• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mulya

Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Pasar Rebo adalah salah satu unit pelaksanaan teknis Departemen Sosial yang memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial kepada wanita tuna susila yang meliputi: pembinaan fisik, mental, sosial, mengubah sikap dan tingkah laku, pelatihan keterampilan dan resosialisasi, serta pembinaan lanjut kepada penyandang masalah tuna susila agar mampu dalam kehidupan masyarakat.1 Pembangunan dan penyempurnaan Panti ini terus berkembang secara bertahap, berikut adalah tahap-tahap perubahan PSKW Mulya-Jaya:

a) Tahun 1959: berstatus pilot pusat pendidikan wanita, merupakan projek percontohan Despos (Departemen Sosial).

b) Tahun 1960: dibuka Menteri Sosial Bpk. H. Moelyadi Djoyomartono (alm) dengan nama: “Mulya Jaya” berdasarkan motto: “Wanita Mulya Negara Jaya” tanggal 20 Desember 1960.

c) Tahun 1963: diresmikan menjadi Panti Pendidikan Wanita Mulya Jaya (PPW) dengan SK Mentri Sosial RI No. HUK/4-1-9/2005 tanggal 1 Juni 1963.

d) Tahun 1969: disempurnakan menjadi Pusat Pendidikan Pengajaran Kegunaan Wanita (P3KW).

1

Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Kementrian Sosial R.I, diakses dari Pada tanggal 09 Maret 2011.

e) Tahun 1976: ditetapkan menjadi Panti Rehabilitasi Wanita Tuna Susila (PRWTS) “Mulya-Jaya” dengan SK Menteri Sosial RI No. 41/HUK/Kep/XI/1979 November 1979.

f) Tahun 1994: ditetapkan menjadi Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya (PSKW) dengan keputusan Mensos RI No. 14/HUK/1994 tanggal 23 April 1994.

g) Tahun 1995: ditetapkan menjadi Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mulya Jaya dengan Kep/Mensos RI No. 22/HUK/1995 tanggal 24 April 1995.2

2. VISI MISI

Visi:

Pelayanan dan rehabilitasi wanita tuna susila yang bermutu dan professional.

Misi:

a) Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sesuai dengan panduan yang telah ada.

b) Mewujudkan keberhasilan pelayanan dan rehabilitasi tuna susila sesuai dengan indikator-indikator keberhasialan yang telah ditetapkan panduan pelayanan dan rehabilitasi tuna susila.

c) Mengembangkan jaringan kerja sama dengan pihak-pihak terkait pemerintah dan masyarakat dalam rangka meningkatkan pelayanan dan rehabilitasi wanita tuna susila.3

2

Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Kementrian Sosial R.I, diakses dari Pada tanggal 09 Maret 2011.

Adapun tujuan dari PSKW “Mulya-Jaya” Jakarta adalah: terbina dan berkembangnya tata kehidupan sosial para wanita tuna susila yang meliputi pemulihan kembali rasa harga diri, tanggung jawab sosial serta berkemauan melaksanakan fungsi sosialnya dalam kehidupan dan penghidupan masyarakat.

3. STRUKTUR ORGANISASI.4

Keterangan :

Drs. Waskito Budi Kusumo, M.SI. : Kepala Panti

Ujang Taufik Hidayat, S.SOs.M.SI : KA.Subbag Tata Usaha

Dra. Hj. Dwismari Novie Reviani : Kasie. Program dan Advokasi Sosial Drs. Ali Samantha, MM. : Kasie. Rehabilitasi Sosial.

3

Brosur PSKW “Mulya Jaya”, Depsos RI, Kelurahan Gedong Pasar Rebo Jakarta-Timur.

4 Ibid

4. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Dasar 1945, pasal 27 ayat 2, pasal 28 & pasal 34. 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konfensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap perempuan. 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia. 6. Undang-Undang No.21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Perdagangan Orang.

7. Undang-Undang RI. No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. 8. Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 2002 tentang Penghapusan

Trafiking Perempuan dan Anak.

9. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor : 106/HUK/2009 Tentang Organisasi dan tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan Departemen Sosial.

