• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Kabupaten Bone Bolango

Bab IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

A. Gambaran Umum Kabupaten Sidoarjo

4.3 Pelaksanaan PKH di Provinsi Gorontalo: Kabupaten Bone

4.3.1 Gambaran Umum Kabupaten Bone Bolango

Kunjungan lapangan di Kabupaten Bone Bolango dilakukan selama 4 hari dari tanggal 22-25 Oktober 2008. Pertemuan awal dilakukan di kantor UPPKH kabupaten bersama Tim Koordinasi PKH kabupaten, Operator dan para Pendamping. Kecamatan yang menjadi sample kunjungan adalah Kecamatan Tapa dan Kecamatan Bone Pantai. Kabupaten Bone Bolango merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Gorontalo yang resmi menjadi satu wilayah kabupaten definitif pada tanggal 16 Mei 2003, melalui PP Nomor 6 Tahun 2003.

Keadaan kesehatan masyarakat Kabupaten Bone Bolango, terutama terkait gizi masyarakat mencapai 85,51 persen gizi baik, 11,41 persen gizi kurang, dan 2,44 persen gizi buruk, sedangkan 1,9 persen tergolong gizi lebih, dan angka harapan hidup 60 tahun. Puskesmas induk sebanyak 7 Unit dan puskesmas pembantu 39 Unit, Puskesmas keliling 7 unit dan rumah sakit sebanyak 2 Unit. Jumlah puskesmas induk terhadap kecamatan adalah 70 persen, karena terdapat 3 kecamatan yang belum memiliki unit Puskesmas. Namun telah memiliki fasilitas 1 unit Puskesmas Pembantu dan dibantu dengan beberapa unit puskesmas keliling. Berikut adalah peta Kabupaten Bone Bolango, dengan inzet Provinsi Gorontalo.

Data statistik yang memberikan gambaran Kabupaten Bone Bolango adalah sebagai berikut:

a. Penduduk dan Penduduk Miskin

Sebagai salah satu kabupaten yang masih relatif baru, data statistik untuk mendukung analisis belum tersedia secara lengkap. Data Kabupaten dalam Angka mencantumkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Bone Bolango tahun 2006 sebanyak 130.346 jiwa dengan tingkat kemiskinan 33 persen. Jika mengacu pada data BPS tahun 2005, terjadi peningkatan karena pada tahun sebelumnya tingkat kemiskinan hanya 30,85 persen. Perbandingan persentase kemiskinan dapat dilihat pada gambar 4.17 berikut ini.

Perbandingan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Gorontalo Tahun 2005

37 146.9 35.1 39.1 15.6 273.8 31.41 34.36 32.06 30.85 9.87 29.13 0 50 100 150 200 250 300 Kab. Boalemo Kab. Gorontalo Kab. Pahuwato Kab. Bone Bolango Kota Gorontalo Prov. Gorontalo Jumlah Persentase

Gambar 4.17 Perbandingan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Gorontalo Tahun 2005 (Sumber: BPS, 2007)

Dari grafik di atas terlihat bahwa hanya Kota Gorontalo yang persentase kemiskinannya lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata Provinsi, dan Kabupaten Bone Bolango bahkan mencapai dua kali lipatnya, bahkan jika dibandingkan dengan persentase kemiskinan secara nasional sebesar 15,97 % pada tahun 2005. Kendala utama yang dihadapi adalah kondisi geografis wilayahnya yang berbukit-bukit dengan pemukiman penduduk yang berpencar-pencar dan terpencil sehingga menyulitkan untuk diberikan sentuhan pembangunan. Pada gambar 4.18 berikut salah satu contoh kondisi rumah RTSM di Provinsi Gorontalo.

Gambar 4.18 Kondisi Rumah RTSM di Kecamatan Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo (Sumber Foto Lapangan)

b. Kondisi Administratif dan Pemanfaatan Lahan

Pada tahun 2003, Kabupaten Bone Bolango hanya memiliki wilayah 5 kecamatan, kemudian terjadi pemekaran hingga tahun 2008 menjadi 17 kecamatan, dari 60 desa menjadi 200 desa. Pemanfaatan lahan dan sumber daya alam secara umum sesuai dengan potensi utama di Kabupaten Bone Bolango terdiri dari; pertanian dan perkebunan, perikanan, peternakan, dan pertambangan mineral dan bahan galian C.

c. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bone Bolango tahun 2006 (68,6), sedikit diatas rata-rata Provinsi (68,0) namun tetap masih dibawah angka IPM nasional (70,1). Angka tersebut juga masih lebih rendah dibandingkan Kabupaten Kediri dan Sidoarjo namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan Kabupaten Sumba Barat (60,1).

d. Mata pencaharian penduduk

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bone Bolango tahun 2005 sebesar Rp 443.235.909, penerimaan dari PBB sebesar Rp 85.950.636 dan rata-rata pendapatan per kapita adalah Rp 2.036.956 sedangkan UMR yang berlaku adalah Rp 435.000. Mata pencaharian utama penduduk di sektor pertanian, perburuhan, dan perikanan sebanyak 26.640 orang (71,82 persen); di sektor pertambangan dan penggalian sebanyak 502 orang (1,35 persen); di sektor industri pengolahan sebanyak 587 orang (1,58 persen),

orang (6,52 persen); di sektor perhubungan 1.350 orang (3,64 persen); di sektor keuangan 61 orang (0,16 persen) dan di sektor jasa lainnya 4.838 orang (13,04 persen). (Kabupaten Bone Bolango dalam Angka 2005).

e. Kesehatan

Kondisi kesehatan Kabupaten Bone Bolango berdasarkan;

Ketersediaan Fasilitas dan Tenaga Kesehatan

Pada tahun 2007, di Kabupaten Bone Bolango terdapat 2 rumah sakit, yaitu RSU Tombulilato dan RS Toto, 14 puskesmas dengan 3 diantaranya merupakan puskesmas perawatan dan satu puskesmas PONED di Kecamatan Suwawa. Rata-rata rasio puskesmas terhadap 100.000 penduduk adalah 9,8 yang berarti bahwa setiap 100.000 penduduk hanya dilayani oleh 9-10 puskesmas. Puskesmas pembantu berjumlah 38 buah dengan rata-rata satu Pustu melayani 2 desa, dan jumlah polindes sebanyak 54 buah. Kondisi tenaga kesehatan secara lebih detail dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Kondisi Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bone Bolango Tahun 2007

Tenaga Kesehatan Jumlah (orang) Rasio per 100.000 penduduk Target Indonesia Sehat Tahun 2010 Dokter Spesialis 1 1,3 6 Dokter umum 34 25,92 40 Dokter Gigi 9 6,86 11 Dokter PTT 23 - - Tenaga Kefarmasian 6 0,76 100 Tenaga Gizi 14 10,67 40 Perawat 68 51,85 100 Bidan 52 39,65 117,5 Bidan PTT 1 - - Tenaga Kesehatan 24 16,77 40 Tenaga Sanitasi 21 3,05 40

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, 2007

Dari tabel di atas terlihat bahwa rasio tenaga kesehatan dibandingkan dengan jumlah penduduk yang harus dilayani masih sangat jauh, dan tidak satupun jenis tenaga kesehatan yang mendekati pencapaian target Indonesia sehat. Dari hasil kunjungan lapangan terungkap bahwa kendala utama yang dihadapi adalah kondisi geografis wilayah yang sulit. Hal tersebut menyebabkan keengganan tenaga medis maupun non medis untuk mau

tinggal di lokasi kecamatan atau desa yang terpencil. Jika ada program beasiswa dari Pemerintah Daerah untuk menyekolahkan peduduk lokal di bidang kesehatan, tidak jarang setelah lulus tidak kembali lagi karena sudah merasa nyaman tinggal dan bekerja di kota.

Tingkat Kunjungan ke Pusat Layanan Kesehatan

Tingkat kunjungan Neonatal (KN) di Kabupaten Bone Bolango pada tahun 2007 adalah 88,19 %, sedangkan kunjungan bayi mencapai 86,7 %. Kunjungan ibu hamil K1 sebanyak 53,96 % dan K4 sebanyak 49,84, dan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 50,86. Cakupan imunisasi yang tercatat meliputi; BCG sebanyak 49,25 %, DPT1+HB1 sebanyak 67,25 %, DPT3+HB3 sebanyak 69,23 %, Polio sebanyak 50,61 %, Campak sebanyak 48,38 %, dan Hepatitis B sebanyak 45,51 %.

Tingkat pelayanan kesehatan kepada ibu hamil yang pada tahun 2007 tercatat sebanyak 3.610 dengan rincian jumlah yang mendapatkan Fe1 sebanyak 62,30 %, dan Fe3 sebanyak 47,67 %. Untuk jumlah imunisasi TT1 sebanyak 29,86 % dan TT2 sebanyak 19,78 %. Cakupan pelayanan kesehatan untuk keluarga miskin, yaitu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) sebanyak 23.860 atau sebanyak 56,43 % dari total jumlah penduduk, dan dari jumlah tersebut yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 49,35 %.

Pertolongan kelahiran oleh tenaga kesehatan di Bone Bolango baru mencapai 65,2%. Hal ini disebabkan oleh beberapa daerah yang sulit dijangkau, kekurangan tenaga kesehatan khususnya bidan desa serta masih dikenakannya biaya yang lebih tinggi untuk melahirkan di bidan dibandingkan dengan di dukun. Bahkan menurut penerima, kelahiran anak perempuan dan laki-laki dikenakan biaya yang berbeda jika dilakukan di bidan. Selain itu, pada saat dibutuhkan, tidak jarang bidan desa tidak berada di tempat sehingga menyebabkan penduduk mencari alternatif pertolongan melahirkan di dukun. Akan tetapi, masih tingginya permintaan pertolongan melahirkan di dukun juga disebabkan oleh keterbatasan informasi bahwa masyarakat miskin dan sudah memiliki jamkesmas akan mendapatkan pelayanan gratis untuk melahirkan.

Angka Gizi Kurang dan Gizi Buruk

Berdasarkan hasil survey Riskesdes (Riset Kesehatan Dasar) Departemen Kesehatan tahun 2007, tercatat bahwa Kabupaten Bone Bolango

berada di bawah rata-rata Provinsi (25,4%), sementara target MDGs tahun 2015 sebesar 18,5 % dan target nasional perbaikan gizi 2015 sebesar 20%. Secara lebih detail kondisi gizi kurang dan gizi buruk di Provinsi Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 4.3 Persentase Balita Menurut Status Gizi di Provinsi Gorontalo Tahun 2007

Kabupaten/K ota

Kategori Status Gizi BB/U* Gizi

Buruk

Gizi Kurang

Gizi Baik Gizi Lebih

Boalemo 7,5 16,9 73,3 2,3 Gorontalo 8,5 18,9 70,8 1,9 Pohuwato 8,8 14,8 71,9 4,4 Bone Bolango 9,9 17,3 69,7 3,1 Kota Gorontalo 6,4 15,4 71,6 6,6 Gorontalo 8,2 17,2 71,3 3,3

Sumber: Riskesdes, 2007, *BB/U: Berat Badan Menurut Umur

Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu

Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten Bone Bolango 2007, pada tahun 2006, Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Bone Bolango sebesar 10,8 per 1000 KLH, dan pada tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 8,5 per 1000 KLH. Jika dibandingkan dengan salah satu kabupaten sampel yang lain, misalnya Sidoarjo tahun 2007 (12,65 per 1000 KLH), angka tersebut masih lebih baik.

Untuk Angka Kematian Balita (AKABA) tahun 2006 sebesar 4,4 per 1000 KLH, dan tahun 2007 sbesar 2,0 per KLH. Angka tersebut sudah jauh melamapaui target Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 sebesar 58 per 1000 KLH. Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2007 sebesar 195 per 100.000 KLH. Angka tersebut masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan target AKI 2010 sebesar 150 per 100.000 KLH.

AKB, AKABA, maupun AKI di Kabupaten Bone Bolango sangat dipengaruhi oleh kurangnya kuantitas dan kualitas tenaga bidan terutama di daerah-daerah terpencil serta kelangkapan sarana dan prasarana pelayanan Obstetrik dan Neonatal, dan masih banyaknya praktik dukun untuk pertolongan persalinan.

f. Alokasi Anggaran Kesehatan

Pada tahun 2007, anggaran kesehatan untuk Kabupaten Bone Bolango sebesar 11,9 milyar atau sebesar 2,34 % dari total APBD kabupaten sebesar 513,3 milyar. Dari jumlah tersebut alokasi untuk belanja langsung sebanyak 4,7 milyar dan belanja tidak langsung 4,7 milyar, APBD Kabupaten 9,4 milyar, APBD Provinsi 1,2 milyar, dan PHLN 1,3 milyar. Jika dilihat dari angka per kapita, jumlah anggaran kesehatan perkapita sebesar 3.913,97.

Dokumen terkait