• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian 1. Waktu dan tempat Penelitian

Waktu penelitian : 12 April- 29 April 2017 Tempat penelitian : MTs Sunan Kalijaga 2. Profil Sekolah MTs Sunan Kalijaga

a. Identitas Sekolah

1) Nama dan alamat Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Sunan Kalijaga

Jl.Sunan Kalijaga Blok II Bawang Kabupaten Batang, Jawa Tengah Telpon : (0285) 4486558

2) Nama Yayasan dan alamat : Sunan Kalijaga

Jl.Sunan Kalijaga Blok II Bawang Kabupaten Batang Telpon : (0285) 4486558

3) Nomor Statistik Sekolah : 121233250013 4) Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A 5) Tahun Didirikan : 1970 / 1970

6) Perjalanan Akreditasi Madrasah : Berdiri : 1970 Terdaftar : 1978

54 Diakui : 1995 Disamakan : 2001 Terakreditasi B: 2006 Terakreditasi A : 2013 b. Sejarah Madrasah

Kronologi sejarah berdirinya MTs Sunan Kalijaga Bawang:

Pada tanggal 11 September tahun 1969 Pengurus MWC NU Kecamatan Bawang dan Pengurus Ranting NU Kecamatan Bawang beserta Banomnya antara lain : Pimpinan GP.Ansor Anak Cabang Bawang , Pimpinan Anak Cabang Muslimat dan Fatayat NU Bawang merintis dan mendirikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Kecamatan Bawang yang diberi nama PGANU. Dan pada tanggal 1 Januari 1970 dimulailah Kegiatan program pengajaran di PGANU. Dan pada tahun 1971 nama

PGANU di ubah Menjadi MTs “SUNAN KALIJAGA”

Dan Pada tanggal 1 Juni tahun 1974 mendapat pengakuan dari Departemen Agama Perwakilan Kabupaten Batang, kemudian pada tanggal 1 Januari 1978 MTS Sunan Klaijaga terdaftar resmi di Departemen Agama dan mendapatkan piagam persamaan Ujian Madrasah Negeri yang pertama, dan pada tanggal 2 April tahun 1986 mendapat

Pengakuan dari Naungan Lembaga Pendidikan Ma‟arif NU Jawa, dan

pada tanggal 5 Desember 1987 mendapatkan piagam persamaan Ujian Madrasah Negeri yang ke Dua, dan pada tanggal 25 OKtober 1995 mendapat predikat status madrasah : DIAKUI, tanggal 26 Desember

55

2001 mendapat predikat status madrasah : DISAMAKAN, dan pada tanggal 30 Juni 2006 mendapat predikat status madrasah : TERAKREDITASI. Dan pada tanggal 16 Nopember 2014 mendapatkan predikat TERAKREDITASI A. Masa Kepemimpinan (Kepala Madrasah) :

a) Tahun 1970- 1982 : KH. A.Fauzi Musthofa b) Tahun 1983- 1985 : Drs.KH.Hasyim Asyari c) Tahun 1986- 1998 :KH. Qonawi

d) Tahun 1999- 2010 : H.Sumono Edi, S.Pdi e) Tahun 2011- 2012 : Ahmad Kholil, S.Ag f) Tahun 2012- 2013 : Agus Adib, S.Ag

g) Tahun 2013- skrg : Drs.Qurrotul Aeni, M.Pd.I 7) Status Tanah:

a) Surat Kepemelikan Tanah : Sertifikat/Akte/527 b) Luas Tanah : 1.929 M2

8) Status Bangunan : Milik Sendiri / Yayasan a) Surat Ijin Bangunan : No.02

b) Luas Bangunan : 1.346 M2

9) No.Rekening Rutin Sekolah : 2-032-09924-1 10) Nama rekening : MTs Sunan Kalijaga

56 c. Data Siswa 9 Tahun Terakhir

Tabel: 4.1

1) Jumlah Siswa 9 (sembilan) tahun terakhir : Tahun Ajara n Jml Pendaft ar (Calon Siswa Baru)