10.Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 20/HUK/1999 tentang Rehabilitasi Sosial Bekas Penyandang Masalah Tuna Sosial.5

5. KEBIJAKAN

Kebijakan dalam pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi Wanita Tuna Susila adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan dan memantapkan peranan masyarakat dalam menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang masalah sosial dengan melibatkan semua unsur dan komponen masyarakat

5

Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Kementrian Sosial R.I, diakses dari Pada tanggal 09 Maret 2011.

yang didasari oleh nilai–nilai swadaya, gotong royong dan kesetiakawanan sosial, sehingga upaya tersebut merupakan usaha – usaha kesejahteraan sosial yang melembaga dan berkesinambungan.

2. Meningkatkan jangkauan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang lebih adil dan merata, agar setiap warga negara khususnya penyandang masalah kesejahteraan sosial berhak untuk memperoleh pelayanan yang sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas kehidupan.

3. Meningkatkan mutu pelayanan dan rehabilitasi sosial yang semakin profesional, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.

4. Memantapkan manajemen pelayanan sosial yang dilakukan dengan penyempurnaan yang terus menerus dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, mengevaluasi dan melaporkan serta mengkoordinasikan dan memadukan dengan sektor-sektor lain dan pemerintah daerah, sehingga pelayanan dan rehabilitasi sosial menjadi semakin berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.6

6. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 106/HUK/2009, PSKW “Mulya Jaya” Jakarta adalah Panti Rehabilitasi Sosial yang menangani penyandang masalah tuna susila, dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsi, sebagai berikut :

A. Kedudukan

6

Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Kementrian Sosial R.I, diakses dari Pada tanggal 09 Maret 2011.

Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Sosial RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, sehari-hari secara fungsional dibina oleh Direktur Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial. Panti Sosial dipimpin oleh seorang Kepala.7

B. Tugas Pokok

Panti Sosial mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial agar mampu berperan aktif, berkehidupan dalam masyarakat, rujukan regional, pengkajian dan penyiapan standar pelayanan, pemberian informasi serta koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Panti Sosial Karya Wanita mempunyai tugas memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat kuratif, rehabilitatif, promotif dalam bentuk bimbingan pengetahuan dasar pendidikan, fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, resosialisasi bimbingan lanjut bagi para wanita tuna susila agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan

7

Diadaptasi dari Prosedur Kerja Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya Jakarta Sesuai Kepetusan Menteri Sosial RI No. 40 HUK 2004.

bermasyarakat serta pengkajian dan pengembangan standar pelayanan dan rujukan.8

C. Fungsi

Berdasarkan tugas pokok tersebut, PSKW “Mulya Jaya” Jakarta, mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program ; evaluasi dan laporan.

b. Pelaksaan Registrasi, Observasi, Identifikasi, Diagnosa sosial dan perawatan.

c. Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang meliputi bimbingan mental, sosial, fisik, dan keterampilan.

d. Pelaksaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut.

e. Pelaksaan pemberian perlindungan sosial, advokasi sosial, informasi dan rujukan.

f. Pelaksanaan pusat model pelayanan rehabilitasi dan perlindungan sosial.

g. Pelaksanaan urusan tata usaha.9

8

Diadaptasi dari Prosedur Kerja Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya Jakarta Sesuai Kepetusan Menteri Sosial RI No. 40 HUK 2004.

9

Diadaptasi dari Prosedur Kerja Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya Jakarta Sesuai Kepetusan Menteri Sosial RI No. 40 HUK 2004.

7. MEKANISME KERJA DAN KERJASAMA

Dalam upaya optimalisasi dan akuntabilitas pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial terhadap Wanita Tuna Susila, PSKW “Mulya Jaya” Jakarta memperhatikan mekanisme kerja dan kerjasama yang dilaksanakan.

