• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Wirausaha Pada Anggota KWT Puspasari

Fokus pada penelitian ini adalah angota KWT Puspasari. Hal–hal yang diteliti meliputi kepercayaan diri, semangat, kreatif, supel dan motivasi berprestasi. Setiap karakter diukur menggunakan kuesioner, dengan masing– masing karakter diwakili oleh empat hingga lima pernyataan. Setiap indikator pada kuesioner akan dihitung skornya dan juga rataannya. Tabel 10 menunjukkan rataan skor tertinggi diperoleh dari karakter kreatif dan inovatif dan karakter motivasi berprestasi yaitu sebesar 84 persen, untuk skor karakter semangat dan supel sebesar 83 dan untuk rataaan skor percaya diri sebesar 72. Karakteristik wirausaha yang dimiliki oleh semua responden termasuk dalam kategori baik. Dilihat dari hasil rata-rata skor menunjukkan seluruh karakteristik wirausaha yang dimiliki anggota KWT Puspasari Bogor sudah berada dalam kategori sangat baik (sebesar 82 persen).

Rataan skor untuk setiap indikator karakter wirausaha bisa dilihat didalam Tabel 10.

Tabel 10 Nilai karakteristik wirausaha anggota KWT Puspasari Karakteristik Wirausaha Presentase Kategori

Jawaban

Kategori Skor

Percaya Diri 72 Baik

Kreatif dan Inovatif 84 Sangat baik

Semangat 83 Sangat baik

Supel 83 Sangat baik

Motivasi berprestasi 84 Sangat baik

Rata - rata 82 Sangat baik

Percaya Diri

Sikap percaya diri mengandung sikap optimis dan keyakinan seorang anggota KWT dalam menjalankan usaha. Sikap ini harus dimiliki seorang pengusaha agar mereka memiliki tanggungjawab dan yakin dalam menjalankan usahanya. Hasil perhitungan menunjukkan pernyataan mampu berbicara didepan umum memiliki skor 74, percaya akan kemampuan diri sendiri memiliki skor 94, percaya akan keberhasilan dalam usaha memiliki skor 97, tidak ragu ragu dalam mengambil keputusan memiliki skor 90 dan mampu dipercaya mendapat skor 88. Hasil perhitungan karakteristik wirausaha percaya diri disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha percaya diri

Karakteristik penilaian karakteristik wirausaha Jumlah skor

Skor Maks

Persentase (%)

Mampu berbicara didepan umum 74 120 61

Percaya akan kemampuan diri sendiri 94 120 78 Percaya diri akan keberhasilan dalam usaha 97 120 81 Tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan 90 120 75 Percaya diri jika dipercaya menjadi ketua panitia

acara dalam KWT

88 120 73

Total Skor 437 600 72

Pada sikap percaya diri, kriteria yang memiliki skor paling tinggi adalah responden percaya bahwa usaha yang paling baik adalah usaha yang diikuti dengan rasa percaya diri akan keberhasilan. Semakin responden yakin akan berhasil maka akan semakin dekat dengan keberhasilan usaha. Mayoritas responden sangat setuju dengan pernyataan ini karena menurut mereka ketika mereka percaya akan berhasil, mereka akan semakin berusaha mencapai keberhasilan.

Kedua, responden percaya diri akan kemampuan diri sendiri juga memiliki skor sangat baik karena anggota KWT Puspasari merasa jika percaya akan kemampuan diri sendiri maka responden akan berhasil tanpa harus iri melihat orang lain berhasil, justru keberhasilan orang lain akan menjadi acuan untuk mengembangkan kemampuan responden.

Ketiga, anggota harus mencoba berani dan tidak ragu dalam mengambil keputusan. Sebagian anggota mengaku mereka tidak percaya diri dengan keputusan yang akan diambil karena responden mau mendengar pendapat dari anggota KWT yang lain terlebih dahulu sehingga belum percaya diri akan keputusan yang diambil. Namun, sikap percaya diri anggota KWT ini masih memiliki skor yang rendah dalam hal berani berbicara di depan umum dan saat diberi kesempatan menjadi ketua panitia. Sebagian anggota merasa bahwa malu untuk mengemukakan pendapat didepan umum karena merasa takut salah berbicara dan beberapa anggota KWT saat diwawancarai mengaku senang saat diberi kepercayaan oleh anggota lain namun ada juga yang merasa bahwa masih banyak yang lebih pantas menjadi ketua panitia dalam acara yang diselenggarakan KWT.