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jml ( Kls I + II + III ) Jumla h Siswa Jumla h Romb el Jumlah Siswa Jumla h Romb el Juml ah Sisw a Jumla h Romb el Sisw a Ro mb el 2009 / 2010 250 214 5 217 5 209 5 640 15 2010 / 2011 250 200 5 185 5 208 5 593 15 2011 / 2012 275 267 6 193 5 176 5 646 16 2012 / 2013 275 265 6 255 6 184 5 704 17 2013 / 2014 273 235 6 238 6 226 6 699 18 2014 / 2015 275 241 6 209 6 230 6 681 18 2014 / 2015 265 223 6 337 6 206 6 666 18 2015 / 2016 250 198 6 212 6 218 6 628 18 2016 / 2017 232 198 6 212 6 218 6 628 18

57 Tabel: 4.2

2) Data Kelulusan Siswa MTs Sunan Kalijaga dari Tahun 2005 sampai Tahun 2016

No Tahun

Peserta Lulus Nilai %

Kelulu san L P J L P J Terend ah Tertin ggi Rata2 1. 2005 / 2006 68 105 173 68 105 173 17,67 24,60 20,44 100 2. 2006 / 2007 85 97 182 85 97 182 15,00 26,33 19,74 100 3. 2007 / 2008 93 71 164 93 71 164 21,90 30,65 25,35 100 4. 2008 / 2009 79 85 164 79 85 164 23.70 31.95 27.54 100 5. 2009 / 2010 91 118 209 91 118 209 23.60 35.05 28.62 100 6. 2010 / 2011 83 122 205 83 122 205 24.50 37.70 28.44 100 7. 2011 / 85 90 175 85 90 175 25.20 35.50 30.31 100

58 2012 8. 2012 / 2013 84 100 184 84 100 184 21.80 34.00 25.05 100 9. 2013 / 2014 104 122 226 104 122 226 21.80 33.40 25.66 100 10. 2014 / 2015 104 125 229 104 125 229 20.00 94.00 48.25 100 11. 2015 / 2016 92 113 205 92 113 205 22.50 92.30 50.50 100

d. Data Ruang kalas dan ruang lainnya Tabel:4.3

1) Data Ruang Kelas :

Jml Ruang Kelas Asli (d) Jumlah ruang lainnya yang digunakan untuk ruang kelas (e) Jml ruang yang digunakan untuk ruang kelas F=(d+e) Ukuran 7x9 m2 (a) Ukuran > 63 m2 (b) Ukuran <63 m2 (c) Jumlah d=(a+b+c) Ruang 16 - 2 18 18 ruang

59 Kelas

Tabel: 4.4 2) Data Ruang Laboratorium dan ketrampilan Jenis Ruang Jumla

h Ukuran (m2) Jenis Ruang Jumla h Ukuran (m2) 1. Perpustakaan 1 7x6 5. Lab. IPA - - 2. Ketrampilan 1 7x6 6. Lab. Bahasa 1 6x7 3. Asrama Guru - - 7. Lab. Komputer 1 6x7 4. Musholla 1 13x14 8. Tempat Ibadah 1 178

e. Data Guru dan Staff

Tabel : 4.5 1) Guru Dan Staf

Jumlah Guru / Staf Jumlah Keterangan

Guru Tetap (PNS) 4 orang

Guru Tetap Yayasan 25 orang

Guru Tidak Tetap/Guru Bantu -

60

Staf Tata Usaha 6 Orang

f. Data Infrastruktur dan lain-lain Tabel : 4.6 1) Infrastruktur

No Kondisi Jumlah

Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak berat

1. Pintu gerbang 2 1 - - 2. Pagar depan 2 1 1 - 3. Pagar samping 1 - 1 - 4. Pagar belakang - - - - 5. Tiang bendera 2 2 - - 6. Bak sampah semi permanen 10 7 3 1 7. Saluran Primer 1 - 1 1 8. Papan nama 5 4 1 -

