan Sehat Bersama POM meningkat menjadi 95,38% 2. Sebelum Kegiatan Aksi Tebar Pesona Cantik dan Sehat Bersama

POM, responden yang mengetahui kosmetik berbahaya dan dilarang dan sebanyak 34,62% dan setelah Aksi Tebar Pesona Cantik dan Sehat Bersama POM meningkat menjadi 95,90%.

3. Dari total responden 390 orang, seluruh responden (100%) menyatakan bahwa kegiatan Aksi Tebar Pesona Cantik dan Sehat Bersama POM bermanfaat untuk mereka.

3.3.3. Proyek Perubahan Alumni Diklatpim IV

3.3.3.1. Kontinuitas Proyek perubahan Alumni Pasca Diklatpim IV

Proyek perubahan alumni yang berjudul Gerakan Percepatan Penerbitan Rekomendasi Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) masih terus berjalan dan terlaksana sesuai target, dan merupakan tupoksi Seksi Sertifikasi untuk menerbitkan rekomendasi

tersebut. Rekomendasi CPPOB tersebut diberikan dalam rangka penerbitan ijin edar MD (pangan olahan dalam negeri) dan ML (pangan olahan luar negeri).

Proyek perubahan ini dilatarbelakangi karena pertama, faktor jumlah frekuensi audit, seringkali perlu dilakukan lebih dari satu kali audit baru bisa dikeluarkan rekomendasi, sehingga dari sisi biaya kurang efektif dan efisien. Dari data layanan informasi tahun 2014 hingga Agustus 2015 menunjukkan bahwa total waktu dari pendaftaran baru sampai dengan dikirimnya surat permohonan pelaksanaan audit paling sedikit 4 bulan dengan minimal 5 kali konsultasi, sedangkan konsultasi perpanjangan ijin edar paling sedikit 1 bulan dengan 2 kali konsultasi.

Kedua, para pengusaha yang akan mendaftarkan produknya seringkali melakukan konsultasi berkali-kali ke BBPOM karena belum mengetahui tata cara pendaftaran pangan di BBPOM dan belum mengenal panduan pendaftaran pangan olahan secara e-registrasi di BBPOM, padahal pengusaha mengharapkan dapat lebih cepat dan langsung. Disisi lain, jumlah SDM terbatas untuk melayani secara berulang-ulang dengan pertanyaaan-pertanyaan yang sama, sehingga diterbitkanlah buku panduan baik untuk stakeholder maupun untuk petugas yang melayani (petugas Unit Layanan Pengaduan Konsumen). Harapannya agar pada saat audit dilakukan, pengusaha dapat langsung mendapatkan rekomendasi. Buku panduan tersebut berisi informasi tentang tata cara pendaftaran pangan olahan dan penerbitan rekomendasi penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) di BBPOM.

"Diharapkan pengusaha sekali mengajukan permohonan, diaudit lalu terbit rekomendasi lebih cepat sehingga menghemat biaya dan SDM untuk audit berkali-kali"

Adapun tujuan jangka panjang yang saat ini tengah ingin dicapai adalah pengembangan buku panduan untuk penerbitan rekomendasi Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB), Cara Produksi Kosmetik yang Baik (CPKB), cara Produksi Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan Cara Ritel Pangan yang baik (CRPB).

Sumber : Dokumentasi Kajian, 2017 Gambar 3.13

Pemberian Informasi ke Pelaku Usaha (Minyak Goreng Barka) Menggunakan Buku Panduan

Terkait pelaksanaan CPPOB ini, BBPOM menjalankan tugasnya dalam mengawasi produksi, distribusi, dan produk itu sendiri, termasuk peredaran obat, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan makanan di wilayah Kalimantan Timur dan Utara. Disamping itu, BBPOM relatif tergantung pihak ketiga untuk mendaftarkan izin edar atau mendapatkan rekomendasi dari BBPOM, sehingga optimalisasi proyek perubahan ini juga cukup bergantung pada stakeholder eksternal.

Panduan CPPOB sebelumnya diterbitkan dalam 2 versi yaitu untuk stakeholder eksternal sebanyak 100 buku dan untuk stakeholder internal sebanyak 10 buku, namun saat ini jumlahnya terus ditambah dan selanjutnya ke depan panduan tersebut akan terus disempurnakan kontennya menyesuaikan aturan-aturan baru maupun masukan dari stakeholder dan petugas di lapangan.