Jadi, sikap percaya diri anggkota KWT sudah dalam kategori baik, tetapi perlu ditingkatkan pada kemampuan anggota untuk berani berbicara di depan umum, sehingga anggota lebih berani dalam mengemukakan ide dari pemikirannya.

Kreatif dan Inovatif

Sikap kreatif dan inovatif mendukung seorang pengusaha untuk dapat menciptakan nilai tambah produknya dan melakukan efisiensi produksi. Ciri utama seorang wirausaha adalah selalu mencari perubahan, berusaha mengikuti dan menyesuaikan dengan perubahan dan memanfaatkannya sebagai peluang. Hasil perhitungan karakteristik wirausaha kreatif dan inovatif disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha kreatif dan inovatif

Karakteristik penilaian karakteristik wirausaha Jumlah skor Skor Maksimal Persentase (%)

Menggunakan tekhnologi terbaru 97 120 81

Rajin mencari informasi 103 120 86

Melakukan promosi gencar 96 120 80

Senang mencoba cara baru 105 120 88

Membuat kemasan dengan inovasi 105 120 88

Total Skor 506 600 84

Ciri utama seorang wirausaha adalah selalu melakukan perubahan. Pada indikator sikap kreatif dan inovatif, dilihat sejauh mana seorang wirausaha memiliki karakter kreatif dan inovatif untuk mengembangkan usahanya. Wirausaha harus kreatif dan inovatif agar usahanya berjalan lebih baik. Atribut kreatif dan inovatif dari anggota KWT Puspasari terlihat dari sikap responden yang terbuka dengan hal-hal yang baru dan berusaha mencari tahu mengenai hal yang dianggap baru.

Dari kelima pertanyaan memiliki skor dengan kategori sangat baik namun berdasarkan nilai skor sikap kreatif dan inovatif, kriteria melakukan promosi gencar saat launching produk mempunyai nilai terendah dibandingkan indikator lainnya. Sebab akses terhadap pemasaran untuk pengembangan usaha masih

sebatas menaruh produk di pameran dan dilokasi produksi saja dan menurut anggota KWT itu sudah efektif.

Kriteria menggunakan tekhnologi baru juga memiliki nilai yang rendah dibandingkan kriteria lain, hal ini karena usia anggota KWT yang sudah tua maka mereka merasa harus banyak belajar lagi dalam menggunakan tekhnologi yang baru. Ketiga, kreteria senang mencoba cara cara baru dalam melakukan pekerjaan dalam kegiatan dan melakukan inovasi pada produk mendapat skor paling besar diantara indikator lain. Setiap bulan anggota KWT mengikuti pelatihan peltihan yang diberikan oleh Dinas di Kota Bogor, seperti pelatihan membuat tepung, ternak hewan, mengolah hasil pertanian, dan lain-lain, hal ini membuktikan anggota KWT Puspasari senang mencoba cara baru dalam melakukan kegiatan dalam KWT. Keempat, responden juga menjawab pertanyaan terbuka yang menyatakan akan melakukan inovasi pada kemasan, dan semua responden cenderung setuju dengan sikap tersebut, karena dalam kegiatan dalam KWT juga tercermin dimana packing kemasan minuman yang dihasilkan KWT Puspasari yang dahulu hanya memakai botol plastik tanpa diberi merk, kini sudah diberi merk. Selain itu anggota KWT juga sudah mencantumkan label halal maupun kode BPOM pada kemasan mulai tahun 2012 karena menurut anggota itu hal yang penting agar produk bisa diterima dipasaran. Kelima, responden rajin mencari informasi.

Semangat

Berdasarkan indikator karakter semangat dalam penelitian ini, dengan karakter semangat yang kuat, maka dapat dilihat antusiasme responden dalam menjalankan bisnisnya. Antusisasme ini dapat dilihat dari keaktifan responden mencari informasi terkait bisnisnya dan segera mengerjakan tugas lain setelah selesai dengan tugas sebelumnya. Karakter semangat juga menyebabkan responden tidak mudah mengeluh dan tidak menyerah saat mengalami kegagalan dalam bisnisnya. Tabel 13 menunjukkan pernyataan bahwa responden selalu mencari perkerjaan lain saat pekerjaan sudah selalesai memiliki skor 90, tidak mengandalkan keberuntungan dalam usaha memiliki skor 96, Senang mengikuti kompetisi KWT memiliki skor 110, mau menerima pesanan diluar kapasitas mendapat skor 101 dan mencari dana saaat usaha mulai menurun dengan skor 102 dari 30 responden yang diwawancarai. Hasil perhitungan karakteristik wirausaha semangat disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha semangat Karakteristik penilaian karakteristik wirausaha Jumlah

skor

Skor Maksimal

Persentase (%) Selalu mencari pekerjaan lain saat sudah

selesai

90 120 75

Tidak mengandalkan keberuntungan dalam usaha

96 120 80

Senang mengikuti kompetisi KWT 110 120 91 Mau menerima pesanan diluar kapasitas 101 120 84 Mencari dana saat usaha mulai menurun 102 120 85

