HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Tingkat Kecerdasaan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro, Wonogiri sebelum dan
sesudah mendapatkan Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning Tahun Ajaran 2015/2016.
Berdasarkan perolehan data penelitian gambaran tingkat kecerdasan komunikasi interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro, Wonogiri sebelum dan sesudah perlakuan divisualisasikan delam tabel dan grafik di bawah ini:
Tabel 4.1
Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum
dan sesudah mendapatkan Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasiskal dengan Pendekatan
Experiential Learning
Data pengkategorisasian di atas bila disajikan dalam bentuk ialah sebagai berikut:
Rentang Skor Kategori
Perlakuan Selisih Pretest Posttest F % F % F ∑ >85 Sangat Tinggi 0 0 0 0 0 0 70-85 Tinggi 0 0 0 0 0 0 55-69 Cukup 21 100 21 100 0 0 40-54 Rendah 0 0 0 0 0 0 <40 Sangat Rendah 0 0 0 0 0 0
Grafik 4.1 Tingkat Kecerdasan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016 Sebelum dan
Sesudah Mendapatkan Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning
Grafik 4.2 Tingkat Nilai Rata-rata Kecerdasan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran
2015/2016 Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential
Learning 0 10 20 30 40 50 60 70 80 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Total Pretest Total Posttest
rata-rata total pretest=60.7 rata-rata total postest=62.47
60,7 62,47 59,5 60 60,5 61 61,5 62 62,5 63
rata-rata pretest=60.7 rata-rata posttest=62.47
Tingkat kecerdasan komunikasi interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro, Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum (pretest) mendapatkan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menunjukkan bahwa: a. Tidak ada (0%) siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro
Wonogiri yang memiliki kecerdasan komunikasi interpersonal dalam kategori sangat tinggi.
b. Tidak Ada (0%) siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri yang memiliki kecerdasan komunikasi interpersonal dalam kategori tinggi.
c. Ada 21 (100%) siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri yang memiliki kecerdasan komunikasi interpersonal dalam kategori cukup.
d. Tidak ada (0%) siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri yang memiliki kecerdasan komunikasi interpersonal dalam kategori rendah.
e. Tidak ada (0%) siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri yang memiliki kecerdasan komunikasi interpersonal dalam kategori sangat rendah.
Tingkat kecerdasan komunikasi interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro, Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016 sesesudah (posttest) mendapatkan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menunjukkan bahwa:
a. Tidak Ada (0%) siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri yang memiliki kecerdasan komunikasi interpersonal dalam kategori sangat tinggi.
b. Tidak Ada (0%) siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri yang memiliki kecerdasan komunikasi interpersonal dalam kategori tinggi.
c. Ada 21 (100%) siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri yang memiliki kecerdasan komunikasi interpersonal dalam kategori cukup.
d. Tidak ada (0%) siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri yang memiliki kecerdasan komunikasi interpersonal dalam kategori rendah.
e. Tidak ada (0%) siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri yang memiliki kecerdasan komunikasi interpersonal dalam kategori sangat rendah.
Berdasarkan kategorisasi skor siswa SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri tidak mengalami peningkatan ataupun skor turun namun skor stabil berada pada kategori cukup. Sedangkan pada skor individu mengalami dan skor rata-rata pretest dan posttest mengalami peningkatan.
2. Peningkatan Kecerdasan Komunikasi Interpersonal Siswa Setiap Sesi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experintial Learning.
Gambaran Tingkat Kecerdasan Komunikasi Interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri diperoleh per siklus/sesi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Adapun gambaran tingkat kecerdasan komunikasi interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri pada tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2
Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016 Antar Sesi
Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning
Mencermati tabel 4.2 terdapat 7 (3,3%) siswa berada pada kategori tinggi dan terdapat 14 (6,6%) siswa berada pada kategori cukup. Namun pada sesi 2 terjadi perubahan pada kategori tinggi yang awalnya 7 siswa di sesi 1 kini berkurang menjadi 6 siswa pada kategori tinggi. Sedangkan kategori cukup setelah sesi 1 ada sebanyak 14 siswa dan setelah sesi 2
Rentang Skor Kategori
Siklus Sesi 1 Sesi 2 F % F % >85 Sangat Tinggi 0 0 0 0 70-85 Tinggi 7 3,3 6 2,8 55-69 Cukup 14 6,6 15 7,1 40-54 Rendah 0 0 0 0 < 40 Sangat Rendah 0 0 0 0
kategori tinggi turun menjadi 15 siswa. Sedangkan untuk kategori sangat tinggi, rendah, dan sangat rendah pada sesi 1 dan 2 tidak meningkat ataupun turun karena tidak ada satu siswa pun berapa pada kategori sangat tinggi, rendah, dan sangat rendah.
Data pada tabel di atas divisualiasasikan dalam bentuk grafik 4.2 sebagai berikut:
Grafik 4.3 Tingkat Kecerdasan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016
Antar Sesi Layanan Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 siklus 1 siklus 2
Grafik 4.4 Tingkat Nilai Rata-rata Per Silkus Kecerdasan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri Tahun
Ajaran 2015/2016 Antar Sesi Layanan Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning
Berdasarkan grafik 4.2 perolehan nilai rata-rata setiap sesi mengalami peningkatan. Pada sesi 1 rata-ratanya berapa pada nilai 66,5 dan pada sesi 2 rata-ratanya mengalami peningkatan dengan nilai 68,1. Kedua sesi layanan bimbingan klasikal secara keseluruhan siswa memperoleh nilai yang berada pada kategori cukup.
3. Signifikansi Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experintial Learning Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016 setiap sesi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.
Efektivitas setiap sesi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning untuk
66,52 68,14 65,5 66 66,5 67 67,5 68 68,5
rata-rata siklus 1 rata-rata siklus 2
Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016, dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon. Hasil uji ini digunakan untuk mengetahui signifikan hasil peningkatan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dalam meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016 yang disajikan dalam tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.3
Uji Sampel Berpasangan Setiap Sesi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning Siswa Kelas
VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016 Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
sesi_2 - sesi_1 Negative Ranks 6a 6.83 41.00
Positive Ranks 10b 9.50 95.00 Ties 5c Total 21 a. sesi_2 < sesi_1 b. sesi_2 > sesi_1 c. sesi_2 = sesi_1
Implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menunjukan hasil melalui SPSS menghasilkan mean antara sesi satu dan sesi dua dari 21 siswa. Pada skor sesi satu rata skornya ialah 66.5 dan sesi dua rata-rata skornya ialah 68.1.
Tabel 4.4
Uji Sampel Berpasangan Setiap Sesi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning Siswa Kelas
VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016 Test Statisticsb
sesi_2 - sesi_1
Z -1.406a
Asymp. Sig. (2-tailed) .160
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Uji Signifikan efektivitas implementasi pendidikan karakter setiap sesinya dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik uji Two Realted Sample Test dengan bantuan SPSS versi 16. Hasil uji Wilcoxon menunjukan nilai Asymp. Sig (2-tailed) (0,160) > (0,05), hasilnya lebih dari batas kritis penelitian 0,05 (0,160 > 0,05). Artinya, tidak ada peningkatan yang signifikan dari sesi1 ke sesi 2 dalam implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri tahun ajaran 2015/2016.
4. Efektivitas Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan