• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan Desa Kebonpedes merupakan salah satu desa yang turut berkontribusi dalam melakukan usahatani padi organik (padi sehat) dengan metode SRI di Kabupaten Sukabumi.

Penelitian dimulai dengan melakukan survei kemudian dilanjutkan dengan pengambilan data penelitian yang akan dilakukan pada bulan Maret – Agustus 2012.

Jenis dan Sumber Data

Data yang diambil mencakup dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari proses wawancara langsung kepada petani dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan. Data sekunder diperoleh melalui beberapa instansi terkait, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Pertanian, Pemerintahan Kecamatan, dan Pemerintahan Desa. Selain itu, data sekunder didapatkan berasal dari penelitian terdahulu, artikel, dan studi literatur yang terkait dengan topik usahatani dan komoditi padi organik. Adapun jenis data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

1. Karakteristik Petani • Nama

• Jenis Kelamin

• Umur

• Pendidikan Formal

• Pengalaman dalam usahatani • Pekerjaan di luar usahatani • Jumlah anggota keluarga 2. Karakteristik usahatani

• Jenis-jenis usahatani yang diusahakan • Status penguasaan lahan

• Status usahatani padi organik • Varietas yang digunakan • Penghasilan dari usahatani • Pengalaman bertani

• Pengetahuan dalam bertani • Luas lahan padi organik • Luas lahan usahatani lain • Sumber modal usahatani 3. Kegiatan Budidaya Padi Organik

• Peralatan yang digunakan

• Sumber dalam mendapatkan faktor produksi (benih, pupuk, obat-obatan, dan peralatan)

• Harga beli faktor produksi yang digunakan (benih, pupuk, obat- obatan, dan peralatan)

• Jumlah faktor produksi yang digunakan (benih, pupuk, obat- obatan, dan peralatan)

• Sumber pengairan sawah

• Frekuensi pemanenan dalam satu tahun • Penggunaan tenaga kerja

4. Nilai Produksi

• Jumlah total produksi • Harga jual

• Target konsumen

Metode Pengambilan Sampel

Dalam pengambilan sampel, responden terbagi menjadi dua kriteria, yakni petani padi sehat metode SRI dan petani padi konvensional. Responden petani padi sehat metode SRI dipilih secara sensus, yakni berjumlah 12 orang dan 12 orang petani padi konvensional yang dipilih secara purposive sampling sebagai pembanding. Dimana junlah tersebut dirasa dapat mewakili masing-masing populasi petani di Desa Kebonpedes.

Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui gambaran umum dan menjelaskan mengenai biaya dan pendapatan petani padi sehat metode SRI dan padi konvensional di lokasi penelitian yang diuraikan secara deskriptif serta faktor pengambilan keputusan petani konvensional dalam menentukan untuk tidak/belum beralih kepada usahatani padi sehat dengan metode SRI diuraikan secara deskriptif berdasarkan fakta di lokasi penelitian. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis pendapatan usahatani, analisis efisiensi melalui alat analisis R/C ratio. Data yang telah terkumpul akan diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel.

Analisis Penerimaan Usahatani

Menurut Soekartawi (2006), penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut :

TRi = Yi . Pyi ... ( i ) Keterangan:

TR = Total penerimaan ke i

Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani ke i Py = Harga barangY ke i

Penerimaan dalam usahatani terdapat dua jenis, yaitu penerimaan tunai usahatani dan penerimaan tidak tunai. Dimana, penerimaan tunai usahatani merupakan sebagai nilai uang yang diterima dari penjualan produk usahatani. Sedangkan penerimaan tidak tunai adalah produk hasil usahatani yang tidak dijual secara tunai, tetapi digunakan untuk konsumsi sendiri dan atau untuk keperluan lain tetapi tidak dijual secara tunai.

Analisis Pendapatan Usahatani

Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya. Pendapatan usahatani dapat digambarkan sebagai balas jasa dari kerjasama faktor – faktor produksi lahan, tenaga kerja, modal, dan jasa pengelolaan

(manajemen). Besarnya pendapatan usahatani tergantung pada besarnya penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan.

Keberhasilan usahatani yang dilakukan petani dapat dilihat dari analisis pendapatan ini. Ukuran keberhasilan usahatani ditentukan dari kemampuan untuk membayar semua biaya pembelian sarana produksi, bunga modal (jika pinjaman), sewa lahan hingga upah tenaga kerja (Soeharjo dan Patong, 1973). Pendapatan usahatani dibedakan menjadi dua yaitu pendapatan atas seluruh biaya tunai (pendapatan tunai) dan pendapatan atas biaya total (pendapatan total). Secara umum pendapatan diperhitungkan sebagai penerimaan dikurangi dengan biaya yang telah dikeluarkan.

Itunai = NP – BT

Itotal = NP – (BT + BD) Keterangan :

Itunai = Tingkat pendapatan bersih tunai Itotal = Tingkat pendapatan bersih total

NP = Nilai Produk ( Hasil kali jumlah output dengan harga output) BT = Biaya Tunai

BD = Biaya Diperhitungkan Analisis Efisiensi R/C Ratio

Pendapatan selain dapat diukur dengan nilai mutlak juga dapat diukur analisis efisiensinya. R/C rasio merupakan salah satu ukuran efisiensi yang menggambarkan penerimaan untuk setiap rupiah yang dikeluarkan (revenue cost ratio). Pengukuran efisiensi masing-masing usahatani terhadap setiap penggunaan satu unit input dapat digambarkan oleh nilai rasio antara jumlah penerimaan dengan jumlah biaya (R/C) yang secara sederhana dapat dituliskan :

R/Ctunai = R/Ctotal = Penerimaan Total Biaya Total Penerimaan Total Biaya Tunai Keterangan : R = Penerimaan Total Ctunai = Biaya Tunai Ctotal = Biaya Total  

Nilai R/C secara teoritis, menunjukan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan, jika R/C > 1 maka usaha tersebut menguntungkan dan layak untuk dijalankan (sudah efisien). Namun apabila R/C < 1 maka usaha tersebut rugi atau tidak layak untuk dijalankan (belum efisien).

Tabel 4 Komponen Penyusun Pendapatan Usahatani Padi

No. Komponen Keterangan

A Penerimaan Tunai Harga x Hasil panen yang dijual (Kg)

B Penerimaan yang

Diperhitungkan Harga x Hasil panen yang dikonsumsi (Kg)

C Total Penerimaan A + B

D Biaya Tunai

Benih Pupuk Organik Tenaga Kerja Luar Keluarga

Sewa Lahan

E Biaya Diperhitungkan Tenaga Kerja Dalam Keluarga

Penyusutan Alat

F Total Biaya D + E

G Pendapatan Atas Biaya

Tunai C – D

H Pendapatan Atas Biaya

Total C – F

I Pendapatan Tunai A – D

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Dalam Melakukan Kegiatan Usahatani

Dalam pengambilan suatu keputusan tentunya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjadi pertimbangan dalam pemilihan suatu keputusan. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani konvensional yang tidak beralih kepada padi sehat metode SRI akan diolah secara kualitatif berupa uraian secara deksriktif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi petani konvensional yang tidak beralih kepada usahatani padi sehat dengan metode SRI.

Analisis proses pengambilan keputusan dalam melakukan kegiatan usahatani tersebut dilakukan melalui wawancara langsung dengan responden petani konvensional dengan pendekatan teori pengambilan keputusan. Analisis dilakukan berdasarkan fakta di lokasi penelitian.

Dokumen terkait