METODE PENELITIAN
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Gambaran Umum Desa Karacak
Desa Karacak merupakan salah satu desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Jarak dari desa ke kota bogor melalui jalan penghubung Leuwiliang-Cibungbulang-Dramaga-Kota Bogor harus menempuh jarak 5-7 km jika hendak ke desa itu. Sementara dari jalan itu menuju Kota Bogor berjarak 20-25 km dan memerlukan waktu 1-1,5 jam dengan mobil. Desa ini merupakan salah satu desa terluas di antara desa lain yang berada di Kecamatan Leuwiliang yaitu seluas 710.023 Ha. Secara administrative, batas wilayah Desa Karacak adalah :
1. Sebelah Utara : Desa Barengkok 2. Sebelah Selatan : Desa Karyasari
3. Sebelah Barat : Desa Pabangbon dan Cibeber II
4. Sebelah Timur : Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang
Desa karacak terdiri dari 17 kampung dan 5 dusun, diantaranya adalah Babakan, Cengal, Cengalsirna, Ciletuh Ilir, Darmabakti, Hegarmanah, Karyabakti, Lebak, Kaum, Lebak Sirna, Nariti, Pakusarakan, Rawarejo, Sukamaju, Sukasirna, Sumberjara, dan Wanakarya. Desa karacak mempunyai ketinggian dari permukaan laut yaitu 5000 mdl. Curah hujan rata-rata tahunan sebesar 4683 mm. Adapun komoditas utama dari desa ini adalah buah manggis, cempedak, dan melinjo.
Pemanfaatan lahan desa sebagian besar digunakan untuk areal perkebunan, kehutanan, pertanian, dan perumahan, yaitu 270,510 Ha untuk areal perkebunan, 139,510 untuk areal kehutanan, 210,714 untuk areal pertanian, dan 36,236 untuk areal perumahaan. Secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 1.
21 Tabel 7 Pemanfaatan Lahan Desa Karacak, 2012
No Fungsi Lahan Luas Lahan (Ha)
1 Perkebunan 270,510
2 Kehutanan 139,510
3 Pertanian 210,714
4 Perumahan 36,236
5 Lain – Lain 36,236
Total Luas Lahan 710,023
Tabel 7 menunjukan bahwa sebanyak 270,510 Ha ( 38, 09 persen) dari luas lahan Desa Karacak merupakan lahan perkebunan. Sehingga perkebunan di Desa Karacak merupakan salah satu potensi untuk dikembangkan, termasuk usahatani manggis selain kehutanan dan pertanian. Usahatani manggis merupakan potensi lokal dari Desa Karacak untuk semakin dikembangkan karena manggis yang dikenal dengan sebutan queen of fruit itu merupakan salah satu buah yang diminati hingga ke luar negeri.
Desa karacak merupakan salah satu penghasil buah manggis terbesar di Kecamatan Leuwiliang. Luas area pohon manggis di Desa Karacak sebesar 70 Ha atau sebesar 35,89 persen dari jumlah total luas pohon manggis di Kecamatan Leuwiliang. Dengan luas lahan yang terbesar di Kecamatan Leuwiliang maka hal tersebut menjadikan Desa Karacak dapat menghasilkan jumlah pohon dan produksi rata-rata buah manggis yang besar bila dibandingkan dengan desa lainnya dalam lingkup Kecamatan Leuwiliang yaitu dengan jumlah pohon sebesar 9.033 atau sebesar 32,96 persen dari jumlah keseluruhan di Kecamatan Leuwiliang. Produksi rata-rata manggis pun demikian sebesar 425 ton atau sebesar 37,54 persen dari jumlah keseluruhan di Kecamatan Leuwiliang. Hal ini dapat didliaht pada tabel 8.
Tabel 8 Produktivitas Pohon Manggis Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor Tahun 2011
Desa Tanaman belum
menghasilkan (pohon) Tanaman menghasilkan (pohon) Jumlah pohon Produksi Rata- rata (Ton) Luas Area (Ha) Karacak 4.176 4.857 9.033 425 70 Karyasari 935 465 1.4 12 10 Cibeber II 937 2.1 9.037 120 20 Pabangbon 1.69 3.5 5.19 210 35 Barengkok 4.23 4.52 8.75 365 60 Jumlah 11.968 15.442 27.41 1.132 195
Karakteristik Sosial Ekonomi Petani
Petani responden dalam penelitian ini berjumlah 48 orang, yaitu 23 petani manggis mitra (yang tergabung dalam keanggotan KBU Al-Ihsan) dan 25 orang petani non mitra. Karakteristik petani responden antara lain: usia, pendidikan, pengalaman, luas lahan dan status kepemilikan.
22
Usia Petani
Petani yang mengusahakan manggis di Desa Karacak berada pada sebaran umur 30-85 tahun pada tahun 2012. Sebagian besar petani responden berada pada kelompok umur 30 tahun sampai dengan 45 tahun adalah sebanyak 16 orang yang terdiri dari 10 petani mitra dan 6 petani non mitra (33,33 persen).
Tabel 9 Sebaran Petani Responden Menurut Umur Pada Usahatani Manggis Di Desa Karacak Tahun 2012
Kelompok Umur (Tahun) Petani Mitra Petani non Mitra Jumlah (orang) Persentase (%) 30-45 10 6 16 33,33 46-55 10 4 14 29,17 56-65 3 9 12 25 66-75 3 3 6,25 76-85 3 3 6,25 Total 23 25 48 100%
Tabel 9 menunjukan bahwa petani manggis di Desa Karacak rata-rata berada pada kelompok umur antar 30 tahun sampai 45 tahun yang merupakan kelompok umur termuda di antara kelompok kelompok umur petani responden lainnya. Bila dihubungkan dengan usia produktif yang merupakan Badan Pusat Statistika (2011) berada pada rentang 15 tahun sampai 64 tahun, maka sebagian besar petani manggis di Desa Karacak termasuk golongan penduduk berusia produktif.
