• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Pemanfaatan SD Perikanan Tangkap Laut Sumbawa a. Potensi Sumberdaya Perikanan Tangkap

Produksi Per Jenis Alat Tangkap Pancing

4.2.3.2. Gambaran Umum Pemanfaatan SD Perikanan Tangkap Laut Sumbawa a. Potensi Sumberdaya Perikanan Tangkap

Luas potensi wilayah perairan laut untuk usaha penangkapan ikan di Kabupaten Sumbawa adalah  3.831,72 Km2. Dari luas tersebut pada tahun 2014 telah dimanfaatkan seluruhnya dan diperoleh produksi sebesar 50.232,36 ton dengan jenis tangkapan yang dominan antara lain adalah jenis ikan kembung, kerapu, tongkol, cakalang, ubur-ubur, layang, lemuru serta jenis-jenis ikan karang. Kegiatan usaha penangkapan ikan di Kabupaten Sumbawa seluruhnya dilakukan oleh nelayan dengan jumlah nelayan 9.137 orang (4.698 RTP). Hingga Tahun 2014 belum ada perusahaan penangkapan ikan yang berinvestasi di Kabupaten Sumbawa.

Potensi perairan Kabupaten Sumbawa belum dimanfaatkan secara optimal dimana masih terkonsentrasi pada penangkapan di wilayah perairan pantai Utara, sedangkan perairan lepas pantai dan perairan ZEEI belum banyak dimanfaatkan. Hal ini dikarenakan armada penangkapan dan alat tangkap masih tergolong skala kecil, sehingga jumlah produksi yang diperoleh tidak optimal. Dengan demikian peningkatan produksi bergantung pada peningkatan penerapan teknologi dan peningkatan sarana penangkapan ikan yang tentunya berimplikasi pada nilai investasi yang cukup besar.

Pengembangan penangkapan ikan di Kabupaten Sumbawa dilakukan dengan konsep pengembangan wilayah penangkapan yang meliputi 4 wilayah pengembangan yaitu:

1. Wilayah pengembangan penangkapan ikan Sumbawa Bagian Barat dengan pusat pengembangan di Kec. Alas Barat. Adapun daerah yang termasuk dalam wilayah ini adalah Kec. Alas Barat, Kec. Alas, Kec. Buer dan Kec. Utan.

2. Wilayah pengembangan penangkapan ikan Sumbawa Bagian Tengah dengan pusat pengembangan di Kec. Labuhan Badas. Adapun daerah yang termasuk dalam wilayah ini adalah Kec. Rhee, Kec. Labuhan Badas, Kec. Moyo Utara dan Kec. Moyo Hilir. 3. Wilayah pengembangan penangkapan ikan Sumbawa Bagian Timur dengan pusat

pengembangan Kec. Plampang (Teluk Santong). Adapun daerah yang termasuk dalam wilayah ini adalah Kec. Plampang, Kec. Maronge, dan Kec. Lape.

4. Wilayah pengembangan penangkapan ikan Sumbawa Bagian Selatan dengan pusat pengembangan di Kec. Lunyuk. Adapun daerah yang termasuk dalam wilayah ini adalah Kec. Lunyuk, Kec. Labangka, dan Kec. Ropang.

Tabel 23. Produksi, Jumlah Nelayan, dan Sarana Penangkapan Ikan Laut Kabupaten Sumbawa 2014 No Kecamatan Jumlah RTP Jumlah Nelayan

Jumlah Sarana Penangkapan

Produksi (Ton) Jukun g PMT KM Alat Tangkap 1 Alas 235 820 18 139 67 297 4.159,83 2 Alas Barat 290 653 67 108 102 396 3.854,76 3 Buer 263 1.528 72 105 116 451 3.921,18 4 Utan 382 704 21 228 167 405 4.737,32 5 Rhee 187 182 32 47 9 185 1.592,36 6 Lab. Badas 1175 2192 213 482 332 1205 7.485,92 7 Batulanteh - - - - - - - 8 Sumbawa - - - - - - - 9 Unter Iwes - - - - - - - 10 Moyo Hilir 291 443 16 492 123 339 4.283,14 11 Moyo Utara 132 134 28 137 4 203 1.129,35 12 Moyo Hulu - - - - - - - 13 Ropang - - - - - - - 14 Lunyuk 147 152 - 109 2 149 675,9 15 Orong Telu - - - - - - - 16 Lantung - - - - - - - 17 Lenangguar - - - - - - - 18 Lape 352 387 25 134 91 412 3.123,32 19 Lopok - - - - - - - 20 Plampang 392 643 16 75 188 419 4.735,22 21 Labangka 51 51 43 10 8 74 476,28 22 Maronge 208 324 39 23 108 209 1.985,37 23 Empang 20 12 - - 25 23,34 24 Tarano 573 912 15 187 279 568 5.951,64 Jumlah 4.698 9.137 605 2.276 1.596 5.337 48.134,93 Tahun 2013 4.485 9062 658 1.985 1.528 5.055 46.617,20 Tahun 2012 4.141 8.967 789 1.706 1.518 4.215 44.562,00 Tahun 2011 3.588 7.749 756 1.634 1.298 4.163 43.482,02 Tahun 2010 3.496 7.659 772 1.504 1.279 3.555 41.090,00

