• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyek Perubahan Alumni Diklatpim II

Dalam dokumen kajian pemetaan kemanfaatan proyek perub (Halaman 55-62)

BAB III GAMBARAN KEMANFAATAN PROYEK PERUBAHAN

3.1. Gambaran Kemanfaatan Proyek perubahan Alumn

3.1.1. Proyek Perubahan Alumni Diklatpim II

3.1.1.1. Program Peningkatan Tata Kelola dan Pelayanan Kampung Energi Mandiri Berlistrik

3.1.1.1.1. Kontinuitas Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim II

Proyek perubahan yang dibidani oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Berau selaku peserta Diklatpim II di PKP2A III LAN memiliki nilai strategis yang tinggi. Inti dari perubahan yang ditawarkan adalah pada model tata kelola pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang semula berupa hibah menjadi Serah Terima Operasional (STO). Sehingga melalui perubahan model ini, kontinuitas proyek perubahan yang dilakukan bisa dilakukan secara terus menerus dan semakin mengurangi peran pemerintah dari waktu ke waktu.

Kabupaten Berau memiliki beberapa wilayah yang sampai dengan saat ini masih belum bisa dialiri listrik dari PLN. Mengingat kebutuhan akan listrik menjadi kebutuhan yang begitu mendasar mendorong Pemerintah Daerah mengembangkan program Kampung Energi Mandiri (KEM) melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, sesuai potensi di Berau yang berlimpah aliran air. Keberlanjutan proyek perubahan ini tidak lain pada pelibatan peran masyarakat sekitar secara aktif. Meskipun saat ini Dinas Pertambangan dan Energi telah dihapus dari bagian Perangkat Daerah (PD) di Kabupaten Berau dan kewenangannya ditarik di tingkat provinsi, namun keberlanjutan proyek perubahan ini dipecah ke beberapa SKPD sesuai dengan lingkup tugasnya masing-masing.

“…Secara strategi kami melakukan regenerasi tim secara informal. Kita sering ketemu dengan teman-teman eks kelistrikan di Dinas Pertambangan dan Energi, teman-teman di Dinas PU, maupun di Dinas Perhubungan. Sehingga pembahasan terkait KEM bisa disinergikan bersama. Selain itu sudah ada tim/ panitia di kampung dan sampai saat ini mereka sudah bisa jalan sendiri”.

Namun diakui bahwa kebutuhan sebuah SKPD yang menjadi leader sector pada isu ini masih dibutuhkan. Saat ini alumni Diklatpim II yang semula menjadi Kepala Dinas Pertambangan dan Energi

Kabupaten Berau telah dipindahtugaskan menjadi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau. Keberlanjutan sebuah proyek perubahan tentu berdasarkan lingkup tugas dan kewenangan dari SKPD berdasarkan aturan perundangan. Ketika kewenangannya dicabut maka tugasnya menjadi berakhir. Padahal permasalahan yang timbul di masyarakat tidak serta merta langsung selesai. Solusi yang dharapkan bisa memakan waktu yang tidak sebentar, sehingga pemantauan terhadap program dan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah seyogianya dinaungi dalam program dan kegiatan dari suatu SKPD. Oleh karenanya ketika suatu proyek perubahan terhambat karena adanya perubahan struktur organisasi, maka sesegera mungkin mendapat SKPD baru lainnya yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut di masyarakat.

3.1.1.1.2. Dampak Diklatpim terhadap Peningkatan Performance

Alumni PKP2A III LAN

Alumni diklatpim II yang SKPD asalnya adalah Dinas Pertambangan dan Energi merupakan peserta diklatpim II tahun 2015. Saat ini semenjak Dinas Pertambangan dan Energi dihapus, maka menduduki jabatan eselon II lainnya di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Di tempat yang baru beliau merasakan betapa bermanfaatnya Diklatpim yang diikutinya. Banyak anak buahnya yang kemudian mengikuti diklat, baik di Diklatpim III dan PIM IV, yang mendorong aparatur di Dinasnya membuat proyek perubahan. Beberapa staf merasa stress sebelum melakukan Diklat karena takut tidak dapat mengikuti Diklatpim pola baru. Namun dengan pendampingan dari mentor dan selaku kepala dinas, akhirnya dapat memberikan pengalaman yang dapat membantu anak buahnya menjalani Diklatpim.

