BAB V PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian kesimpulan yang telah dikemukakan diatas terdapat saran yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu informasi dan referensi tentang perlunya meninjau kembali kegiatan
manajemen sumber daya manusia di SDN 156 Kalaena dalam meningkatkan profesionalisme guru, kepala sekolah juga harus mengupayakan memberikan pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya, Bagi pendidik dan tenaga kependidikan hendaknya selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan
profesionalismenya dalam menjalankan tugas melalui berbagai upaya
yang bisa dilakukan. Bagi pengelola institusi pendidikan, bahwa penerapan manajemen sumber daya manusia yang ada di beberapa sekolah perlu dievaluasi secara lebih insentif untuk mengetahui dengan pasti akan potensi keunggulan serta kelemahan/keterbatasan masing-masing sekolah tersebut.
2. Bagi peneliti lain, kiranya penelitian ini dapat ditindak lanjuti dengan model yang lebih luas, dimana dapat digunakan objek penelitian yang lebih banyak serta menggunakan parameter atau indikator-indikator yang lebih banyak agar dapat mengungkap realita yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Barthos, Barsir. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia: Suatu Pendekatan
Makro. Jakarta: Bumi Aksara.
Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Erlangga. Bambang, Wahyudi. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Sulita. Bambang Soepeno, S. d. (2016). Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Sejarah Di Man Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Jurnal Pendidikan Dan Humaniora , Vol.53,
1-10. Jember: Universitas Jember
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Undang-Undang R.I Nomor 20 Tahun
2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Visimedia.
Hasibuan, Malayu S.P. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Handoko, T. Hani, (2011). Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.
Kurniadin, Didin Dan Imam Machali. (2012). Manajemen Pendidikan Konsep Dan
Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Muhson, Ali. (2014). Meningkatkan Profesionalisme Guru: Sebuah Harapan,
Jurnal Cendekia, Vol. 2, No. 1, 1 Agustus 2014.
Pata, R. (2017). Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru Di SD Unggulan Puri Taman Sari Kota Makassar. Skripsi , I-126. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar
Sadili Samsudin, M.M.M.Pd (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia
Sedarmayanti, (2010). Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja, Cetakan Ke II, Bandung: Mandar Maju
Schermerhorn, Jhon R. (2011). Management, New York.
Suprihatiningrum, Jamil. (2013: Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi
Dan Kompetensi Guru. Cet, I; Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Ulfatin, Nurul dan Teguh Triwijayanto. (2016). Manajemen Sumber Daya
Usman, Effendi. (2014). Ass Manajemen. Cetakan ke II. Jakarta: Rajawali Pers Undang-Undang R.I Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen.
Wukir. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Sekolah, Cet.I; Yogyakarta: Multi Presindo.
Yamin, Martinis Dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Persada Press.
Nama Responden I (Satu) : Helena Sarira, S.Pd Nama Responden II (Dua) : Basmiah, S.Pd
Tanggal : 04 November 2020
Jam : 08:30-10:30
Tempat Wawancara : SDN 156 Kalaena
Topik Wawancara : Penerapan Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)
Hasil Wawancara
Peneliti Apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam menyusun program perencanaan kegiatan sekolah?
Responden I (satu)
Kepala sekolah setiap awal tahun ajaran baru selalu melakukan rapat untuk menyusun program dan perencanaan-perencanaan kegiatan sekolah yang akan dilakukan satu tahun kedepan dan bagaimana pelaksanaannya, kegiatan rapat selalu melibatkan semua guru untuk membicarakan dan memutuskan secara bersama-sama. Dengan terlibatnya semua guru dalam rapat tersebut berarti semua guru memiliki kesempatan untuk memberikan usulan-usulan
Responden II (dua)
Bapak kepala sekolah selalu menyusun program dan perencanaan-perencanaan kegiatan sekolah di awal tahun ajaran baru dan penyusunan-penyusunan program tersebut selalu melibatkan semua guru sehingga masing-masing guru dapat memberikan masukan-masukannya
Kesimpulan Hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa kepala sekolah dalam penyusunan perencanaan-perencanaan kegiatan sekolah selalu bekerja sama dan melibatkan semua guru, kepala sekolah mengumpulkan guru sebagai personal yang mempunyai potensinya masing-masing. Sehingga seluruh potensi yang ada dapat menyatu dan menghasilkan perencanaan-perencanaan yang memadai dan mengakomodir seluruh gagasan. Hal ini selaras dengan hasil observasi yang dilakukan bahwa kepala sekolah selalu membicarakan perencanaan-perencanaan dan program-program kegiatan sekolah yang akan dilakukan bersama dengan guru-guru baik
rapat formal maupun tidak formal yang dilakukan pada jam istirahat.
