• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam dokumen ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTA (Halaman 87-104)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

SMA Negeri 2 Semarang terletak di Jalan Sendangguwo Baru No. 1, Semarang. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah favorit yang sebelumnya berstatus RSBI sebelum RSBI dihapuskan. SMA Negeri 2 Semarang terletak sedikit masuk gang sehingga suasananya tenang dan nyaman untuk belajar. SMA Negeri 2 Semarang memiliki jurusan IPA dan IPS. SMA Negeri 2 Semarang mempunyai 36 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang bagian kesiswaan, 1 ruang bagian keuangan, 1 ruang tata usaha, 1 ruang rapat besar, 1 ruang UKS, 1 mushola, 3 laboratorium dan 2 ruang serba guna.

4.1.2 Hasil Penelitian 4.1.2.1 Analisis Faktor

Pengolahan data menggunakan analisis faktor menggunakan SPSS 16

for Windows. Pengolahan data ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor

yang benar-benar mempengaruhi hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang.

Penelitian ini akan menguji 32 faktor yang sebelumnya dibagi menjadi 6 set faktor yaitu kesehatan jasmani (X1), kesehatan rohani (X2), gangguan kesehatan (X3), inteligensi (X4), minat (X5), motivasi (X6), perhatian (X7), kesiapan (X8), kematangan (X9), cara belajar (X10), kelengkapan buku

catatan (X11), kelelahan jasmani (X12), kelelahan rohani (X13), cara orang tua mendidik (X14), relasi antar anggota keluarga (X15), suasana rumah (X16), keadaan ekonomi keluarga (X17), pengertian orang tua (X18), pandangan tentang pendidikan (X19), metode pembelajaran (X20), kurikulum (X21), relasi antara guru dengan siswa (X22), relasi antara siswa dengan siswa (X23), disiplin sekolah (X24), media/alat pembelajaran (X25), waktu sekolah (X26), pemberian tugas rumah (X27), frekuensi inspeksi (X28), kegiatan dalam masyarakat (X29), sumber belajar (X30), teman sebaya (X31), bentuk kehidupan dalam lingkungan masyarakat (X32).

Pada penelitian ini dilakukan analisis faktor sampai ditemukan faktor- faktor yang memenuhi syarat pengujian sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang ditemukan. Berikut adalah hasil pengujian menggunakan program SPSS versi 16 :

I. Analisis Tahap 1

a. Pada analisis tahap 1, hasil pengujian analisis faktor tentang Keiser-

Meyer-Olkin (KMO) yaitu angka indeks yang digunakan untuk menguji

ketepatan analisis faktor. Koefisien KMO menunjukan nilai sebesar 0,600 > 0,50. Maka dapat dikatakan analisis ini tepat digunakan.

b. Pada analisis tahap 1, hasil pengujian mengenai Communalities

menunjukkan bahwa semua item faktor memenuhi syarat yaitu mempunyai nila >0,50 sehingga semua item tersebut bisa dimasukkan dalam uji selanjutnya.

c. Pada analisis tahap 1, hasil pengujian tentang Total Variance Explained

diketahui bahwa faktor yang mempunyai nilai eigenvalue >1,00 terdapat 11 kelompok faktor. Oleh karena itu, akan ada 11 kelompok faktor yang terdiri dari faktor-faktor yang ada akan dimasukkan ke dalam model untuk membentuk variabel.

d. Pada analisis tahap 1, hasil pengujian tentang Anti-image correlation

menunjukkan bahwa faktor kelengkapan catatan (X11) memiliki nilai

0,253 < 0,30 dan relasi guru dengan siswa (X22) memiliki nilai 0,187 < 0,30 sehingga faktor tersebut harus digugurkan dari model sebelum melakukan pengujian selanjutnya.

e. Pada analisis tahap 1, hasil pengujian tentang Rotated Correlation Matrix

menunjukkan bahwa faktor minat X5 (0,391), faktor kesiapan X8 (0,488),

dan faktor suasana rumah X16 (0,497) tidak memenuhi syarat yaitu

mempunyai nilai <0,50 sehingga faktor tersebut harus digugurkan.

