• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi Geografis

Secara geografis Kota Bogor merupakan sebuah kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat yang terdiri atas 6 Kecamatan dan 68 Kelurahan dan terletak di antara 106o 48‟ BT dan 6o 26‟ LS.

Kedudukan geografis Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya sangat dekat dengan Ibukota Negara, merupakan potensi yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan nasional untuk industri, perdagangan dan pariwisata. Hal ini memberikan dampak positif, yaitu berkembangnya sentra-sentra industri di Kota Bogor. Salah satu industri yang ada di Kota Bogor adalah angroindustri.

Kelurahan Kedung Badak merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Tanah Sareal yang terletak di Kota Bogor. Kecamatan Tanah Sareal terdiri dari 11 kelurahan yang salah satunya adalah Kelurahan Kedung Badak.

Kelurahan kedung badak merupakan merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Tanah Sareal yang terletak di Kota Bogor. Luas wilayah kelurahan ini sebesar 200 hektar yang terbagi menjadi 14 Rw dan 99 Rt. Wilayah kelurahan ini sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sukaresmi, sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Kebon Pedes, bagian timur berbatasan dengan kelurahan Cibuluh, serta sebelah barat berbatasan dengan Kedung Jaya.

KWT Puspasari berada di RW 07 Keluarahan Kedung Badak yaitu di wilayah Cimanggu Permai. Areal kebun memiliki koleksi kurang lebih dari 100 jenis tanaman berkhasiat obat yang tumbuh secara alami dalam lingkungan taman dan terbagi menjadi tiga bagian. Kebun bagian depan merupakan tempat pemeliharaan dan koleksi, kebun bagian tengah merupakan bagian budidaya yang terdiri dari green house, dan kebun bagian belakang yang dikhususkan untuk tanaman buah dan kolam kecil.

Sejarah dan perkembangan Kelompok Wanita Tani Puspasari

KWT Puspasari merupakan salah satu kelompok wanita tani yang menjadi mitra binaan dari Dinas Pertanian Kota Bogor dan dibentuk pada tahun 2011 dengan jumlah anggota 33 orang. Kelompok ini dibentuk oleh ibu-ibu PKK Tanah Sareal yang sudah melakukan pemanfaatan lahan pekarangan. Awalnya, anggota KWT Puspasari hanya ada 16 orang dan termasuk kedalam kelompok pemula.. Kelompok ini merupakan suatu kelompok yang bergerak di sektor pertanian, khususnya budidaya dan pengolahan hasil pertanian. Selain itu, kelompok ini juga merupakan salah satu wadah perkumpulan yang anggota seluruhnya adalah wanita yang berada di Kelurahan Tanah Sareal.

Saat ini, kelompok wanita tani Puspasari telah memperoleh bantuan dari pihak Dinas Pertanian dan Kantor Ketahanan Pangan kota Bogor. Bantuan-bantuan tersebut berupa peralatan dan akses untuk memasarkan produk. Bantuan peralatan yang diberikan yaitu mesin pengolah tanaman. Dinas Pertanian maupun Dinas UMKM juga sering memberikan penyuluhan tentang pertanian maupun wirausaha, namun belum pernah dilakukan penyuluhan tentang pengelolaan KWT.

KWT Puspasari dibentuk dengan tujuan untuk memberdayakan wanita, khususnya ibu rumah tangga dalam rangka peningkatan kualitas hidup melalui pendidikan dan pelatihan. KWT Puspasari memfokuskan pada kegiatan usaha budidaya pertanian pengolahan pasca panen. Untuk mencapai hal tersebut, kelompok wanita tani Puspasari memiliki beberapa program, yaitu :

1. Pemanfaatan lahan pekarangan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan bahan pangan ditingkat keluarga. Kegiatannya berupa penanaman tanaman sayuran, umbi-umbian, dan buah-buahan di pekarang dengan menggunakan pot.

2. Kebun bibit dan kebun pecobaan

Kelompok Wanita Tani Puspasari mengelola kebun percobaan di Kecamatan Tanah Sareal. Kebun percobaan digunakan sebagai sarana belajar pengembangan pertanian perkotaan yang ramah lingkungan dan budidaya tanaman obat

3. Pengembangan wirausaha produk pertanian

Kegiatan ini terdiri dari produksi dan pemasaran produk yang dilakukan dengan mengembangkan unit usaha pengolahan pertanian, mengikuti pameran rutin setiap bulan, memperbaiki kemasan dan penampilan produk, dan mendaftarkan sertifikasi BPOM dan sertifikasi halal dari MUI.

Pembinaan yang dilakukan oleh KWT Puspasari diadakan setiap bulan sekali dengan agenda pembahasan dan saling tukar informasi mengenai usaha yang dijalankan ataupun yang akan dijalankan.

