• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

Berkah Flora merupakan usaha yang bergerak dalam bidang pembudidayaan bunga potong khususnya bunga krisan. Pemilik usaha bunga krisan potong Berkah Flora ini adalah Bapak Surip. Pada awalnya, sekitar tahun 2005 Bapak Surip memilih menjalankan usahanya dalam bidang budidaya ikan lele dengan kolam terpal. Namun, usaha dalam budidaya ikan lele tersebut mengalami kegagalan setelah dua tahun berjalan. Dan pada akhir tahun 2007, Bapak Surip memutuskan untuk mengganti komoditas usaha bisnisnya menjadi budidaya bunga krisan potong.

Awal mulanya, nama pertama yang digunakan oleh Bapak Surip dalam usahanya adalah Swastika Jaya. Setelah usaha ini berjalan kurang lebih selama empat tahun, nama tersebut diganti menjadi Berkah Flora berdasarkan atas kesepakatan kerjasama yang dilakukan oleh Bapak Surip dengan rekannya yang memiliki pengalaman dalam bidang bisnis tanaman hias yaitu Bapak Ketut.

Berkah Flora ini sendiri terletak di Jalan Pondok Gede RT 01/04 Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Desa Sukamanah merupakan salah satu desa unggulan dari sebelas desa yang ada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Perusahaan Berkah Flora ini sendiri terletak di daerah dengan dataran sedang tinggi dengan ketinggian sekitar 700 mdpl dan suhunya berkisar antara 20°C - 25°C. Jika dilihat berdasarkan letak geografisnya, Berkah Flora berbatasan dengan beberapa tempat diantaranya Kampung Pondok Gede dan sawah (sebelah utara); Puri Siti (sebelah selatan); Peternakan Ayam Agro Berkah Manunggal (sebelah barat); dan Saung Andung (sebelah timur).

Berkah Flora dalam mewujudkan tujuannya harus mempunyai visi dan misi yang jelas. Visi dari Berkah Flora adalah “Menjadikan Berkah Flora sebagai produsen bunga krisan potong yang tangguh dan terbesar di Indonesia”. Visi dari perusahaan juga tidak terlepas dari Misi perusahaan itu sendiri, diantaranya :

1. Melakukan pembelajaran guna meningkatkan kualitas dan kuantitas bunga krisan potong

2. Menjamin kualitas dan kontinuitas ketersediaan bunga krisan potong kepada pelanggan

3. Meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan dan perusahaan

potong saja. Selain bunga krisan, Berkah Flora tidak membudidayakan bunga potong yang lainnya sebagai sampingannya. Bunga krisan potong yang dibudidayakan oleh Berkah Flora terdapat dua macam tipe yaitu krisan tipe standard an krisan tipe spray dengan varietas, dan bentuk yang beragam.

Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Posisi dan wewenang / tugas yang menjadi tanggung jawab masing – masing karyawan dapat dilihat dengan jelas pada struktur organisasi perusahaan Berkah Flora. struktur organisasi pada perusahaan Berkah Flora ini termasuk dalam struktur organisasi yang sederhana karena jumlah karyawan yang dimiliki oleh perusahaan relatif sedikit dan spesialisasi dalam pembagian kerja yang masih relatif rendah. Struktur organisasi perusahaan Berkah Flora dapat dilihat pada Gambar 8 berikut ini:

Gambar 8 Struktur organisasi pada perusahaan Berkah Flora tahun 2013 Jika dilihat pada struktur organisasi tersebut, masing – masing karyawan telah mempunyai tanggungjawab yang jelas sesuai dengan posisi masing – masing. Namun, pada saat pengaplikasian kerja di lapangan, para pekerja saling membantu antar bagian agar nantinya terjadi koordinasi yang baik antar karyawan dalam memproduksi bunga krisan potong. Tugas dan wewenang pada masing – masing karyawan Berkah Flora diantaranya sebagai berikut :

Direktur Operasional Manajer Pemasaran Manajer Pemeliharaan Manajer Produksi Bagian Accounting Bagian Distribusi Penganggung Jawab Pembibitan Penganggung Jawab Kebun Karyawan Kebun Direktur

1. Direktur Utama

Direktur utama pada perusahaan Berkah Flora memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan strategi yang akan dijalankan yaitu mengawasi serta mengelola jalannya kegiatan perusahaan secara menyeluruh dan membuat kebijakan dan keputusan yang sifatnya strategis untuk perusahaan 2. Direktur Operasional

Direktur operasional merupakan salah satu bagian yang vital dalam strutur organisasi Berkah Flora. Direktur operasional bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional yang berhubungan dengan perusahaan serta mengatur pemberian gaji yang akan diberikan kepada karyawan.

