• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Perusahaan

Lapis Bogor Sangkuriang merupakan salah satu usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang olahan pangan pertanian yang didirikan pada bulan September 2011. Pendiri dan pemilik usaha ini ialah Rizka Wahyu Romadhona. Pemilik usaha merupakan salah satu finalis Wirausaha Muda Mandiri dan mahasiswi Sekolah Pascasarjana Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor. Usaha ini sebelumnya merupakan anggota binaan UPP Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor berdasarkan nomor anggota 16 5B. 11. Bentuk badan hukum usaha yaitu commanditaire vennootsckap (CV). Visi dari Lapis Bogor Sangkuriang ialah wealth, quality, service, and innovation serta memiliki misi: (1) mengangkat dan mempromosikan konten, budaya, dan pariwisata lokal; (2) membangun perusahaan yang terus bergerak mengikuti perkembangan global; (3) membangun kemitraan dalam jangka waktu panjang; dan (4) mengedukasi dan mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah dengan inovasi berkelanjutan. Toko pusat usaha terletak di jalan Pajajaran Komplek Ruko Bantar Kemang nomer 20 O (depan Balai Binarum), selain itu terdapat dua toko cabang Lapis Bogor Sangkuriang di jalan Sholeh Iskandar (100 meter dari Yogya department store, depan putaran balik) serta di jalan raya Puncak nomer 113 Bogor.

Usaha kecil dan menengah ini mengawali usahanya di outlet jalan Sholeh Iskandar dengan tempat produksi lapis yang masih terbatas. Sistem penjualan usaha dimulai dari mulut ke mulut pada komunitas kampus Pascasarjana IPB. Usaha ini semakin berkembang dengan cara membuka pasar baru konsumen, sehingga tidak hanya menjual produk pada konsumen lingkup kampus saja. Usaha yang dilakukan Lapis Bogor Sangkuriang agar semakin berkembang dengan cara mendaftarkan produk usaha ke Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, UPP Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor, dan Dinas Perindustrian. Sejak mendaftarkan produk ke Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, usaha ini mulai mencantumkan konten budaya lokal dan visit Bogor pada desain kemasan produk kemudian usaha ini juga sering ikut serta dalam pameran. UPP Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor dan Dinas Perindustrian juga memberi fasilitas dalam mengikuti pameran pada usaha ini. Dahulu usaha kecil dan menengah ini memiliki 20 reseller kemudian saat ini menjadi 5 mitra. Promosi yang dilakukan Lapis Bogor Sangkuriang lainnya dengan memasang iklan di media cetak. Pada awal tahun 2013, outlet pusat usaha yang awalnya berada di jalan Sholeh Iskandar kemudian dipindah ke jalan Pajajaran Komplek Ruko Bantar Kemang nomer 20 O (depan Balai Binarum). Setiap hari usaha ini mendapatkan omzet penjualan sekitar Rp95 000 000 dari seluruh penjualan kue lapis.

Lapis Bogor Sangkuriang telah memiliki berbagai sertifikat dari berbagai instansi, diantara yaitu: (1) sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SPP- IRT) P-IRT nomer 3063271021122 berdasarkan surat keputusan kepala badan pengawas obat dan makanan RI nomer HK 00.005 16640; (2) sertifikat usaha kecil menengah anggota binaan UPP-LPPM dengan nomer anggota 16 5B. 11;

2

(3) sertifikat produk pangan industri rumah tangga P-IRT nomer 8153271031122 nomer HK 00.055.1640; (4) sertifikat halal nomer: 012010511111 mulai dari 16 November 2011 sampai 15 November 2013; dan (5) sertifikat kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dengan nomer pendaftaran perusahaan: KK022596.