61 Tabel : 4.7

2) Meubelair ,Perabot dan Inventarisasi Per Jenis Ruang

No Ruang Jenis Meubelair Jumlah

Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak berat 1. R. Kepala Meja 1 1 - - Kursi 1 1 - - Almari 1 1 - - File Cabinet 1 1 - - Meja Tamu 1 1 - - Kursi Tamu 4 1 - - 2. R. Guru Meja 12 12 - - Kursi 12 12 - - Almari 3 1 1 1 Komputer 1 1 - - Televisi 1 - - - 3. R. Tata Usaha Meja 5 1 4 -

62 Kursi 5 4 1 - Almari 3 2 1 - File Cabinet 2 2 - - Komputer 3 2 1 - Printer 3 2 1 - Mesin Ketik 2 - 1 1 Televisi 1 1 - - Brankas 1 - 1 - Mesin Stensil 1 - - 1

4. R. Kelas Meja Guru 13 10 12 -

Kursi Guru 13 10 12 -

Meja Siswa 280 200 40 40 Kursi Siswa 565 450 50 65

Almari 13 5 3 5

5. R. Perpust Meja Petugas 1 1 - -

63 Meja Baca 10 7 3 - Kursi Baca 30 15 10 5 Almari 1 - 1 - Rak Buku 5 4 1 - Komputer 1 1 - - Televisi 1 1 - - CD / DVD 1 1 - - 6. R. Kesenian Meja 1 1 - - Kursi 4 1 - -

Alat2 Band 1 set 1 - -

Alat2 Rebana 1 set 1 - -

Alat2 Marching Bn 1 set 1 - - Mesin Jahit 8 4 4 - Ampli 1 1 - - Tape Recorder/ Warles 2 1 1 -

64 CD Player 1 - - - Almari 1 - 1 - 7. R. OSIS Meja 1 1 - - Kursi 2 2 - - Almari 1 1 - - 8. Komputer 1 1 - - 9. R. BP/BK Meja 3 2 1 - Kursi 6 4 2 - Almari 1 - 1 - 10. Lab. Komputer Meja 20 17 3 - Kursi 40 40 - - Komputer 22 18 2 2 Printer 1 1 - - Televisi 1 1 - - Almari Etalase 1 1 - - 11. R. Koperasi Meja 2 2 - -

65 Kursi 2 2 - - Almari Etalase 2 2 - - Mesin Foto Copy 1 1 - - Table : 4.8 3) Sanitasi

No Ruang Fasilitas Jumlah

Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak berat 1. KM / WC Siswa Putra 4 2 -2 - 2. KM / WC Siswa Putri 4 2 2 - 3. KM / WC Guru 4 4 - - Tabel : 4.9 4) Sumber Air Bersih

No Jenis Kondisi Ket Baik Rusak Ringan Rusak berat

66 2. Sumur

dengan pompa listrik

1 - - baik, debit air

baik 3. Lain-lain 1 - - Tabel : 4.10 5) Sumber Listrik PLN V : 2.250 KVA No Fasilitas Jumlah Pemanfaatan Kondisi

Berfungsi Tidak Baik RR RB

1. Lampu TL 6 5 1 4 2 - 2. Lampu Pijar 6 4 2 4 2 - 3. Instalasi Listrik 4 4 - 4 - - 4. Foto Copy 1 1 - 1 - - 5. Komputer 25 25 - 20 2 3 6. Televisi 4 4 - 4 - - 7. Lainya - - - -

67

6) Sumber Dana Operasional : Bantuan Operasional Sekolah

7) Akte Kemenkumham : ada 8) Susunan Pengurus yayasan : ada 9) Foto Copy Akte Yayasan : ada 10) Piagam Pengakuan dan Akreditasi : ada 11) Foto Copy bukti kepemilikan tanah : ada

3. Visi dan Misi MTs Sunan Kalijaga a. Visi

Mewujudkan insan berkualitas, berilmu, beriman, bertaqwa dan berakhlakul karimah.

b. Misi

1) Menjadikan peserta didik yang trampil, kreatif inovatif, berwawasan luas dan percaya diri.

2) Mengupayakan peserta didik menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

3) Menjadikan anak sholih dan sholikhsh yang mau dan

mampu mendo‟akan orang tuanya.

4) Mewujudkan peserta didik menjadi kader ahlusunnah

68 B. Hasil Temuan Data

Untuk mendeskripsikan hasil temuan data mengenai pemahaman strategi pengembangan kompetensi guru di MTs Sunan Kalijaga Desa Bawang Kec.Bawang Kab. Batang, maka disajikan hasil wawancara dengan nara sumber dalam penelitian, dan dari hasil wawancara tersebut peneliti menemukan beberapa hal yang melatar belakangi pengembangan kompetensi guru tersebut. Adapun pertanyaan wawancara yang diajukan kepada Kepala Sekolah dan guru PAI tentang pengembangan kompetensi guru, sebagai berikut:

1. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah (QA)

Peneliti menanyakan kepada Kepala Sekolah mengenai kompetensi guru, pemahaman kompetensi guru dan kiat-kiat yang dilakukan untuk mengembangkan kompetensi.

“Kompetensi guru menurut saya adalah penguasaan, kemampuan

guru yang ada dan harus dimiliki oleh pendidik untuk tujuan KBM atau pembelajaran. Demi tercapainya KBM yang efektif dan tepat dengan menggunakan empat pendekatan kompetensi yang meliputi kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan yang terakhir kompetensi sosial.

Kalau pemahaman saya ya mbak dalam pemahaman guru mengenai pengembangan kompetensi guru maka harus meningkatkan profesionalitas guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kemudian untuk kiat-kiat yang saya lakukan untuk mengembangkan kompetensi guru selaku kepala sekolah yaitu dengan cara mendorong guru agar giat belajar dan membaca sehingga mempunyai banyak wawasan dan giat mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar mbak (wawancara, QA. /22/5/2017)”

Peneliti menanyakan tentang Peran Kepala Sekolah dalam mengembangkan kompetensi guru kemudian arahan-arahan seperti apa

69

saja yang diberikan bapak kepada para guru di MTs Sunan Kalijaga ini dan Target apa yang ingin dicapai setelah terwujudnya kompetensi guru.

“Saya sebagai kepala sekolah mempunyai peran penting mbak

dalam mengembangkan kompetensi guru yaitu untuk menganjurkan guru yang belum linear agar kuliah lagi sesuai dengan mata pelajaran yang di ampu dan yang belum S1 agar mengikuti perkuliahan lagi.

Sebagai kepala sekolah saya selalu memberikan arahan-arahan kepada guru dan karyawan dengan cara untuk terus belajar dan latihan demi peningkatan profesionalitas guru contohnya guru yang masih S1 agar mengejar perkuliahan S2 dan sering membuka cakrawala/ pengetahuan di buku-buku maupun jurnal atau lewat internet dan mengikuti pelatihan di LPTK .

Saya mempunyai target dimana seorang guru harus mempunyai sertifikat mengajar tingkat mahir dan semua guru mempunyai akta IV dan linear dengan mapel yang di ampu di tahun 2020 dari sekolah mempunyai sarana dan prasarana dengan laborat yang representative (wawancara, QA. /22/5/2017)”

Peneliti menanyakan faktor apa saja yang dapt mendukung dan menghambat dalam usaha pengembangan kompetensi guru kepada kepala sekolah.

“Menurut saya faktor pendukung dalam usaha pengembangan kompetensi guru yaitu: Faktor internal dan eksternal, biaya, dorongan keluarga, ekonomi dan semangat untuk maju. Sedangkan faktor penghambat dalam pengembangan kompetensi yang paling dominan adalah biaya selama mengikuti pelatihan dan pengadaan latihan di sekolah madrasah apalagi apabila sekolah yang mengadakan pelatihan dengan target seluruh guru. Mengikuti pelatihan dengan jumlah 27 guru yang harus di keluarkan sekolah sangat besar. Mulai dari biaya konsumsi, pengadaan tutor, dan

biaya transport dan lainnya (wawancara, QA. /22/5/2017)”

Bersadarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa peran Kepala Sekolah sangatlah penting dalam suatu lembaga pendidikan. Dimana Kepala Sekolah berperan sebagai pemimpin dan mengarahkan guru-guru untuk menjadi diri yang profesional. Setiap guru harus

70

memahami dan menguasai kompetensi guru agar dalam proses pengembangan kompetensi dapat berjalan dengan baik serta mempunyai wawasan yang luas dengan cara mengikutsertakan guru untuk mengikuti pelatian, seminar dan lain sebagainya.