3. Manajer Pemasaran

Tugas dari manajer pemasaran pada Berka Flora adalah melakukan antisipasi terhadap perubahan pasar yang terjadi pada bunga krisan potong, melakukan koordinasi dengan bidang operasional untuk mengetahui jumlah bunga krisan yang tersedia, mengambil tindakan dalam penetrasi pasar, menjaga hubungan baik dengan konsumen, mengajukan biaya promosi dan biaya lain yang berhubungan dengan pemasaran, serta mengontrol pengiriman produk dari kebun ke kantor pusat ataupun langsung kepada konsumen. 4. Manajer Produksi

Manajer produksi bertugas untuk membuat perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek terhadap produksi bunga krisan yang akan dihasilkan, mengawasi jalannya proses produksi, dan bertanggung jawab terhadap hasil produksi bunga krisan potong yang nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada Direktur Operasional

5. Manajer Pemeliharaan

Bagian pemeliharaan merupakan bagian yang melakukan pemeliharaan terhadap seluruh peralatan serta investasi yang dimiliki oleh perusahaan Berkah Flora.

6. Accounting

Bagian accounting bertanggung jawab terhadap pencatatan secara terperinci pada arus kas perusahan seperti membuat laporan bulanan keuangan, membuat surat jalan pendistribusian, dan melakukan koordinasi dengan bagian operasional dan perusahaan.

7. Bagian Distribusi

Bagian distribusi bertugas dalam melakukan pengiriman bunga langsunga kepada pelanggan serta floris – floris. Tugas dari bagian distribusi adalah menjamin waktu pengiriman barang dari perusahaan kepada pelanggan, melakukan pengawasan terhadap distribusi produk yang dilakukan perusahaan, dan membina hubungan baik antara perusahaan dan pelanggan. 8. Penanggung Jawab Kebun

Penanggung jawab kebun merupakan seseorang yang bertugas memantau secara langsung seluruh kegiatan bisnis mencakup pengawasan terhadap kinerja seluruh pekerja kebun yang berada di Berkah Flora.

9. Pekerja Harian

Pekerja harian merupakan pekerja yang membantu kegiatan yang dilakukan oleh penanggung jawab green house. Adapun tugas daripekerja harian ini diantaranya adalah melakukan penanaman bibit, pemeliharan,

pemanenan, mencatat hasil panen, pascpanen, sortasi, grading, dan pembungkusan.

10.Pekerja Lepas

Pekerja lepas bertugas dalam membanty kegiatan – kegiatan yang hanya dilakukan pada periode tertentu, seperti perawatan greenhouse.

Sumber Daya Perusahaan

Sumber Daya Fisik

Sumberdaya fisik merupakan salah satu sumberdaya yang penting bagi perusahaan dalam mengusahakan dan menjalankan kegiatan operasionalnya. Sumber daya fisik tersebut terdiri dari keseluruhan alat – alat dan sarana yang dimiliki perusahaan Berkah Flora. Rincian beberapa sumberdaya fisik yang digunakan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Sumber daya fisik pada perusahaan Berkah Flora

No. Sumber Daya Fisik Jumlah (Unit)

1 GH untuk indukan 5

2 Propagation 3

3 GH untuk produksi bunga 35

4 Traktor 1 5 Selang 200 6 Cangkul 2 7 Kored 7 8 Gunting Bunga 6 9 Toren 1 10. Pompa air 1 11 Cool Storage 2 12 Ruang Kantor 1 13 Mess karyawan 1 14 Koperasi 1 15 Dapur 1 16 Peralatan Dapur 1 17 Ruang Pengemasan 1

18 Mobil cool box 1

19 Mesin fax 1

20 Meja Kerja 3

21 Komputer 2

22 Printer 2

Sumber : Berkah Flora (2013)

Luas lahan yang dimiliki oleh Berkah Flora yaitu 1,5 Ha. Berdasarkan pada tabel diatas, jumlah total green house yang digunakan untuk memproduksi bunga krisan potong adalah 48 green house. Luas green house Berkah Flora rata – rata kurang lebih berukuran 201,5 meter2.

