• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Lokasi Penelitian Geografi

Desa Kebonpedes yang menjadi lokasi penelitian ini terletak di Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Menurut data monografi desa, sebelah utara Desa Kebonpedes berbatasan dengan Desa Pasir Halang Kecamatan Sukaraja, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Jambenenggang, sebelah timur berbatasan dengan Desa Bojong Sawah, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Cikaret.

Dilihat dari kondisi geografisnya desa kebonpedes memiliki ketinggian rata-rata 540 meter dari permukaan laut. Berdasarkan data iklimnya, desa ini memiliki curah hujan 2668 mm / tahun, dengan hari hujan 196 hari 5 bulan basah dan 7 bulan kering, serta suhu udara rata-rata berkisar 18oC sampai 36oC.

Tabel 5 Potensi Sumber Daya Alam Desa Kebonpedes Tahun 2012

No. Jenis Lahan Luas

(Ha) Persentase (%) 1. Pemukiman 69,04 35,20 2. Persawahan - ½ Teknis 113,10 57,66 - Tadah Hujan 4,00 2,04 3. Pemakaman 1,25 0,60 4. Pekarangan 8,75 4,50 5. Perkebunan 0 0 Total 196,14 100

Sumber : Profil Desa Kebonpedes, 2012

Luas lahan di Desa Kebonpedes mencapai 196,14 hektar yang dimanfaatkan untuk pemukiman seluas 69,04 hektar, persawahan sekitar 117,10 hektar, pemakaman seluas 1,25 hektar, pekarangan seluas 8,75 hektar, dan terlihat bahwa desa kebonpedes tidak memiliki potensi dalam perkebunan dimana tidak terdapat daerah khusus perkebunan melainkan memiliki potensi yang baik dalam mengembangkan usahatani padi sawah. Dimana, dalam Tabel 5 dapat dilihat

persentase luas untuk persawahan sebesar 59,70%, yang terdiri atas sawah setengah teknis sebesar 57,66% dan sawah tadah hujan sebesar 2,04%.

Desa Kebonpedes sendiri terbagi menjadi 4 dusun (perkampungan), yaitu Dusun Bojonggaling, Dusun Kebonpedes, Dusun Pamoyanan, Dusun Ranji. Berdasarkan luas pemanfaatan lahan tersebut, terlihat bahwa Desa Kebonpedes ini memiliki potensi yang besar dalam bidang pertanian.

Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat

Jumlah penduduk di desa kebonpedes secara keseluruhan berjumlah 6.570 jiwa yang tediri dari 1.125 anak laki-laki dan 1.130 anak perempuan (usia 0-14 tahun), 727 remaja laki-laki dan 728 remaja perempuan (usia 15-29 tahun), 600 laki-laki dewasa dan 644 perempuan dewasa (usia 30-44 tahun), 758 laki-laki lanjut usia dan 750 perempuan lanjut usia (usia 45-65 tahun). Mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Kebonpedes sebagian besar adalah bermata pencaharian dari sektor pertanian.

Tabel 6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2012

No. Mata Pencaharian Jumlah

(Orang) Persentase (%) 1. PNS 80 3,92 2. TNI / Polri 7 0,35 3. Petani/Buruh Tani 601 29,48 4. Pedagang 229 11,23

5. Buruh Pekerja / Karyawan 225 11,03

6. Pensiunan 62 3,04

7. Lain-lain 835 40,95

Total 2039 100

Sumber : Profil Desa Kebonpedes, 2012

Berdasarkan tabel 6, terlihat bahwa sebagian besar mata pencaharian penduduk Desa Kebonpedes adalah sebagai petani/buruh tani (29,48 %). Sisanya sebagai PNS (3,92%), TNI/Polri (0,35%), Pedagang (11,23%), Buruh Pekerja/Karyawan (11,03%), Pensiunan (3,04%), dan lain-lainnya (40,95%). Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa Desa Kebonpedes merupakan daerah pertanian.

Karakteristik Petani Responden Padi Sehat Metode SRI dan Konvensional Karakteristik petani responden yang akan dibahas dalam penelitian ini baik petani padi sehat metode SRI maupun petani padi konvensional meliputi umur petani, status kepemilikan lahan, luas lahan garapan, status usahatani, dan pengalaman usahatani.