Dalam karakter semangat, skor berada dalam kategori sangat baik. Pertama, hampir semua anggota KWT selalu mencari pekerjaan lain saat pekerjaan yag lain telah selesai dikerjakan. Berdasarkan penelitian di lapang, anggota KWT setiap harinya menghabiskan waktu enam hingga tujuh jam di kebun tanaman obat untuk melakukan kegiatan kelompok. Kegiatan yang dilakukan diantaranya menyiram tanaman, memupuk, makan siang bersama, mengecek jumlah tanaman serta membersihkan alat alat yang dilakukan untuk proses produksi.

Kedua, sebagian besar responden berpendapat bahwa dalam mencapai suatu tujuan dibutuhkan usaha yang keras tidak hanya mengandalkan keberuntungan dan nasib saja. “Kalau hanya mengandalkan nasib gak akan maju usahanya, kalau nunggu beruntung juga belum tentu beruntung, jadi tetap harus semangat dalam hidup” (Elin, anggota KWT Puspasari)

Ketiga, dalam karakter semangat, skor tertinggi didapat dari pertanyaan Anggota KWT merasa senang jika KWT mendapat undangan kegiatan atau lomba secara rutin. Hal ini menunjukkan bahwa anggota KWT memiliki semangat yang tinggi menjalankan kegiatan dengan KWT walaupun usia anggota sudah tidak muda lagi. Anggota KWT sering mengikuti perlombaan yang diadakan pemerintah Kota Bogor maupun pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tidak hanya itu, setiap minggunya ada saja kegiatan lomba, pelatihan, maupun seminar yang diikuti anggota KWT Puspasari. Keempat, anggota mau menerima pesanan diluar kapasitas. Anggota KWT pernah menerima pesanan dodol dan minuman diluar kapasitas produksi mereka yang masih kecil. Mereka senang melakukan produksi asalkan dilakukan bersama-sama dengan anggota KWT lain karena menurut mereka berapapun besarnya produksi namun jika dilakukan bersama akan terasa lebih menyenangkan. Sehingga banyak anggota yang tetap melakukan produksi walaupun pesanannya diluar kapasitas. Kelima, mencari dana saat usaha yang dijalankan mulai menurun. Anggota KWT banyak yang memilih setuju akan pernyataan ini karena wirausaha harus bisa cepat mengatasi masalah terutama saat usaha mulai jatuh. Namun ada sebagian yang beranggapan bahwa modal utama dalam bisnis tidak selalu modal jadi tidak perlu mencari dana dari luar.

Anggota KWT Puspasari pada umumnya memiliki karakter semangat yang cukup tinggi dilihat dari skor rataannya yang termasuk dalam kategori sangat baik yaitu sebesar 83. Oleh karena itu, anggota KWT merasa harus selalu semangat agar usahanya bisa terus berkembang karena sudah terbukti semangat para anggota, KWT Puspasari bisa meraih juara dan menjadi KWT terbaik pada tingkat Kota Bogor.

Supel

Karakter supel yang dikaji dalam penelitian ini untuk melihat sejauh mana responden memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya, terutama dalam hal bisnis dalam KWT. Karakter supel sendiri dapat dilihat dari kemampuan responden ramah dalam berkomunikasi dengan mitra bisnisnya maupun saat kegiatan di luar rumah yang disukai responden, salah satunya berkumpul dengan teman-temannya sesama anggota KWT. Karakter supel juga menunjukkan bahwa responden diterima baik oleh masyarakat luas. Indikator dalam karakter ini diantaranya mampu berkomunikasi baik dengan mitra bisnis, mengenal baik mitra bisnis, diterima semua kalangan dan senang berkumpul

dengan anggota KWT. Hasil perhitungan karakteristik wirausaha supel pada anggota KWT Puspasari disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha supel Karakteristik penilaian karakteristik wirausaha Jumlah