Sumber Daya Permodalan

Modal utama dalam menjalankan bisnis bunga krisan potong ini diperoleh dari Bapak Surip selaku pemilik perusahaan. Modal utama tersebut digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan operasional dan investasi perusahaan. Pada awal usaha ini dibentuk menelan biaya kurang lebih sebesar Rp 650.000.000. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor sumber daya yang penting bagi keberlangsungan usaha. Sumber daya manusia ini memberikan pengaruh dan kontribusi secara langsung bagi perusahaan. Sumber daya manusia secara tidak langsung merupakan asset bagi perusahaan sehingga perusahaan harus tepat dalam memperhitungkan jumlah kebutuhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan sesuai dengan kemampuan perusahaan serta perusahaan harus bisa memepertahankan dan mengembangkan keterampilan dari sumber daya manusianya agar dapat bertahan dan bersaing dalam bisnis bunga krisan potong.

Operasional Kegiatan

Pengadaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan input terpenting dalam proses budidaya bunga krisan potong. Bahan baku dalam pembudidayaan bunga krisan potong ini berupa bibit. Pada awal menjalankan usaha ini, perusahaan membeli bahan baku berupa indukan berbentuk rooting kepada PT Saung Mirwan. Dari indukan tersebut kemudian dikembangkan melalui perbanyakan secara vegetatif dengan dilakukan stek. Perbanyakan ini dimaksudkan agar perusahaan dapat memproduksi sendiri bibit – bibit yang nantinya akan digunakan dalam produksi krisan potong selanjutnya. Indukan (Mother plant) sebagai sumber bibit untuk pembudidayaan bunga potong dimana perawatannnya dengan dilakukan penyinaran setiap 4 jam di malam hari selama 5 bulan.

Stek yang telah diambil dari tanaman induk (mother plant) terlebih dahulu dilakukan pengakaran dalam kondisi pemberian lampu selama 4 jam pada malam hari. Panjang stek pada umumnya 5 – 10 cm (3 ketiak daun). Setelah 14 – 20 hari di tempat pengakaran, kemudian bibit sudah dapat ditanam diareal tanam. Selain bibit, bahan baku lain yang tidak kalah penting dalam menjaga kesuburan tanah adalah pupuk. Perusahaan biasa membeli pupuk kandang kepada PT Agro Berkah Manunggal dengan harga Rp 4000/ karung dengan bobot 25 -30 per karung. Pupuk kandang ini sebagai pupuk alami yang digunakan untuk meningkatkan unsur hara tanah dan menjaga kesuburan tanah.

Pembuatan Rumah Naungan

Pembudidayaan bunga krisan potong ini membutuhkan rumah naungan /

green house yang bertujuan untuk menghindari tanaman dari angin kencang dan air hujan secara langsung yang dapat memicu serangan hama, penyakit dan kerusakan fisik bunga. Proses budidaya bunga krisan dilakukan dengan menggunakan green house yang berukuran sedang dengan konstruksi bambu.

Tinggi green house tanaman sangat berpengaruh terhadap perbedaan suhu yang ada diluar dan didalam. Sedangkan untuk ukuran lebar dan panjang green house tergantung dari jenis bahan yang digunakan serta keadaan kontur lahan Berkah Flora.

Proses Budidaya

Bunga krisan merupakan salah satu tanaman semusim serta tanaman yang tidak tahan kekeringan tetapi krisan tidak tahan terhadap terpaan hujan. Proses budidaya bunga krisan potong yang dilakukan oleh Berkah Flora dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Skema proses produksi bunga krisan potong 1. Persiapan lahan

Hal pertama yang dilakukan dalam melakukan persiapan lahan adalah melakukan pembersihan lahan. Pembersihan lahan dilakukan dengan mencabut tanaman sisa panen dan gulma dengan kored. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari timbulnya hama dan penyakit dari proses pembusukkan tanaman sisa produksi pada periode produksi sebelumnya.

Kedua, dilkakukan kegiatan penggemburan tanah. Kegiatan ini dilakukan dengan cara membalik tanah agar tanah menjadi subur kembali. Dalam proses penggemburan tanah ini dibutuhkan pupuk kandang 1 – 1.5 kg/m2 yang dicampur dengan tanah. Pupuk ini ditebar di atasa lahan kemudian diolah menggunakan traktor tangan. Lahan yang sudah diberi pupuk dan diolah selanjutnya didiamkan selama satu minggu.