A. Mekanisme Kerja

a) Pelaksanaan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial wanita tuna susila selalu mengacu pada pedoman yang ada dan prosedur professional pekerjaan sosial, serta mendahulukan kepentingan kelayan untuk mengatasi permasalahan kelayan Wanita Tuna Susila.

b) Bagi lembaga rehabilitasi sosial merujuk pada mekanisme kerja yang telah dilakukan oleh instansi masing-masing.

c) Mengadakan kontak, konsultasi dan koordinasi dengan Dinas Sosial (Pemerintah Daerah Setempat) dalam rangka pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi tuna susila di daerah-daerah setempat. d) Koordinasi dengan lembaga-lembaga sosial dan instansi terkait

lainnya dalam pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial wanita tuna susila.

e) Pelaksanaan program pelaporan hasil kegiatan pada lembaga / instansi yang berwenang secara berjenjang.

f) Evaluasi dilakukan oleh lembaga / instansi yang berwenang.10 B. Kerjasama

10 Ibid

Kerjasama dengan lembaga terkait dapat diwujudkan dalam pola penanganan permasalahan sosial wanita tuna susila yang melibatkan ahli-ahli yang kompeten, dan atas dasar pengetahuan dan dukungan Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota) dalam rangka mengatasi masalah tuna susila.

1. Tujuan kerjasama antar lembaga;

Memperoleh dukungan dari lembaga-lembaga terkait maupun lembaga penyedia lapangan kerja untuk terlibat dalam penanganan masalah waita tuna susila.

2. Manfaat kerjasama antar lembaga;

a. Menjamin kelancaran dan kelangsungan pelayanan dan rehabilitasi sosial untuk lebih menghilangkan stigma eks wanita tuna susila dalam masyarakat.

b. Meningkatkan kesempatan kerja bagi eks wanita tuna susila untuk melanjutkan kehidupan secara normatif dan mandiri, baik secara sosial maupun ekonomi.

c. Sasaran kegiatan ini adalah dunia usaha, lembaga penyedia lapangan kerja, lembaga pelayanan sosial, panti-panti sosial, LSM, dan Pemerintah Daerah.

i. Lingkup kegiatan

a. Identifikasi sasaran pada sejumlah lembaga yang akan diajak kerjasama.

b. Sosialisasi program, pemaparan kelembagaaan pelayanan dan rehabilitasi sosial, jenis penanganan yang dilakukan, peningkatan kompetensi eks kelayan dan hasil yang diharapkan.

c. Pelaksanaan program kerjasama antar lembaga. d. Evaluasi program, menyangkut efektifitas

kerjasama antar lembaga.

Kerjasama yang telah dilakukan oleh PSKW “Mulya Jaya” Jakarta, dalam rangka pelayanan dan rehabilitasi sosial kepada Wanita Tuna Susila, yaitu :

1. Dinas sosial, Dinas ketenteraman & ketertiban/ Satpol PP dalam pengiriman calon kelayan/siswa dan menindaklanjuti hasil razia yang dilaksanakan.

2. IOM (International Organizaton of Migration) dalam penanganan lanjutan dan memberikan perlindungan terhadap terhadap korban trafficking/penjualan perempuan yang dilacurkan.

3. RS POLRI Kramat Jati dalam hal rujukan dan penangan medis korban trafficking perempuan.

4. RS Cipto Mangunkusumo dalam bantuan tenaga medis / dokter spesialis kulit & kelamin untuk pemeriksaan danpengolahan PMS penerima pelayanan di Panti.

5. Lembaga Pendidikan Keterampilan Wanita dan Yayasan Tri Dewi dalam bantuan tenaga instruktur keterampilan untuk meningkatkan mutu pelatihan keterampilan / vocational.

6. Aparat Keamanan Setempat (Polsek dan Koramil Pasar Rebo), dalam mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

7. Organisasi Wanita Aisyah, Organisasi Wanita Islam, Yayasan Al Azhar, KUA, Pendeta dari Gereja, dalam pembinaan / bimbingan mental agama.

8. Universitas Indonesia, Jurusan Kesejahteraan Sosial dan Psikologi, dalam membantu mengungkap dan menangani permasalahan kelayan /siswa.