Nama Responden I (Satu) : Hj. Syamsiah, S.Pd.I Nama Responden II (Dua) : Helmiwati. S.Pd.
Tanggal : 04 November 2020
Jam : 08:30-10:30
Tempat Wawancara : SDN 156 Kalaena
Topik Wawancara : Penerapan Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)
Hasil Wawancara
Peneliti Apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam mengelola guru dan staf dalam rangka mendayagunakan SDM secara optimal?
Responden I (satu)
Kepala sekolah dalam mengelola guru dan staf sangat baik, selain mengajar di kelas, ada beberapa guru juga yang diberikan tugas tambahan seperti melatih seni tari, melatih pramuka, dan melatih gerak jalan, dan gurupun melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab
Responden II (dua)
Kepala sekolah dalam mengelola guru dan staf sangat baik. Ada beberapa guru di berikan tugas tambahan, dan guru tersebut melakukan tugas tersebut dengan baik sesuai dengan arahan kepala sekolah
Kesimpulan Dari hasil wawancara menunjukan bahwa kepala sekolah dalam hal mengelola guru dan staf termasuk dalam kategori baik karena setiap guru yang diberikan tugas tambahan selalu melakukan dengan baik dan penuh tanggung jawab
Nama Responden I (Satu) : Teopilus Kawiri, S.Pd Nama Responden II (Dua) : Basmiah, S.Pd
Tanggal : 04 November 2020
Jam : 08:30-10:30
Tempat Wawancara : SDN 156 Kalaena
Topik Wawancara : Penerapan Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)
Hasil Wawancara
Peneliti Bagaimana keterlibatan kepala sekolah dalam penerimaan peserta didik baru?
Responden I (satu)
Dalam rangka penerimaan siswa baru, sudah dibentuk kepanitiaan yang terdiri dari guru dan kepala sekolah tidak terlibat langsung dan hanya memantau dan mengawasi pelaksanaannya saja.
Responden II (dua)
Kepala sekolah tetap dimasukan dalam kepanitiaan penerimaan siswa baru, tetapi kepala sekolah tidak terlibat langsung dan itu ada SK-nya, beliau hanya sebagai penasehat dan pengawas jalannya penerimaan siswa baru.
Kesimpulan Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa kepala sekolah dalam hal pengelolaan siswa baru secara tidak langsung mengawasi dan memantau jalannya penerimaan siswa baru
Nama Responden : Sarira Lodong salu, S.Pd
Tanggal : 04 November 2020
Jam : 08:30-10:30
Tempat Wawancara : SDN 156 Kalaena
Topik Wawancara : Penerapan Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)
Hasil Wawancara
Peneliti Dalam hal kepemimpinan, apa yang dilakukan kepala sekolah dalam mendayagunakan SDM?
Responden Kepemimpinan kepala sekolah yang sekarang ini sangat baik, karena selalu mendukung kegiatan yang dilakukan oleh para guru, terkadang ada beberapa guru yang lebih sering mengatur dari pada kepala sekolah, hal ini dikarenakan kepala sekolah terlalu sabar dan bijak dalam kepemimpinannya. Dalam pendayagunaan sumber daya yang ada dimanfaatkan dan digunakan sesuai kebutuhannya.
Kesimpulan Dari hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa kepala sekolah dalam hal kepemimpinannya sangat baik, sabar dan bijak dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Dalam hal tertentu, terkadang dalam membicarakan sesuatu ada beberapa guru yang lebih menonjol dan lebih sering memberikan gagasan atau masukan-masukan dan apabila gagasan tersebut dipandang baik, kepala sekolah juga menyetujuinya. Sikap tersebut merupakan wujud dari sikap baik dan sikap bijak kepala sekolah dalam memimpin.