Saat ini sangat dirasakan adanya perubahan mindset dan culture set dari bawahannya terhadap bisnis proses yang dilakukan sehari- hari. Oleh karenanya sekarang para aparatur dituntut untuk bisa membaca situasi dan kondisi serta permasalahan yang ada di lingkungan tugasnya, dan dituntut pula untuk mencari solusi sesegera mungkin, khususnya untuk permasalahan yang bisa memberikan dampak langsung kepada masyarakat.

Kegiatan pembelajaran dalam Diklatpim dirasakan memberikan banyak perubahan cara pandang dan wawasan baru yang membantu dalam pengambilan keputusan. Selain itu dorongan untuk terus melakukan terobosan-terobosan baru juga mendorong semua level jabatan di dinasnya untuk mengembangkan kapasitas masing-masing. Sebagai contoh, saat ini meskipun tidak lagi langsung mengurusi ketenagalistrikan, namun ada beberapa daerah wisata di Berau yang belum bisa terjangkau listrik PLN. Oleh karena terkait dengan tugas dan fungsi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata maka ada inisiatif untuk mengembangkan model proyek perubahan yang pernah dilakukan semasa di Dinas Pertambangan dan Energi, dengan menggandeng instansi terkait lainnya. Sehingga satu permasalahan yang muncul tidak hanya menjadi concern satu instansi saja, namun bisa dikerjakan secara bersama-sama dengan instansi lainnya.

3.1.1.1.3. Kemanfaatan Proyek Inovasi Alumni

Program Kampung Energi Mandiri (KEM) yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi pada waktu itu menyasar kesalah satu Kampung, yaitu Kampung Tembudan di Kecamatan Batu Putih yang belum teraliri listrik sebagai lokus proyek perubahan. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) menjadi salah satu tugas dan fungsi Dinas Pertambangan dan Energi, khususnya di Bidang Ketenagalistrikan dan Migas sesuai Peraturan Bupati No. 4 Tahun 2000 tentang Rincian Tugas Pokok , Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Berau.

Dalam menjalankan kebijakan di bidang ketenagalistrikan, khususnya dalam penyediaan tenaga listrik energi baru terbarukan seperti penyediaan PLTS SHS (Solar Home System), PLTMH, dan lain- lain selalu dilakukan dengan sistem hibah kepada masyarakat/ kampung dan hanya dibekali sekali dalam training/ pelatihan kepada operatornya. Melalui mekanisme hibah ini kampung yang dibantu tidak dapat memperoleh bantuan secara berulang-ulang. Hal inilah yang menyebabkan dibeberapa tempat adanya pembangkit listrik yang tidak bisa beroperasi lagi (mangkrak), belum lagi masyarakatnya yang tidak peduli pada apa yang sudah mereka terima, namun kemudian jika rusak menunggu bantuan baru lagi dari pemerintah.

Oleh karena itu proyek perubahan ini menjadi sangat strategis karena di Dinas Pertambangan dan Energi memiliki potensi membuat program dengan skema Serah Terima Operasi (STO). Menggunakan skema ini diharapkan pengoperasian PLTMH dapat berlangsung secara berkelanjutan selama potensi air masih tersedia. Setidaknya proyek perubahan ini memberikan kemanfaatan langsung kepada masyarakat dan juga kepada Dinas terkait, antara lain: 1) meningkatkan koordinasi, pengawasan, dan pengendalian pengoperasian listrik kampung secara langsung dan periodik; 2) menambah wawasan dan keterampilan operator elektrikal dalam mengoperasilan dan memelihara pembangkit listrik; 3) mengembangkan SDM dengan melakukan workshop serta pelatihan bagi pengelola listrik kampung secara berjenjang; 4) meningkatkan kesadaran dan rasa memiliki bagi masyarakat kampung terutama pengelola listrik kampung, dan; 5) meningkatkan koordinasi dan tata kelola pelayanan antara Dinas ataupun Instansi terkait dengagn pengelola listrik di kampung.

3.1.1.2. Pembangunan Sistem Informasi Pajak Hotel dan Restoran Berbasis Android (SIMHORE) di Kabupaten Berau

3.1.1.2.1. Kontinuitas Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim:

Alumni Diklatpim II di PKP2A III LAN ini saat ini masih tetap berada di jabatan semula sebagai Kepala Dinas Pendapatan yang sekarang nomenklaturnya berubah menjadi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Berau. Proyek perubahan yang di gagas mengenai sebuah sistem yang dibangun untuk mempermudah pelayanan di sektor pajak daerah sekaligus meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pajak. SIMHORE dilaunching pada pertengahan bulan Agustus 2016 sekaligus menandai tercapainya milestone jangka pendek dan berjalannya milestone jangka menengah dari hasil proyek perubahan peserta Diklatpim II. Sampai dengan penelitian ini dilakukan sistem SIMHORE tetap berjalan dan menandakan bahwa proyek perubahan ini masih berlanjut.

SIMHORE merupakan sistem yang bisa diakses melalui website yang bisa di link pada situs resmi Kabupaten Berau maupun di situs resmi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Berau, dan juga bergerak

pada sistem operasi android pada smartphone. Proyek perubahan ini tentu saja berkaitan dengan SKPD lainnya dalam rangka mendorong peningkatan penerimaan dari sektor perpajakan, khususnya hotel dan restoran. Sehingga kerjasama lintas instansi seperti dengan Badan Perizinan Terpada serta dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terus ditingkatkan.

3.1.1.2.2. Peningkatan Performance Alumni

Alumni Diklatpim II yang sampai saat ini masih menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Berau menyatakan bahwa begitu selesai menjalani Diklatpim di PKP2A III LAN langsung menerapkan ilmu yang didapat semasa Diklat. Hal pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan seluruh staf dan kemudian mengadakan outbond yang dimaksudkan untuk membangun semangat kebersamaan dan rasa memiliki terhadap organisasi. Semangat yang dibangun harus tercermin melalui yel-yel yang diciptakan dan disepakati bersama, untuk kemudian di ucapkan setiap hari sebelum mulai bekerja. Hal inilah yang mengobarkan semangat perubahan pelayanan dari organisasi ini. Kemudian setiap pagi dilakukan semacam coffee morning kepada para pejabat eselon III dan IV untuk melakukan evaluasi kegiatan hari kemarin dan persiapan yang akan dilakukan pada hari itu. Kunci pertemuan itu adalah membangkitkan ide-ide kreatif dan inovatif apalagi yang akan dilakukan.

Pada saat yang bersamaan dengan membangun sistem, dari hasil Diklat juga didapat pelajaran bahwa meningkatkan kapasitas SDM Aparatur Perpajakan menjadi hal penting lainnya. Maka sebagai kepala Badan, menginstruksikan untuk dilakukan inhousetraining kepada para front liner perpajakan agar mampu memberikan pelayanan prima, secara cepat, ramah, dan santun.

Pada saat terjadinya krisis anggaran yang menimpa penyelenggaraan pemerintahan daerah saat ini, Badan Pendapatan Daerah mengalami efisiensi anggaran hingga 70%. Dengan keadaan seperti itu tentu tidak harus berhenti untuk melakukan sesuatu perubahan kearah lebih baik. Perubahan design interior di Badan Pendapatan Daerah dilakukan pada saat terjadinya krisis anggaran. Saat ini terjadi perubahan yang cukup drastis pada tampilan interior

di Badan Pendapatan Daerah. Lantai pertama yang tadinya kosong saat ini digunakan sebagai loket pelayanan bagi wajib pajak. Selain itu terdapat ruang tunggu yang nyaman kursinya, terdapat hiburan organ tunggal. serta tempat minum bagi wajib pajak yang menunggu. Selain itu untuk wajib pajak yang masuk kategori prioritas karena potensi pajaknya yang besar, diberikan ruangan khusus yang bagus seperti di bank pada umumnya. Furniture yang dipakai untuk melengkapi sarana dan prasarana tersebut tidak didapat anggaran daerah, tetapi dibawa dari rumah oleh para pegawai sebagai bentuk totalitas pelayanan kepada masyarakat. Inovasi-inovasi kecil seperti inilah yang kemudian terus menjadi penyemangat bagi pegawai untuk bekerja.