9. Universitas Negeri Jakarta, dalam hal pembinaan fisik, berupa tenaga instruktur olahraga.

10.Panti Sosial Asuhan Anak Balita “Tunas Bangsa” Cipayung Jakarta, dalam rujukan / penitipan anak balita kelayan / siswa yang sedang dibina.11

8. KEADAAN/KONDISI PANTI Letak dan Luas Panti

PSKW “Mulya Jaya” ini berlokasi di komplek Departemen Sosial RI jalan Tat Twam Asi Nomor 47 RT. 08 RW. 02 Kelurahan Gedong Kecamatan

11

Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Kementrian Sosial R.I, diakses dari Pada tanggal 09 Maret 2011.

Pasar Rebo Jakarta Timur – PO BOX 13760 Telp. 021 8400631 Fax. 021 8415717, dengan luas 19.700 M2.12

Pengelola/Personil Panti

Jumlah personil panti/pegawai seluruhnya sebanyak 45 orang terdiri dari sebagai berikut:

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH 1. Pasca sarjana (S-2) 3 orang 2. Sarjana(S-1) 19 orang 3. Sarjana muda/Diploma 3 orang 4. SLTA 18 orang 5. SLTP 7 orang

6. SD 1 orang

J U M L A H : 51 orang

Selain itu dibantu Tenaga Harian Lepas (THL) sebanyak 15 orang.13

Kapasitas Tampung

Untuk tahun anggara 2009 kapasitas tampung di PSKW “Mulya Jaya”. Jakarta terdiri dari :

1. Wanita Tuna Susila : 220 orang dalam 2 angkatan 2. Wanita Korban Tracfiking : 100 orang dalam 4 angkatan

Jangkauan Pelayanan

12

Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Kementrian Sosial R.I, diakses dari Pada tanggal 09 Maret 2011.

13

Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Kementrian Sosial R.I, diakses dari Pada tanggal 09 Maret 2011.

Jangkauan pelayanan dan rehabilitasi sosial PSKW “Mulya Jaya” Jakarta yaitu Regional – Nasional, meliputi :

a. DKI Jakarta b. Banten c. Jawa Barat d. Batam e. Kalimantan

Sarana dan Prasarana

No SARANA & PRASARANA KET.

1. Kantor (Kepala Panti dan Tata Usaha) 187 M2 2. Kantor (Rehabsos, PAS, Peksos) 420M2

3. Guest House 195M2

4. Rumah Dinas Pimpinan 185M2 5. Rumah Dinas Pegawai I 155M2 6. Rumah Dinas Pegawai II 115M2 7. Rumah Dinas / Mess Pegawai 200M2 8. Ruang seleksi 179M2

9. Aula 216M2

10. Ruang Keterampilan Tata Rias dan Olahan Pangan 231 M2 11. Ruang Keterampilan Menjahit Manual 156M2 12. Ruang Keterampilan Menjahit High Speed 200m2 13. Ruang Kesehatan, Konsultasi dan data 140m2

14. Asrama Siswa Cut Nyak Dien, Nyi Ageng Serang 130m2 15. Asrama Siswa Kartini Satu dan Dua 260m2 16. Asrama Siswa Malahayati (Tingkat) 266m2 17. Ruang Makan dan Dapur 275m2 18. Ruang Serbaguna (Ruang Pendidikan) 353m2

19. Pos Jaga Depan 12m2

20. Pos Jaga Belakang 9m2 21. Rumah Ibadah Mesjid Al Khairat 433m2

22. Lapangan Tenis 757m2

23. Lapangan Olah Raga dan Upacara 1280m2

24. Selasar 90m2

25. Taman 1680m2

26. Lahan Pertanian 2903m2

27. Empang I 1.362m2

28. Empang II 1.362m2

29. Jalan dalam Komplek 780m2 30. Pagar Tembok Keliling 785m2 31. Drainase (Saluran Air) 1750m2

32. Gardu PLN 1 unit

33. Lahan Penghijauan dan Semak Belukar 2427m2

34. Gedung TPA 257m2

36. Aula atau Ruang serbaguna 573m2 37 Lapangan Bulutangkis 144m2

38. Lapangan Tenis 757m2

39. Roda Enam (mini bus) 1 Buah

40. Roda Empat 3 Buah

41. Roda Dua 2 Buah

Dokumen terkait