• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Gambaran Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 siswa SMA Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Medan. Dari 100 siswa yang menjadi sampel penelitian diperoleh gambaran subjek berdasarkan usia, jenis kelamin, kelas, suku, dan agama yang dianut.

b. Pengelompokan Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Pengelompokan subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin sebagaimana disajikan dalam tabel 4 menunjukkan bahwa siswa laki-laki di dalam penelitian ini berjumlah 34 orang (34%), dan siswa perempuan berjumlah 66 orang (64%).

Tabel 4. Persentase Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

b. Pengelompokan Subjek Berdasarkan Usia

Pengelompokan subjek penelitian berdasarkan usia sebagaimana disajikan dalam tabel 5 menunjukkan bahwa siswa yang berusia 14 tahun sebanyak 2 orang (2%). Siswa berusia 15 tahun sebanyak 25 orang (25%). Siswa berusia 16 tahun

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Perempuan 66 66

Laki-laki 34 34

ada sebanyak 30 orang (30%). Siswa berusia 17 tahun sebanyak 33 orang (33%). Siswa berusia 18 tahun ada 10 orang (10%).

Tabel 5. Persentase Subjek Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase (%)

14 2 2 15 25 25 16 30 30 17 33 33 18 10 10 Total 100 100

c. Pengelompokan Subjek Berdasarkan Tingkatan Kelas

Pengelompokan subjek penelitian berdasarkan tingkatan kelas sebagaimana disajikan dalam tabel 6 menunjukkan bahwa siswa kelas X dan kelas XII memiliki jumlah yang sama yakni sebanyak 35 orang (35%). Sedangkan siswa kelas XI berjumlah 30 orang (30%).

Tabel 6. Persentase Subjek Berdasarkan Tingkatan Kelas

Kelas Frekuensi Persentase (%)

X 35 35 XI 30 30

XII 35 35

Total 100 100

d. Pengelompokan Subjek Berdasarkan Agama yang Dianut

Pengelompokan subjek penelitian berdasarkan agama yang dianut sebagaimana disajikan dalam tabel 7 menunjukkan bahwa siswa yang beragama Islam ada sebanyak 56 orang (56%), siswa beragama Kristen sebanyak 30 orang (30 %), siswa beragama Buddha ada sebanyak 11 (11 %) orang, dan sisanya beragama Katolik (3 %).

Tabel 7. Persentase Subjek Berdasarkan Agama yang Dianut

Agama Frekuensi Persentase (%)

Islam 56 56

Kristen 30 30

Buddha 11 11

Katolik 3 3

Total 100 100

e. Pengelompokan Subjek Berdasarkan Suku

Pengelompokan subjek penelitian berdasarkan suku sebagaimana disajikan dalam tabel 8 menunjukkan bahwa suku yang terbanyak dari subjek penelitian adalah suku Batak, yakni sebanyak 36 orang (36 %), diikuti oleh suku Jawa sebanyak 20 orang (20%), lalu suku Tionghoa sebanyak 18 orang (18%), dan sisanya adalah suku lain-lain sebanyak 26 orang (26%). Suku lainnya mencakup suku Aceh (7 orang), suku Melayu (7 orang), suku India (1 orang), suku Padang (3 orang), suku Nias (4 orang), suku Makassar (2 orang), suku Ambon (1 orang), dan suku Alas (1 orang).

Tabel 8. Persentase Subjek Berdasarkan Suku

Suku Frekuensi Persentase (%)

Batak 36 36 Jawa 20 20 Tionghoa 18 18 Lainnya* 26 26 Total 100 100 2. Hasil Penelitian

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik variabel yang diteliti, yakni sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural. Sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan

multikultural dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan model distribusi normal, yaitu sikap positif, netral, dan negatif terhadap pembelajaran bermuatan multikultural. Rumusan yang digunakan tertera pada tabel 6.

Tabel 9. Pengkategorisasian Sikap Siswa terhadap Pembelajaran bermuatan Multikultural

X ≥ (μ + 1,0σ) Positif (μ - 1,0σ) ≤ X < (μ + 1,0σ) Netral X < (μ - 1,0σ) Negatif Keterangan tabel : μ : Mean σ : Standar deviasi

Sebelum melakukan kategorisasi berdasarkan model distribusi normal, asumsi bahwa skor subjek pada kelompoknya merupakan estimasi terhadap skor subjek dalam populasi dan bahwa skor subjek dalam populasinya terdistribusi secara normal harus terpenuhi. Untuk itu, dilakukan uji normalitas Kolmogorov- Smirnov dengan taraf kepercayaan (α) 0,05. Apabila nilai signifikansi > α maka data penelitian telah terdistribusi normal sedangkan jika nilai signifikansi < α maka data penelitian tidak terdistribusi normal. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini tertera pada tabel 10 berikut:

Tabel 10. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sikap

N 100

Normal Parametersa,b

Mean 89.3100 Std. Deviation 7.12896 Most Extreme Differences Absolute .107 Positive .054 Negative -.107 Kolmogorov-Smirnov Z 1.070

Berdasarkan tabel 10, diperoleh nilai z sebesar 1,070 dan nilai signifikansi (p) sebesar 0,202. Oleh karena nilai p > 0,05, dengan demikian data penelitian terdistribusi normal sehingga dapat digunakan kategorisasi berdasar model distribusi normal.

a. Gambaran Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Bermuatan Multikultural

Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikulturalsebanyak 27 aitem. Hasil perhitungan mean empirik (rata-rata skor yang sesuai dengan keadaan subjek penelitian) dan mean hipotetik (rata-rata skor yang sesuai dengan keadaan populasi) disajikan pada tabel 11 berikut :

Tabel 11. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Bermuatan Multikultural

Variabel Empirik Hipotetik

Sikap

Min Max Mean St.Dev Min Max Mean St.Dev 67 102 89,31 7,12896 27 108 67,5 13,5

Dari tabel 11 diperoleh bahwa mean empirik sebesar 89,31 dengan standar deviasi (estimasi besarnya satuan penyimpangan yang digunakan untuk membuat kategori normatif skor subjek) empirik sebesar 7,128. Sedangkan mean hipotetik sebesar 67,5 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 13,5. Hasil perhitungan skor

mean empirik dan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih

besar daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural berada di atas rata-rata sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural pada umumnya. Mean empirik

yaitu sebesar 89,31 menggambarkan bahwa subjek termasuk ke dalam kelompok yang memiliki sikap positif. Pengelompokan ini didasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural sebagaimana tertera pada tabel 12.

Tabel 12. Kriteria Kategorisasi Skor Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Bermuatan Multikultural

Variabel Kriteria Kategorisasi

N(Jumlah) Persentase Kategori

Sikap siswa terhadap pembelajaran multikultural X≥81 85 85% Positif 54 ≤ X< 81 15 15% Netral X<54 0 0% Negative

Adapun jumlah individu yang termasuk ke dalam masing-masing kategori sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 12 dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk ke dalam kategori sikap positif sebanyak 85 orang (85 %), subjek yang termasuk ke dalam kategori netral sebanyak 15 orang (15 %), dan tidak ada subjek yang berada pada kategori negatif. Secara umum subjek penelitian memiliki sikap positif terhadap pembelajaran bermuatan multikultural. Artinya, subjek memiliki kepercayaan, perasaan, dan kecenderungan berperilaku yang positif terhadap pembelajaran bermuatan multikultural.

Apabila ditinjau dari ke 5 standar pembelajaran bermuatan multikultural oleh CREDE, maka diperoleh gambaran sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural sebagai berikut:

(1) Gambaran Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Bermuatan Multikultural Berdasarkan Komponen Aktifitas Produktifitas Bersama

Komponen aktifitas produktifitas bersama dalam skala sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural terdiri dari 6 aitem dengan rentang nilai 1-4. Perhitungan penyajian hasil perhitungan mean empirik dan

mean hipotetik berdasarkan komponen aktifitas produkstifitas bersama pada

penelitian ini tertera pada tabel 13.

Tabel 13. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Komponen aktifitas produktifitas bersama

Komponen Empirik Hipotetik

Aktifitas Produktifitas Bersama

Min Max Mean St.Dev Min Max Mean St.Dev

16 24 21.15 1.987 6 24 15 3

Dari tabel 13 diperoleh bahwa mean empirik sebesar 21,15 dengan standar deviasi empirik sebesar 1,987. Sedangkan mean hipotetik sebesar 15 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 3. Hasil perhitungan skor mean empirik dan skor

mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar daripada mean

hipotetik. Hal ini berarti bahwa sikap siswa terhadap komponen aktifitas produktifitas bersama berada di atas rata-rata sikap terhadap komponen aktifitas produktifitas bersama pada umumnya. Mean empirik yaitu sebesar 21,15 menggambarkan bahwa subjek termasuk ke dalam kelompok yang memiliki sikap positif. Pengelompokan ini didasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor sikap siswa terhadap komponen Aktifitas produktifitas bersama sebagaimana tertera pada tabel 14.

Tabel 14. Kriteria Kategorisasi Skor Komponen aktifitas produktifitas bersama

Komponen Kriteria Kategorisasi

N(Jumlah) Persentase Kategori

Aktifitas Produktifitas Bersama X≥18 90 90% Positif 12 ≤ X< 18 10 10% Netral X<12 0 0% Negative

Adapun jumlah individu yang termasuk ke dalam masing-masing kategori sikap siswa terhadap komponen Aktifitas produktifitas bersama berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 14 dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk ke dalam kategori sikap positif sebanyak 90 orang (90 %), subjek yang termasuk ke dalam kategori sikap netral sebanyak 10 orang (10 %), dan tidak ada subjek yang berada pada kategori sikap negatif. Secara umum subjek penelitian memiliki sikap positif terhadap komponen aktifitas produktifitas bersama. Artinya, subjek memiliki pemikiran, perasaan, dan kecenderungan berperilaku yang positif terhadap komponen aktifitas produktifitas bersama.

(2) Gambaran Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Bermuatan Multikultural Berdasarkan Komponen Perkembangan Bahasa

Komponen perkembangan bahasa dalam skala sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikulturalterdiri dari 3 aitem dengan rentang nilai 1-4. Perhitungan penyajian hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik berdasarkan komponen perkembangan bahasa pada penelitian ini tertera pada tabel 15.

Tabel 15. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Komponen perkembangan bahasa

Dari tabel 15 diperoleh bahwa mean empirik sebesar 9,77 dengan standar deviasi empirik sebesar 1,246. Sedangkan mean hipotetik sebesar 7,5 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 1,5. Hasil perhitungan skor mean empirik dan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa sikap siswa terhadap komponen perkembangan bahasa berada di atas rata-rata sikap terhadap komponen perkembangan bahasa pada umumnya. Mean empirik yaitu sebesar 9,77 menggambarkan bahwa subjek termasuk ke dalam kelompok yang memiliki sikap positif. Pengelompokan ini didasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor sikap siswa terhadap komponen perkembangan bahasa sebagaimana tertera pada tabel 16.