Selain itu dibuat kesepakatan bersama, bahwa tenaga kontrak/ honorer tidak akan diberhentikan di masa krisis anggaran ini. Sedangkan untuk para pegawai tetap akan mengalokasikan sebagian honor untuk dialihkan menjadi hadiah bagi wajib pajak yang dibuat kedalam sistem undian. Ini dilakukan untuk menarik wajib pajak potensial yang sebelumnya belum terdata.

3.1.1.2.3. Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumni

SIMHORE diinisiasi berupa sistem aplikasi yang berbasis web. Namun kemanfaatan yang diperoleh ternyata tidak sekedar pada kemudahan pelayanan perpajakan di daerah saja. Sistem ini juga memerikan manfaat pada perubahan bisnis proses di internal Badan Pendapatan Daerah sendiri. Kemudahan sistem pembayaran pajak hotel dan restoran juga kemudian didukung dengan perbaikan layanan di loket Badan Pendapatan dan juga perubahan dari segi sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan perpajakan di Berau.

Namun secara sistem, SIMHORE dikemas berupa sistem yang saat ini bisa beroperasi pada smart phone yang berbasis android dengan maksud memberikan kemudahan wajib pajak melakukan proses pelaporan dan pembayaran pajak khususnya pajak hotel dan restoran. Format pelaporan dan pembayaran akan secara langsung terprogram dan terisi pada sistem. Kemudian sistem akan langsung memproses dan mendebit di rekening wajib pajak yang akan langsung terekam di sistem server yang ada di Badan Pendapatan Daerah. Secara

ringkat manfaat yang bisa diambil dari adanya proyek perubahan ini antara lain dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Kemanfaatan Proyek perubahan SIMHORE

Sumber: Data dan Wawancara dengan Kepala Bapenda Kab. Berau

Saat ini sistem yang berbasis pada android baru bisa menerima transaksi untuk jenis pajak hotel dan restoran saja. Sedangkan untuk sistem yang berbasis web sudah bisa melakukan transaksi untuk semua jenis pajak yang dikelola oleh daerah sebanyak 11 pajak, yaitu: 1) Pajak Hotel; 2) Pajak Restoran; 3) Parkir; 4) Penerangan Jalan; 5) Reklame; 6) Air Tanah; 7) Sarang Burung; 8) Galian Bukan Logam; 9) Pajak Hiburan; 10) PBB-P2, dan; 11) BPHTB. Untuk capaian kemanfaatan jangka panjang akan disiapkan untuk sistem berbasis android untuk bisa melakukan semua transaksi seperti pada sistem operasi berbasis website. Selain itu nantinya bukan hanya sistem operasi android saja, Badan Pendapatan juga sedang menggandeng ahli IT untuk membangun SIMHORE agar bisa diakses dari smart phone berbasis IOS.

“…Setelah tiga bulan berjalan SIMHORE telah membawa perubahan yang signifikan. Perubahan dari segi jumlah wajib pajak, juga dari segi pemasukan pajak. Namun selain itu yang terpenting adalah manfaat perubahan pada internal organisasi yang semakin kompak dan terpacu untuk melakukan inovasi terus menerus”.

Memang tantangan dari sistem yang menggunakan jaringan internet adalah stabilitas jaringan internet di Kabupaten Berau yang masih rentan. Pada saat membangun sistem SIMHORE, permasalahan jaringan yang sering putus ditengah jalan menyebabkan pembangunan sistem menjadi terhambat. Oleh karenanya kedepan harus bisa diatasi dengan menyiapkan jaringan internet yang stabil, dan tentu saja ini merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Berau secara umum.

Dalam dokumen kajian pemetaan kemanfaatan proyek perub (Halaman 55-62)

Dokumen terkait