Ketiga, pengecekan pH tanah. Pengecekan pH dilakukan agar tingkat keasaman tanah stabil yaitu 6.2 - 6.7. Bila hasil pengecekan pH tanah rendah maka diperlukan kapur Dolomit dengan dosis 50 gram/m2 (pH yang ingin dicapai kisaran 5.8 – 6.5).

Keempat, Pembuatan bedengan. Setelah satu minggu laha diistirahatkan, selanjutnya lahan akan dibuat menjadi bedengan – bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang disesuaikan dengan keadaan lahan dimana

Persiapan Lahan

Penanaman

Pemeliharaan

Pemanenan

pada umumnya panjang bedengan di perusahaan Berkah Flora sekitar 30 meter. Sedangkan tinggi bedengan tersebut adalah 15 – 20 cm dan lebar saluran 0,5 meter. Dalam 1 green house yang dimiliki Berkah Flora terdapat 4 bedengan. Bedengan – bedengan tersebut selanjutnya disiram dengan air dan diberikan pupuk NPK Ponska untuk meningkatkan kandunga unsur hara tanah. Dosis pemberian pupuk NPK Ponska adalah 3 -3 5 gr/m2. Layout bedengan dalam 1 green house dapat dilihat pada Gambar 10.

1 m

30m 31 m 0,5m

Gambar 10 Layout bedengan pada setiap green house di Berkah Flora Kelima, pembuatan pembatas tanaman. Pembuatan pembatas tanam dilakukan dengan menggunakan tali yang dibentuk kotak – kotak menyerupai jarring dengan ukuran 10 cm x 10 cm dipasang mengikuti lebar dan panjang bedeng. Jaring ini bertujuan untuk menyangga / menopang tanaman krisan dewasa dan sebagai pembatas tanaman serta memudahkan dalam perhitungan bibit yang akan ditanam. Satu jalur bedengan terdiri dari 10 kotak jaring. Namun, dalam satu jalur tersebut dapat diisi dengan 11 -15 bibit krisan. Penanaman bibit dalam jumlah lebih bertujuan apabila nanti terdapat bibit mati maka kelebihan bibit tersebut dapat digunakan sebagai cadangan / penyulaman mengingat tanaman bunga krisan merupakan salah satu jenis komoditas yang mudah rusak.

2. Penanaman

Penanaman bunga krisan potong pada Berkah Flora dilakukan pada pagi atau sore hari. Kegiatan utama yang harus diperhatikan pada saat proses penanaman yaitu pembuatan lubang tanam dan penanaman bibit. Pertama, pembuatan lubang tanam. Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan kedalaman sekitar 3- 5 cm dengan menggunakan kayu kecil atau bambu kecil yang dibuat agak runcing.

Kedua, penanaman bibit. Bibit ditanam ke dalam lubang dan ditutup kembali dengan tanah. Bibit yang sudah ditanam kemudian dilakukan penyiraman tanman yang disesuaikan dengan kondisi tanah. Penyiraman harus merata dan sampai basah penuh. Selanjutnya dilakukan pemberian kode pada setiap bedengan meliputi jenis bibit yang ditanam dan tanggal

penanaman agar mempermudah proses pemeliharaan dan panen selanjutnya. 3. Pemeliharaan

Proses seanjutnya adalah kegiatan pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan bunga krisan potong ini terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya penyiraman, pemupukan, penyinaran tambahan, penyiangan gulma, perompesan, pewiwilan, serta pengendalian hama dan penyakit.

Kegiatan pemeliharaan pertama yang dilakukan adalah kegiatan penyiraman. Penyiraman dilakukan pada saat pagi dan sore hari dengan kebutuhan air 5 -7 liter/m2 disesuaikan dengan suhu udara pada hari tersebut. Bunga krisan merupakan jenis tanaman yang tidak tahan kekeringan tetapi tidak tahan pula terhadap terpaan air hujan yang tinggi. Suhu yang cocok untuk tanaman krisan khususnya di daerah tropis seperti Indonesia adalah suhu 20 - 26°C dan kelembapan sekitar sekitar 70 – 80% untuk tanaman muda sampai tua.

Kedua, kegiatan pemupukan. Pemupukan menggunakan 2 jenis pupuk yaitu pupuk alami dan pupuk kimia. Pada awalnya diberikan pupuk alami terlebih dahulu, kemudian pupuk kimia diberikan setelah usia tanaman tujuh hari setelah tanam. Pupuk kimia ini mempunyai suhu yang lebih panas dibandingkan pupuk alami sehingga tanaman yang masih muda dan relative belum bisa beradaptasi tersebut tidak diberikan langsung pupuk kimia pada tahap awal pemupukan.