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa (2014)

Berdasarkan Tabel tersebut terlihat bahwa jumlah rumah tangga perikanan (RTP) dan jumlah nelayan mengalami peningkatan setiap tahunnya pada tahun. Untuk jumlah nelayan pada tahun 2010-2014 terjadi peningkatan sejumlah 19%. Sedangkan jumlah produksi selama 5 (lima) tahun terakhir (2010-2014) mengalami peningkatan sebesar 16,2%, dengan total produksi selama lima tahun sebesar 223.886,15 ton Pada tahun 2014 total produksi mencapai 48.134,93 ton dari 24 kecamatan yang ada di Kabupaten Sumbawa. Untuk jumlah RTP yang

terbanyak terdapat pada Kecamatan Labuhan Badas dengan jumlah nelayan sebanyak 2.192 orang dan jumlah produksi pada tahun 2014 7.485,92 ton.

Untuk sarana penangkapan ikan terdiri dari jukung, perahu motor tempel, kapal motor dan alat penangkapan. Jumlah jukung pada tahun 2014 sebanyak 605 unit, perahu motor tempel 2.276 unit, kapal motor 1.596 unit dan alat penangkapan ikan 5.337 unit. Selain sarana pendaratan ikan baik berupa tempat pelelangan ikan (TPI), Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP). Untuk TPI yang ada di Kabupaten Sumbawa sampai dengan tahun 2014 berjumlah 12 (dua belas) unit, yaitu: 1) TPI Labuhan Mapin; 2) TPI Labuhan Terata; 3) TPI Labuhan Bajo; 4) TPI Tanjung Pengamas; 5) TPI Teluk Santong; 6) TPI Labuhan Jambu,7) TPI Labuhan Sangoro; 8 ) TPI Prajak; dan 9) TPI Pidang; 10) TPI Pulau Bungin, 11) TPI Pulau Kaung , dan 12) TPI Labuhan Buak. Kondisi seluruh TPI tersebut sampai saat ini cukup baik dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendaratan ikan. Pada tahun 2014 juga dilakukan rehab dermaga labuhan Bua.

Pangkalan Pendaratan Ikan merupakan pusat kegiatan pendaratan/bongkar dan perdagangan ikan hasil tangkapan nelayan. Sebagai pusat aktivitas perikanan tangkap PPI merupakan tempat yang strategis sebagai pembangkit perekonomian wilayah, sehingga perlu dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas untuk mengotimalkan pemanfaatannya. Pangkalan Pendaratan Ikan di Kabupaten Sumbawa sampai dengan tahun 2014 berjumlah 2 buah yaitu PPI Labuhan Mapin dan PPI Tanjung Pengamas. Dangkan PPI Teluk Santong telah mengalami peningkatan kelas menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB. Kondisi ketiga PPI/PPP saat ini dalam keadaan baik. Pada tahun 2012 dan 2014 terus dilakukan pembenahan sarana kelengkapan PPI. Tahun 2014 dilakukan rehab pemagaran kawasan PPI Tanjung Pengamas.

SPDN di Kabupaten Sumbawa berjumlah 2 unit, berada di Pantai Goa Desa Karang Dima, Kec. Labuhan Badas dan di Teluk Santong, Kecamatan Plampang. SPDN di Teluk Santong dibangun pada tahun 2004 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan anggaran Proyek Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP), sedangkan SPDN Tanjung Pengamas dibangun pada tahun 2014. Saat ini SPDN Teluk Santong difungsikan dan dimanfaatkan oleh nelayan sekitar untuk mengisi bahan bakar minyak, sedangkan SPDN Tanjung Pengamas masih dalam proses operasional.

b. Profil Pelabuhan Perikanan

Pengembangan perikanan tangkap sangat memerlukan dukungan infrastruktur pelabuhan perikanan sebagai pusat produksi dan pemasaran hasil perikanan tangkap.

Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan.

Berdasarkan Undang - undang Perikanan Nomor 31 Tahun 2004 dan telah diubah dengan UU Nomor 45 Tahun 2010, pelabuhan perikanan mempunyai peranan penting dalam mendukung peningkatan produksi perikanan, memperlancar arus lalu lintas kapal perikanan, mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat perikanan, pelaksanaan dan pengendalian sumberdaya ikan, dan mempercepat pelayanan terhadap kegiatan di bidang usaha perikanan.

Pelabuhan perikanan mempunyai fungsi mendukung kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan, sampai dengan pemasaran. Kegiatan-kegiatan tersebut berupa: pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal pengawas perikanan, pelayanan bongkar muat, pelaksanaan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan, pemasaran dan distribusi ikan, pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan, pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan, pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan, pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumberdaya ikan, pelaksanaan kesyahbandaran, pelaksanaan fungsi karantina ikan dan pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari.