• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Lokasi Penelitian

1. Gambaran kos sekitar kampus 1

Dari hasil wawancara dengan ketua RT dan pemilik kos setempat di sekitar kampus 1 diperoleh data tentang gambaran kos sebagai berikut: a) Pendataan

Di tempat “A” yang kebetulan juga menjabat sebagai ketua RT setiap ada penghuni baru selalu menulis datanya dengan mengumpulkan

40

fotocopy KTM, di RT ini terdapat empat kepala keluarga (empat kos); Di tempat “D” (lain RT) menyerahkan data jika ditanyakan atau jika ada kepentingan, di kos ini terdapat delapan ruang/kamar; Di lokasi “E” data tentang penghuni kos hanya pemilik kos yang tahu, dulu sebenarnya ada aturan bahwa setiap penghuni kos harus menyerahkan data ke RW/RT, tapi tidak berjalan. Masing-masing tempat kos dihuni sekitar 8 sampai 15 orang.

b) Jenis dan Tempat Kos

Jenis kos di lokasi “A” dan “E” perempuan, tempatnya jadi satu dengan pemilik kos.

“ (kos) perempuan semua, gak ada yang cowok, kalo rata-rata

cowok itu susah, sulit gak pernah bayar”. (PY).

Jenis kos di tempat “D” campuran, tempatnya juga jadi satu dengan pemilik kos.

“Cowok cewek saya terima, asal mau saya atur, manut peraturan”. (MY).

c) Peraturan Kos

Semua tempat kos di sekitar kampus 1 peraturannya tidak memperbolehkan tamu lawan jenis memasuki kamar kos. Jika bertamu hanya diperbolehkan di ruang tamu atau teras kos. Di tempat “A” dan “E” terdapat sistem jam malam. Sedangkan di tempat “D” tidak ada peraturan tentang jam malam.

“Kalau tempat saya nggak ada batasnya, pintu selalu gak saya

kunci, tapi ternyata itu gak ada yang sampe pulang lebih dari jam 12 malam, gak ada. Sini ternyata nurut-nurut gitu”. (MY).

41

Selama ini di tempat “A” belum pernah ada yang melanggar peraturan tersebut, lain halnya dengan penuturan MY/tempat “D”:

Yaa gini ya, kalo saya lihat itu ya kayaknya kalo sudah kelihatan agak gak beres itu biasanya saya sudah gak

menerima lagi, saya suruh pindah”.

Jadi MY selalu melihat gerak-gerik penghuni kosnya, jika sekiranya ada yang tidak beres, maka disuruh pindah.

d) Kegiatan Anak Kos

Kegiatan anak kos sehari-hari sama halnya dengan anak yang tinggal di rumah pada umumnya, tidak ada kegiatan yang mencolok, rata-rata melakukan kegiatan yang disukainya.

“Rata-rata sekarang kegiatannya M, males”. (PY). “Kegiatan gak ada mbak disini, gak ada kegiatan”. (MY). e) Sikap/Perilaku Anak Kos menurut Pemilik Kos

“Perilakunya juga bagus. Sopan, santun”. (PY).

“Kalo yang dulu-dulu itu ya, yang dulu sama sekarang itu lain sih. Lainnya itu kalo ya gimana ya, kalo yang sekarang-sekarang itu kayaknya takut banget kalo sama saya itu. Kalo yang dulu-dulu itu orangnya lain, ya takut tapi berhubung saya fair, terus tindak-tanduknya juga kurang ini, kurang menyenangkan istilahnya gitu. kalo menurut penilaian saya, apalagi kalo yang dulu-dulu, banyak yang tumindake yang gak baik itu banyak, jadi saya itu ya berani ngomong disini, saya itu melihat mata saya sendiri itu gak cuma sekali dua kali, puluhan kali. Jadi saya berani itu, saya gak jelek-jelekin IAIN ya, saya juga orang Islam, kalo saya njelek-jelekin seagama saya juga saya juga gak, gak suka, nyatanya kayak gitu. Saya itu, saya ya misalkan ngomong sama dosennya, saya berani. Jadi orang IAIN itu juga ya sama aja lah, sama aja, gak

semua”. (MY).

Dari kedua pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku mahasiswa baik atau kurang baik tergantung pribadi masing-masing,

42

bahwa tidak musti mahasiswa IAIN itu semuanya berakhlak baik. Sama saja dengan anak lain pada umumnya.

f) Interaksi dan Kegiatan dengan Warga Sekitar

Mahasiswa/penghuni kos jarang berinteraksi dengan warga sekitar, hanya dengan pemilik kos atau orang yang dekat/sering mengajak interaksi dengan anak kos. Kebanyakan hanya sekedar tersenyum apabila bertemu dengan warga sekitar.

Di tempat “A” mahasiswa mengikuti kegiatan tujuh belasan. Kemudian di tempat “D” tiap malam Jum’at mahasiswa diajak mengikuti yasinan.

“Kalau kegiatan ikut kampung, yasinan, tiap malem jum’at memang saya ajak semua”. (MY).

g) Ibadah atau Sikap Keberagamaan Anak Kos

“Kalau ibadahnya itu, waduh, itu fifty-fifty. Kalau memakai kerudung bagus, rapi, keluar kos juga kudungan, ya ada satu

dua (gak berkerudung) ya wajar lah”. (PY).

“Sholat tidak bolong-bolong, namun sebagian kecil sholat aja

ada yang susah, aktif hanya saat bulan puasa”. (GJ).

Tanggung jawab masing-masing, Itu, lihat situasi mbak, kalau di rumah kayaknya ya, kalau di kos itu ya biasa-biasa saja lah, kadang ya bawa kudung, kadang ya enggak”. (MY).

Ibadah dan sikap keberagamaan mahasiswa kembali lagi pada kesadaran dan tanggung jawab pribadi masing-masing.

h) Anak Kos yang Aktif di Masjid dan Kegiatan Keagamaan

Anak kos aktif di Masjid hanya pada waktu Ramadhan, dan tidak mengikuti kegiatan keagamaan yang lain.

43

Gak ada ix, gak pernah di mesjid, jarang di mesjid, jarang, kegiatan di mesjid tidak ada, satu pun gak ada. Kalo trawih semua, saya oyak-oyak semua, kalo berhalangan ya biasa, tarawih semua. Di mesjidnya kalo trawih aja, selain trawih enggak, satu pun gak ada, sholatnya di rumah, sholatnya sendiri-sendiri”. (PY).

“Aktifnya di mushola, belakang ini, aktif, tapi biasanya kalo pas puasa, trawih, sama biasanya maghrib sama isya’ biasanya”. (MY).

i) Kontrol Pemilik Kos

“Saya pernah memantau, kan malam jum’at “ayo yasinan”

satu kali dua kali, tapi kan lama-lama males, gitu. Rata-rata yo fifty-fifty, 50 persen 50 persen. Model sekarang kan jaman udah lain, banyak malesnya. Saya tu juga pusing mbak, gimana lagi kan, ya udah”. (PY).

“Gimana ya, kalau itu saya cuman, ya saya bebaskan, tapi

saya bebaskan juga saya pantau, saya monitor terus, gerak geriknya gimana, tetep saya monitor, apalagi cewek. Kalau cewek, misalkan ada cowok maen gitu aja saya awasi, saya tanya gimana pacarnya apa bukan, itu saya tanya”. (MY). Pemilik kos tidak selalu mengontrol anak kos, atau mengatur anak kos setiap saat, namun pasti mengawasi gerak-gerik anak kos, bagaimana perilakunya.

Dokumen terkait