skor

Skor Maksimal

Persentase (%) Berkomunikasi yang baik dengan mitra

bisnis

104 120 87

Mengenal baik siapa saja yang mampu meningkatkan keberhasilan usaha

98 120 87

Diterima semua kalangan 96 120 80

Senang berkumpul dengan anggota KWT lain 103 120 86

Total Skor 401 480 83

Skor karakter supel yang dimiliki oleh rata-rata tresponden termasuk dalam kategori sangat baik yaitu dengan rataan 83 persen. Berdasarkan indikator karakter supel dalam penelitian ini, skor tertinggi didapat dari pernyataan responden yang memilih mampu berkomunikasi dengan baik dengan mitra bisnis sehingga meningkatkan kepercayaan mitra bisnis, sejauh ini anggota KWT belum memiliki masalah dengan mitra bisnisnya karena saling menjaga hubungan baik antara mitra bisnis dengan anggota KWT. Menurut beberapa anggota KWT dengan menjaga hubungan baik dengan mitra bisnis dapat menjaga keberlangsungan usaha yang dijalankan KWT, menjaga hubungan baik dengan mitra salah satunya dengan cara berkomunikasi dengan baik dan ramah.

Kedua, responden mengenal baik siapa saja yang mampu meningkatkan keberhasilan usahanya. Hal ini penting karena seorang pengusaha harus memiliki banyak relasi yang mampu membantu meningkatkan usahanya, responden harus mampu mengenal siapa saja relasi yang dapat meningkatkan keberhasilan usaha.

Ketiga, responden merasa diterima oleh seluruh kalangan, responden yang merasa diterima diseluruh kalangan diantaranya responden yang mampu berbicara didepan umum karena mudah memulai pembicaraan. Dengan komunikasi yang baik, responden bisa mudah diterima disemua kalangan.

Keempat, responden senang berkumpul dengan anggota KWT. Pernyataan ini memiliki skor yang cukup tinggi karena responden merasa memiliki kegiatan yang positif jika berkumpul dengan anggota KWT. Kegiatan yang dapat menjaga hubungan baik sesama anggota KWT yang sering dilakukan adalah makan siang bersama setiap harinya. Walaupun tidak ada kegiatan pelatihan maupun pameran namun selalu ada kegiatan di saung kebun percobaan KWT sehingga anggota dapat lebih akrab dengan anggota lainnya. Dengan karakter supel dalam kategori sangat baik dapat disimpulkan bahwa anggota KWT Puspasari mampu beradaptasi dengan lingkungan dan diterima baik oleh masyarakat.

Motivasi berprestasi

Motivasi berprestasi merupakan atribut yang menggambarkan keinginan pelaku usaha untuk mencapai suatu prestasi. Dalam penelitian ini khususnya dalam kegiatan usahanya yaitu pencapaian keberhasilan usaha. Hasil perhitungan karakteristik wirausaha motivasi berprestasi di anggota KWT Puspasari ditunjukkan pada Tabel 15.

Tabel 15 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha motivasi berprestasi

Karakteristik penilaian karakteristik wirausaha Jumlah skor

Skor Maksimal

Persentase (%) Memiliki keinginan dan ambisi untuk

berprestasi

103 120 86

Persaingan dalam KWT merupakan ajang berprestasi dan mengembangkan usaha

91 120 76

Selalu berusaha memperbaiki kinerja 103 120 86 Kegagalan tidak membuat usaha untuk

berprestasi menurun

106 120 89

Tetap memperbaiki kinerja walaupun sudah menjadi juara

96 120 80

Total Skor 506 600 84

Motivasi berprestasi merupakan atribut karakter wirausaha yang menggambarkan keinginan pelaku usaha untuk mencapai suatu prestasi. Khususnya dalam kegiatan usahanya yaitu pencapaian keberhasilan usaha. Karakter motivasi berprestasi juga berada dalam kategori sangat baik dengan skor rataan 84 persen, artinya KWT Puspasari memiliki keinginan yang besar untuk mencapai prestasi yang baik.

Persaingan yang sehat juga merupakan salah satu ajang dalam berprestasi dalam mengembangkan usaha yang dijalankan KWT. Sebagian besar pelaku usaha mengatakan bahwa kegagalan tidak membuat usaha untuk berprestasi semakin menurun melainkan semakin meningkat. Selain itu skor cukup tinggi juga didapat dari pernyataan bahwa ketika sudah mencapai keberhasilan, kinerja harus tetap ditingkatkan. Menurut beberapa anggota KWT apabila KWT tersebut mencapai keberhasilan diantaranya menjadi juara, maka para anggota akan lebih meningkatkan kinerja agar keberhasilan juga semakin meningkat dan semakin memiliki banyak prestasi.