3.3.3.2. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim

Upaya alumni untuk mengoptimalkan peran mentor dan tim efektif cukup baik, terbukti dengan motivasi dan arahan dari mentor

yang sering dilaksanakan serta upaya mentor dalam memantau keberlanjutan proyek perubahan yang dilaksanakan. Tim efektif juga mampu bekerja dengan baik dalam mendukung proyek perubahan ini, sebab keberhasilan proyek ini turut memperlancar atau mempermudah pelaksanaan tugas-tugas tim efektif, khususnya petugas ULPK.

"Waktu untuk konsultasi dulu kadang-kadang setiap saat, sekarang dengan adanya panduan ini konsultasi dengan konsumen atau pengusaha dapat lebih minimal karena dapat dipahami langsung karena adanya panduan"

Proyek perubahan Gerakan Percepatan Penerbitan Rekomendasi Penerapan CPPOB tersebut pada akhirnya ditetapkan sebagai kegiatan rutin di Seksi Sertifikasi, sehingga memperoleh jaminan bahwa kegiatan tersebut akan reguler dilaksanakan setiap tahunnya. Hal inilah yang menjadi faktor pendorong keberlanjutan proyek perubahan ini, selanjutnya adalah dukungan dan komitmen pimpinan, serta tim efektif yang bekerja dengan solid. Adapun modifikasi terhadap proyek perubahan tersebut belum dilakukan karena kendala tugas-tugas rutin kantor sehingga belum ada inovasi baru. Faktor penghambat keberlanjutan proyek perubahan alumni diantaranya adalah partisipasi masyarakat untuk mengikuti panduan yang ditetapkan, serta kendala pekerjaan rutin lainnya yang cukup menyita waktu sehingga penyempurnaan buku panduan masih memerlukan waktu.

3.3.3.3. Dampak Diklatpim terhadap Peningkatan Performance Alumni PKP2A III LAN

Hasil wawancara menunjukkan bahwa alumni sebelum diklatpim telah memiliki sikap dan perilaku (integritas), ketaatan pada nilai norma dan tanggung jawab, serta orientasi dan kualitas hasil kerja yang baik. Dengan demikian, diklatpim semakin menguatkan nilai-nilai pribadi dan kepemimpinan dari alumni. Selain itu, semangat berinovasi dari alumni cukup tinggi sehingga proyek perubahan yang dijalankan sangat membantu kinerja unit kerja dan secara keseluruhan kinerja BBPOM.

Mentor telah berani "melepas" atau memberikan otonomi kepada alumni untuk mengambil keputusan dalam me-manage unit

kerjanya, dimana sebelumnya mentor seringkali mengambil kendali atas setiap keputusan yang berdampak pada seksi alumni. Namun saat ini mentor hanya cukup memantau kinerja alumni saja karena kinerja alumni yang cukup bagus.

Terhadap performance alumni, mentor ataupun pimpinan instansi sering memberikan apresiasi kepada alumni dengan menjadikan alumni sebagai contoh bagi pegawai yang lainnya. Diseminasi terhadap pengetahuan yang diperoleh alumni selama diklatpim juga dibudayakan untuk di-sharing kepada seluruh pegawai sehingga seluruh pegawai dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensinya.

3.3.3.4. Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumni

Manfaat utama yang ingin dicapai dari proyek perubahan alumni adalah pengetahuan masyarakat terutama pelaku usaha terkait pendaftaran pangan dan cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) semakin meningkat dan waktu konsultasi menjadi lebih pendek. Pada akhirnya realisasi kemanfaatan proyek perubahan alumni dinilai tinggi, bermanfaat, dan memiliki nilai tambah dibandingkan sebelumnya. Hal ini dapat dinilai dari jumlah masyarakat yang memahami dan mengerti CPPOB dan tata laksana pendaftaran pangan olahan yang semakin efektif. Frekuensi audit tahun 2017 menunjukkan belum adanya pengulangan audit. Sedangkan Tahun 2016 yang lalu frekuensi audit maupun konsultasi yang sebelumnya dilakukan berkali- kali sudah berkurang, sehingga terjadi penghematan anggaran,

Dalam dokumen kajian pemetaan kemanfaatan proyek perub (Halaman 111-178)

Dokumen terkait