• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produksi Per Jenis Alat Tangkap Pancing

4.2.3.1. Geografis dan Kependudukan Sumbawa

Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terletak pada posisi 116º42’ - 118º22’ Bujur Timur dan 8º8’ - 9º7’ Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Sumbawa Barat di sebelah Barat, Kabupaten Dompu di sebelah Timur, Laut Flores di sebelah Utara dan Samudra Indonesia di sebelah Selatan. Luas wilayah Kabupaten Sumbawa adalah 10.475,7 Km2 meliputi luas daratan 6.643,98 Km2 dan luas perairan laut 3.831,72 Km2 (kewenangan kabupaten) dengan panjang pantai ± 982 Km dan luas perairan laut termasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 74.000 Km2. Jumlah kecamatan di Kabupaten Sumbawa sebanyak 24 kecamatan dimana 18 kecamatan merupakan kecamatan pesisir (75%) dengan 63 desa/kelurahan pesisir (38,2%) dari keseluruhan 165 desa/kelurahan di Kabupaten Sumbawa.

Gambar 18. Peta Wilayah Kabupaten Sumbawa

Sebagian besar wilayah Kabupaten Sumbawa berbukti-bukit dengan ketinggian berkisar antara 0 hingga 1.730 meter di atas permukaan laut, sedangkan ketinggian untuk ibukota kecamatan di Kabupaten Sumbawa berkisar antara 10 sampai 650 meter di atas permukaan air laut. Sepanjang daerah pesisir khususnya pada bagian Barat dan Utara umumnya datar sehingga sangat cocok untuk pengembangan daerah pertambakan dan penangkapan nener/benur. Adapun jarak tempuh dari ibu kota Kabupaten ke kota-kota

kecamatan rata-rata 45 km. Kota kecamatan terjauh yaitu Kecamatan Tarano dengan jarak tempuh 103 km.

Jika dilihat dari iklim dan curah hujan, Kabupaten Sumbawa merupakan daerah beriklim tropis yang dipengaruhi oleh musim hujan dan kemarau. Iklim di Kabupaten Sumbawa dipengaruhi oleh fenomena El Bibo dan La Nina dari Samudera Pasifik. Hal ini terlihat dari banyaknya hari hujan dan curah hujan yang terjadi sepanjang tahun. Pada tahun 2014 jumlah hari hujan tercatat sebanyak 77 hari, jauh berkurang dibandingkan tahun 2013 yang hanya 104 hari. Hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari selama 17 hari.

Kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan Februari yaitu mencapai 87 persen dan terendah pada bulan September sebesar 65 persen. Adapun tekanan udara maksimum 1.012,9 mb dan minimum 1.008,4 mb. Rata-rata temperatur udara di Kabupaten Sumbawa mencapai 27 ºC. Temperatur udara tertinggi terjadi pada bulan November yaitu mencapai 28,7 ºC dan temperatur minimum pada bulan Juli yaitu 26 ºC. Banyaknya curah hujan akan berpengaruh terhadap lamanya penyinaran matahari. Pada Bulan Maret-November matahari menyinari Kabupaten Sumbawa antara 80-100 persen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa musim penghujan di Kabupaten Sumbawa terjadi pada Bulan Desember-Februari dan musim kemarau terjadi pada Bulan Maret-November.

a. Penduduk

Salah satu modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan adalah jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk yang besar tentu saja akan menjadi modal utama, bilamana dilengkapi dengan pendidikan dan keterampilan yang memadai serta berada dalam usia produktif. Sebaliknya, bila tidak didukung dengan pendidikan dan keterampilan yang memadai justru akan menjadi beban berat bagi pemerintah.

Jumlah penduduk Kabupaten Sumbawa pada tahun 2014 sebanyak 436.599 jiwa atau bertambah 1,08 persen dari tahun sebelumnya dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 222.728 jiwa dan perempuan sebanyak 213.871 jiwa. Dengan luas wilayah 6.643,98 km2, tingkat kepadatan penduduk pada tahun 2014 mencapai 66 orang per km2. Hal ni menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Sumbawa masih sedikit dan jarang. Adapun anggota rumah tangga setiap rumah tangga sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu rata-rata sebesar 4 (empat) orang.

Pada periode 2000-2010 laju pertumbuhan penduduk Sumbawa mencapai 0,98 persen. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk antara lain jumlah kelahiran, kematian dan mutasi penduduk. Pada tahun 2014 sex ratio penduduk Sumbawa

(laki-laki terhadap perempuan) sekitar 104, artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 104 penduduk laki-laki. Sex ratio penduduk Kabupaten Sumbawa ini tertinggi dibanding kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi NTB. Adapun perbandingan penduduk laki-laki dengan perempuan tahun 2014 sebesar 94, dimana jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada penduduk laki-laki.