Jumlah petani mitra yang berada pada usia produktif sebanyak 23 orang sedangkan petani non mitra sebanyak 19 orang. Semakin muda seorang petani maka akan semakin produktif karena tenaga yang dihasilkan seorang petani yang lebih muda akan lebih besar daripada tenaga yang dihasilkan oleh seorang petani yang lebih tua. Petani yang lebih tua akan mengalami penurunan kinerja yang merupakan sifat alami tubuh manusia yang akan mengalami penurunan kemampuan sebagai akibat dari faktor usia.
Pendidikan Petani
Pendidikan formal petani responden bervariasi. Pendidikan petani responden menyebar dari tidak tamat Sekolah Dasar (SD) hingga jenjang perguruan tinggi (sarjana). Sebagian besar pendidikan petani responden adalah tamat SD sebanyak 23 orang (47,91 persen) yang terdiri dari 9 orang petani mitra dan 14 orang petani non mitra. Sebaran pendidikan petani responden dapat dilihat pada tabel 10.
23 Tabel 10 Sebaran Petani Responden Menurut Pendidikan Pada Usahatani
Manggis Di Desa Karacak Tahun 2012 Tingkat Pendidikan
Petani Mitra (Orang)
Petani non Mitra (Orang) Jumlah (orang) Tidak tamat SD 1 1 Tamat SD 9 14 23 Tamat SMP 10 5 15 Tamat SMA 3 4 7 Diploma/Sarjana 1 1 2 Total 23 25 48
Rata-rata pendidikan petani mitra responden berada pada tingkat pendidikan SMP yaitu sebanyak 10 orang (20,83 persen) sedangkan untuk petani non mitra responden sebagian besar berada pada tingkat pendidikan SD yaitu sebanyak 14 orang ( 29,17 persen). Tingkat pendidikan formal yang diikuti petani berhubungan dengan teknik petani dalam menjalankan usahataninya. Selain dari pengalam, budaya, dan beberapa pelatihan dan penyuluhan yang telah diikuti, tingkat pendidikan formal mempengaruhi pola pokir petani sebagai manajer dalam usahataninya untuk merencakan, mengkoordinasikan, dan memutuskan tentang penggunaan input-input produksi, teknik pelaksanaan, mengatasi hama dan penyakit, dan lain-lain.
Pengalaman Bertani
Tingkat pengalaman yang dimiliki petni berhubungan dengan bagiamana petani tersebut belajar mengelolah tanaman manggis. Semakin lama pengalaman seorang petani maka semakin besar juga pengetahuan yang dimiliki petani didalam mengatasi setiap kendala setiap tahunnya didalam pengeololahan tanaman manggis yang dihadapi oleh petani. Berdasarkan data pada Tabel 11 dapat dilihat sebagian besar petani responden memiliki pengalaman bertani pada sebaran tahun. Sebagian besar petani responden telah melakukan kegiatan bertani manggis selama 11 sampai 20 tahun lamanya yaitu sebanyak 24 petani yang terdiri 16 orang petani mitra dan 8 orang petani non mitra. sebaran pengalaman bertani dapat dilihat pada tabel
Tabel 11 Sebaran Petani Responden Menurut Pengalaman Bertani Manggis di Desa Karacak Tahun 2012
Pengalaman (Tahun) Petani Mitra (Orang) Petani non Mitra (Orang) Jumlah
0-10 2 4 6 20-Nov 16 8 24 21-30 5 6 11 31-40 2 2 41-50 5 5 Total 23 25 48
24
Luas Lahan dan Status Kepemilikan Petani
Petani responden di Desa Karacak memiliki luas lahan yang ditanami manggis cukup bervariasi. Namun, di dalam satu lahan petani tidak hanya menanam manggis tetapi juga tanaman lainnya seperti durian, mengkudu, dan lain-lain. Petani mitra variasinya antara 0,1-2,835 Ha dengan rata-rata luas lahan 0,702783 Ha. Sedangkan petani non mitra variasi luas lahannya antar 0,1-1 Ha dengan rata-rata luas 0,5136 Ha. Status kepemilikan lahan, baik petani mitra maupun non mitra, keseluruhannya adalah milik sendiri karena lahan milik petani responden merupakan warisan dari orangtua termasuk buah manggis yang ditanam di lahan tersebut.
Tabel 12 Sebaran Petani Responden Menurut Luas Lahan Petani Manggis di Desa Karacak Tahun 2012
Luas Lahan
Petani Mitra (Orang)
Petani non Mitra (Orang) Jumlah (orang) 0,1 – 0,5 13 16 29 0,6 – 1 8 9 17 > 1 2 2 Total 23 25 48
Tabel 12 menunjukan bahwa petani mitra sebagian besar, yaitu 56,52 persen memiliki lahan antara 0,1-0,5 Ha. Sedangkan yang lainnya, yaitu sebanyak 34,78 persen memiliki luas lahan antara 0,6-1 Ha, dan sebanyak 8,7 persen untuk luas lahan lebih besar dari 1 Ha.
Tabel 12 juga menunjukan bahwa sama dengan petani mitra, sebagaian besar luas lahan petani non mitra, yaitu sebanyak 64 persen adalah antara 0,1-0,5 Ha. Sedangkan untuk luas lahan 0,6-1 Ha sebanyak 36 persen. Untuk petani non mitra, tidak ada yang luas lahannya diatas 1 Ha. Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa petani mitra memiliki luas lahan yang lebih besar dibandingkan petani non mitra.