Struktur organisasi usaha terdiri atas direktur utama, direktur operasional, manajer utama, manajer sales dan marketing, kaizen, manajer operasional, manajer pengembangan sumberdaya manusia, manager keuangan, supervisor outlet, customer service, leader outlet, frontliner, produksi, supervisor produksi,

leader produksi, supir, distribusi, supervisor operasional, dan admin. Gambar bagan struktur organisasi usaha Lapis Bogor Sangkuriang dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Bagan struktur organisasi usaha Lapis Bogor Sangkuriang 24

Direktur Utama Direktur Operasional

Manajer Utama

Manajer Sales dan

Marketing Kaizen Manajer Operasional Manajer Pengembangan Sumberdaya Manusia Manajer Keuangan

Produksi Supir Distribusi

Customer Service Supervisor Outlet Supervisor Produksi Supervisor Operasional Leader Outlet Frontiner Leader Produksi Admin Produksi

25

Produk Lapis Bogor Sangkuriang

Lapis Bogor Sangkuriang memproduksi berbagai macam kue lapis yang terdiri dari 8 macam yaitu lapis rasa keju, lapis rasa stroberi, lapis rasa blueberry, lapisrasa tiramisu, lapis rasa coklat, lapis rasa green tea, brownies original, dan brownies keju (Gambar 5). Setiap hari lapis uaha ini memproduksi sebanyak 3700 kue lapis. Kue lapis original yang diproduksi setiap hari sebanyak 3212 kue, dengan berbagai rasa yaitu rasa keju, rasa stroberi, rasa blueberry, rasa tiramisu, dan rasa coklat. Kue lapis rasa green tea yang diproduksi setiap hari sebanyak 200 kue, lalu kue lapis rasa brownies yang diproduksi setiap hari sebanyak 288 kue.

Gambar 5 Beberapa macam rasa produk kue Lapis Bogor Sangkuriang

Salah satu keunikan dari kue lapis ini ialah menggunakan tepung talas sebagai salah satu komposisi bahan baku yang bertujuan untuk mendukung diversifikasi pangan. Jenis talas yang digunakan sebagai tepung talas ialah talas BogorColocasia Esculenta L. Schoot yaitu jenis umbi asli Bogor.

Desain Kemasan Produk Lapis Bogor Sangkuriang

Bahan kemasan produk terbuat dari bahan art carton. Bentuk dari kemasan (Gambar 6) berbentuk persegi panjang disesuaikan dengan isi dari kue lapis. Terdapat berbagai macam desain warna kemasan Lapis Bogor Sangkuriang yaitu perpaduan warna ungu dan kuning, dominasi hijau, dan dominasi coklat. Proses pembuatan kemasan dengan sketsa atau desain menggunakan aplikasi komputer photoshop atau corel yang disertai pula packaging concept atau konsep kemasan Desain warna kemasan ungu dan kuning digunakan untuk mengemas lapis rasa keju, lapis rasa stroberi, lapis rasa blueberry, lapis rasa tiramisu, dan lapis rasa coklat. Desain warna dominasi hijau digunakan untuk mengemas lapis rasa green tea. Desain warna dominasi coklat digunakan untuk mengemas brownies original

dan brownies keju. Desain kemasan Lapis Bogor Sangkuriang juga menggunakan logo serta berbagai macam informasi mengenai produk.

2

Gambar 6 Bentuk desain kemasan Lapis Bogor Sangkuriang

Gambar 7 Logo Lapis Bogor Sangkuriang

Desain kemasan Lapis Bogor Sangkuriang menggunakan logo dengan gambar pemuda yang membawa talas (Gambar 7). Pemuda pada logo tersebut dimaksudkan sebagai Sangkuriang. Sangkuriang merupakan tokoh yang berasal dari Jawa Barat, sehingga produk Lapis Bogor Sangkuriang ingin memberi kesan bahwa produk tersebut berasal dari Jawa Barat. Penggunaan gambar talas yang dibawa pemuda tersebut bertujuan agar talas yang merupakan bahan baku dari produk lapis, dapat memberi kesan bahwa produk tersebut berasal dari Bogor. Hal ini disebabkan talas merupakan produk pertanian yang terkenal berasal dari Bogor. Logo Lapis Bogor Sangkuriang juga bertujuan sebagai Brand Awareness

kepada konsumennya.

Desain kemasan Lapis Bogor Sangkuriang di bagian depan mencantumkan ilustrasi potongan kue lapis yang bertujuan agar konsumen mengetahui isi dari produk. Desain kemasan pada bagian lainnya terdapat ilustrasi tempat pariwisata di Bogor bertujuan untuk mempromosikan tempat pariwisata yang ada di Bogor, selain itu terdapat keterangan informasi komposisi produk bertujuan untuk menjelaskan bahan baku produk kuliner kue Lapis Bogor Sangkuriang. Desain kemasan pada bagian samping terdapat nomer telepon customer service agar konsumen mudah menghubungi Lapis Bogor Sangkuriang untuk memesan produk, memberi komplain mengenai produk, serta memberi saran. Desain kemasan Lapis Bogor Sangkuriang juga mencantumkan alamat sosial media seperti alamat twitter dan facebook, alamat website, agar Lapis Bogor Sangkuriang ingin mendapatkan feedback dan keinginan konsumen terhadap produk dan sebagai media promosi produk.

27

KARAKTERISTIK KONSUMEN LAPIS BOGOR

SANGKURIANG

Karakteristik konsumen Lapis Bogor Sangkuriang pada penelitian analisis efektivitas strategi promosi melalui elemen-elemen desain kemasan terdiri atas karakteristik usia, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan, pendapatan, dan wilayah tempat tinggal. Karakteristik konsumen Lapis Bogor Sangkuriang pada penelitian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori weekday dan kategori

weekend.

Tabel 2 Karakteristik konsumen Lapis Bogor Sangkuriang dalam jumlah dan persentase

Kategori Jumlah Persentase

Usia

Masa remaja (13-18 tahun) Masa dewasa awal (18-30 tahun) Masa pertengahan (30-50 tahun) Usia tua (>50 tahun)

5 25 14 1 11.1 55.6 31.1 2.2 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 9 36 20 80 Pendidikan

Pendidikan rendah (SMP dan SMA) Pendidikan sedang (diploma) Pendidikan tinggi (sarjana)

27 6 12 60.0 13.3 26.7 Status Pekerjaan

Tidak bekerja (mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga) Bekerja (pegawai negeri, pegawai swasta, wirausaha)

29 16 64.4 35.5 Pendapatan Rendah (Rp200 000-Rp2 800 000) Sedang (Rp2 800 001-Rp5 500 000 ) Tinggi (>Rp5 500 001 ) 28 13 4 62.2 28.9 8.9

Wilayah tempat tinggal

Luar Bogor (Jakarta, Depok, Solo) Dalam Bogor

5 40

11.1 88.9 Karakteristik konsumen Lapis Bogor Sangkuriang dapat dilihat pada Tabel 2. Karakteristik usia konsumen Lapis Bogor Sangkuriang terdiri atas masa remaja sebanyak 5 orang (11.1 persen), masa dewasa awal sebanyak 25 orang (55.6 persen), masa pertengahan sebanyak 14 (31.1 persen), dan usia tua

2

sebanyak 1 orang (2.2 persen). Karakteristik jenis kelamin konsumen meliputi laki-laki dengan jumlah 9 orang (20 persen) dan perempuan dengan jumlah 36 orang (80 persen). Tingkat pendidikan dari konsumen terdiri atas pendidikan rendah yang meliputi tamatan SMP dan SMA sebanyak 27 orang (60 persen),

pendidikan sedang yang meliputi tamatan diploma sebanyak 6 orang (13.3 persen), dan pendidikan tinggi yang meliputi tamatan sarjana sebanyak 12

