• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM KAMPANYE SUSTAINABLE SEAFOOD, WWF

Sejarah Kampanye Sustainable Seafood

Eksploitasi perikanan Indonesia merupakan salah satu ancaman yang dihadapi oleh Indonesia beberapa tahun belakangan ini yang dapat berakibat pada terganggunya ekosositem perikanan dan rantai makanan serta berkurangnya stok ikan di Indonesia. Salah satu cara menghambat eksploitasi perikanan di Indonesia adalah dengan mengajak masyarakat mengubah gaya hidup melalui berhenti mengonsumsi dan menangkap beberapa jenis ikan yang sudah sedikit jumlah keberadaanya.

World Wide Fund for Nature atau akrab disebut WWF mengajak masyarakat untuk menghentikan eksploitasi melalui Kampanye Sustainable Seafood. Kampanye Sustainable Seafood berlangsung sejak tahun 2011 dan diadakan di seluruh Indonesia. World Wide Fund for Nature tidak bekerja sendiri dalam melaksanakan Kampanye Sustainable Seafood, WWF bekerja sama dengan 12 LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang bergerak dibidang perikanan. Adapun 12 LSM aliansi WWF adalah Yayasan Berau Lestari (Berau-Kalimantan Timur), CAC Kesuma Bangsa (Aceh), FORKANI (Wakatobi), KOMUNTO (Wakatobi), Koalisi untuk Advokasi Laut Aceh, Koalisi Perempuan Indonesia (Jawa Timur), Yayasan Mattirotasi (Makassar), Yayasan Konservasi Laut (Makassar), Yayasan Reef Check Indonesia (Bali), Komunitas Peduli Gizi dan Lingkungan (Sidoarjo), Yayasan TAKA (Semarang), dan Yayasan Bahari (Kendari).

Tujuan Kampanye Sustainable Seafood yakni untuk meningkatkan permintaan nasional terhadap hidangan laut lestari (sustainable seafood). Kampanye Sustainable Seafood yang diusung oleh WWF ini mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis yang bergerak di bidang perikanan, dan pemerintahan untuk tidak mengonsumsi hidangan laut yang tidak lestari dan tidak mengeksploitasi perikanan dengan mendorong praktik perikanan yang berkelanjutan.

Upaya yang dilakukan WWF adalah mendorong konsumen untuk mengenal gagasan hidangan laut lestari serta lebih selektif memilih hidangan laut. Salah satu prinsip yang diusung oleh WWF dalam Kampanye Sustainable Seafood adalah menjaga stok ikan dan meningkatkan mutu lingkungannya serta membangun komitmen para aktor industri perikanan (nelayan, konsumen, dan perusahaan) dalam menciptakan perilaku dan bisnis perikanan yang berkelanjutan. Upaya pemulihan stok ikan dan ekosistem perairan dilakukan WWF dengan mengembangkan jaringan untuk mendorong peningkatan fungsi Kawasan Konservasi Laut (MPAs). Dengan menjaga wilayah yang dapat dieksploitasi maka penurunan populasi ikan diharapkan dapat terjadi.

Sasaran Kampanye Sustainable Seafood

World Wide Fund for Nature dalam menjalankan Kampanye Sustainable Seafood tidak hanya menjadikan konsumen sebagai sasarannya melainkan juga praktisi bisnis yang bergerak dibidang perikanan dan nelayan. Konsumen diajak untuk mengenal hidangan laut lestari dan lebih selektif memilih makanan laut serta mengonsumsi hidangan laut lestari. Kampanye Sustainable Seafood mendorong konsumen untuk meningkatkan permintaan atas hidangan laut lestari

dengan mensosialisasikan gagasan “Sustainable Seafood” dan mendorong

konsumen untuk memilih hidangan laut dengan bijak.

Konsumen diajak untuk mengenal hidangan laut lestari melalui panduan-panduan yang diberikan oleh WWF melalui media sosial dan website, seperti Seafood Guide yang berisi jenis-jenis ikan yang dapat dikonsumsi, dihindari, dan dipertimbangkan untuk dikonsumsi. Selain Seafood Guide ada pula Seafood Guide Receipe yang bertujuan untuk mengajak konsumen untuk peduli pada ekosistem laut melalui pilihan seafood yang dikonsumsi.

