• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1 Data Penelitian

4.1.3 Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri

Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya.

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

a. Visi Misi dan Tujuan Bank Syariah Mandiri

1. Visi

2. Misi

a) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang

berkesinambungan

b) Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM

c) Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam lingkungan kerja yang sehat

d) Mengembangkan nilai-nilai syariah universal

e) Menyelenggarakan operasinal bank sesuai dengan standar perbankan yang sehat

3. Tujuan di Bentuknya Bank Syariah Mandiri

Seiring berkembangnya usaha Nasabah, seringkali diperlukan lebih dari satu bank dan/atau lembaga keuangan syariah untuk secara bersama-sama memenuhi kebutuhan keuangan nasabah yang besar. Dengan tenaga profesional di bidang Sindikasi Syariah, Nasabah akan mendapat kepercayaan memperoleh fasilitas pembiayaan Syariah dalam jumlah besar dan margin/sewa/bagi hasil yang kompetitif tanpa harus berhubungan dengan banyak bank dan/atau lembaga keuangan syariah lain tetapi cukup dengan Bank Syariah Mandiri yang sekaligus

akan membantu Nasabah untuk mengoptimalkan pembiayaan yang diterima.

b. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri

c. Produk-produk Bank Mandiri Syariah

Pada dasarnya produk-produk perbankan syariah yang terdapat pada Bank Syariah Mandiri sama seperti kedua bank yang telah di bahas sebelumnya, mulai dari produk pendanaan, pembiayaan hingga produk jasa. Hanya saja BSM memiliki produk unggulannya yang lebih diutamakan, yaitu :

1. Produk Murabahah Bank Syariah Mandiri – BSM Griya

Ini adalah salah satu produk unggulan di BSM yang tujuannya untuk memudahkan nasabah memiliki rumah. Pembiayaanya ada 3 macam, yaitu “Griya BSM” Optima, “Griya BSM” Bersubsidi, dan “Griya BSM” dengan DP 0%.

Perbedaannya terletak pada pembiayaannya di mana untuk “Griya BSM”dengan DP 0%, pembelian rumah secara keseluruhan dibayarkan oleh BSM. Nasabah hanya tinggal menyicil rumah tersebut, bisa rumah baru atau bekas. Namun, salah satu syarat utamanya gaji yang di terima nasabah setiap bulannyaharus menggunakan pay role dari BSM.

Begitupun halnya dengan “Griya BSM” Optima. Tambahan lainya, akan di beri fasilitas peminjaman untuk keperluan lain selama tidak melebihi nilai anggunan yang nasabah anggunkan di BSM, yaitu sertifikat kepemilikan rumah dan tanah tersebut.

Selain itu, jangka waktu penyicilannya maksimal hanya 10 tahun untuk pegawai, sedangkan untuk wiraswasta dan professional hanya 5 tahun saja. Syarat yang lainnya yaitu sudah menjadi pengguna produk pembiayaan di BSM minimal 1 tahun dengan riwayat pembayaran yang baik.

Untuk “Griya BSM” Bersubsidi, nasabah BSM mendapat keringanan untuk menambah uang muka pembelian rumah tersebut sehingga cicilanya menjadi lebih ringan. Minimal uang muka yang harus dibayarkan nasabah adalah 10% dari harga rumah tersebut. Namun, salah satu syaratnya nasabah memang belum pernah mempunyai rumah sama sekali dengan bukti dari instansi terkait dan gaji pokok per bulannya di bawah Rp 2.500.000,00.

Rumah yang di beli pun adalah Rumah Sederhana Sehat yang memang pembangunannya disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya jauh lebih murah. Cicilannya paling lama bisa sampai 15 tahun sehingga batas jatuh temponya maksimal ketika nasabah berusia 55 tahun.

2. Produk Murabahah Bank Syariah Mandiri – BSM Oto

Ini adalah produk unggulan lainnya di BSM. Manfaatnya adalah memberi kemudahan untuk para nasabah dalam memiliki kendaraan bermotor baik motor maupun mobil. Mobil atau motor yang akan di beli bisa

bekas atau baru. Untuk kendaraan bekas maksmal cicilan 10 tahuh, sedangkan untuk kendaraan yang baru maksimal 5 tahun.

Persyaratan yang diperlukan hanya kartu identitas, kartu keluarga, surat keterangan bekerja dari perusahaan, slip gaji, keterangan mengenai kendaraan bermotor yang akan di beli dengan melampirkan foto copy surat-suratnya dengan lengkap, foto copy surat nikah, dan surat persetujuan suami atau istri.

3. Produk Ijarah Bank Syariah Mandiri

Produk unggulan BSM lainnya yaitu Ijarah. Nasabah biasanya membayar biaya sewa ke Bank Mandiri Syariah setiap bulan dengan jumlah yang telah disepakati bersama. Salah satu contihnya adalah BSM pembiayaan edukasi dan pembiayaan untuk umrah oleh Bank Mandiri Syariah.

4. Produk Mudharabah Bank Syariah Mandiri

Produk lainnya yang tidak kalah menarik dan membantu cukup banyak nasabah BSM adalah Mudharabah. Akadnya adalah bagi hasil, di mana BSM menanggung sepenuhnya kebutuhan nasabah BSM untuk modal usaha atau investasi.

Salah satu produk yang menggunakan akad Mudharabah adalah “BSM implan”, terutama ketika proses pembelian barangnya. Manfaatnya yaitu untuk pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah

yang diberikan oleh BSM kepada karyawan suatu perusahaan yang pengajuannya dilakukan secara kelompok.

Dokumen terkait