orang (26.7 persen). Karakteristik status pekerjaan konsumen pada penelitian ini digolongkan menjadi dua yaitu tidak bekerja yang meliputi mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga sebanyak 29 orang (64.4 persen) dan bekerja yang meliputi pegawai negeri, pegawai swasta, dan wirausaha sebanyak 16 orang (35.5 persen). Karaktersitik tingkat pendapatan konsumen terdiri atas pendapatan rendah sebanyak 28 orang (62.2 persen), pendapatan sedang sebanyak 13 orang (28.9 persen), dan pendapatan tinggi sebanyak 4 orang (8.9 persen). Karakteristik wilayah tempat tinggal konsumen terdiri atas konsumen yang tinggal di wilayah luar Bogor yang meliputi kota Jakarta, Depok, dan Solo sebanyak 5 orang (11.1 persen) dan konsumen yang tinggal di wilayah dalam Bogor sebanyak 40 orang (88.9 persen).

Usia

Mayoritas konsumen di waktu weekday pada Tabel 3 berusia 18-30 tahun dengan jumlah 18 orang, konsumen berusia 30-50 tahun dengan jumlah konsumen 11 orang. Konsumen berusia 13-18 tahun berjumlah 3 orang dan tidak ada konsumen yang berusia lebih dari 50 tahun pada konsumen di waktu weekday.

Konsumen di waktu weekend pada Tabel 3 pula mayoritas konsumen berusia 18- 30 tahun dengan jumlah 7 orang. Konsumen berusia 30-50 tahun dengan jumlah 3 orang, lalu konsumen berusia13-18 tahun dengan jumlah 2 orang dan konsumen berusia lebih dari 50 tahun dengan jumlah 1 orang.

Tabel 3 Karakteristik usia konsumen Usia (tahun) Jumlah Weekday Jumlah Weekend Jumlah Total 13-18 3 2 5 18-30 18 7 25 30-50 11 3 14 > 50 0 1 1 Total 32 13 45

Gambar 8 menunjukkan persentase mayoritas konsumen pada waktu

weekday terdiri atas mayoritas konsumen Lapis Bogor Sangkuriang berusia 18-30 tahun dengan jumlah 56.2 persen, konsumen berusia 30-50 tahun dengan jumlah konsumen 34.4 persen. Konsumen berusia 13-18 tahun berjumlah 9.4 persen dan

29 tidak ada konsumen yang berusia lebih dari 50 tahun pada konsumen di waktu

weekday.

Persentase konsumen di waktu weekend dapat dilihat pada Gambar 9. Konsumen berusia 18-30 tahun dengan jumlah 53.8 persen, konsumen berusia 30-50 tahun dengan jumlah 23.1 persen. Konsumen berusia13-18 tahun dengan jumlah 15.4 persen dan konsumen berusia lebih dari 50 tahun dengan jumlah 7.7 persen.

Jenis Kelamin

Karakteristik jenis kelamin konsumen Lapis Bogor Sangkuriang pada Tabel 4 di waktu weekday menunjukkan konsumen Lapis Bogor Sangkuriang terdiri atas 25 orang perempuan dan 7 orang laki-laki dari jumah total responden sebanyak 32 orang. Konsumen Lapis Bogor Sangkuriang pada Tabel 4 di waktu weekend

terdiri atas perempuan dengan jumlah 11 orang dan laki-laki dengan jumlah 2 orang dari jumah total responden sebanyak 13 orang.

15,4%

53,8% 23,1%

7,7%

Gambar 9 Persentase usia konsumen weekend

Usia 13-18 tahun Usia 18-30 tahun Usia 30-50 tahun Usia > 50 tahun 9,4% 56,2% 34,4%

Gambar 8 Persentase usia konsumen weekday

Usia 13-18 tahun Usia 18-30 tahun Usia 30-50 tahun

2

Tabel 4 Karakteristik jenis kelamin konsumen

Jenis Kelamin Jumlah

Weekday Jumlah Weekend Jumlah Total Laki-laki 7 2 9 Perempuan 25 11 36 Total 32 13 45

Persentase karakteristik jenis kelamin konsumen di waktu weekday (Gambar 10) menunjukkan karakteristik konsumen perempuan sebanyak 78.1 persen dan laki-laki sebanyak 21.9 persen. Persentase karakteristik jenis kelamin konsumen di waktu weekend (Gambar 11) menunjukkan karakteristik konsumen perempuan dengan jumlah 84.6 persen dan laki-laki dengan jumlah 15.4 persen.