Tabel 16. Kriteria Kategorisasi Skor Komponen Perkembangan bahasa

Adapun jumlah individu yang termasuk ke dalam masing-masing kategori sikap siswa terhadap komponen perkembangan bahasa berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 16 dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk ke

Komponen Empirik Hipotetik

Perkembangan bahasa

Min Max Mean St.Dev Min Max Mean St.Dev

6 12 9.77 1.246 3 12 7,5 1,5

Komponen Kriteria Kategorisasi

N(Jumlah) Persentase Kategori

Perkembangan Bahasa

X≥9 85 85% Positif

6 ≤ X< 9 14 14% Netral

dalam kategori sikap positif sebanyak 85 orang (85 %), subjek yang termasuk ke dalam kategori sikap netral sebanyak 14 orang (14 %), dan ada 1 orang (1%) subjek yang berada pada kategori sikap negatif. Secara umum subjek penelitian memiliki sikap positif terhadap komponen perkembangan bahasa. Artinya, subjek memiliki pemikiran, perasaan, dan kecenderungan berperilaku yang positif terhadap komponen perkembangan bahasa.

(3) Gambaran sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural berdasarkan komponen kontekstualisasi

Komponen kontekstualisasi dalam skala sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikulturalterdiri dari 3 aitem dengan rentang nilai 1-4. Perhitungan penyajian hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik berdasarkan komponen kontekstualisasi pada penelitian ini tertera pada tabel 17.

Tabel 17. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Komponen Kontekstualisasi

Dari tabel 17 diperoleh bahwa mean empirik sebesar 9,77 dengan standar deviasi empirik sebesar 1,246. Sedangkan mean hipotetik sebesar 7,5 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 1,5. Hasil perhitungan skor mean empirik dan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa sikap siswa terhadap komponen kontekstualisasi berada di atas rata-rata sikap terhadap komponen kontekstualisasi pada umumnya.

Mean empirik yaitu sebesar 9,77 menggambarkan bahwa subjek termasuk ke

Komponen Empirik Hipotetik

Kontekstualisasi

Min Max Mean St.Dev Min Max Mean St.Dev 13 23 19.27 2.145 6 24 15 3

pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor sikap siswa terhadap komponen kontekstualisasi sebagaimana tertera pada tabel 18.

Tabel 18. Kriteria Kategorisasi Skor Komponen Kontekstualisasi Komponen Kriteria

Kategorisasi

N(Jumlah) Persentase Kategori

Kontekstualisasi X≥18 84 84% Positif

12≤ X< 18 16 16% Netral

X<12 0 0% Negative

Adapun jumlah individu yang termasuk ke dalam masing-masing kategori sikap siswa terhadap komponen kontekstualisasi berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 18 dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk ke dalam kategori sikap positif sebanyak 85 orang (85 %), subjek yang termasuk ke dalam kategori sikap netral sebanyak 14 orang (14 %), dan ada 1 orang (1%) subjek yang berada pada kategori sikap negatif. Secara umum subjek penelitian memiliki sikap positif terhadap komponen kontekstualisasi. Artinya, subjek memiliki pemikiran, perasaan, dan kecenderungan berperilaku yang positif terhadap komponen kontekstualisasi.

(4) Gambaran Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Bermuatan Multikultural Berdasarkan Komponen Percakapan Instruksional

Komponen percakapan instruksional dalam skala sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikulturalterdiri dari 6 aitem dengan rentang nilai 1-4. Perhitungan penyajian hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik

berdasarkan komponen percakapan instruksional pada penelitian ini tertera pada tabel 19.

Tabel 19. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Komponen percakapan instruksional

Komponen Empirik Hipotetik

Percakapan instruksional

Min Max Mean St.Dev Min Max Mean St.Dev

13 24 19.79 2.363 6 24 15 3

Dari tabel 19 diperoleh bahwa mean empirik sebesar 22 dengan standar deviasi empirik sebesar 1,987. Sedangkan mean hipotetik sebesar 15 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 3. Hasil perhitungan skor mean empirik dan skor

mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar daripada mean

hipotetik. Hal ini berarti bahwa sikap siswa terhadap komponen percakapan instruksional berada di atas rata-rata sikap terhadap komponen percakapan instruksional pada umumnya. Mean empirik yaitu sebesar 21,15 menggambarkan bahwa subjek termasuk ke dalam kelompok yang memiliki sikap positif. Pengelompokan ini didasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor sikap siswa terhadap komponen percakapan instruksional sebagaimana tertera pada tabel 20.