Kampanye Sustainable Seafood juga menjadikan praktisi pebisnis yang bergerak dibidang perikanan. Para praktisi pebisnis diharapkan dapat berproduksi secara efisien dan lestari. Kampanye Sustainable Seafood juga bekerja sama dengan program Seafood Savers (salah satu program WWF yang bertujuan melestarikan perikanan dan ekosistem laut) untuk mendorong penerapan praktik-praktik perikanan berkelanjutan oleh para produsen, ritel, dan lembaga keuangan. Para praktisi pebisnis yang bergerak di industri perikanan berupaya mewujudkan perbaikan perikanan di Indonesia melalui usaha bersama tersebut. Usaha bersama tersebut juga bertujuan untuk mendorong praktisi bisnis perikanan dan pemerintah untuk mendorong praktik perikanan berkelanjutan demi terjaganya kelestarian ekosistem dan sumber daya laut.

Kampanye Sustainable Seafood juga menjadikan produsen (nelayan atau komunitas nelayan) sebagai sasarannya. Nelayan diajak untuk memperhatikan aspek keberlanjutan pada praktik penangkapan perikanan, seperti aturan laju penangkapan yang seimbang dengan kemampuan alam menghasilkan sumber daya ikan. Nelayan juga dijelaskan mengenai BMP (Better Management Practices). Better Management Practices adalah dokumen yang disusun oleh tim perikanan WWF-Indonesia untuk mencapau perikanan bertanggung jawab dan berkelanjutan yang didalamnya terdapat informasi dan panduan praktik perikanan ramah lingkungan dengan mengkombinasikan antara pengalaman di lapangan dari berbagai lokasi kerja WWF-Indonesia dengan literature pendukung dari para ahli dibidangnya.

Strategi Kampanye Sustainable Seafood

Kampanye Sustainable Seafood selain bertujuan untuk meningkatkan permintaan nasional hidangan laut lestari, bertujuan pula untuk menghentikan kerusakan habitat laut dan eksploitasi perikanan. World Wide Fund for Nature menetapkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut dengan bekerja sama dengan berbagai pihak yakni prakisi bisnis perikanan, masyarakat, komunitas sosial, dan program-program WWF yang berkaitan dengan perikanan berkelanjutan.

19

Kampanye Sustainable Seafood memiliki strategi-strategi untuk mencapai tujuannya.

Strategi pertama adalah membangun jaringan produsen makanan laut, pembeli, dan pengecer melalui program Seafood Savers. Program Seafood Savers adalah salah satu program WWF yang bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada pelaku-pelaku usaha perikanan yang telah menjalankan praktik-praktik perikanan berkelanjutan, mendampingi perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi MSC dan atau ASC melalui kegiatan perbaikan perikanan tangkap dan budidaya, memfasilitasi pengadaan produk seafood yang bertanggung jawa melalui hubungan bisnis yang terjalin antara produsen, ritel dan institusi keuangan yang menjadi anggota Seafood Savers, Mendorongkan kebijakan nasional yang mendukung industri perikanan yang berkelanjutan, dan Mengedukasi konsumen mengenai pentingnya memilih dengan bijak produk-produk seafood yang bertanggung jawab. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah Sustainable Seafood Festival. Sustainable Seafood Festival adalah salah satu acara yang diselenggarakan untuk merayakan The Coral Triangle Day terdapat serangkaian acara seperti pameran, bazaar, dan Sustainable Seafood Day.

Gambar 3 Poster Festival Sustainable Seafood

Strategi kedua adalah adanya keterlibatan pengecer untuk mempromosikan Seafood Guide kepada konsumen. Seafood Guide adalah panduan konsumen untuk hidangan laut ramah lingkungan. Kegiatan promosi ini dilakukan dengan cara mengadakan pameran berbentuk pasar ikan. Kegiatan pasar ikan ini menghadirkan nelayan (produsen) dan konsumen. Produsen akan menjual hasil tangkapannya dan mempromosikan Seafood Guide dalam proses jual beli yang terjadi.