Seiring perkembangannya, KWT Puspasari telah memperoleh penghargaan sebagai juara lomba cipta menu tingkat Kota Bogor 2015 dan lomba KWT berprestasi tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2015. Sementara itu, lomba kategori kelompok wanita tani diselenggarakan oleh pihak Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan gambaran yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap setiap bagian dari suatu organisasi, lembaga, atau instansi lainnya yang berisi segala hal yang berkaitan dengan fungsi dan gambaran umum dari masing-masing bagian beserta dengan orang yang diberikan kedudukan, tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi juga mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja. Sehingga, struktur organisasi perlu dibentuk dalam suatu lembaga, baik formal maupun non formal khususnya bagi KWT Puspasari dalam menjalankan fungsi dan perannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Struktur organisasi pada KWT Puspasari dapat dikatakan telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yakni terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, dan dibantu beberapa seksi-seksi yaitu humas, sarana produksi (saprodi), pemasaran, serta hama dan penyakit. Pembentukan struktur organisasi pada KWT Puspasari didasarkan pada pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh anggota. Struktur organisasi yang baik adalah masing-masing pengurus menjalankan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan dan anggota melaksanakan hak dan kewajibannya, maka kegiatan dan kinerja dari suatu kelompok menjadi optimal.

Namun, kinerja kelompok menjadi kurang optimal apabila pengurus yang diberikan tanggung jawab tidak menjalankan tugas sesuai dengan kedudukannya dalam suatu kelompok. Gambar 2 menunjukkan struktur organisasi pada KWT Puspasari.

Gambar 2 Struktur organisasi KWT Puspasari Kota Bogor

Setiap kedudukan dalam struktur organisasi pada suatu lembaga memiliki tugas dan wewenang yang berbeda-beda, begitu pula struktur organisasi pada Kelompok Wanita Tani Puspasari. Tugas dan wewenang dari masing-masing pengurus Kelompok Wanita Tani Puspasari adalah sebagai berikut :

1. Ketua, memiliki tugas dan wewenang dalam melaksanakan visi dan misi yang telah dibuat, memimpin dan mengendalikan semua kegiatan organisasi kelompok wanita tani Puspasari, melakukan pembinaan dan pengendalian terhadap anggota, menyusun program kerja dalam setahun selama masa periode kepengurusan, dan bertanggung jawab atas kelola organisasi KWT Puspasari.

2. Sekretaris, memiliki tugas dan wewenang dalam mengatur kegiatan administrasi pembukuan kelompok wanita tani Puspasari, melakukan pencatatan dokumen pada setiap pertemuan dan kegiatan usaha yang telah dilaksanakan, serta mengagendakan dan mengarsipkan setiap kegiatan KWT Puspasari.

3. Bendahara, bertugas dalam melaksanakan pencatatan transaksi keuangan kelompok secara transparan, melaporkan kegiatan keuangan pada setiap pertemuan.

4. Seksi sarana produksi (saprodi), bertugas untuk melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap penyaluran ataupun penggunaan sarana produksi, dan melaksanakan pembinaan pengelolaan sarana produksi bagi anggota KWT Puspasari. Ketua Pipit Puspitasari Bendahara Titin Bambang Gina Widodo Sekertaris Aisah K. Diati Seksi Produksi Mintarsih Anshari Pipit Puspitasari Seksi Pemasaran Wiwiek Cuk Seksi Pengolahan Elin Arasyugo Seksi Hama Penyakit Rita Affendi

5. Seksi pemasaran, bertugas dalam melaksanakan pemasaran hasil produksi atau produk olahan dari anggota kelompok wanita tani Puspasari, dan mencari informasi pasar terkait dengan pengembangan usaha anggota KWT Puspasari. 6. Seksi pengolahan bertugas melaksanakan koordinasi kegiatan pasca panen dan

pengolahan hasil, memotivasi penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil serta mencatat seluruh kegiatan pasca panen dan pengolahan hasil.

7. Seksi hama dan penyakit, bertugas dalam melaksanakan pemantauan dan pengendalian terhadap hama dan penyakit, dan memberikan informasi mengenai hama dan penyakit serta pencegahannya kepada anggota terkait tanaman yang ditanam .

Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang kegiatan produksi Kebun Tanaman Obat Puspasari memiliki sarana dan prasarana, diantaranya :

1. Kawasan kebun tanaman obat

2. Ruang diskusi berupa saung yang berada di lokasi kebun dengan suasana yang sejuk

3. Green house yang terletak di kebun percobaan . Green house digunakan sebagai tempat untuk membudidayakan tanaman obat, selain kebun terbuka yang juga ditanami tanaman obat.

