• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Data Penelitian

1. Gambaran Sumber Daya Manusia SDN 156 Kalaena

a. Keadaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Guru sebagai tenaga pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat guna dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan dari pendidikan. Dengan demikian, dalam sebuah lembaga pendidikan guru sangat berperan dalam menentukan keberhasilan. Gurulah yang akan menentukan kemajuan atau kemunduran sebuah lembaga pendidikan. Oleh karena itu, untuk menentukan lembaga pendidikan yang berkualitas dan bermutu, maka tenaga pendidik seharusnya benar-benar memiliki kualifikasi pendidik, kapasitas keilmuan, kompetensi di bidangnya, dedikasi yang tinggi dan profesional. Dengan adanya tenaga pendidik yang seperti ini diharapkan proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar dan menghasilkan output yang berkualitas. Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan, jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di SDN 156 Kalaena berjumlah 14 orang yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 9 orang perempuan, untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut:

tabel 4.3

Keadaan pendidik dan tenaga kependidikan SDN 156 Kalaena

NO NAMA L/P PENDIDIKAN JABATAN

JENJANG JURUSAN

1 Tulus Subekti, S.Pd L S.1 PKN Kepala

Sekolah

2 Helena Sarira, S.Pd P S.1 PKN Guru Kelas

3 Hj. Syamsiah, S.Pd.I P S.1 PAI Guru Kelas

4 Teopilus Kawiri, S.Pd L S.1 B.I. Guru Kelas

5 Basmiah, S.Pd P S.1 PGSD Guru Kelas

7 I Made Ginastra, S.Ag L S.1 PAH Guru Kelas 8 Sarira Lodong Salu, S.Pd P S.1 PGSD Guru Kelas

9 Melti Yustince. K P D.3 PAK Guru Kelas

10 Helmiwati, S.Pd P S.1 PGSD Guru Kelas

11 Widoyo, A.Ma L S.1 PGSD Guru Kelas

12 Sri Wulandari, S.Pd P S.1 PGSD Guru Kelas

13 I Dewa Adi Putu Swabawa L S.1 PAH Guru Kelas

14 Rut, A.Md P D.3 Sekretaris Sekretaris

Sumber: SDN 156 Kalaena

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, bahwa jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di SDN 156 Kalaena sudah cukup memadai untuk wali kelas, kecuali untuk guru pendidikan agama islam dan pendidikan agama kristen yang masing-masing hanya ada satu orang sehingga tidak mampu untuk mengajar disetiap kelas yang jumlah rombongan belajarnya 6 kelas. Sedangkan kependidikan guru rata-rata berkualifikasi sarjana kecuali ada 2 orang yang berkualifikasi diploma. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat keprofesionalan guru berdasarkan sertifikasi guru yang telah lulus dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.4

Data Guru Dan Pegawai SDN 156 Kalaena

NO NAMA GURU NUPTK NRG STATUS

KEP.

GOL SERTIFIKASI MULAI DI SEKOLAH

INI

1 Tulus subekti, S.Pd 3762 7476 5020 0032 110271109117 PNS III/D Ya 18-05-2018

2 Helena Sarira, S.Pd 3563 7386 4230 0113 076335052198 PNS IV/A Ya 01-07-2000

3 Hj. Syamsiah, S.Pd.I 0563 7446 4630 0763 131272292147 PNS III/D Ya 05-01-2017

4 Teopilus Kawiri, S.Pd 8133 7486 4920 0013 120271423133 PNS III/D Ya 01-08-2000

5 Basmiah, S.Pd 1637 7506 5230 0112 130271322096 PNS III/C Ya 06-05-2010

6 Rima, S.Pd 1350 7576 5930 0043 130271918076 PNS III/D Ya 20-02-2013

7 I Made Ginastra, S.Ag 8255 7476 5120 0003 131372662004 PNS III/B Ya 17-07-2017

8 Sarira Lodong Salu, S.Pd 0953 7546 5530 0062 - PNS II/D Tidak 17-07-2002

9 Melti Yustince. K - - HONORER - - 16-06-2006

10 Helmiwati, S.Pd - - HONORER - - 17-02-2007

12 Sri Wulandari, S.Pd - - HONORER - - 13-01-2009

13 I Dewa Adi Putu Swabawa - - HONORER - - 02-01-2016

14 Rut, A.Md - - HONORER - - 16-06-2007

Berdasarkan data tersebut, dari segi status guru yang ada di SDN 156 Kalaena, diklasifikasi menjadi guru PNS dan guru honor. Tercatat 8 orang guru PNS dan 6 orang honorer, selain itu diketahui guru yang telah disertifikasi berjumlah 7 orang dan yang lainnya belum tersertifikasi. Jadi berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa guru yang ada di SDN 156 Kalaena telah mengikuti jenjang pendidikan pada perguruan tinggi untuk tingkat sarjana dan ada beberapa guru yang masih diploma. Begitu pula dengan guru yang telah lulus sertifikasi rata-rata guru yang telah berstatus PNS yang berjumlah 7 orang dan 1 orang baru selesai mengikuti pelatihan sertifikasi tersebut dan menunggu pengumuman kelulusan.

b. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah SDN 156 Kalaena

Merujuk pada peraturan menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2013 tentang standar kualifikasi seseorang untuk dapat di angkat menjadi kepala sekolah atau madrasah. Selain kualifikasi umum dan khusus dalam memperoleh jabatan kepala sekolah atau madrasah dituntun harus memiliki beberapa kompetensi, yaitu; kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.

Pada uraian penelitian ini akan menggambarkan kompetensi kepala sekolah yang terfokus pada kemampuan manajerial. Kompetensi manajerial merupakan kemampuan untuk menggerakan orang lain dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya untuk memperoleh tujuan sekolah yang diinginkan. Pada kompetensi ini kepala sekolah dituntut untuk

menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan pengembangan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan, memimpin kepala sekolah dalam rangka mendayagunakan sumber daya yang ada di sekolah secara optimal, mengelola guru dan staf dalam rangka mendayagunakan sumber daya manusia secara optimal, mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru serta pengembangan kapasitas peserta didik. Dan mengelola pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Ketika proses penyusunan program perencanaan dan kegiatan sekolah yang akan dilakukan, kepala sekolah selalu melakukan rapat secara resmi dengan guru-guru di awal tahun ajaran baru maupun membicarakan pada pertemuan tidak resmi pada jam istirahat. Dalam hal ini ibu Helena Sarira, S.Pd, dalam wawancara yang dilakukan pada hari Rabu 4 November 2020 yang mengatakan bahwa:

“Kepala sekolah setiap awal tahun ajaran baru selalu melakukan rapat untuk menyusun program dan perencanaan-perencanaan kegiatan sekolah yang akan dilakukan satu tahun kedepan dan bagaimana pelaksanaannya, kegiatan rapat selalu melibatkan semua guru untuk membicarakan dan memutuskan secara bersama-sama. Dengan terlibatnya semua guru dalam rapat tersebut berarti semua guru memiliki kesempatan untuk memberikan usulan-usulan”.

Selaras dengan penjelasan dari ibu Basmiah, S.Pd, dalam wawancara yang dilakukan pada hari Rabu 4 November 2020 :

“Bapak kepala sekolah selalu menyusun program dan perencanaan-perencanaan kegiatan sekolah di awal tahun ajaran baru dan penyusunan-penyusunan program tersebut selalu melibatkan semua guru sehingga masing-masing guru dapat memberikan masukan-masukannya”.

Hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa kepala sekolah dalam penyusunan perencanaan-perencanaan kegiatan sekolah selalu bekerja sama dan melibatkan semua guru, kepala sekolah mengumpulkan guru sebagai personal yang mempunyai potensinya masing-masing. Sehingga seluruh potensi yang ada dapat menyatu dan menghasilkan perencanaan-perencanaan yang memadai dan mengakomodir seluruh gagasan. Hal ini selaras dengan hasil observasi yang dilakukan bahwa kepala sekolah selalu membicarakan perencanaan-perencanaan dan program-program kegiatan sekolah yang akan dilakukan bersama dengan guru-guru baik rapat formal maupun tidak formal yang dilakukan pada jam istirahat.

Selanjutnya dalam hal mengelola guru dan staf dalam rangka mendayagunakan SDM secara optimal. Sesuai dengan pengamatan peneliti, peneliti melihat kinerja guru dalam bekerja selain melakukan tugas pokok dalam mengajar dikelas kepala sekolah selalu memberikan tugas tambahan lainnya. Hal ini sesuai dengan penjelasan Hj. Syamsiah, S.Pd.I dalam wawancara yang dilakukan pada hari Rabu 4 November 2020 yang mengatakan bahwa:

“Kepala sekolah dalam mengelola guru dan staf sangat baik, selain mengajar di kelas, ada beberapa guru juga yang diberikan tugas tambahan seperti melatih seni tari, melatih pramuka, dan melatih gerak jalan, dan gurupun melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab”.

Senada dengan yang dikemukakan oleh Helmiwati, S.Pd dalam wawancara yang dilakukan pada hari Rabu 4 November 2020 :

“Kepala sekolah dalam mengelola guru dan staf sangat baik. Ada beberapa guru di berikan tugas tambahan, dan guru tersebut melakukan tugas tersebut dengan baik sesuai dengan arahan kepala sekolah”.

Berdasarkan hasil wawancara menunjukan bahwa kepala sekolah dalam hal mengelola guru dan staf termasuk dalam kategori baik karena setiap guru yang diberikan tugas tambahan selalu melakukan dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Selanjutnya tentang penerimaan siswa baru dalam penerimaanya keterlibatan kepala sekolah sebagai pengawas dan penasehat saja karena sudah ada kepanitiaan yang dibentuk sebelumnya oleh para guru. Hal ini sesuai dengan penjelasan dari bapak Teopilus Kawiri, S.Pd, dalam wawancara yang dilakukan pada hari Rabu 4 November 2020 yang mengatakan bahwa:

“Dalam rangka penerimaan siswa baru, sudah dibentuk kepanitiaan yang terdiri dari guru dan kepala sekolah tidak terlibat langsung dan hanya memantau dan mengawasi pelaksanaannya saja”.

Hal demikian juga dijelaskan oleh Basmiah, S.Pd dalam wawancara yang dilakukan pada hari Rabu 4 November 2020 :

“Kepala sekolah tetap dimasukan dalam kepanitiaan penerimaan siswa baru, tetapi kepala sekolah tidak terlibat langsung dan itu ada SK-nya, beliau hanya sebagai penasehat dan pengawas jalannya penerimaan siswa baru”.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa kepala sekolah dalam hal pengelolaan siswa baru secara tidak langsung mengawasi dan memantau jalannya penerimaan siswa baru.

Selanjutnya dalam hal kepemimpinan kepala sekolah dalam pendayagunaan sumber daya manusia, Sarira Lodong Salu, S.Pd dalam wawancara yang dilakukan pada hari Rabu 4 November 2020 yang mengatakan bahwa:

“Kepemimpinan kepala sekolah yang sekarang ini sangat baik, karena selalu mendukung kegiatan yang dilakukan oleh para guru, terkadang ada beberapa guru yang lebih sering mengatur dari pada kepala sekolah, hal ini dikarenakan kepala sekolah terlalu sabar dan bijak dalam kepemimpinannya. Dalam pendayagunaan sumber daya yang ada dimanfaatkan dan digunakan sesuai kebutuhannya”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa kepala sekolah dalam hal kepemimpinannya sangat baik, sabar dan bijak dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Dalam hal tertentu, terkadang dalam membicarakan sesuatu ada beberapa guru yang lebih menonjol dan lebih sering memberikan gagasan atau masukan-masukan dan apabila gagasan tersebut di pandang baik, kepala sekolah juga menyetujuinya. Sikap tersebut merupakan wujud dari sikap baik dan sikap bijak kepala sekolah dalam memimpin.

Selanjutnya dalam hal pengembangan pembelajaran diserahkan kepada masing-masing guru untuk melakukannya hal ini dikarenakan gurulah yang terlibat langsung dengan peserta didik dan proses pembelajaran adalah guru.

c. Kompetensi Profesional Guru Di SDN 156 Kalaena

Kompetensi profesional guru merupakan gambaran kemampuan atau keahlian yang dimiliki seseorang yang mengampu jabatan sebagai tenaga pendidik atau guru yang menjadi ciri keprofesionalannya. Mengacu pada standar pendidik dan kependidikan berdasarkan peraturan pemerintah republik indonesia standar nasional pendidikan bahwa tenaga pendidik harus mempunyai kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai seorang pendidik. Guru yang memiliki kompetensi profesional dapat dilihat dari kemampuannya dalam memilah dan memilih serta

pengelompokan materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.

Hasil observasi menggambarkan bahwa kompetensi profesional guru di SDN 156 Kalaena meliputi: (1) penguasaan konsep, struktur, dan metode keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang di ampu, dan (2) pengembangkan keprofesionalan melalui tindakan reflektif. Hal tersebut tergambarkan dari hasil wawancara dengan bapak Tulus Subekti, pada hari Rabu 4 November 2020 selaku kepala sekolah yang menjelaskan bahwa:

“Guru dalam melaksanakan tupoksinya sudah mampu menguasai konsep, struktur serta metode pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan, meskipun terkadang masih ada guru yang menggunakan metode yang sama setiap mengajar tapi hal itu dapat dimaklumi. Sedangkan dalam pengembangan keprofesionalan melalui pelatihan. Hal itu saya kira bisa meningkat kinerja mereka”.

Berdasarkan hasil wawancara menunjukan bahwa dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya guru sudah mampu menguasai konsep, struktur serta metode pembelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa para tenaga pendidik telah memenuhi syarat yang mesti dimiliki guru khususnya pada kompetensi profesional.

Dokumen terkait