2. Hasil Wawancara dengan Guru PAI di MTs Sunan Kalijaga

Dari hasil penelitian yang didapat oleh penulis mengenai pengembangan kompetensi guru oleh guru PAI di MTs Sunan Kalijaga Bawang, berikut ini disajikan hasil wawancara dengan nara sumber dalam penelitian, dan dari hasil wawancara tersebut peneliti menemukan beberapa hal yang melatarbelakangi pengembangan kompetensi guru. Adapun pertanyaan wawancara yang diajukan kepada guru PAI tentang pengembangan kompetensi guru, sebagai berikut:

Bagaimana pemahaman Bapak terhadap kompetensi guru sebagai guru PAI dan langkah-langkah apa saja yang Bapak lakukan dalam menerapkan kompetensi guru.

Sependapat dengan Bapak Kepala Sekolah Bapak MD selaku guru PAI yang mengampu mata pelajaran SKI mengemukakan bahwa:

“pemahaman saya terhadap kompetensi guru meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. langkah yang saya lakukan dalam memperoleh kompetensi guru diantaranya dalam kompetensi pedagogik berusaha merancang pembelajaran yang akan di sampaikan selama satu semester kedepan, mulai menyesuaikan pendidikan, membuat prota-promes, silabus membuat RPP dengan konsep teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi yang tetap untuk pembelajaran

71

Pendapat lain juga Menurut Bapak MS selaku guru PAI yang mengampu mata pelajaran Bahasa Arab berpendapat bahwa:

“ kompetensi guru terdapat pada UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, pasal 10 ayat 1 menyatakan bahwa kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Sedangkan langkah-langkah dalam menerapkan kompetensi guru diantaranya:

a. Dalam kompetensi pedagogik merusaha merancang pembelajaran yang akan disampaikan selama satu semester kedepan. Mulai menyesuaikan kalender pendidikan, membuat prota, promes, silabus, membuat RPP dengan menerapkan teori belajar, dan pembelajaran, menentukan strategi yang tepat pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, melaksanakan pembelajaran sesuai kalender pendidikan, mengevaluasi dan mengembangkan peserta didik.

b. Dalam kompetensi kepribadian berusaha menjadi guru yang bisa diteladani peserta didik, menjaga akhlak yang mulia/ akhlakul karimah yang sesuai dengan norma religious baik iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong dan lainnya. Berusaha menjadi figure yang mantap, berwibawa dan memiliki etos kerja sebagai guru dan menjadi rujukan peserta didik.

c. Dalam kompetensi profesional berusaha menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan materinya, kurikulum dan penguasaan struktur dan metodologi keilmuan yang diantaranya mengikuti pertemuan MGMP, mengikuti diklat, dan lain sebagainya termasuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

d. Dalam kompetensi sosial berusaha menjadi hubungan yang baik dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik atau masyarakat sekitar di antaranya berkunjung ke wali murid dan lain-lain (wawancara, MS.24/4/2017)”

Pendapat lain dari Bapak AS selaku guru PAI yang mengampu mata pelajaran Fikih berpendapat bahwa:

“pemahaman kompetensi guru adalah pengetahuan keterampilan

dan niai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kalau langkah-langkah menurut saya ada beberapa langkah untuk menerapkan kompetensi guru yaitu dengan Mengikuti penataran guru, mengikuti MGBS (musyawarah guru

72

bidang study), mengikuti kursus-kursus dan menambah pengetahuan melalui media masa atau elektronik (wawancara, AS.25/4/2017)”