Ketiga, pencahayaan atau penyinaran tambahan. Kegiatan ini dilakukan saat tanaman berumur 1 – 4 minggu setelah tanam. Penyinaran ini dimaksudkan untuk merangsang pembentukan bunga karena pada dasarnya bunga krisan ini berasal dari daerah subtropis dengan paparan sinar yang tidak terlalu terik dengan suhu yang hangat sehingga penyinaran ini sangat dibutuhkan oleh bunga krisan. Penyinaran dilakukan pada pukul 22.30 – 01.00 dengan lampu 100 Watt. Lampu dipasang dengan posisi menggantung sepanjang 3 meter dari permukaan tanah dengan jarak pemasangan setiap lampu 2 meter.

Keempat, kegiatan penyiangan gulma. Kegiatan ini dilakukan dengan membersihkan lahan tanaman dan disekitar bedengan dari gulma dan tanaman pengganggu (rumput dan jamur) dengan menggunakan kored.

Kelima, kegiatan perompesan. Perompesan merupakan kegiatan membuang atau memetik tiga daun terbawah pada batang bunga krisan dengan ciri daun yang sudah mulai mongering.

Keenam, pewiwilan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memetik tunas samping yang tumbuh pada tanaman krisan pada saat tanaman berumur 60 hari. Pewiwilan bertujuan agar asupan nutrisi pada tanaman akan tercurah pada bunga utamanya saja.

Ketujuh, pengendalian hama dan penyakit. Kegiatan pengendalian hama dan penyakit ini dilakukan dengan cara yang berbeda – beda tergantung pada jenis dari hama dan penyakit yang sedang mengenai bunga krisan potong tersebut. Pengendalian hama dan penyakit pada bunga krisan Berkah Flora ini dilakukan dengan cara yang alami (misalnya : memangkas daun yang terserang karat) dan bisa dengan cara kimiawi (dengan menggunakan pestisida).

4. Pemanenan

Pemanenan bunga krisan dapat dilakukan setelah umur tanam mencapai 14 minggu. Waktu yang baik untuk melakukan pemanenan bunga krisan sebaiknya dilakukan pada pagi hari, hal itu dikarenakan temperatur udara di dalam green house belum terlalu tinggi. Pada perusaahan bunga krisan sendiri melakukan pemanenan sebanyak 2 kali dalam seminggu yaitu pada hari rabu dan jumat.

Pemanenan biasanya dilakukan di pagi hari, namum tidak menutup kemungkinan pemanenan bunga krisan dilakukan di siang atau sore hari dan karena adanya permintaan mendadak dari konsumen sehingga perlu dilakukan pemanenan mendadak yang tidak sesuai dengan waktu yang ada.

Sebelum pemanenan biasanya pihak pemasaran menginformasikan kriteria seperti apa yang harus dipanen. Kriterianya mencakup grade, varietas, serta jumlah yang diminta oleh konsumen. Saat pemanenan berlangsung, petugas panen harus memperhatikan kadar air pada bunga. Bunga tidak boleh dalam keadaan basah agar kertas poncong tidak basah pada saat packing berlangsung. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat pemanenan berlangsung, diantaranya :

a. Ciri dan umur panen

Umur tanam mencapai 14 minggu atau 90 – 100 hari adalah saat dimana mulai dilakukan pemanenan terhadap bunga krisan potong. Criteria panen untuk bunga krisan standar sebaiknya bunga mencapai kondisi mekar sempurna. Namun perlu di garis bawahi bahwa yang dimaksudkan mekar sempurna itu adalah yang sesuai dengan standar grade A bukan bunga yang terlalu mekar, karena bunga yang terlalu mekar kelopak bunganya menjadi mudah rontok dan hal tersebut mengakibatkan harga jual bunga tersebut menurun. Kondisi mekar sempurna tersebut berkisar anatara 70 -80 persen.

b. Cara panen

Saat melakukan pemanenan biasanya dikoordinir oleh seorang koordinator produksi yang bertanggungjawab terhadap grade yang harus dipanen dan jumlah bunga yang harus dipanen serta GH yang sudah siap dipanen. Bunga yang sudah sesuai dengan grade yang diminta dicabut sampai ke akar dan dikumpulkan lalu diikat dalam satu ikatan yang berisi 10 tangkai bunga. Sebelum diikat, bunga terlebih dahulu dipotong sesuai dengan kayu yang sudah dipersiapkan dan disesuaikan ukurannya. Bunga yang sudah dicabut kemudian dipotong menggunakan gunting bunga untuk menyamakan panjangnya. Setelah itu, bunga diikat dengan karet gelang pada bagian ujung bawahnya. Setelah diikat dan ikatan sudah terkumpul banyak, bunga krisan tersebut diangkut dan dibawa ke saung (tempat packing bunga krisan).