Berdasarkan analisis faktor tahap 1, diperlukan adanya revisi yaitu dengan menggugurkan 4 faktor yaitu faktor minat (X5), faktor kesiapan (X8),

faktor kelengkapan catatan (X11), faktor suasana rumah (X16) dan faktor relasi

guru dengan siswa (X22). Jadi, untuk melakukan analisis selanjutnya, kelima

faktor tersebut harus dibuang terlebih dahulu. II. Analisis Tahap 2

a. Pada tahap 2 setelah 4 faktor dikeluarkan, hasil pengujian untuk Keyser-

Meyer-Olkin (KMO) menunjukkan nilai sebesar 0,670 > 0,50 sehingga

b. Hasil pengujian untuk communalities menunjukkan bahwa faktor kelelahan rohani (X13) mempunyai nilai 0,398 < 0,50 sehingga faktor

tersebut harus digugurkan.

c. Hasil pengujian untuk Total Variance Explained diketahui bahwa yang mempunyai nilai eigenvalue >1,00 terdapat 9 kelompok faktor yang dibentuk dari faktor-faktor yang membentuk variabel pada model.

d. Hasil pengujian untuk Anti-Image Matrices menunjukkan bahwa seluruh faktor mempunyai nilai korelasi >0,30 sehingga dapat dikatakan bahwa semua item dapat diolah dengan analisis faktor.

e. Hasil pengujian untuk Rotated Component Matrix diketahui bahwa faktor kelelahan rohani X13 (0,326), dan faktor frekuensi inspeksi X28 (0,491)

tidak memenuhi syarat >0,50 sehingga item/faktor tersebut digugurkan dari model.

Berdasarkan analisis faktor tahap 2, diperlukan adanya revisi yaitu item faktor kelelahan rohani (X13) dan faktor frekuensi inspeksi (X28) tidak

memenuhi semua syarat pengujian sehingga harus digugurkan dan dibuang dari model sebelum dilakukan pengujian selanjutnya.

III. Analisis Tahap 3

a. Setelah menggugurkan 5 faktor pada tahap 1 dan 2 faktor pada tahap 2, faktor yang tersisa dalam pengujian tahap 3 berjumlah 25 faktor. Hasil pengujian untuk Keyser-Meyer-Olkin (KMO) adalah sebesar 0,670 > 0,50 sehingga dapat dikatakan analisis ini tepat digunakan dan dapat dilakukan pengujian selanjutnya.

b. Hasil pengujian untuk Communalities mengetahui bahwa semua faktor memenuhi persyaratan yaitu >0,50 sehingga dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.

c. Hasil pengujian untuk Total Variance Explained diketahui bahwa yang mempunyai nilai eigenvalue >1,00 terdapat 9 kelompok faktor yang dibentuk dari faktor-faktor yang membentuk variabel pada model.

d. Hasil pengujian untuk Anti-Image Matrices menunjukkan bahwa seluruh faktor mempunyai nilai korelasi >0,30 sehingga dapat dikatakan bahwa semua item dapat diolah dengan analisis faktor.

e. Hasil pengujian untuk Rotated Component Matrix diketahui faktor kegiatan dalam masyarakat (X29) tidak memenuhi syarat 0,487 < 0,50

sehingga item faktor tersebut tidak dapat dimasukkan dalam model dan harus digugurkan.

Berdasarkan analisis faktor tahap 3, diketahui bahwa diperlukan adanya revisi yaitu dengan menggugurkan faktor kegiatan dalam masyarakat (X29)

faktor tersebut tidak memenuhi syarat pengujian. IV. Analisis Tahap 4

a. Setelah mereduksi 10 faktor pada analisis faktor tahap 1, 2 dan 3, faktor yang tersisa adalah 24 faktor. Hasil pengujian tahap 4 untuk Keyser-

Meyer-Olkin (KMO) adalah sebesar 0,655 > 0,50 sehingga dapat

dikatakan analisis ini tepat digunakan dan dapat dilakukan pengujian selanjutnya.

b. Hasil pengujian untuk Communalities mengetahui bahwa semua item faktor memenuhi syarat pengujian yaitu >0,50 sehingga semua item dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.

c. Hasil pengujian untuk Total Variance Explained diketahui bahwa yang mempunyai nilai eigenvalue >1,00 terdapat 9 kelompok faktor yang dibentuk dari faktor-faktor yang membentuk variabel pada model. d. Hasil pengujian untuk Anti-Image Matrices menunjukkan bahwa

seluruh faktor mempunyai nilai korelasi >0,30 sehingga dapat dikatakan bahwa semua item dapat diolah dengan analisis faktor.

e. Hasil pengujian untuk Rotated Component Matrix diketahui bahwa semua faktor pembentuk telah memenuhi syarat yaitu mempunyai nilai >0,50 sehingga tidak ada faktor yang digugurkan.

Berdasarkan analisis tahap 4, diketahui bahwa semua faktor pembentuk telah memenuhi syarat sehingga tidak ada lagi faktor yang digugurkan.