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Bapak A selaku guru PAI

yang mengampu mata pelajaran Alqur‟an Hadis bahwa kompetensi guru

ialah:

“menurut saya mengenai pemahaman tentang peserta didik

meliputi pemahaman tentang psikologi perkembangan anak, sedangkan pelajaran yang mendidik adalah kemampuan merancang pembelajaran, mengimplementasikan pembelajaran, menilai proses dan hasil atau evaluasi. Kemampuan yang harus dimiliki seorang guru yaitu ada empat kompetensi di antaranya kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Sedangkan langkah-langkah untuk menerapkan kompetensi guru yaitu mampu menjabarkan kompetensi dasar, menulis rumusan kompetensi dasar, mengkaji kompetensi dasar untuk mengidentifikasi indikatornya yang di anggap relefan, dan Kajian indikator tersebut dan di presentasikan kompetensi dasarnya sebelum melakukan analisis lebih lanjut itu menurut saya dalam menerapkan langkah-langkahnya (wawancara, A.28/4/2017)”

Pendapat lainnya juga muncul dari Bapak AK selaku guru PAI yang mengampu mata pelajaran Akidah Akhlak beliau berpendapat bahwa:

“kompetensi guru menurut saya merupkan skil atau kemampuan

yang harus dimiliki oleh setiap guru untuk bekal dalam melaksanakan tugasnya dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Tanpa adanya kompetensi yang dimiliki maka guru dalam melaksanakan tugasnya maka tidak tahu arah tujuannya. Kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki seorang guru di antaranya: kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Dan untuk langkah-langkah untuk dilakukan dalam menerapkan kompetensi guru yaitu dengan cara guru menyiapkan bahan ajar atau materi yang akan di sampaikan kepada siswa dan memahami serta menguasai materi, guru menyiapkan metode pembelajaran agar siswa tidak bosan dalam pembelajaran, dalam kegiatan pembelajaran, guru menggunakan media pembelajaran agar pemikiran siswa dapat berekspresi dan berkembang, dan siswa diberi kebebasan untuk

73

mengutarakan pendapatnya sesuai dengan materi yang sedang dipelajari (wawancara, AK.29/4/2017)”

Berdasarkan wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa pemahaman dari guru PAI terhadap kompetensi guru serta langkah-langkah dalam menerapkan kompetensi guru yaitu: kompetensi guru merupakan dasar pokok yang harus dimiliki oleh setiap guru dan untuk bekal tugasnya dan di samping itu kompetensi guru juga sudah terdapat pada UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, pasal 10 ayat 1 menyatakan bahwa kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 dimana seorang guru harus menguasai kompetensi guru yang meliputi kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Sedangkan langah-langkah yang yang harus di lakukan untuk menerapkan pembelajaran yaitu dari pendapat di atas dapat bahwasanya seorang guru harus memiliki pedoman pembelajaran, memahami materi yang akan diajarkan dan membuat RPP sehingga dalam proses pembelajaran tertata dengan baik. Sehingga proses pembelajaran dapat efektif dan tepat sasaran.

Apa sajakah Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam strategi pengembangan kompetensi guru.

Bapak MD menanggapi tentang faktor pendukung dan faktor penghambat dalam strategi pengembangan kompetensi guru beliau mengemukakan bahwa:

“Kalau menurut saya faktor yang mendukung strategi

pengembangan kompetensi yaitu faktor pendorong yang meliputi adanya kerjasama dari berbagai pihak guru mata pelajaran dan

74

faktor sarana dan prasarana yang mencukupi dan memadai. Sedangkan faktor penghambatnya meliputi sarana prasarana dan kelengkapan kurang mendukung, kurangnya perhatian dari orang tua siswa tentang pentingnya pendidikan dan kurangnya motivasi

siswa dalam belajar (wawancara,MD. 24/4/2017)”

Sependapat dengan bapak MD Menurut Bapak MS di antara faktor pendukung dan penghambat meliputi:

