• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di KWT Puspasari yang terletak di kelurahan Kedung Badak, kecamatan Tanah Sareal kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa KWT Puspasari merupakan salah satu KWT yang berada di kota Bogor dan telah memiliki program pengembangan wirausaha yang ditujukan bagi para anggotanya. Selain itu, menurut hasil wawancara dengan Ketua Bidang Kelembagaan Dinas Pertanian Kota Bogor (2015), KWT Puspasari merupakan KWT yang telah memiliki prestasi yang baik dan direkomendasikan untuk dikaji lebih jauh. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan April 2016.

Metode Penentuan Responden

Sampel dalam penelitian ini adalah anggota KWT Puspasari Kota Bogor. Pengambilan sampel menggunakan metode sensus yaitu semua anggota populasi. Sampel merupakan seluruh anggota KWT yang tersebar di kelurahan Kedung Badak kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor, namun saat pengambilan data di lapangan, tidak semua responden bisa ditemui dan diwawancarai. Kondisi responden yang tidak memungkinkan untuk dikumpulkan datanya yakni sudah tidak aktif dalam kelompok dan tidak bisa dihubungi.

Data dan Instrumentasi

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan observasi dan survey serta wawancara langsung yaitu tentang gambaran umum dan sejarah tentang KWT Puspasari dan kegiatan yang dilakukan anggota sehari-hari. Selain itu pengambilan data menggunakan kuisioner terhadap responden target, dengan hasil observasi dan wawancara dapat diperoleh informasi mengenai karakter wirausaha yang dimiliki oleh responden dan mengetahui tingkat keberhasilan usaha pada anggota KWT Puspasari Kota Bogor. Sementara itu, data sekunder adalah data yang telah terdokumentasi sebelumnya, data ini berupa data yang telah diterbitkan oleh organisasi atau lembaga terkait dan bukan hasil pengolahan peneliti. Dalam penelitian ini data sekunder baik berupa data dari Badan Pusat Statistik (BPS), dinas-dinas, lembaga penelitian atau publikasi di media yang relevan dengan tujuan penelitian ini. Data primer dan sekunder pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3 Jenis dan sumber data Jenis

Data

Deskripsi Sumber Data

Primer -Gambaran umum KWT Puspasari -Ciri atau karakteristik responden -Karakteristik wirausaha

Anggota KWT Puspasari

-Keberhasilan usaha anggota KWT Puspasari

Pengamatan dan partisipasi langsung dalam kegiatan KWT, wawancara anggota kelompok dengan kuisioner.

Sekunder -Nilai PDB Indonesia -Jumlah UMKM Jawa Barat -PDRB Jawa Barat

-Jumlah UMKM Bogor

-KWT berprestasi di Kota Bogor -Tinjauan Pustaka

Wawancara, Literatur-literatur, jurnal, media elektronik (internet) yang relevan dengan penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi wawancara dan observasi lapang. Penelitian ini menggunakan bantuan kuesioner untuk memperoleh data secara utuh yang dapat menggambarkan fenomena yang terjadi di lapangan. Selain itu, kuesioner digunakan untuk mendapatkan data dari pelaku usaha terkait dengan karakteristik wirausaha yang dimiliki. Setiap pengisian kuesioner peneliti melakukan pendampingan untuk mengantisipasi adanya kesulitan atau kesalahpahaman dalam mengartikan pertanyaan kuesioner. Pendampingan yang dilakukan dalam setiap pengisian kuesioner juga dimaksudkan untuk mencari informasi lain yang lebih mendalam yang belum tercakup dalam kuesioner.

Cara penilaian terhadap hasil jawaban kuesioner dilakukan menggunakan skala Likert. Skala inidigunakan untuk mengukur sikap masyarakat dengan menggunakan item-item yang dapat dinilai baik atau buruk. Responden kemudian diminta untuk memberikan skor. Skor tersebut kemudian dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor dan total skor ini ditafsirkan sebagai posisi responden dalam skala Likert (Nazir 2011).

Pengolahan kuesioner dilakukan setelah responden memberikan pembobotan nilai pada masing-masing pernyataan yang terdapat dalam kuesioner. Pembobotan tersebut dilakukan berdasarkan rentang skala penilaian dalam kisaran 1 sampai dengan 5, dimana skala 1 menggambarkan sangat tidak setuju dan skala 5 menggambarkan sangat setuju. Kemudian pembobotan tersebut akan dikelompokkan sesuai dengan masing-masing variabel yang digunakan. Setelah diperoleh nilai hasil pembobotan pada masing-masing variabel yang digunakan, selanjutnya akan ditentukan nilai total dari masing-masing variabel. Sehingga dapat ditentukan nilai rataan untuk masing-masing variabel yang digunakan.

Metode Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara dan observasi selama penelitian. Sedangkan data kuantitatif diperoleh berupa data anggota KWT Puspasari serta data karakteristik individu, penilaian karakteristik wirausaha dan keberhasilan usaha.

Analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik wirausaha pada KWT Puspasari. Data yang diperoleh dari kuesioner akan diolah menggunakan software computer Microsoft Excel dan SPSS For Windows. Analisis data dilakukan untuk menjawab setiap pertanyaan yang tercantum dalam tujuan penelitian.

Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2011), statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Analisis deskriptif pada penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan kesuksesan yang telah dicapai oleh KWT Puspasari Bogor yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dengan demikian dapat diketahui korelasi dari setiap faktor-faktor tersebut terhadap kesuksesan usaha.

Nazir (2011) menyatakan cara pengumpulan data untuk analisis ini dilakukan melalui teknik wawancara dengan bantuan kuesioner. Untuk mewakili keseluruhan skor yang terdapat dalam data, digunakan ukuran nilai pusat. Jenis ukuran nilai pusat yang dipakai adalah rata-rata hitung (mean). Rata-rata hitung secara umum dapat ditentukan dengan rumus:

Keterangan: Μ = mean

Σ Xi = jumlah pengamatan ke-i N = jumlah data

Kriteria Penentuan Skor Karakteristik Wirausaha

Agar memudahkan dalam melakukan pengkategorian skor berdasarkan karakteristik wirausaha, maka dilakukan penentuan kategori jawaban dari jumlah skor. Jumlah skor diperoleh dari penjumlahan bobot yang dikalikan dengan jumlah responden. Dari penjumlahan skor yang diperoleh tersebut kemudian dipersentasekan dengan cara menghitung jumlah skor setiap karakteristik wirausaha dibagi dengan nilai bobot maksimal dikali jumlah responden dikali jumlah pertanyaan setiap kriteria karakteristik wirausaha. Secara matematis pernyataan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan: b = bobot (1-4) r = responden (30 orang) bm = bobot maksimum (4)

jk = Jumlah kriteria karakteristik wirausaha (4-5 kriteria)

Setelah diketahui persentase jawaban responden, kemudian hasil perhitungan dikelompokkan berdasarkan kategori jawaban yang telah ditentukan pada Tabel 4. Perhitungan persentase skor ini digunakan untuk memudahkan dalam menentukan kategori jawaban karakteristik wirausaha responden. Jumlah kriteria yang digunakan setiap karakteristik berbeda menyebabkan perbedaan jumlah skor tertinggi pada setiap karakteristik wirausaha.

Tabel 4 Penentuan kategori jumlah skor berdasarkan persentase kategori jawaban responden

Presentase kategori jawaban (%) Kategori skor 1-25 26-50 51-75 76-100 Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik

Uji Validitas dan Realibilitas

Pernyataan-pernyataan dalam kuisioner yang dipertanyakan kepada pedagang terlebih dahulu dilakukan pengujian melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas menyatakan bahwa sejauh mana alat pengukur mampu mengukur apa yang diinginkan dari data sebuah kuisioner (Umar 2005). Dengan kata lain, pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel yang ditanyakan dapat dipakai sebagai alat ukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0 for Windows. Penilaian valid atau tidaknya masing-masing variabel (pernyataan) dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing variabel (pernyataan). Suatu variabel dinyatakan valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation > nilai r tabel. Seluruh pernyataan yang diberikan dalam bentuk kuesioner pada responden dikatakan valid sehingga kuesioner digunakan kembali untuk pengolahan data selanjutnya. Hasil uji validitas dapat di lihat pada Lampiran.

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Dalam penelitian ini, teknik pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah teknik Cronbach karena skala yangdigunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert Summated Rating. Sama

halnya dengan uji validitas, uji reliabilitas juga dilakukan dengan menggunakan software SPSS 19.0 for Windows. Penilaian reliabel atau tidaknya masing-masing variabel (pernyataan) dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha. Indikator reliabilitas variabel-variabel (pernyataan-pernyataan) adalah sebagai berikut:

1. Cronbach’s Alpha 0.00-0.20 = tidak reliable 2. Cronbach’s Alpha 0.21-0.50 = kurang reliable 3. Cronbach’s Alpha 0.51-0.60 = cukup reliable 4. Cronbach’s Alpha 0.61-0.80 = reliabel

5. Cronbach’s Alpha 0.81-1.00 = sangat reliable

Berdasarkan hasil akhir dari uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel yang diukur melalui kuisioner memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.927 yang dikategorikan reliabel.

