• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Umum Wilayah Penelitian

Usaha peternakan ayam buras jenis pedaging ini terletak di Kampung Kabandungan, Desa Sirnagalih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

Desa Sirnagalih merupakan salah satu desa dari 8 desa yang terletak di Kecamatan Tamansari. Batas-batas wilayah Desa Sirnagalih yaitu: sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kota Batu, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sukamantri, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tamansari, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pasir Eurih

Jumlah penduduk Desa Sirnagalih saat ini sebesar 12 369 jiwa dengan 6 433 laki – laki dan 5 936 perempuan. Mayoritas penduduk Desa Sirnagalih beragama islam dan merupakan penduduk asli daerah. Dari total jumlah penduduk Desa Sirnagalih 33.65 % telah pernah mengikuti jejang pendidikan. sebanyak 2 174 jiwa telah menamatkan pendidikan tingkat SMA / sederajat yang terbagi lagi menjadi 358 jiwa tamat akademik dan perguruan tinggi sebanyak 212 jiwa. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Desa Sirnagalih memiliki jenjang pendidikan yang baik dan memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik.

Luas Wilayah Desa Sirnagalih yaitu 177.18 Ha yang dimanfaatkan sebagai perumahan (59.60 Ha), sawah (48.80 Ha), kebun atau ladang (49.90 Ha), perkantoran (0.8 Ha), kolam atau empang (0.2 Ha), sedangkan sisanya dipakai untuk keperluan umum seperti tempat peribadahan, bangunan pendidikan, jalan, lapangan olahraga, dan pemakaman. Sedangkan untuk usaha peternakan hampir seluruh masyarakat Desa Sirnagalih memanfaatkan halaman belakang rumah yang dijadikan untuk beternak. Sedikit sekali masyarakat Desa Sirnagalih yang memanfaatkan suatu lahan khusus untuk dijadikan usaha ternak. Salah satu komoditi ternak yang banyak dibudidayakan di Desa Sirnagalih adalah ayam buras pedaging. Sebanyak 297 orang penduduk Desa Sirnagalih yang berprofesi sebagai petani juga termasuk peternak. Profesi yang paling banyak diminati oleh penduduk Desa Sirnagalih adalah pedagang, buruh, pengrajin, pegawai negeri, dan lain-lain. Meskipun masyarakat yang profesi utamanya bukan petani, mereka juga memelihara ternak ayam buras pedaging walaupun hanya berjumlah kurang dari 10 ekor. Menurut Unit Pelaksana Teknis (UPT) Desa Sirnagalih yang terbagi menjadi 4 Dusun, 12 Rukun Warga (RW) dan 52 Rukun Tetangga (RT) setiap rumah pasti memiliki ternak ayam buras pedaging. Total ayam buras pedaging yang dibudidayakan oleh seluruh masyarakat Desa Sirnagalih sebanyak 4 098 ekor yang tidak diusahakan secara intensif, melainkan hanya diumbar dihalaman rumah saja. Hal ini menunjukkan bahwa ternak ayam buras pedaging memiliki potensi untuk dikembangkan di Desa Sirnagalih.

Gambaran Umum Kelompok Tani Sehati

Kelompok Tani Sehati merupakan suatu bentuk usaha yang dilakukan dengan berkelompok yang bergerak dalam bidang agribisnis khususnya usaha budidaya ayam buras pedaging. Kelompok Tani Sehati ini terbentuk pada tanggal 23 Oktober 2010 dan baru dikukuhkan pada tanggal 10 Januari 2012. Asal mula terbentuknya Kelompok Tani Sehati yaitu atas idenya

Bapak Mahpudin. Bapak Mahpudin adalah ketua Kelompok Tani Sehati. Pada awalnya Bapak Mahpudin sudah mempunyai kelompok ternak bersama teman-temannya tetapi tidak dalam sebuah kelompok yang resmi, yaitu Bapak Mahpudin dan teman-temannya sama-sama memelihara ayam buras pedaging dirumah masing-masing dan setelah panen baru dijual secara bersama. Suatu hari Bapak Mahpudin ikut sosialisasi yang diadakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan disarankan untuk membuat kelompok. Bapak Mahpudin bersama 30 teman yang lainnya akhirnya membentuk kelompok dan kemudian kelompok tersebut dibagi menjadi dua yaitu Kelompok Tani Sehati dan Kelompok Tani Setia yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sentosa. Ibu Hj Tati Idawati selaku bendahara Kelompok Tani Sehati yang aktif di kegiatan sosial dan sering pergi ke Dinas Peternakan mendengar bahwa ada informasi mengenai bantuan dana dari Pemerintah untuk membangun dan memberdayakan masyarakat yang mempunyai profesi sebagai petani. Kegiatan pemerintah yang ingin memberdayakan masyarakat dikenal dengan program Sarjana Membangun Desa (SMD). Dana pemerintah melalui Program Sarjana Membangun Desa dapat dilakukan apabila memiliki sebuah kelompok yang sudah terkukuhkan secara resmi dari kepala desa dan memiliki kandang bersama untuk budidaya ayam buras pedaging. Proses pengajuan dana melalui Program Sarjana Membangun Desa dilakukan dengan mengajukan proposal yang dibuat oleh Kelompok Tani Sehati. Bantuan dana dari pemerintah yang diterima oleh Kelompok Tani Sehati adalah sebesar Rp150 000 000.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua Kelompok Tani Sehati, alasan Kelompok Tani Sehati memilih ayam buras pedaging sebagai ternak yang diusahakan bersama karena ayam buras pedaging lebih baik diusahakan pada usaha skala kecil dibandingkan dengan memelihara ayam broiler. Beternak ayam broiler dengan skala usaha kecil tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar yang sudah ada, terutama dalam penentuan harga. Harga jual yang ditawarkan oleh perusahaan- perusahaan besar lebih rendah dibandingkan dengan ayam broiler yang dipelihara dalam jumlah yang kecil. Pemeliharaan ayam broiler dalam jumlah kecil akan mengakibatkan besarnya biaya produksi yang dikeluarkan. Proses pemeliharaan ayam buras pedaging tidak terlalu sulit dibandingkan dengan ayam ras, namun pemeliharaannya membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan ayam ras yaitu kurang lebih tiga bulan dari mulai pembersihan kandang hingga panen. Target pasar ayam buras pedaging sudah merupakan untuk pangsa pasar menegah keatas, dikarenakan ayam buras pedaging lebih dikenal lebih sehat dibandingkan ayam broiler, sehingga harga daging ayam buras pedaging lebih tinggi dibandingkan dengan ayam ras pedaging. Selain itu, Bapak Mahpudin selaku ketua juga sangat menyenangi atau hobi beternak ayam buras pedaging sehingga dari hobi tersebut beliau dapat menjadikannya sebuah peluang usaha. Maksud dan tujuan dari pendirian kelompok tani sehati ini oleh Bapak Mahpudin adalah untuk mensejahterahkan para anggotanya.

Fasilitas dari peternakan ayam buras pedaging adalah kandang ternak, gudang penyimpanan pakan maupun peralatan dan saung yang digunakan untuk istirahat bagi kelompok selama menunggu proses pemeliharaan ayam

buras pedaging. Sumber modal yang digunakan berasal dari Pemerintah melalui program SMD (Sarjana Membangun Desa). Sampai saat ini, pencarian tambahan modal dari pihak kedua belum dilakukan. Kegiatan budidaya yang dilakukan Kelompok Tani Sehati yaitu dengan pola pemeliharaan intensif.

Usaha peternakan ayam buras pedaging yang dikelola tergolong dalam peternakan skala kecil karena berkapasitas 1 500 ekor. Lokasi kandang didirikan pada lahan milik Ibu Haji Tati yang merupakan salah satu anggota kelompok yang tergabung dalam Kelompok Tani Sehati. Kelompok Tani Sehati menyewa lahan tersebut untuk dibangung kandang ayam milik kelompok. Alasan pemilihan Lokasi kandang ini dikarenakan berada jauh dari masyarakat yaitu sekitar 500 meter dari lokasi jalan raya. Hal tersebut sangat mendukung untuk perkembangan ayam karena jauh dari kebisingan yang dapat menimbulkan ayam stress dan juga bau yang ditimbulkan dari kotoran ayam tidak menimbulkan polusi bagi masyarakat sekitar. Jalan menuju lokasi peternakan cukup menunjang sehingga memudahkan transportasi. Selain itu, anggota Kelompok Tani Sehati kebanyakan tinggal di dekat lokasi kandang tersebut sehingga memudahkan para anggota untuk ke kandang jika tidak memiliki kendaraan pribadi. Kandang yang dimiliki oleh Kelompok Tani Sehati yaitu sebanyak 3 buah kandang dengan bentuk persegi panjang. Kandang yang digunakan oleh Kelompok Tani Sehati merupakan kandang postal. Ukuran kandang yang dimiliki oleh Kelompok Tani Sehati berbeda beda yaitu 6m x 13m dan 6m x 15m dan untuk kandang DOC 4m x 5m, dengan total kapasitas kandang yaitu 1 880 ekor ayam buras.

Dokumen terkait