Keberhasilan Usaha Pada Anggota KWT Puspasari Kota Bogor

Keberhasilan usaha anggota KWT Puspasari dilihat dari pertumbuhan usaha dan pendapatan. Pertumbuhan usaha diukur dari empat indikator yang disampaikan melalui pernyataaan dalam kuesioner membandingkan usaha saat berdiri dengan usaha pada saat ini. Indikator tersebut yaitu keberlangsungan usaha, peningkatan jumlah tanaman yang dijual, peningkatan jenis tanaman yang dijual, peningkatan pelanggan. Sedangkan pendapatan diukur dari peningkatan pendapatan dari awal berdiri hingga saat ini. Jawaban 30 pengusaha diinterpretasikan dalam bentuk skor yang kemudian dirata-ratakan untuk mendapatkan skor akhirnya. Skor tertinggi terlihat dari keberlangsungan usaha yaitu 102, kedua peningkatan jumlah pelanggan dengan skor 99 diikuti dengan peningkatan jumlah tanaman dengan skor 98 dan peningkatan jenis tanaman dengan skor 88. Skor tiap indikator keberhasilan usaha disajikan pada Tabel 16.

Tabel 16 Kriteria penilaian dan jumlah skor keberhasilan usaha pada KWT Puspasari

Karakteristik penilaian keberhasilan usaha Jumlah skor Skor Maksimal Presentase (%) Pertumbuhan Usaha Keberlangsungan usaha 102 120 85

Peningkatan jenis tanaman 88 120 73

Peningkatan jumlah tanaman 98 120 81

Peningkatan jumlah pelanggan 99 120 83

Total Skor pertumbuhan usaha 387 480 81

Peningkatan Pendapatan 101 120 84

Total Skor peningkatan pendapatan 101 120 84

Berdasarkan hasil skor dari tiap pernyataan yang menjadi indikator keberhasilan usaha maka diperoleh skor untuk pertumbuhan usaha sebesar 81 dan pendapatan sebesar 84. Skor tersebut menunjukkan bahwa rata-rata anggota KWT mengalami hal yang diungkapkan dalam pernyataan tersebut. Sehingga dikatakan anggota KWT memiliki usaha yang berkembang dibandingkan saat awal memulai usaha.

Hubungan Karakteristik Wirausaha dan Keberhasilan Usaha

Terdapat lima indikator yang digunakan untuk melihat hubungan karakteristik wirausaha dengan keberhasilan usaha anggota pada KWT Puspasari. Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Begitu pula dengan para anggota KWT Puspasari yang menjadi responden dalam penelitian kali ini. Perbedaan karakteristik anggota KWT ini dapat dilihat melalui cara pengelolaan usaha pertanian setiap anggota yang tentunya berbeda-beda pula. Sehingga setiap anggota mampu memperoleh kesuksesan usaha yang berbeda-beda pula tergantung bagaimana cara para anggota menjalankan usahanya. Oleh karena itu, karakteristik wirausaha diduga memiliki hubungan dengan keberhasilan usaha. Hasil analisis korelasi Rank Spearman antara karakteristik wirausaha anggota KWT Puspasari dengan keberhasilan usaha dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17 Hasil hubungan antara karakteristik wirausaha dengan keberhasilan usaha anggota KWT Puspasari

Karakteristik Wirausaha Keberhasilan Usaha

Pertumbuhan Pendapatan Koefisien Korelasi Sig Koefisien Korelasi Sig Percaya Diri** 0.492 0.006 0.562 0.001

Kreatif dan Inovatif* 0.474 0.008 0.296 0.110

Semangat** 0.732 0.000 0.543 0.002

Supel** 0.794 0.000 0.516 0.003

Motivasi Berprestasi** 0.705 0.000 0.574 0.001 Keterangan: * berhubungan nyata pada sig = 0.05

Hubungan percaya diri dengan keberhasilan usaha

Kriteria penilaian yang digunakan untuk menilai sikap percaya diri adalah kemampuan responden tampil percaya diri, yakin pada diri sendiri, kemampuan mengambil keputusan secara cepat dan rasa percaya diri atas kesempatan yang diberikan.