Gambar 4 Poster kegiatan Bukan Pasar Ikan Biasa

Strategi ketiga adalah melibatkan pemasok dengan mempromosikan BMP (Better Management Practices) untuk berjalan lebih baik praktek perikanan. Better Management Practices adalah panduan informasi dan praktik perikanan ramah lingkungan. Better Management Parctices diperuntukkan untuk beberapa jenis perikanan yakni Perikanan Tuna, Perikanan Kerapu dan Kakap, Budidaya Udang Windu Dengan Pemberian Pakan dan Tanpa Aerasi, Budidaya Udang Windu Tanpa Pakan dan Tanpa Aerasi, Budidaya Ikan Kerapu, Sistem Keramba Jaring Apung dan Tancap: Budidaya Ikan Nila, Sistem Keramba Jaring Apung, Mencegah dan Mengatasi Udang Windu Pada Budidaya Tradisional dan Semi-Intensif, Pengoperasian Tuna Longline Ramah Lingkungan, Untuk Mengurangi Hasil Tangkapan Sampingan (By Catch), dan Penanganan Penyu Sebagai Hasil Tangkapan Sampingan (By Catch) Pada Alat Tangkap Tuna Longline dan Trawl.

Strategi keempat adalah melakukan serangkaian acara konsultasi publik untuk menekankan isu-isu perikanan dan solusi alternatif terhadap pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dengan para pembuat kebijakan, pejabat pemerintah, dan praktisi. Kegiatan yang dilaksanakan WWF terkait dengan strategi ini adalah diskusi-diskusi yang dilaksanakan di berbagai kota besar di Indonesia seperti Medan, Jakarta, dan Surabaya. Diskusi-diskusi yang diadakan oleh WWF bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membahas mengenai kondisi perikanan dan kelautan di Indonesia dan pentingnya penerapan praktik perikanan yang berkelanjutan. Peserta diskusi-diskusi tersebut adalah praktisi bisnis perikanan dan produsen serta pemerintah.

Strategi selanjutnya adalah memberikan informasi mengenai perikanan di Indonesia dan pentingnya perikanan berkelanjutan melalui media sosial, seperti Twitter dan Facebook. Kampanye Sustainable Seafood cukup sering menggunakan media sosial untuk menyampaikan kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan dan informasi terkini mengenai perikanan di Indonesia. Kegiatan-kegiatan Kampanye Sustainable Seafood yang bekerja sama dengan program WWF yang berhubungan dengan perikanan dan kelautan lainnya juga disebarkan

21

melalui media sosial. Media sosial Kampanye Sustainable Seafood juga telah diikuti oleh lebih dari 1000 orang.

Gambar 5 Twitter Seafood Savers

Strategi keenam adalah meningkatkan kesadaran tentang isu-isu kelautan melalui perlombaan seperti lomba foto, lomba video, dan lomba blog. Contoh bentuk kegiatan dari strategi ini berupa lomba essai yang diadakan oleh WWF bekerja sama dengan Antara Foto yang diadakan di Jakarta tahun 2011. Tema dari kegiatan ini adalah perikanan yang berkelanjutan. Strategi selanjutnya adalah melaksanakan acara-acara publik untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat yang relevan dengan tujuan Kampanye Sustainable Seafood. Bentuk kegiatan dari strategi ini adalah berupa acara-acara yang diperuntukan untuk konsumen agar mengetahui pentingnya perikanan berkelanjutan seperti kuliah umum yang dilaksanakan di Universitas Diponogoro. Kuliah umum bersama WWF tersebut bertemakan menjaga keseimbangan ekosistem laut melalui konsumsi hidangan laut lestari.

Strategi kedelapan adalah melibatkan mitra yang berkaitan dengan tujuan dari Kampanye Sustainable Seafood seperti bekerja sama dengan LSM-LSM lokal. Strategi kesembilan adalah memberikan informasi mengenai hidangan laut lestari kepada masyarakat kelas menengah-atas selaku konsumen agar dapat merubah sikap sesuai dengan tujuan Kampanye Sustainable Seafood dan strategi terakhir adalah membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin ikut terlibat dalam kegiatan Kampanye Sustainable Seafood seperti menjadi relawan dan donatur.

KARAKTERISTIK RESPONDEN KAMPANYE

Dokumen terkait