Pendidikan

Karakteristik pendidikan konsumen di waktu weekday (Tabel 5) menunjukkan konsumen dengan pendidikan rendah sebanyak 17 orang, konsumen dengan pendidikan sedang sebanyak 6 orang dan konsumen dengan pendidikan tinggi sebanyak 9 orang dari total konsumen pada weekday sebanyak 32 orang. Karakteristik pendidikan konsumen di waktu weekend (Tabel 5) menunjukkan konsumen dengan pendidikan rendah sebanyak 10 orang, tidak ada konsumen dengan pendidikan sedang, dan konsumen dengan pendidikan tinggi sebanyak 3 orang dari total konsumen pada weekend sebanyak 13 orang.

21,9%

78,1%

Gambar 10 Persentase jenis kelamin konsumen weekday

Laki-laki Perempuan

15,4%

84,6%

Gambar 11 Persentase jenis kelamin konsumen weekend

Laki-laki Perempuan 30

31 Tabel 5 Karakteristik pendidikan konsumen Lapis Bogor Sangkuriang

Pendidikan Jumlah Weekday Jumlah Weekend Jumlah Total Rendah 17 10 27 Sedang 6 0 6 Tinggi 9 3 12 Total 32 13 45

Persentase karakteristik konsumen pada weekday (Gambar 12) menunjukkan konsumen dengan pendidikan rendah sebanyak 53.1 persen, konsumen dengan pendidikan sedang sebanyak 18.8 persen, dan konsumen dengan pendidikan tinggi sebanyak 34.4 persen. Karakteristik konsumen di waktu weekend menunjukkan persentase konsumen (Gambar 13) dengan pendidikan rendah sebanyak 76.9 persen, tidak ada konsumen dengan pendidikan sedang, dan konsumen pendidikan tinggi sebanyak 23.1 persen.

53,1%

18,8% 34,4%

Gambar 12 Persentase pendidikan konsumen

weekday Rendah Sedang Tinggi 76,9% 23,1%

Gambar 13 Persentase pendidikan konsumen

weekend

Rendah

2

Status Pekerjaan

Karakteristik pekerjaan pada konsumen di waktu weekday tediri atas responden yang tidak bekerja sebanyak 18 orang dan responden yang bekerja sebanyak 14 orang dari total responden sebanyak 32 orang (Tabel 6). Karakteristik pekerjaan pada konsumen di waktu weekend terdiri dari responden yang tidak bekerja sebanyak 11 orang dan responden yang bekerja sebanyak 2 orang dari total responden pada waktu weekend sebanyak 13 orang (Tabel 6).

Tabel 6 Karakteristik status pekerjaan konsumen Status Pekerjaan Jumlah

Weekday Jumlah Weekend Jumlah Total Tidak bekerja 18 11 29 Bekerja 14 2 16 Total 32 13 45

Persentase karakteristik pekerjaan dari konsumen pada weekday (Gambar 14) tediri atas responden yang tidak bekerja sebanyak 56.3 persen dan responden yang bekerja sebanyak 43.7 persen. Persentase karakteristik konsumen dari segi pekerjaan di waktu weekend (Gambar 15) terdiri dari responden yang tidak bekerja sebanyak 84.7 persen dan responden yang bekerja sebanyak 15.4 persen.