Perhitungan analisis Rank Spearman pada Tabel 17 menunjukkan Hasil analisis Rank Spearman untuk melihat hubungan antara percaya diri dengan pertumbuhan usaha menghasilkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.492 yang termasuk ke dalam kategori sedang. Sedangkan nilai koefisien percaya diri terhadap pendapatan sebesar 0.562 yang termasuk kedalam kategori sedang. Dapat disimpulkan analisis korelasi sikap percaya diri berhubungan nyata dan memiliki hubungan sedang pada pertumbuhan usaha dan pendapatan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Mafiroh (2014) hasil perhitungan hubungan percaya diri dengan keberhasilan usaha tanaman hias di Meruya Selatan Jakarta yang termasuk dalam kategori lemah.

dari kuesioner yang diberikan kepada anggota KWT Puspasari mengenai percaya diri sebagai salah satu karakter wirausaha menghasilkan nilai signifikansi yang lebih kecil dari derajat alpha (α = 1 persen). Hal tersebut mengindikasikan percaya diri berhubungan signifikan terhadap keberhasilan usaha baik dari segi pertumbuhan usaha maupun pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa percaya diri dan keberhasilan usaha berhubungan signifikan. Jadi, sikap percaya diri dapat digunakan untuk menjelaskan atau memprediksi pertumbuhan usaha dan pendapatan. Pengusaha dengan karakter percaya diri tinggi tidak lama untuk mengambil keputusan sehingga tidak kehilangan kesempatan yang dapat mendatangkan keuntungan, namun dalam hal ini masih perlu ditingkatkan lagi. Selain itu percaya diri dalam pada kemampuan diri sendiri dapat berkaitan dengan peningkatan kinerja dan mempengaruhi keberhasilan usaha.

Hubungan kreatif dengan keberhasilan usaha

Pada Tabel 17 dapat dilihat analisis korelasi karakter kreatif dan inovatif berhubungan positif terhadap keberhasilan usaha. Artinya semakin tinggi sikap kreatif semakin tinggi kinerja usaha yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan perhitungan, nilai kreatif dan inovatif berhubungan nyata dengan keberhasilan usaha (nilai signifikansi lebih kecil dari alpha). Jadi sikap kreatif dan inovatif dapat digunakan untuk menjelaskan atau memprediksi keberhasilan usaha anggota KWT.

Nilai korelasi antara kreatif dengan keberhasilan usaha termasuk kedalam kategori sedang pada pertumbuhan usaha (nilai korelasi 0.4 – 0.6) serta kategori lemah pada pendapatan (nilai korelasi 0.2 – 0.4). Hal ini menujukkan bahwa kriteria kreatif dan inovatif berhubungan lemah dan sedang dengan keberhasilan usaha.

Pengusaha yang memiliki sikap inovatif akan membuat pengusaha mampu menggunakan teknologi terbaru yang lebih efisien sehingga membuat kinerja lebih baik dan berdampak pada pertumbuhan usaha. Penggunaan teknologi membuat anggota KWT mampu melakukan efisiensi produksi. KWT puspasari menerima hadiah alat pertanian dari Dinas Pertanian yang sekarang digunakan oleh anggota dirasa sangat membantu anggota dalam pengelolaan tanaman.

Selain itu, rajin mencari informasi karena akan menemukan hal – hal baru yang berguna untuk meningkatkan keberhasilan usaha merupakan salah satu ciri dari wirausaha yang kreatif. Anggota KWT Puspasari banyak menemukan hal hal baru dari penyuluhan, maupun pameran-pameran. Hal tersebut didukung dengan pendapat salah satu responden yaitu “Anggota KWT sering sekali ikut pameran sampai di luar kota karena kalau ikut pameran banyak informasi baru, pengetahuan baru. Kalau informasinya bagus bisa diikuti” (Elin).

Selanjutnya, pengusaha yang mau melakukan promosi gencar saat launching produk baru membantu pengusaha dalam pengembangan usaha yang pada akhirnya akan meningkatan keberhasilan usaha. Untuk kreteria senang mencoba cara-cara baru dalam melakukan pekerjaan dalam kegiatan dan melakukan inovasi dapat meningkatkan keberhasilan usaha para anggota KWT dimana anggota KWT mendapat banyak pengetahuan baru yang diberikan oleh dinas dan lembaga di Kota Bogor.

Seluruh kriteria kreatif dapat menghasilkan keberhasilan usaha yang meskipun dalam hal pengetahuan tentang pemasaran masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, agar usaha bisa dikatakan berhasil, perlu dilakukan pengembangan pengetahuan yang dimiliki anggota agar dapat meningkatkan usahanya.

Hubungan semangat dengan keberhasilan usaha

Hasil perhitungan nilai signifikansi dari kuesioner yang diberikan kepada

Dokumen terkait