Dengan wilayah yang paling luas di Provinsi NTB, secara absolut jumlah penduduk Kabupaten Sumbawa tahun 2014 tergolong sedikit bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya. Jumlah

penduduk Sumbawa hanya 9,14 persen dari penduduk Nusa Tenggara Barat. Sedangkan kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbanyak berada di Kabupaten Lombok Timur dengan jumlah penduduk sebesar 1.153.773 jiwa. Pada tahun 2014 sex ratio penduduk Sumbawa (laki-laki terhadap perempuan) sekitar 104 artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 104 penduduk lakilaki. Sex ratio penduduk Kabupaten Sumbawa ini tertinggi dibanding kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi NTB. Untuk provinsi NTB sendiri, perbandingan penduduk laki-laki dengan perempuan tahun 2014 sebesar 94, dimana jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada penduduk laki-laki seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel 21. Indikator Penduduk Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014 Kabupaten/Kota Penduduk (Jiwa) Sex Rasio (L/P) % Kepadatan (Jiwa/Km) Lobar 644.586 96 612 Loteng 903.432 90 748 Lotim 1.153.773 87 719 Sumbawa 436.599 104 66 Dompu 234.665 102 101 Bima 463.419 99 106 KSB 129.724 103 70 Lombok Utara 210.133 97 260 Mataram 441.064 98 7.195 Kota Bima 156.400 96 754 NTB 4.773.795 94 237

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa (2015)

Luasnya wilayah Kabupaten Sumbawa dan pembangunan yang belum merata merupakan salah satu aktor yang membuat persebaran penduduk Sumbawa mengelompok pada daerah tertentu. Kecamatan Sumbawa dan Alas merupakan kecamatan dengan

kepadatan penduduk tertinggi yaitu 1.327 jiwa/km dan 235 jiwa/km. Posisi Kecamatan Alas yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sumbawa Barat dan status Kecamatan Sumbawa sebagai pusat pemerintahan kabupaten menjadi penyebab tingginya kepadatan penduduk di kecamatan tersebut. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk terjarang yaitu 10 jiwa/km2 adalah kecamatan Orong Telu.

Pada tahun 2014, penduduk Kabupaten Sumbawa masih didominasi oleh kelompok umur 0-4 tahun, yaitu sebanyak 45.760 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki masih lebih banyak dari perempuan. Dari komposisi menurut umur diketahui sejauh mana tingkat ketergantungan usia tidak produktif terhadap usia produktif. Usia produktif adalah kelompok umur 15-64 tahun, sedangkan usia tidak produktif pada kelompok umur 0-14 dan 65+. Gambaran tersebut yang dinamakan Angka Beban Ketergantungan. Pada tahun 2014 setiap seratus penduduk usia produktif di Sumbawa rata-rata menanggung 53 penduduk usia non produktif (seperti terlihat pada tabel berikut).

Tabel 22. Rasio Ketergantungan Kabupaten Sumbawa Tahun 2014

Uraian Laki-Laki Perempuan Jumlah

Non Produktif 76.450 74.984 151.434

Produktif 146.278 138.887 285.165

Angka Ketergantungan 52,26 53,99 53,10

Sumber : Badan Pusat Statistik Sumbawa (2015)

b. Tenaga Kerja

Penduduk yang dikategorikan sebagai penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun keatas. Pada tahun 2014 jumlah penduduk usia kerja Kabupaten Sumbawa sebanyak 308.043 orang terdiri dari Angkatan Kerja sebanyak 218.976 orang dan Bukan Angkatan Kerja sebanyak 89.067 orang. Dari jumlah Angkatan Kerja tersebut, sebanyak 209.615 orang bekerja diberbagai lapangan usaha dan sisanya 9.361 orang merupakan pengangguran.

Untuk melihat besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi disuatu wilayah dapat dilihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)-nya. TPAK Kabupaten Sumbawa tahun 2014 sekitar 71,09 persen. Kemudian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Sumbawa pada tahun 2014 sekitar sekitar 4,27 persen. Ada sedikit peningkatan dibandingkan dengan TPT tahun 2013 yang sebesar 4,06 persen.

Menurut lapangan usaha, sektor pertanian menempati urutan pertama penyerapan tenaga kerjanya yaitu mencapai 48,26 persen. Tingginya penyerapan tenaga kerja pada sektor

pertanian disebabkan pertanian masih bersifat padat karya dan masih sedikit menggunakan teknologi modern terutama pada sub sektor tanaman bahan makanan. Sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi menempati urutan ke dua sebesar 21,01 persen.

c. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu investasi penting dalam pembangunan modal manusia (human capital). Dilihat dari sisi gender terjadi berbedaan persentase melek huruf laki-laki dan perempuan usia 15 tahun keatas. Pada tahun 2014 persentase perempuan yang melek huruf sekitar 89,76 persen sementara laki-laki sekitar 93,46 persen. Menurut jenjang pendidikan yang ditamatkan, penduduk Kabupaten Sumbawa usia 10 tahun keatas yang hanya tamat SD ada sekitar 32,82 persen. Kemudian yang tamat SMP dan SMA masing-masing sekitar 19,96 dan 19,76 persen. Dari keseluruhan penduduk usia 10 tahun keatas, terdapat sekitar 21,02 persen yang tidak/belum tamat SD.

4.2.3.2. Gambaran Umum Pemanfaatan SD Perikanan Tangkap Laut Sumbawa