5. Penanganan Pasca Panen a. Pembungkusan (packing)

Pembungkusan dilakukan dengan menggunakan kertas poncong untuk tipe standar dengan membungkus satu per satu bungany. Setelah semua bunga dalam ikatan terbungkus maka satu ikat bunga tersebut

dibungkus dengan menggunakan kertas HVS. Bunga tipe standar yang diponcong adalah bunga yang memiliki grade A dan B. Sebelum dibawa ke tempat penyimpanan, bunga – bunga yang telah diponcong tersebut dihitung terlebih dahulu dan dilaporkan menurut varietas, grade, serta jumlah yang dipanen.

b. Penyimpanan

Bunga krisan potong yang telah dibungkus kemudian diangkut ke tempat penyimpanan yaitu cool room yang di dalamnya terdapat tiga buah bak yang berukuran 5 x 1 m2. Bak tersebut diisi air 5 – 10 cm. Air dalam bak tersebut diganti setiap hari untuk menjaga kesegaran bunga. Jika batang ujung bawah bunga sudah mulai membusuk maka batang bunga akan dipotong setinggi bagian yang busuk. Cool room difasilitasi dengan 2 unit Air Conditioner (AC).

c. Sortasi dan Grading

Tidak semua hasil panen dapat dipasarkan, namun harus disortir / dipisahkan terlebih dahulu dari produk yang kurang baik. Standar mutu yang digunakan Berkah Flora adalah secara umum seperti tangkai bunga tidak bengkok, besar tangkai proporsional dengan tangkai yang bersih dari serangan hama dan penyakit.

Pada perusahaan Berkah Flora, tahap sortasi dan grading dilakukan oleh petugas panen bunga krisan. Tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa grade yang dipanen sudah memenuhi permintaan pasar. Sortasi dilakukan untuk memisahkan produk yang layak dijual dan nantinya akan dibagi menjadi beberapa grade. Pada umumnya, bunga krisan potong dibagi menjadi tiga grade yaitu grade A, grade B dan grade CK. Perusahaan Berkah Flora tidak memberikan proporsi pada masing – masing grade bunga karena perusahaan fokus dan lebih menginginkan bunga krisan yang diproduksi nantinya bisa masuk dalam grade A. Namun, jika ada bunga saat sortasi tidak bisa masuk ke grade A maka sisa bunga yang tidak masuk grade A tersebut barulah dimasukkan perusahaan pada grade B dan CK.

d. Pengiriman (Distribusi)

Pengiriman bunga krisan potong pada perusahaan Berkah Flora ini dilakukan pada sore hari dengan alasan agar kondisi bunga masih dalam keadaan segar pada saat dikirim ke tangan konsumen. Ada beberapa konsumen yang mengambil sendiri bunga krisan potong dengan langsung datang ke tempat perusahaan Berkah Flora, namun jika konsumen berada jauh dari tempat produksi dan penjualan maka Berkah Flora menyediakan jasa antar bunga dengan biaya transportasi ditanggung konsumen.

Pemasaran Bunga Krisan Potong

Kegiatan pemasaran tak terlepas dari teori bauran pemasaran yaitu produk, harga, distribusi,dan promosi. Empat bauran pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Berkah Flora dalam proses kegiatan pemasaraanya, diantaranya :

1. Product (Produk)

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan Berkah Flora adalah 10 varietas bunga krisan tipe standard an 16 varietas bunga krisan tipe spray. Varietas bunga krisan yang menjadi unggulan dan permintaan yang paling banyak adalah Fiji White dan Fiji Yellow. Varietas bunga krisan potong pada perusahaan Berkah Flora dijelaskan secara rinci pada Tabel 7 berikut ini. Tabel 7 Varietas bunga krisan potong pada perusahaan Berkah Flora

Tipe Standar Tipe Spray

Dokumen terkait