Umur Petani

Berdasarkan hasil wawancara, umur responden petani padi sehat SRI mulai dari yang terkecil 32 tahun sampai yang tertua 54 tahun. Sedangkan umur responden petani padi konvensional mulai dari yang terkecil 47 tahun sampai yang tertua 67 tahun. Karakteristik responden berdasarkan umur untuk petani padi sehat SRI dan petani konvensional dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Karakteristik Responden Petani Padi Sehat SRI dan Konvensional Berdasarkan Umur di Desa Kebonpedes, Tahun 2012

Umur Petani (Tahun)

Petani Padi Sehat SRI Petani Padi Konvensional Jumlah (Orang) Persen (%) Jumlah (Orang) Persen (%) 31 – 40 2 16,67 0 0 41 – 50 7 58,33 1 8,33 51 – 60 3 25,00 7 58,33 > 60 0 0 4 33,34 Total 12 100 12 100

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan tabel 7 yaitu sebanyak 58,33% responden berada pada selang umur 41 sampai 50 tahun, dan pada selang umur 51 sampai 60 tahun sebesar 25%, dan 16,67% pada selang umur 30 sampai 40 tahun. Petani padi sehat SRI tidak ada yang memiliki umur lebih dari 60 tahun. Sedangkan pada responden petani konvensional dapat dilihat sebesar 58,33% responden padi konvensional berada pada selang umur 51 sampai 60 tahun dan sebesar 33,34% berada pada umur lebih dari 60 tahun.Sedangkan responden padi konvensional yang berada pada selang umur 41sampai 50 tahun hanya sebesar 8,33%. Responden petani padi konvensional tidak ada satupun yang memiliki umur dibawah 41 tahun.

Status Kepemilikan Lahan

Status kepemilikan lahan petani padi sehat SRI maupun petani padi konvensional berdasarkan data hasil wawancara menunjukan dua kategori, yaitu petani pemilik lahan dan sewa lahan. Lahan pertanian yang dimiliki tersebut didapatkan secara turun temurun sehingga petani tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya sewa lahan. Karakterisitik responden berdasarkan status kepemilikan lahan dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8 Karakteristik Responden Petani Padi Sehat SRI dan Konvensional Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di Desa Kebonpedes, Tahun 2012

Status Lahan

Petani Padi Sehat SRI Petani Padi Konvensional Jumlah (orang) Persen (%) Jumlah (orang) Persen (%)

Pemilik 9 75 5 41,67

Penyewa 3 25 7 58,33

Total 12 100 12 100

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa untuk responden petani padi sehat SRI sebagian besar merupakan pemilik lahan, yaitu sebesar 75% dan 25% merupakan sewa lahan. Namun, berbanding terbalik dengan responden petani padi konvensional dimana didominasi dengan petani yang menyewa lahan, yaitu sebesar 58,33% dan 41,67% petani padi konvensional sebagai pemilik lahan.

Status Usahatani

Petani yang menjadi responden pada umumnya menjadikan usahatani padi sebagai pekerjaan utamanya. Hal ini disebabkan oleh kondisi lahan pertanian yang mendominasi jumlah luasan areal di Desa Kebonpedes. Selain itu, usahatani padi merupakan salah satu tradisi turun-temurun dari orang tua, dimana para responden sejak kecil telah dilatih dan diajarkan bertani. Karakteristik responden berdasarkan status usahatani dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9 Karakteristik Responden Petani Padi Sehat SRI dan Konvensional Berdasarkan Status Usahatani di Desa Kebonpedes, Tahun 2012 Status Usahatani

Petani Padi Sehat SRI Petani Padi Konvensional Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Utama 10 83,33 11 91,67 Sampingan 2 16,67 1 8,33 Total 12 100 12 100

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan data hasil wawancara yang didapatkan mengenai status usahatani padi yang dijalankan, sebanyak 83,33% responden petani padi sehat SRI menyatakan bahwa usahatani padi yang mereka jalani merupakan pekerjaan utama, sedangkan responden padi konvensional sebesar 91,67% menyatakan bahwa usahatani padi yang dilakukan merupakan pekerjaan utama dan sisanya merupakan pekerjaan sampingan.

