• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode yang digunakan pada penelitian analisis efektivitas strategi promosi melalui elemen-elemen desain kemasan Lapis Bogor Sangkuriang adalah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah penelitian survei. Metode kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam dengan pemilik dan manajer Lapis Bogor Sangkuriang serta penelusuran dokumen (buku, tesis, skripsi, jurnal penelitian dan situs internet).

Lokasi dan Waktu

Penelitian analisis efektivitas strategi promosi melalui elemen-elemen desain kemasan Lapis Bogor Sangkuriang dilakukan di pusat penjualan Lapis Bogor Sangkuriang, jalan Pajajaran Komplek Ruko Bantar Kemang nomer 20 O. Penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive). Alasan memilih lokasi penelitian tersebut disebabkan Lapis Bogor Sangkuriang merupakan usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak di bidang produk olahan pangan pertanian. Usaha ini sebelumnya merupakan anggota binaan UPP Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor. UKM ini telah menggunakan desain kemasan selama 2 tahun dan belum ada perubahan desain, sehingga desain kemasan yang diinformasikan dari produsen ke konsumen dirasa relevan untuk dikaji dalam penelitian dan desain kemasan Lapis Bogor Sangkuriang dapat membantu memecahkan perumusan masalah, tujuan, dan hipotesis pada penelitian ini. Penelitian ini membagi responden berdasarkan pada pembagian waktu pengambilan data yaitu lima hari untuk hari kerja atau weekday

dan dua hari untuk hari libur atau weekend selama periode bulan April 2013 dalam pengambilan data.

Teknik Pemilihan Responden

Penelitian ini menggunakan accidental sampling dalam menentukan responden. Metode accidental sampling ialah teknik dimana peneliti memilih sampel secara spontanitas atau siapa saja yang dianggap dapat mewakili populasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkannya (Rianse dan Abdi 2009). Sampel diambil dari konsumen yang berada pusat penjualan Lapis Bogor Sangkuriang, jalan Pajajaran Komplek Ruko Bantar Kemang nomer 20 O yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti bila dipandang pengunjung tersebut cocok dengan sumber data. Hal ini dikarenakan tidak terdapat data terperinci mengenai konsumen yang berada pusat penjualan Lapis Bogor Sangkuriang dan jumlah konsumennya berbeda setiap harinya. Pemilihan konsumen Lapis Bogor Sangkuriang sebagai responden didasarkan pada konsumen yang telah membeli produk Lapis Bogor Sangkuriang di outlet pusat, responden merupakan konsumen yang bersedia untuk mengisi kuesioner penelitian yang diberikan oleh peneliti, tidak buta warna, dan dapat membaca.

Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 45 orang yang didasarkan pada jumlah minimum pengambilan responden dalam penelitian

2 20

sosial sebanyak 30 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pembeli Lapis Bogor Sangkuriang. Pemilihan sampel diperoleh dari 10 persen pembeli yang dianggap sudah dapat mewakili rata-rata pembeli Lapis Bogor Sangkuriang setiap harinya. Pembeli Lapis Bogor Sangkuriang berjumlah kurang lebih 450 pembeli, sehingga didapat jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 45 orang. Perhitungan untuk menentukan jumlah responden dapat dilihat sebagai berikut:

Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner penelitian yang diberikan oleh peneliti kepada konsumen dan wawancara yang dilakukan peneliti ke pemilik serta manager UKM Lapis Bogor Sangkuriang. Singarimbun dan Effendi (2006) menyatakan bahwa tujuan pembuatan kuesioner ialah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei. Pengumpulan data penelitian ini juga menggunakan wawancara mendalam dengan UKM Lapis Bogor Sangkuriang untuk mengkaji tentang profil usaha dan profil elemen desain kemasan produk Lapis Bogor Sangkuriang. Informan pada penelitian ini merupakan pemilik dan manajer Lapis Bogor Sangkuriang. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari dokumen perusahaan dan berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini.

Teknik Pengolahan Data

Data hasil kuesioner yang telah terkumpul kemudian dilanjutkan pada tahap pengkodean data. Perhitungan persentase jawaban responden dibuat dalam bentuk tabulasi setelah tahap pengkodean dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007. Data yang telah terkumpul dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis tabulasi untuk mengetahui strategi promosi melalui elemen-elemen desain kemasan yang digunakan Lapis Bogor Sangkuriang dengan tingkat efektivitas yang diukur dengan dimensi empati (empathy), pesuasi (persuation), dampak (impact), dan komunikasi (communication). Data tersebut kemudian dihitungdengan analisis tabulasi sederhana EPIC model. Pengolahan data lainnya dengan menggunakan

software SPSS for Windows versi 16.0. uji kolerasi Rank Spearman.

Teknik analisis untuk mengevaluasi efektivitas elemen-elemen desain kemasan Lapis Bogor Sangkuriang dengan EPIC model dari Durianto et al.

Perhitungan penentuan jumlah responden:

21 (2003) menggunakan analisis tabulasi sederhana dan penghitungan rata-rata terbobot.

1. Analisis tabulasi sederhana

Data yang diperoleh kemudian diolah ke bentuk persentase dengan rumus:

Keterangan :

P = persentase responden yang memiliki kategori tertentu

fi = jumlah responden yang memilih kategori tertentu ∑ fi = banyaknya jumlah responden

2. Skor rataan

Setiap jawaban dari pertanyaan yang diperoleh dari responden diberikan bobot. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.

Rumus:

Dimana;

x = rata-rata berbobot

fi = frekuensi

wi = bobot

Rentang skala penilaian selanjutnya digunakan untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 1 hingga 4 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang posistif, kemudian dihitung rentang skala dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

R (bobot) = bobot terbesar - bobot terkecil M = banyaknya kategori bobot

P = fi X 100 % ∑ fi x = ∑fi . wi ∑fi Rs = R (bobot) M

2

Rentang nilai skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak empat, maka rentang skala penilaian yang didapat adalah:

Posisi keputusannya dijelaskan pada rentang dibawah ini: STE TE E SE

1 1.75 2.5 3.25 4 Keterangan :

STE = Sangat Tidak Efektif TE = Tidak Efektif

E = Efektif

SE = Sangat Efektif

Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk menguji hubungan antara karakteristik konsumen Lapis Bogor Sangkuriang (skala ordinal) seperti usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan per bulan dengan penilaian konsumen melalui dimensi empati (empathy), persuasi (persuation), dampak (impact), dan komunikasi (communication) yang merupakan skala ordinal.

Rumus korelasi Rank Spearman:

Dimana:

ρ atau rs : koefisien korelasi Spearman Rank

di : determinan

n : jumlah data atau sampel

Pengujian korelasi Rank Spearman dalam pengambilan keputusan mengenai hubungan antar variabel melalui nilai signifikansi atau probabilitas atau α yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti. Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar α (0.05), artinya hasil penelitian mempunyai kesempatan untuk benar atau tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan tingkat kesalahan sebesar 5 persen. Apabila angka signifikansi hasil penelitian < 0.05 maka H0 ditolak, sehingga hubungan kedua variabel signifikan. Angka signifikansi hasil penelitian > 0.05 maka H0 diterima, sehingga hubungan kedua variabel tidak signifikan.

Rs = (4-1) / 4 = 0.75 22

Dokumen terkait