Tabel 20. Kriteria Kategorisasi Skor Komponen percakapan instruksional Komponen Kriteria

Kategorisasi

N(Jumlah) Persentase Kategori

Percakapan instruksional

X≥18 70 70% Positif

12≤ X< 18 30 30% Netral

Adapun jumlah individu yang termasuk ke dalam masing-masing kategori sikap siswa terhadap komponen percakapan instruksional berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 20 dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk ke dalam kategori sikap positif sebanyak 85 orang (85 %), subjek yang termasuk ke dalam kategori sikap netral sebanyak 14 orang (14 %), dan ada 1 orang (1%) subjek yang berada pada kategori sikap negatif. Secara umum subjek penelitian memiliki sikap positif terhadap komponen percakapan instruksional Artinya, subjek memiliki pemikiran, perasaan, dan kecenderungan berperilaku yang positif terhadap komponen percakapan instruksional.

(5) Gambaran sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural berdasarkan komponen aktifitas menantang

Komponen aktifitas menantang dalam skala sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikulturalterdiri dari 6 aitem dengan rentang nilai 1-4. Perhitungan penyajian hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik berdasarkan komponen aktifitas menantang pada penelitian ini tertera pada tabel 21.

Tabel 21. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Komponen Aktifitas Menantang

Komponen Empirik Hipotetik

Aktifitas menantang

Min Max Mean St.Dev Min Max Mean St.Dev

12 24 19.87 2.343 6 24 15 3

Dari tabel 21 diperoleh bahwa mean empirik sebesar 9,77 dengan standar deviasi empirik sebesar 1,246. Sedangkan mean hipotetik sebesar 7,5 dengan

skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa sikap siswa terhadap komponen aktifitas menantang berada di atas rata-rata sikap terhadap komponen aktifitas menantang pada umumnya. Mean empirik yaitu sebesar 9,77 menggambarkan bahwa subjek termasuk ke dalam kelompok yang memiliki sikap positif. Pengelompokan ini didasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor sikap siswa terhadap komponen aktifitas menantang sebagaimana tertera pada tabel 22.

Tabel 22. Kriteria Kategorisasi Skor Komponen Aktifitas Menantang Komponen Kriteria

Kategorisasi

N(Jumlah) Persentase Kategori

Aktifitas menantang

X≥18 86 86% Positif

12≤ X< 18 13 13% Netral

X<12 1 1% Negative

Adapun jumlah individu yang termasuk ke dalam masing-masing kategori sikap siswa terhadap komponen aktifitas menantang berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 22 dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk ke dalam kategori sikap positif sebanyak 85 orang (85 %), subjek yang termasuk ke dalam kategori sikap netral sebanyak 14 orang (14 %), dan ada 1 orang (1%) subjek yang berada pada kategori sikap negatif. Secara umum subjek penelitian memiliki sikap positif terhadap komponen aktifitas menantang. Artinya, subjek memiliki pemikiran, perasaan, dan kecenderungan berperilaku yang positif terhadap komponen aktifitas menantang.

Adapun kesimpulan sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural berdasarkan lima komponen standar pembelajaran bermuatan multikultural yang diungkapkan oleh Azwar (2000) yaitu aktifitas produktifitas bersama, perkembangan bahasa, kontekstualisasi, percakapan instruksional, aktifitas menantang tertera pada tabel 23.

Tabel 23. Kesimpulan Sikap Siswa Terhadap Standar Pembelajaran Bermuatan Multikultural

Komponen Jumlah Subjek Per Kategori

Positif Netral Negatif

Aktifitas Produktifitas Bersama 90 10 0

Perkembangan Bahasa 85 14 1

Kontekstualisasi 84 16 0

Percakapan Instruksional 70 30 0

Aktifitas Menantang 86 13 1

Apabila dilihat dari lima standar pembelajaran bermuatan multikultural, respon subjek menunjukkan bahwa secara umum siswa memiliki memiliki sikap yang positif terhadap ke 5 standar pembelajaran bermuatan multikultural. Terbukti dari ke 5 standar tersebut, rata-rata sikap positif berada di atas 80%, dan hanya pada percakapan instruksional, sikap netral ada sebanyak 30%.