Luas Lahan Garapan

Luas lahan yang dimiliki oleh responden petani padi sehat SRI beragam dimulai dari luas lahan terkecil 0,25 Ha sampai terbesar 1,1 Ha. Sedangkan untuk responden petani padi konvensional dimulai dari yang terkecil 0,27 Ha sampai terbesar 1,40 Ha. Sebaran responden petani berdasarkan luas lahan garapan dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10 Karakteristik Responden Petani Padi Berdasarkan Luas Lahan Garapan di Desa Kebonpedes, Tahun 2012

Luas Lahan (Ha)

Petani Padi Sehat SRI Petani Padi Konvensional Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) 0,25 - 0,50 3 25,00 2 16,67 0,51 - 0,75 4 33,33 2 16,67 0,76 - 1,00 3 25,00 5 41,66 > 1,00 2 16,67 3 25,00 Total 12 100 12 100

Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Usahatani

Pendidikan formal responden petani padi sehat SRI yang paling rendah adalah tamat Sekolah Dasar (SD), dan yang tertinggi merupakan lulusan Sarjana (S1). Sedangkan responden petani padi konvensional pendidikan terendahnya adalah tamat SD dan yang tertinggi tamat SMA. Karakteristik responden petani berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11 Karakteristik Responden Petani Padi Sehat SRI dan Konvensional di Desa Kebonpedes, Tahun 2012

Tingkat Pendidikan

Petani Padi Sehat SRI Petani Padi Konvensional Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Tamat SD 2 16,67 8 66,66 Tamat SMP 4 33,33 2 16,67 Tamat SMA 4 33,33 2 16,67 Lulus D3/S1 2 16,67 0 0 Total 12 100 12 100

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan data pada tabel 11 dapat dilihat bahwa bagian besar dari responden petani padi sehat SRI adalah tamat SMP dan tamat SMA, yaitu masing- masing sebesar 33,33%. Sedangkan untuk responden petani padi konvensional lebih didominasi dengan tingkat pendidikan tamat SD, yaitu sebesar 66,66%.

Selain tingkat pendidikan, pengalaman dalam melakukan usahatani padi merupakan hal yang sangat mendukung keberhasilan petani. Semakin lama petani melakukan kegiatan usahatani, maka semakin tinggi tingkat keberhasilan yang dimiliki. Adapun lamanya pengalaman usahatani responden petani padi sehat SRI mulai dari yang terkecil 5 tahun dan terbesar 26 tahun. Sedangkan untuk petani padi konvensional mulai dari yang terkecil 3 tahun dan terbesar 48 tahun. Karakteristik responden petani padi sehat SRI dan petani padi konvensional dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12 Karakteristik Responden Petani Padi Sehat SRI dan Konvensional Berdasarkan Pengalaman Usahatani Padi di Desa Kebonpedes, Tahun 2012

Pengalaman Usahatani (Tahun)

Petani Padi Sehat SRI Petani Padi Konvensional Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) ≤ 15 8 66,67 4 33,33 16 - 30 4 33,33 4 33,33 31 - 45 0 0 3 25,00 46 ≥ 0 0 1 8,34 Total 12 100 12 100

Sumber : Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan tabel 12 terlihat bahwa sebesar 66,67% responden petani padi sehat SRI memiliki pengalaman usahatani padi dibawah 15 tahun, sedangkan pada selang pengalaman 16 sampai 30 tahun sebesar 33,33% dan responden petani padi sehat SRI tidak ada satupun yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun. Sedangkan pada responden padi konvensional, selang pengalaman usahatani padi kurang dari 15 tahun, sebesar 33,33% sama besarnya dengan selang pengalaman 16 sampai 35 tahun, dan sisanya masing-masing sebesar 25,00%, dan 8,34% pada selang pengalaman 31 sampai 45 tahun, dan selang pengalaman lebih dari 45 tahun.

Dokumen terkait