56,3% 43,7%

Gambar 14 Persentase status pekerjaan konsumen weekday

Tidak Bekerja

Bekerja

84,7% 15,4%

Gambar 15 Persentase status pekerjaan konsumen weekend

Tidak Bekerja Bekerja 32

33

Pendapatan

Karakteristik pendapatan konsumen di waktu weekday pada Tabel 7 terdiri dari konsumen yang tergolong berpendapatan rendah sebanyak 18 orang, konsumen yang tergolong berpendapatan sedang sebanyak 11 orang, dan konsumen yang tergolong berpendapatan tinggi 3 orang dari total konsumen pada waktu weekday sebanyak 32 orang. Karakteristik pendapatan konsumen di waktu

weekend pada Tabel 7 menunjukkan konsumen yang tergolong berpendapatan rendah sebanyak 10 orang, konsumen yang tergolong berpendapatan sedang sebanyak 2 orang, dan konsumen yang tergolong berpendapatan tinggi 1 orang dari total konsumen pada waktu weekend sebanyak 13 orang.

Tabel 7 Karakteristik pendapatan konsumen

Pendapatan Jumlah Weekday Jumlah Weekend Jumlah Total Rendah 18 10 28 Sedang 11 2 13 Tinggi 3 1 4 Total 32 13 45

Persentase karakteristik pendapatan konsumen di waktu weekday (Gambar 16) terdiri dari konsumen yang tergolong berpendapatan rendah sebanyak 56.2 persen, konsumen yang tergolong berpendapatan sedang sebanyak 34.4 persen, dan konsumen yang tergolong berpendapatan tinggi sebanyak 9.4 persen.

Persentase karakteristik pendapatan konsumen menunjukkan di waktu

weekend (Gambar 17), konsumen yang tergolong berpendapatan rendah sebanyak 76.9 persen, konsumen yang tergolong berpendapatan sedang sebanyak 15.4 persen, dan konsumen yang tergolong berpendapatan tinggi sebanyak 7.7 persen.

56,2% 34,4%

9,4%

Gambar 16 Persentase pendapatan konsumen

weekday

Rendah

Sedang

2

Wilayah Tempat Tinggal

Karakteristik konsumen berdasarkan wilayah tempat tinggal di waktu

weekday (Tabel 8) terdiri atas konsumen yang berasal dari luar wilayah tempat tinggal di Bogor sebanyak 5 orang dan konsumen yang berasal dari dalam wilayah tempat tinggal di Bogor sebanyak 27 orang dari jumlah total konsumen di waktu

weekday sebanyak 32 orang. Data pada Tabel 8 menunjukkan di waktu weekend

seluruh konsumen berasal dari dalam wilayah tempat tinggal di Bogor sebanyak 13 orang.

Tabel 8 Karakteristik wilayah tempat tinggal konsumen Wilayah Tempat Tinggal Jumlah Weekday Jumlah Weekend Jumlah Total Luar Bogor 5 0 5 Dalam Bogor 27 13 40 Total 32 13 45

Persentase karakteristik konsumen berdasarkan wilayah tempat tinggal di waktu weekday pada Gambar 18 terdiri atas konsumen yang berasal dari luar wilayah tempat tinggal di Bogor sebanyak 15.6 persen dan konsumen yang berasal dari dalam wilayah tempat tinggal di Bogor sebanyak 84.4 persen.

76,9% 15,4% 7,7%

Gambar 17 Persentase pendapatan konsumen

weekend

Rendah

Sedang

Tinggi 34

35

Persentase data pada Gambar 19 menunjukkan di waktu weekend seluruh konsumen Lapis Bogor Sangkuriang berasal dari dalam wilayah tempat tinggal daerah Bogor sehingga persentasenya sebanyak 100 persen.

15,6%

84,4%

Gambar 18 Persentase wilayah tempat tinggal konsumen weekday

Luar Bogor

Dalam Bogor

100,0%

Gambar 19 Persentase wilayah tempat tinggal konsumen weekend

37

ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI MELALUI

ELEMEN-ELEMEN DESAIN KEMASAN LAPIS BOGOR

Dokumen terkait