Apabila ditinjau dari jenis kelamin, suku dan kelas siswa, maka diperoleh gambaran sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural sebagai berikut:

a. Gambaran Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Bermuatan Multikultural Ditinjau Dari Jenis Kelamin

Tabel 24. Gambaran Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Bermuatan Multikultural ditinjau dari Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

N Kategori Sikap

Positif Netral Negatif

N % N % N %

Perempuan 66 57 86.4 9 13.6 0 0

Laki-laki 34 28 82.4 6 17.6 0 0

Total 100 85 85 15 15 0 0

Berdasarkan tabel 24, dapat dilihat bahwa berdasarkan jenis kelamin, sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural secara umum berada pada kategori positif, yakni sebanyak 86,4% (pada siswa perempuan), dan 82,4% (pada siswa laki-laki). Sedangkan sisanya berada pada kategori pada kategori netral, yaitu 13,6 % (bagi siswa perempuan) dan 17,6 % (bagi siswa laki-laki).

b. Gambaran Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Bermuatan Multikultural Ditinjau Dari Suku Bangsa

Berikut adalah gambaran Gambaran Sikap Siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural ditinjau dari suku bangsa siswa:

Tabel 25. Gambaran Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Bermuatan Multikultural ditinjau dari Suku Bangsa

Suku N Kategori sikap

Positif Netral negatif N % N % N % Batak 36 30 83.3 6 16.7 0 0 Jawa 20 18 90 2 10 0 0 Tionghoa 18 12 66.7 6 33.3 0 0 Lainnya 26 24 92.3 2 7.7 0 0 Total 100 84 84 24 24 0 0

Berdasarkan tabel 25, dapat dilihat bahwa berdasarkan suku bangsa dari setiap siswa, sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural secara umum berada pada kategori positif. Pada suku Batak, ada 30 (83,3%) siswa yang memiliki sikap positif, dan ada 6 (16,7%) siswa memiliki sikap netral. Pada suku Jawa, ada 18 (90%) siswa yang memiliki sikap positif, dan 2 (10%) siswa memiliki sikap netral. Pada suku Tionghoa, ada sebanyak 12(66,7%) orang yang memiliki sikap positif dan 6 (33,3%) orang memiliki sikap netral. Pada suku lainnya, ada sebanyak 24 (92,3%) orang memiliki sikap positif dan 2 (7,7%) orang memiliki sikap netral.

c. Gambaran Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Bermuatan Multikultural Ditinjau Dari Kelas Siswa:

Berikut adalah gambaran sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural ditinjau dari kelas siswa:

Tabel 26. Gambaran Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Bermuatan Multikultural ditinjau dari Kelas

Kelas N Kategori Sikap

Positif Netral Negatif

N % N % N %

X 35 31 88.6 4 11.4 0 0

XI 35 25 71.4 10 28.6 0 0

XII 30 28 93.3 2 6.7 0 0

Total 100 84 84 16 16 0 0

Berdasarkan tabel 26, dapat dilihat bahwa berdasarkan kelas, sikap siswa terhadap pembelajaran bermuatan multikultural secara umum berada pada kategori positif. Pada siswa kelas X, ada 31 (88,6%) siswa yang memiliki sikap

25(71,4%) siswa yang memiliki sikap positif, dan 10 (28,6%) siswa memiliki sikap netral. Pada siswa kelas XII, ada sebanyak 28 (93,3%) siswa yang memiliki sikap positif dan 2 (6,7%) siswa memiliki sikap netral.

Dokumen terkait