Nama Responden : Tulus Subekti, S.Pd
Tanggal : 04 November 2020
Jam : 08:30-10:30
Tempat Wawancara : SDN 156 Kalaena
Topik Wawancara : Penerapan Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)
Hasil Wawancara
Peneliti Bagaimana tanggapan anda mengenai kompetensi profesional guru yang ada di SDN 156 Kalaena
Responden Guru dalam melaksanakan tupoksinya sudah mampu menguasai konsep, struktur serta metode pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan, meskipun terkadang masih ada guru yang menggunakan metode yang sama setiap mengajar tapi hal itu dapat dimaklumi. Sedangkan dalam pengembangan keprofesionalan melalui pelatihan. Hal itu saya kira bisa meningkat kinerja mereka.
Kesimpulan Dari hasil wawancara menunjukan bahwa dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya guru sudah mampu menguasai konsep, struktur serta metode pembelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa para tenaga pendidik telah memenuhi syarat yang mesti dimiliki guru khususnya pada kompetensi profesional
Nama Responden : Widoyo, A.Ma
Tanggal : 04 November 2020
Jam : 08:30-10:30
Tempat Wawancara : SDN 156 Kalaena
Topik Wawancara : Penerapan Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)
Hasil Wawancara
Peneliti Apakah guru di SDN 156 Kalaena sudah mampu memahami tuntunan standar profesi yang ada?
Responden Untuk memenuhi standar tuntutan profesi, Guru di SDN 156 Kalaena biasanya mengikuti pelatihan dan musyawarah guru bidang studi (MGBS), dan juga mengikuti penataran,seminar serta belajar melalui media cetak.
Kesimpulan Dari hasil wawancara menunjukan bahwa guru sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi standar profesi yang ada dengan mengikuti pelatihan, musyawarah guru bidang studi, seminar dan memanfaatkan media cetak untuk belajar
Nama Responden : Tulus Subekti, S.Pd
Tanggal : 04 November 2020
Jam : 08:30-10:30
Tempat Wawancara : SDN 156 Kalaena
Topik Wawancara : Penerapan Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)
Hasil Wawancara
Peneliti Apakah guru di SDN 156 Kalaena sudah mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan?
Responden SDN 156 Kalaena mempunyai 14 tenaga pendidik diantaranya 8 orang PNS dan 6 orang honorer, selain itu ada 7 orang guru PNS yang sudah disertifikasi dan 1 orang guru PNS baru selesai mengikuti pelatihan sertifikasi dan sementara menunggu pengumuman kelulusan, dan guru yang ada disini rata-rata sudah mengikuti jenjang pendidikan pada perguruan tinggi tingkat sarjana dan ada beberapa yang masih berkualifikasi diploma.
Kesimpulan Dari hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa guru di SDN 156 sudah berkualifikasi sarjana dan ada beberapa yang berkualifikasi diploma, serta terdapat 7 orang guru PNS yang telah disertifikasi dan 1 orang guru PNS baru selesai mengikuti pelatihan sertifikasi dan sementara menunggu pengumuman.
Nama Responden : Teopilus Kawiri, S.Pd
Tanggal : 04 November 2020
Jam : 08:30-10:30
Tempat Wawancara : SDN 156 Kalaena
Topik Wawancara : Penerapan Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)
Hasil Wawancara
Peneliti Apakah guru di SDN 156 Kalaena sudah mampu membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas melalui organisasi profesi?
Responden Guru di SDN 156 kalaena dalam hal membangun hubungan kesejawatan melalui organisasi profesi seperti persatuan guru republik indonesia (PGRI) dan kelompok kerja guru (KKG).
Kesimpulan Dari hasil wawancara menunjukan bahwa di SDN 156 Kalaena sudah berupaya dengan baik untuk membangun hubungan kesejawatan melalui organisasi profesi seperti persatuan guru republik indonesia (PGRI), dan kelompok kerja guru (KKG).
Nama Responden : Tulus Subekti, S.Pd
Tanggal : 04 November 2020
Jam : 08:30-10:30
Tempat Wawancara : SDN 156 Kalaena
Topik Wawancara : Penerapan Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)
Hasil Wawancara
Peneliti Apakah guru di SDN 156 Kalaena sudah mampu mengembangkan etos kerja atau memberikan pelayanan yang baik kepada konstituennya?
Responden Guru SDN 156 Kalaena sebagai mitra belajar siswa sudah berupaya dalam mengembangkan etos kerja yang baik dalam memberikan pelayanan walaupun masih ada beberapa orang guru yang sering terlambat ke sekolah sehingga jam belajar mengajar tertunda bahkan berkurang, hal tersebut akan selalu diperhatikan dan akan selalu ditingkatkan agar lebih baik lagi.