Berdasarkan analisis faktor tahap 1 sampai tahap 4 didapatkan hasil bahwa terdapat 9 kelompok faktor yang terbentuk dari penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang. Faktor asli yang pada awalnya berjumlah 32 faktor setelah diolah menggunakan analisis faktor direduksi menjadi 24 faktor dan sebanyak 8 faktor dikeluarkan dari model karena tidak memenuhi syarat pengujian analisis faktor, kemudian 24 faktor tersebut terbentuk menjadi 9 kelompok faktor yang menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang.

Adapun faktor-faktor yang direduksi dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Faktor-Faktor yang Direduksi

No. Tahap Faktor yang direduksi

1. 1 (Satu)  Minat (X5)

 Kesiapan (X8)

 Kelengkapan buku catatan (X11)

 Suasana rumah (X16)

 Relasi guru dan siswa (X22)

2. 2 (Dua)  Kelelahan rohani (X13)

 Frekuensi inspeksi (X28)

3. 3 (Tiga)  Kegiatan dalam masyarakat (X28)

Sedangkan untuk faktor-faktor yang digolongkan dalam 9 kelompok faktor dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 4.11 berikut ini.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Faktor

No. Itemembentuk Muatan

Faktor

Penamaan Faktor 1.  Inteligensi

 Motivasi  Perhatian

 Relasi siswa dengan siswa X4 X6 X7 X23 0,702 0,786 0,537 0,820 Kondisi Psikologis

2.  Tugas Rumah  Sumber belajar  Teman Sebaya X27 X30 X31 0,833 0,829 0,782 Sumber Belajar 3.  Metode pembelajaran  Kurikulum  Disiplin Sekolah  Media Pembelajaran  Waktu Sekolah X20 X21 X24 X25 X26 0,632 0,939 0,609 0,666 0,600 Lingkungan belajar di Sekolah

4.  Cara orang tua mendidik  Pengertian orang tua  Pandangan Orang Tua

tentang Pendidikan X14 X18 X19 0,817 0,780 0,619 Dukungan Orang Tua 5.  Kematangan  Cara Belajar X9 X10 0,828 0,804 Cara Belajar 6.  Kesehatan Rohani  Gangguan Kesehatan X2 X3 0,768 0,616 Gangguan Belajar

7.  Relasi Antar Anggota Keluarga  Keadaan Ekonomi Keluarga X15 X17 0,833 0,673 Lingkungan Keluarga 8.  Bentuk lingkungan masyarakat X32 0,744 Lingkungan Masyarakat 9.  Kesehatan jasmani  Kelelahan Jasmani X1 X12 0,688 0,826 Kondisi Jasmani/ Fisiologis

Sesuai tabel di atas, dapat diketahui bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang dengan menggunakan pengujian analisis faktor didapatkan faktor yang paling berpengaruh yang terbagi dalam 9 variabel yaitu 1) Kondisi Psikologis, 2) Sumber Belajar, 3) Lingkungan Belajar di Sekolah, 4) Dukungan Orang Tua, 5) Cara Belajar, 6) Gangguan Belajar, 7) Lingkungan Keluarga, 8) Lingkungan Masyarakat dan 9) Kondisi Fisiologis.

Berdasarkan pengujian analisis faktor, faktor yang paling besar kontribusinya dalam mempengaruhi hasil belajar Ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang adalah variabel kondisi psikologis dan faktor yang paling lemah adalah variabel kondisi fisiologis.

4.1.2.2 Analisis Deskriptif Presentase

Analisis deskriptif presentase digunakan untuk mengetahui presentase pengaruh dari faktor-faktor yang sebelumnya telah dilakukan dalam pengujian analisis faktor. Hasil presentase disesuaikan dengan kriteria deskriptif yang sebelumnya telah ditentukan pada Kriteria Deskriptif Presentase (Tabel 3.5).

1) Analisis Deskriptif Presentase tentang Variabel Kondisi Psikologis Siswa

Variabel lingkungan belajar di sekolah terdiri dari 5 faktor pembentuk yaitu faktor inteligensi (X4), Motivasi (X6), Perhatian (X7), Relasi siswa

berikut adalah hasil perhitungan analisis deskriptif per faktor pada variabel lingkungan belajar di sekolah.

Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Persentase tentang Variabel Kondisi Psikologis Siswa

No. Indikator Skor Riil

Skor Ideal

Presentase Kriteria 1. Inteligensi 814 1020 79,80% Baik

2. Motivasi 844 1020 82,74% Sangat Baik

3. Perhatian 543 680 79,85% Baik 4. Relasi siswa dengan siswa lainnya 508 680 74,71% Baik Jumlah 2709 3400 79,67% Baik

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dalam faktor psikologis siswa yang paling mempengaruhi terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 adalah faktor motivasi siswa yang mempunyai persentase 82,74% dengan kriteria penilaian sangat baik yang berarti bahwa faktor motivasi dalam diri siswa kelas XI IPS sangat baik sehingga mampu mempengaruhi hasil belajar Ekonomi.

2) Analisis Deskriptif Presentase tentang Variabel Sumber Belajar Faktor-faktor yang terbentuk menjadi variabel Sumber Belajar yaitu tugas rumah (X27), sumber belajar (X30) dan teman sebaya (X31). Dengan

jumlah responden 85 orang, hasil analisis deskriptif presentase untuk variabel Sumber Belajar adalah sebagai berikut.

Tabel 4.4 Hasil Analisis Deskriptif Persentase tentang Variabel Sumber Belajar

No. Indikator Skor Riil Skor Ideal Presentase Kriteria 1. Tugas Rumah 857 1020 84,02% Sangat Baik 2. Mass Media 836 1020 81,97% Sangat Baik 3. Teman

Sebaya

833 1020 81,67% Sangat Baik Jumlah 2526 3060 82,54% Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh faktor dalam variabel ini memiliki kriteria sangat baik tetapi faktor yang paling berpengaruh adalah faktor Mass Media yang memiliki persentase 81,97%. Ini menandakan bahwa faktor Mass Media memang sangat mempengaruhi hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang.

3) Analisis Deskriptif Presentase tentang Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah

Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah terdiri dari faktor metode pembelajaran (X20), Kurikulum (X21), Disiplin Sekolah (X24), Media

tersebut pada hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang dengan analisis deskriptif presentase dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Persentase tentang Variabel

Lingkungan Sekolah No. Indikator Skor

Riil Skor Ideal Presentase Kriteria 1. Metode Pembelajaran 887 1020 86,96% Sangat Baik

2. Kurikulum 576 680 84,70% Sangat Baik

3. Disiplin Sekolah 849 1020 83,24% Sangat Baik 4. Media

Pembelajaran

766 1020 75,10% Baik

5. Waktu Sekolah 536 680 78,82% Baik

Jumlah 3614 4420 81,76% Sangat Baik

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa dalam variabel lingkungan sekolah, faktor yang mempengaruhi hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang adalah faktor Metode Pembelajaran yang memiliki persentase 86,96% dengan kriteria Sangat Baik yang berarti bahwa dalam pengaruhnya terhadap hasil belajar Ekonomi metode pembelajaran benar mempengaruhi hasil belajar Ekonomi siswa. Ini dikarenakan jika metode pembelajaran yang digunakan tepat dan variasi akan membuat siswa bersemangat dan tidak jenuh dalam pembelajaran sehingga dapat berkonsentrasi dan lebih memahami materi pelajaran.

4) Analisis Deskriptif Presentase tentang Variabel Dukungan Orang Tua

Variabel Dukungan Orang Tua mempunyai faktor pembentuk yaitu faktor cara orang tua mendidik (X14), pengertian orang tua (X18), dan

pandangan tentang pendidikan (X19). Berikut adalah analisis yang menyajikan

seberapa besar pengaruh faktor tersebut pada hasil belajar Ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang.

Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskriptif Persentase tentang Variabel Dukungan Orang Tua

No. Indikator Skor Riil

Skor Ideal

Presentase Kriteria 1. Cara Orang Tua

Mendidik 831 1020 81,47% Sangat Baik 2. Pengertian Orang Tua 805 1020 78,92% Baik 3. Pandangan tentang Pendidikan 880 1020 86,27% Sangat Baik

Jumlah 2516 3060 82,22% Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas, pandangan orang tua tentang pendidikan merupakan faktor yang memiliki nilai persentase paling tinggi yaitu 86,27% dengan kriteria sangat baik yang berarti bahwa pandangan orang tua tentang pendidikan mempengaruhi hasil belajar Ekonomi di SMA Negeri 2 Semarang. Ini dikarenakan jika pandangan orang tua baik terhadap

pendidikan anak maka orang tua akan senantiasa membimbing dan mendorong anaknya agar semangat dalam belajar.