4. Alat dan mesin pertanian

5. Dapur untuk memasak acara makan siang bersama anggota KWT sehingga lebih kekeluaragaan.

6. Toilet

7. Gudang penyimpanan alat alat pertanian Karakteristik Individu

KWT Puspasari merupakan salah satu kelompok wanita yang dibentuk dengan tujuan membentuk wanita sebagai pribadi yang mandiri. Menurut hasil survey yang dilakukan sebagian besar responden yang berprofesi sebagai seorang wirausaha dan ibu rumah tangga dan aktif dalam kegiatan sosial, seperti PKK, posyandu, dan kegiatan lainnya yang dilakukan di RW 07 Kelurahan Kedung Badak. Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 anggota KWT Puspasari. Karakteristik pengusaha ini dibagi berdasarkan usia, tingkat pendidikan dan lama bergabung dan pendapatan anggota. Uraian karakteristik anggota KWT Puspasari Kota Bogor dijelaskan sebagai berikut:

Usia

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa responden memiliki usia yang beragam. Usia responden terdiri dari 4 kategori, yaitu dengan rentang usia 31 sampai 40 tahun, 41 sampai 50 tahun, 51 sampai 60 tahun dan 60 sampai 70 tahun. Berdasarkan tabel 6, lebih dari setengah dari jumlah keseluruhan anggota KWT Puspasari berada pada kisaran umur 41 sampai 60 tahun dimana usia 51 sampai 60 tahun sebesar 36.67 persen dan usia 41 sampai 50 sebesar 33.33 persen. Hanya sebagian kecil usaha tanaman obat dimiliki oleh responden pada kisaran umur 31 sampai 40 tahun dan 60 sampai 70 tahun. Sebaran responden anggota KWT Puspasari berdasarkan usia dapat dilihat di Tabel 6.

Tabel 6 Sebaran responden anggota KWT Puspasari berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Presentase (persen)

31-40 5 16.67 41-50 10 33.33 51-60 11 36.67 61-70 4 13.33 Jumlah 30 100.0 Tingkat Pendidikan

Pendidikan yang pernah ditempuh oleh anggota KWT Puspasari diklasifikasikan menjadi empat jenjang pendidikan yaitu tamat SD, SMP, dan SMA dan Perguruan Tinggi. Berdasarkan penelitian di lapang, anggota KWT Puspasari sebagian besar berpendidikan lulusan SMA dan Perguruan Tinggi.

Hasil survei yang dilakukan, sebesar 40 persen responden tamat perguruan tinggi dimana 6 orang lulusan S1 dan 6 orang lulusan Diploma. Sebesar 56.67 persen responden berpendidikan SMA dan hanya satu orang responden berpendidikan SMP. Hal ini mengindikasikan bahwa lulusan perguruan tinggi anggota KWT Puspasari memiliki minat untuk melakukan usaha. Sebaran responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan KWT Puspasari Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase

Tamat SD - 0

Tamat SMP 1 3.33

Tamat SMA 17 56.67

Tamat PT 12 40.00

Jumlah 30 100.00

Lama bergabung dalam KWT

Pada penelitian yang dilakukan, lama usaha atau pengalaman dalam berwirausaha responden anggota KWT merupakan usaha baru yang dijalankan. Lamanya usaha memengaruhi tingkat pengalaman dalam menjalankan usaha, sehingga mempengaruhi cara mereka dalam pengambilan keputusan. Secara umum para anggota KWT Puspasari sudah menjalankan usaha lebih dari satu tahun. Sebanyak 46.67 persen responden bergabung selama lebih dari 4 tahun, sebesar 10 persen responden bergabung selama lebih dari 3 tahun, sebanyak 13 persen bergabung selama 2 sampai 3 tahun, sebanyak 16.67 persen bergabung selama 1 sampai 2 tahun dan sisanya bergabung kurang dari satu tahun, sehingga dapat dikatakan para anggota sudah memiliki pengalaman yang cukup. Lamanya bergabung anggota dalam KWT Puspasari dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Sebaran responden berdasarkan lama bergabung dalam KWT Puspasari Lama Bergabung Jumlah (Orang) Presentase

Kurang dari 1 tahun 4 13.33

1-2 tahun 5 16.67 2-3 tahun 4 13.33 3-4 tahun 3 10.00 4-5 tahun 14 46.67 Jumlah 30 100.00 Pendapatan

Pada penelitian yang dilakukan, pendapatan responden bervariasi, mulai dari tidak memiliki pendapatan hingga pendapatan yang mencapai antara Rp500 000 hingga lebih dari Rp2001 000 setiap bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yang memiliki pendapatan diatas Rp2001 000 sebanyak 56.67 persen dimana anggota KWT yang memiliki pendapatan diatas Rp2001 000 adalah anggota yang memiliki usaha tanaman obat pribadi. Dalam hal ini, responden yang memiliki pendapatan antara Rp500 000 sampai Rp 2 010 000 adalah responden yang hanya memiliki penghasilan dari menjual produk KWT saja. Hal itu disebabkan karena mayoritas usia responden berada dalam kategori tua yang mengakibatkan responden enggan untuk melakukan pekerjaan yang berat. Selain itu juga dapat disebabkan oleh pendapatan suami yang telah lebih dari cukup, sehingga bagi mereka bekerja bukan menjadi prioritas utama. Tabel 9 Distribusi responden menurut pendapatan pada anggota KWT Puspasari

Kategori Jumlah Presentase

500 000 – 1 000 000 4 13.33

1001 000 –1 500 000 4 13.33

1 501 000 – 2 000 000 5 16.67

> 2 001 000 17 56.67

Jumlah 30 100.00

Dokumen terkait