Analisis Korelasi Rank Spearman

Pada penelitian ini dilakukan analisis korelasi Rank Spearman untuk mengetahui derajat antara kedua variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel X yang digunakan dalam penelitian ini berupa karakteristik wirausaha anggota KWT dan variabel Y dalam penelitian ini dideskripsikan sebagai tingkat keberhasilannya. Analisis korelasi Rank Spearman digunakan karena kedua variabel yang digunakan dalam penelitian ini diukur berdasarkan skala ordinal.

Nazir (2011) menyatakan bahwa uji rank spearman digunakan untuk menguji apakah beberapa ukuran minimal ordinal berhubungan satu sama lain atau tidak. Uji tersebut berguna untuk menguji apakah dua atau lebih populasi mempunyai distribusi yang sama. Secara umum, uji rank spearman digunakan dalam penelitian untuk mencari kecocokan ataupun menguji ketidakadaan hubungan antara beberapa populasi. Penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows dan Microsoft Excel.

Nilai koefisien korelasi Rank Spearman merupakan pengukuran tentang keeratan hubungan antara dua peubah yaitu X dan Y. Nilai koefisien korelasi Rank Spearman dapat bertanda positif maupun negatif dengan nilai mutlak maksimal 1 dan minimal 0. Tanda positif menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi searah, artinya semakin tinggi nilai variabel X maka variabel Y akan cenderung memiliki nilai yang semakin tinggi pula, begitupun sebaliknya. Tanda negatif menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi berlawanan arah, artinya apabila nilai variabel X semakin tinggi, maka variabel Y akan cenderung semakin rendah, begitupun sebaliknya. Bila nilai yang dihasilkan sama dengan 0, maka kedua variabel tidak berkorelasi, apabila nilai Rank Spearman yang dihasilkan sama dengan 1, maka kedua variabel memiliki korelasi sempurna. Secara deskriptif, Harmini (2009) menjelaskan bahwa nilai koefisien korelasi Rank Spearman dapat dikategorikan menjadi lima kategori berikut:

1. Bila 0.0 < |rs| < 0.2, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi sangat lemah.

2. Bila 0.2 ≤ |rs| < 0.4, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi lemah. 3. Bila 0.4 ≤ |rs| < 0.6, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi sedang. 4. Bila 0.6 ≤ |rs| < 0.8, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi kuat. 5. Bila 0.8 ≤ |rs| < 1.0, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi sangat kuat.

Variabel Penelitian

Variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel karakteristik wirausaha dan keberhasilan usaha. Dasar dari pengukuran variabel yaitu pada konsep yang telah terbukti secara empiris, sehingga dapat diimplementasikan di lapangan serta mampu diukur sebagaimana seharusnya. Tabel 5 menunjukkan variabel, indikator dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 5 Variabel, indikator penelitian dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian

Variabel Keterangan Landasan teori

Karakteristik wirausaha

Percaya Diri Meredith et al. (1989), Nurhayati et al. (2011) Puspitasari (2013), Riyanti

(2003), Dirlanudin (2010) Semangat

Kreatif dan inovatif Supel

Motivasi Berprestasi

Keberhasilan usaha

Pertumbuhan usaha Riyanti (2003), Mafiroh (2014)

Pendapatan

Definisi Operasional

Karakteristik wirausaha merupakan suatu pola perilaku yang dimiliki oleh seorang wirausaha. Atribut dari karakteristik wirausaha adalah sebagai berikut: 1. Kreatif dan keinovatifan adalah sikap yang mengacu pada kemampuan yang

terbuka dengan hal-hal yang baru, berusaha mencari tahu mengenai hal yang dianggap baru mengenai usaha yang dijalankan.

2. Semangat adalah sikap yang mengacu pada kemampuan yang selalu terlibat dalam menjalankan usahanya dengan tidak menyerah sampai semua pekerjaan selesai dilakukan dan tidak hanya mengandalkan keberuntungan saja.

3. Supel adalah bentuk sederhana dari karakter memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan dimana karakter mengacu pada kemampuan individu untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar terutama mitra usahanya.

4. Motivasi berprestasi adalah sikap yang mengacu pada keinginan mencapai suatu prestasi khususnya dalam pencapaian keberhasilan usaha dan menghindari suatu kegagalan.

5. Pertumbuhan usaha adalah pengukuran terhadap peningkatan keberlangsungan usaha dari sudut pandang pelaku usaha.

6. Pendapatan adalah hasil yang didapatkan dari penjualan barang maupun jasa oleh pelaku usaha setiap melakukan produksi yang dibandingkan dengan pendapatan saat awal memulai usaha.

Dokumen terkait