Kesimpulan Dari hasil wawancara menunjukan bahwa masih ada beberapa guru di SDN 156 Kalaena yang kurang memperhatikan dalam pengembangan etos kerja atau budaya kerja yang baik hal ini perlu di perhatikan oleh pihak sekolah untuk upaya meningkatkan profesionalisme guru
Nama Responden : Tulus Subekti, S.Pd
Tanggal : 04 November 2020
Jam : 08:30-10:30
Tempat Wawancara : SDN 156 Kalaena
Topik Wawancara : Penerapan Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)
Hasil Wawancara
Peneliti Apakah guru di SDN 156 Kalaena sudah mampu memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi yang ada?
Responden Dalam hal pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi rata-rata guru sudah banyak yang menggunakan media dalam menunjang proses pembelajaran, tetapi masih ada beberapa guru yang tidak paha dalam menggunakan teknologi komputer sehingga berpengaruh dalam mengelola proses pembelajaran.
.
Kesimpulan Dari hasil wawancara menunjukan bahwa sudah ada guru yang menggunakan teknologi komunikasi dan informasi dalam menunjang proses pembelajaran tetapi masih ada guru yang belum paham dalam menggunakan komputer sehingga berpengaruh dalam mengelola proses pembelajaran.
Nama Responden I (Satu) : Helena Sarira, SPd Nama Responden II (Dua) : Hj. Syamsiah, S.Pd.I
Tanggal : 04 November 2020
Jam : 08:30-10:30
Tempat Wawancara : SDN 156 Kalaena
Topik Wawancara : Penerapan Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)
Hasil Wawancara
Peneliti Bagaimana proses penempatan SDM di SDN 156 Kalaena ini?
Responden I (satu)
Penempatan wali kelas disekolah ini disesuaikan dengan kemampuan dan juga keinginan guru yang ingin pindah kelas dan dibicarakan dalam rapat bersama di awal tahun ajaran baru.
Responden II (dua)
Penempatan wali kelas itu adala h usulan dari kepala sekolah yang dirapatkan bersama-sama dan hasil keputusan dari rapat itulah yang dijalankan, dan apabila ada yang keberatan bisa mengajukan permintaan dengan alasan yang dapat diterima oleh pihak lain, tetapi kita harus siap bila ditempatkan dikelas lain karena memang kita ini adalah guru wali kelas.
Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara menunjukan bahwa penempatan wali kelas di sekolah tersebut dilakukan dengan rapat bersama untuk menentukan siapa-siapa yang akan menjadi wali kelas dengan mempertimbangkan kemampuan dari masing-masing guru, dan memperhatikan kondisi individu tiap guru khususnya untuk kelas I yang betul-betul harus sabar dalam menghadapi peserta didik yang baru masuk tersebut
Nama Responden : I Made Ginastra, S.Ag
Tanggal : 04 November 2020
Jam : 08:30-10:30
Tempat Wawancara : SDN 156 Kalaena
Topik Wawancara : Penerapan Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)
Hasil Wawancara
Peneliti Program pelatihan dan pengembangan SDM seperti apa yang ada di SDN 156 156 Kalaena?
Responden Untuk pendidikan bagi guru rata-rata sudah sarjana lengkap, sedangkan untuk pelatihan guru berdasarkan program Dinas Pendidikan. Jika ada pelatihan, kepala sekolah mengutus guru yang sesuai dengan materi pelatihan yang dilaksanakan. Selain itu juga selalu melaksanakan kegiatan KKG tingkat kecamatan.
.
Kesimpulan Dari hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa penyelenggaraan dan pelaksanaan program pelatihan disusun oleh pemerintah dan bentuk partisipasi SDN 156 Kalaena dalam program tersebut hanya sebagai peserta yakni dengan mengirimkan beberapa orang guru yang berkaitan dengan materi pelatihan kedalam kegiatan tersebut. Dan kegiatan tersebut sengaja dirancang dalam upaya meningkatkan kualitas pendidik dalam mengajar, baik yang terkait dengan materi ajar atau metodologi dan juga kualitas pendidik dan tenaga pendidik dalam rangka mengelola administrasi sekolah.
Nama Responden I (Satu) : Tulus Subekti, S.Pd Nama Responden II (Dua) : Sri Wulandari, S.Pd
Tanggal : 04 November 2020
Jam : 08:30-10:30
Tempat Wawancara : SDN 156 Kalaena
Topik Wawancara : Penerapan Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)
Hasil Wawancara
Peneliti Penilaian seperti apa yang dilakukan di SDN 156 Kalaena ini?