5) Analisis Deskriptif Presentase tentang Variabel Cara Belajar

Variabel Kondisi Psikologis mempunyai 2 faktor pembentuk yaitu faktor kematangan (X9) dan cara belajar (X10). Pengaruh faktor-faktor

tersebut terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang dinyatakan dalam presentase adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Persentase tentang Cara Belajar

No Indikator Skor

Riil

Skor Ideal

Presentase Kriteria 1. Kematangan 610 680 89,71% Sangat Baik

2. Cara Belajar 866 1020 84,90% Sangat Baik

Jumlah 1476 1700 86,82% Sangat Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa faktor kematangan memiliki persentase paling besar dibandingkan cara belajar yaitu 89,71% dengan kriteria sangat baik. Ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kematangan dalam belajar akan memungkinkan mempengaruhi hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang.

6) Analisis Deskriptif Presentase tentang Variabel Gangguan Belajar Variabel gangguan belajar terdiri dari 2 faktor pembentuk yaitu faktor kesehatan rohani (X2) dan gangguan kesehatan (X3). Pengaruh faktor tersebut

terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang dinyatakan dalam presentase adalah sebagai berikut.

Tabel 4.8 Hasil Analisis Deskriptif Persentase tentang Variabel Gangguan Belajar

No. Indikator Skor Riil Skor Ideal Presentase Kriteria 1. Kesehatan Rohani 526 680 77,35% Baik 2. Gangguan Belajar 800 1020 78,43% Baik Jumlah 1326 1700 78% Baik

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa gangguan belajar memang mempengaruhi hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang dengan persentase 78,43% yang berkriteria Baik. Gangguan belajar dapat membuat siswa terganggu dalam belajarnya dikarenakan siswa tidak bisa memaksimalkan konsentrasinya dan bepengaruh kepada hasil belajar Ekonomi siswa tersebut.

7) Analisis Deskriptif Presentase tentang Variabel Lingkungan Keluarga

Variabel lingkungan keluarga mempunyai 2 faktor pembentuk yaitu faktor relasi antar anggota keluarga (X15) dan faktor keadaan ekonomi

keluarga (X17). Pengaruh dari faktor-faktor tersebut terhadap hasil belajar

Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Persentase Variabel Lingkungan Keluarga No Indikator Skor Riil Skor Ideal Presentase Kriteria 1. Relasi Antar Anggota Keluarga 834 1020 81,76% Sangat Baik 2. Keadaan Ekonomi Keluarga 815 1020 79,90% Baik Jumlah 1649 2040 80,83% Baik

Berdasarkan tabel, faktor yang paling berpengaruh dari variabel lingkungan keluarga adalah faktor relasi antar anggota keluarga yang memiliki persentase 81,76% dengan kriteria Sangat Baik yang berarti bahwa relasi antar anggota keluarga sangat penting dalam mempengaruhi hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri Semarang, dikarenakan relasi antar anggota keluarga yang baik akan senantiasa memberikan motivasi terhadap siswa agar mendapatkan hasil belajar lebih tinggi.

8) Analisis Deskriptif Presentase tentang Variabel Lingkungan Masyarakat

Variabel lingkungan masyarakat adalah faktor bentuk lingkungan masyarakat (X32). Berikut adalah pengaruh dari faktor tersebut terhadap hasil

belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang.

Tabel 4.10 Hasil Analisis Deskriptif Persentase tentang Variabel Lingkungan Masyarakat

No Indikator Skor Riil Skor Ideal Presentase Kriteria 1. Bentuk kehidupan masyarakat 1144 1360 84,18% Sangat Baik

9) Analisis Deskriptif Presentase tentang Variabel Kondisi Fisiologis Siswa

Variabel kondisi fisiologis terdiri dari faktor kesehatan jasmani (X1) dan

kelelahan jasmani (X12). Berikut adalah pengaruh dari faktor tersebut pada

hasil belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Semarang.

Tabel 4.11 Hasil Analisis Deskriptif Persentase tentang Variabel Kondisi Fisiologis No Indikator Skor Riil Skor Ideal Presentase Kriteria 1. Kesehatan Jasmani 1104 1360 81,18% Baik 2. Kelelahan Jasmani 577 680 84,85% Sangat Baik

Jumlah 1681 2040 82,40% Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kelelahan jasmani mempengaruhi hasil belajar Ekonomi dengan persentase 84,85% dengan kriteria sangat baik dikarenakan kelelahan jasmani bisa membuat siswa tidak bersemangat dan tidak bisa mengikuti belajar dengan baik sehingga bisa mempengaruhi hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang.

Dalam dokumen ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTA (Halaman 87-104)

Dokumen terkait