• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi

Selatan

Gambar 2.2. Salam Bawaslu

Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan menilai bahwa keterbukaan informasi tidak hanya terkait dengan amanat regulasi atau undang-undang. Keterbukaan informasi bagian dari kewajiban yang memang harus dipatuhi. Sebab, publik memiliki hak atas informasi.

Untuk itulah Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). PPID ini dibentuk untuk menjawab kebutuhan atas hak informasi publik. PPID Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan terbentuk sejak tahun 2018. Pembentukan ini menyusul terbitnya Peraturan Bawaslu Nomor 10 tahun 2019 tentang Keterbukaan Informasi.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan hingga kini terus menyesuaiakan pembentukan PPID-nya. Maka pada April 2019, Bawaslu Sulawesi Selatan memperbaharui surat keputusan pembentukan PPID. Keputusan itu tertuang

36

dalam Keputusan Ketua Bawaslu Sulawesi Selatan Nomor: 023/SN/HM.00/X/2019 tentang pembentukan Tim Pelaksana PPID Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan.

Adapun struktur organisasi Pejabat Informasi dan Dokumentasi di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut:

1. Pengarah;

Ketua dan Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan

2. Atasan PPID/Penanggungjawab PPID;

Divisi Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan

3. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi;

Kepala Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan

4. Bidang Pengolahan Data dan Informasi Penindakan Pelanggaran terdiri dari:

a) Kepala Sub Bagian Hukum, Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antar Lembaga;

b) Staf Pendukung Sub Bagian Hukum, Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antar Lembaga.

5. Bidang Pengolahan Data dan Informasi Administrasi terdiri dari: Kepala Sub Bagian Administrasi; dan Staf Sub Bagian Administrasi; 6. Bidang Pelayanan Data dan Informasi Pengawasan Pemilu, terdiri dari:

b) Staf Pendukung Sub Bagian Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu;

7. Desk informasi Staf Teknis Humas

Gambar 1.3. Visi Misi

38

a. Tugas Bawaslu

1. Mengatur standar tata laksana pengawasan penyelenggaraan pemilihan umum untuk pengawas pemilu disetiap tingkatannya. 2. Melakukan penegasan dan penindakan terhadap:

a. Pelanggaran pemilihan umum b. Perselisihan proses pemiilu

3. Memantau persiapan penyelenggaraan pemilihan umum, yang terdiri atas:

a) Perencanaan dan penetapan jadwal tahapan pemilihan umum. b) Perencanaan pengadaan logistic oleh KPU.

c) Sosialisasi penyelenggaraan pemilihan umum.

d) Pelaksanaan persiapan lainnya dalam menyelenggarakan pemilu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

4. Memantau pelaksanaan tahapan penyelenggaraan pemilihan umum, yang terdiri atas:

a. Pemutakhiran data pemilih dan penetapan daftar pemilih sementara serta daftar pemilih tetap.

b. Penataan dan penetapan daerah pemilihan DPRD kabupaten/ kota.

c. Penetapan peserta pemilihan umum

d. Pencalonan sampai dengan penetapan pasangan calon, calon anggota DPR, calon anggota DPD dan calon anggota DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. e. Pelaksanaan dan dana kampanye

f. Penyiapan logistic pemilihan umum dan pendistribusiannya. g. Pelaksanaan pemungutan suara dan perhitungan suara hasil

pemilu di TPS.

h. Pergerakan surat suara, berita acara perhitungan suara, dan sertifikat hasil perhitungan suara dari tingkat TPS sampai ke PPK.

i. Rekap hasil perhitungan perolehan suara di PPK, KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, dan KPU.

j. Pelaksanaan perhitungan dan pemungutan suara ulang, pemilu lanjutan, dan pemilu susulan.

k. Penetapan hasil pemilu. 5. Mencegah terjadinya politik uang.

6. Mengawasi netralitas aparatur sipil negara, netralitis anggota TNI dan netralitas kepolisian republik indonesia.

7. Mengawasi pelaksanaan/keputusan, yang terdiri atas: a. Putusan DKPP.

b. Putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa pemilu.

c. Keputusan bawaslu, bawaslu provinsi, dan bawaslu kabupaten/kota.

d. Keputusan KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota. e. Keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran

netralitas anggota TNI dan anggota kepolisiaan.

8. Menyampaikan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggaraan pemilihan umum kepada DKKP.

40

9. Menyampaikan dugaan tindak pidana pemillu.

10. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip serta melaksanakan penyusutan berdasarkan jadwal resensi arsip sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang.

11. Mengevaluasi pengawasan pemilihan umum. 12. Mengawasi pelaksanaan peraturan KPU.

13. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Wewenang badan pengawas pemilihan umum

1) Menerima dan menindaklanjuti yang berkaitan dengan dugaan adanya pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pemilihan umum.

2) Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran administrasi pemilihan umum.

3) Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran politik uang. 4) Menerima, memeriksa, memediasi dan memutus penyelesaiian

sengketa proses pemilu.

5) Merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan mengenai hasil pengawasan terhadap netralisis aparatur sipil negara, netralitas anggota TNI dan pihak kepolisian.

6) Mengambil alih sementara tugas, wewenang dan kewajiban badan pengawas pemilu provinsi dan kabupaten/kota.

7) Meminta bahan keterangan yang di butuhkan kepada pihak terkait dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran

administrasi, pelanggaran etik dan dugaan tindak pidana pemilu, dan sengketa proses pemilu.

8) Mengoreksi putusan dan rekomendasi Bawaslu provinsi dan Bawaslu Kabupaten/ kota apabila terdapat hal yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

9) Membentuk Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/ kota, dan Panwaslu LN.

10) Mengangkat, membina dan memberhentikan anggota bawaslu provinsi, anggota Bawaslu Kabupaten/ Kota dan anggota Panwaslu.

11) Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

c. Kewajiban Bawaslu

1) Bersikap adil menjalankan tugas dan wewenang

2) Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengawas pemilu pada semua tingkatan.

3) Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Presiden dan DPR sesuai dengan pemilu secara periodic dan atau berdasarkan kebutuhan.

4) Mengawasi pemuktahiran dan pemeliharaan data pemilih secara berkelanjutan yang dilakukan oleh KPU dengan memperhatikan dan kependudukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

5) Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan perundang- undangan.

42

Gambar 2.5. Struktur PPID ALAMAT

Jl. A. P. Pettarani No.98, Bua Kana, Kec. Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90222

Telp: 0411-444014 / Fax: 0411-444006

Email: set.sulsel@bawaslu.go.id / sdmbawaslu.sulsel@yahoo.co.id Sumber:http://sulsel.bawaslu.go.id/ppid_sulsel/

Dokumen terkait