Responden I (satu)
Penilaian kinerja guru yang berstatus PNS biasanya diwujudkan dalam bentuk DP 3 atau yang sekarang ini disebut PKG dan yang menjadi unsur atau sasaran penilaiannya merupakan kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, kedisiplinan, dan kecakapan, selain itu juga dilakukan penilaian dalam mengajar dengan mengadakan supervisi administrasi dan supervisi kelas setiap semester dan yang menjadi penilaian adalah cara mengajar, dan kelengkapan administrasi pembelajaran seperti daftar hadir peserta didik, silabus, prota dan prosem, pemetaan, RPP, dan penilaian.
Responden II (dua)
Penilaian kinerja guru di lakukan oleh kepala sekolah yang sasaran penilaiannya terdapat di dalam DP 3 atau PKG seperti kedisiplinan, ketekunan dan lainnya, selain itu juga dilakukan supervisi kelas dan pemeriksaan administrasi pembelajaran
Kesimpulan Dari hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa selain penelitian tersebut, dilakukan pula penilaian yang berkaitan dengan proses pembelajaran tentang penguasaan materi, metode serta strategi pembelajaran yang sering digunakan, kedisiplinan dalam mengajar serta ketepatan waktu dalam memasuki kelas.
Nama Responden I (Satu) : Tulus Subekti, S.Pd Nama Responden II (Dua) : Helmiwati, S.P.d
Tanggal : 04 November 2020
Jam : 08:30-10:30
Tempat Wawancara : SDN 156 Kalaena
Topik Wawancara : Penerapan Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)
Hasil Wawancara
Peneliti Bagaimana dengan pemberian kompensasi/insentif di SDN 156 Kalaena ini?
Responden I (satu)
Masalah kompensasi atau insentif yang diberikan selain penghargaan dan ucapan terima kasih, yang utama adalah dalam bentuk materi. Gaji diberikan kepada guru dan disesuaikan dengan beban kerja, tugas yang diberikan, ataupun kegiatan yang dilaksanakan yang diambil dari dana BOS dan UPAH JASA khususnya honor untuk non PNS, sedangkan untuk PNS insentifnya diberikan sesuai dengan tambahan jam dan kegiatan yang dilakukan dalam rangka peningkatan kinerjanya. Responden II
(dua)
Kompensasi/gaji yang diberikan oleh kepala sekolah sesuai dengan harapan saya sebagai guru honor dan juga disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada kami khususnya guru non PNS, kalau untuk guru PNS sesuai dengan tugas tambahan atau kegiatan yang dilakukan dan pemberian honor yang demikian menjadi motivasi kami dalam meningkatkan kinerja kami.
Kesimpulan Hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa pemberian kompensasi di SDN 156 Kalaena dilakukan dengan cara pemberian penghargaan dan pemberian gaji berdasarkan tugas yang di emban dan sesuai dengan kegiatan yang telah dilakukan. Kompensasi tersebut juga sesuai dengan harapan pendidik dan tenaga kependidikan sehingga menjadi motivasi untuk bekerja lebih baik lagi dan lebih profesional. Hal ini dapat dikategorikan baik.
Foto bersama dengan Guru SDN 156 Kalaena
Ruang kantor
Gedung kelas SDN 156 Kalaena
Halaman Sekolah SDN 156 Kalaena
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Hari Irawan, lahir di desa Pertasi Kencana, kabupaten Luwu Timur, pada tanggal 02 November 1998. Merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Supriadi dan Tusilah. Penulis mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada SDN 156 Kalaena pada tahun 2004 sampai tahun 2010, kemudian melanjutkan kejenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Kalaena pada tahun 2010 sampai 2013, selanjutnya penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) pada SMAN 1 Kalaena dari tahun 2013 sampai tahun 2016. Pada tahun 2016 penulis melanjutkan studinya di Universitas Muhammadiy ah Makassar, dan terdaftar sebagai Mahasiswa di Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEBIS), Universitas Muhammadiyah Makassar, selanjutnya penulis telah menyelesaikan sebuah tugas akhir sebagai seorang mahasiswa dengan judul “Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia Yang Berkompetensi Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SDN Di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur ( Studi Pada SDN 156 Kalaena)”