“Menurut saya faktor yang mendukung dalam pengembangan

strategi kompetensi guru di antaranya terdapat dua faktor yaitu Faktor internal dan eksternal dimana faktor internalnya adalah semangat dalam menjalankan tugasnya, faktor kualifikasi pendidikan, intelektualitas pendidikan dalam penguasaan materi, tanggung jawab dan amanah sebagi guru,dan mempunyai etos kerja yang tinggi melainkan faktor eksternal adanya kurikulum, suasana atau kondisi kelas, sarana prasarana. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya sarana prasarana yang mendukung, kurangnya informasi yang diperoleh dan minimnya sosialisasi (wawancara, MS.24/4/2017)”

Pendapat lain dari Bapak AS mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam strategi pengembangan kompetensi guru beliau berpendapat bahwa:

“Kalau saya amati ada dua macam yang mendukung strategi pengembangan kompetensi guru yaitu meliputi:

a. Faktor dari diri sendiri antaranya semangat dalam menjalankan tugasnya, tingkat pendidikannya, intelektualnya, tuntutan tugas yang dihadapi dan etos kerjanya.

b. Faktor dari luar meliputi, kurikulum,suasanya, kondisi kelas dan sarana prasarana.

Sedangakan untuk faktor penghambatnya menurut saya adalah kurangnya sarana prasarana yang mendukung/tidak intelektual, kurang memahami isi kurikulum yang ditetapkan, kurangnya

pemahaman (wawancara, AS.25/4/2017)”

Pendapat lain dari Bapak A mengungkapkan tentang faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan kompetensi guru yaitu:

“Saya berpendapat didalam peningkatan kompetensi guru

75

dan pelatihan seperti KKG/MGMP, training dan lain-lain. Pelatihan yang dilakukan di intitusi yang relefan, penelitian memlalui kemitraan sekolah/ madrasah dengan kerja sama pada instansi yang terkait, dan pembinaan internal oleh sekolah atau madrasah. sedangkan faktor yang menghambat strategi pengembangan kompetensi guru menurut saya yaitu:

a. Kurangnya sarana dan prasarana dalam kegiatan belajar mengajar (KBM)

b. kurang harmonis antara teman sejawat (wawancara,

A.28/4/2017)”

Pendapat lain dari Bapak AK faktor yang mendukung dan yang menghambat strategi pengembangan kompetensi guru yaitu:

“kalau saya amati faktor yang mendukung dalam proses

pengembangan kompetensi guru yaitu dengan cara mengukuti program sertifikasi, meningkatkan kompetensi dan profesional guru antaranya melakukan study lanjut program S2, mengikuti dilat, mengikuti seminar, dan pemanfaatan media cetak. Sedangkan faktor yang menghambat dalam proses pengembangan kompetensi guru yaitu:

a. Guru menyepelekan kegiatan pembelajaran dengan tidak menyiapkan materi pembelajaran dengan baik, guru beranggapan bahwa materi pembelajaran sudah hafal diluar kepala.

b. Guru masih menggunakan metode tradisional dalam kegiatan pembelajaran dengan cara model ceramah.

c. Guru tidak mau mengikuti pelatihan

d. Guru tidak memberi kebebasan siswa untuk mengutarakan

pendapatnya (wawancara, AK.29/4/2017)”

Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendukung dan menghambat dalam strategi pengembangan kompetensi guru yaitu pertama faktor yang mendukung dalam strategi pengembangan yaitu adanya kerjasama dengan berbagai pihak guru, semangat dalam menjalankan tugas, penguasaan materi, tanggung jawab dan amanah sebagi guru, mempunyai etos kerja yang tinggi dan mengikuti pelatihan seperti KKG/MGMP dan sertifikasi atau melanjutkan studi. Sedangkan

76

faktor penghambatnya meliputi kurangnya sarana prasarana di sekolah terutama di dalam proses pembelajaran, selain sarana parasana kurang harmonis antara teman sejawat menurut Bapak A dan minimnya sosialisasi yang telah dipaparkan oleh Bapak MS di atas.

Sejauh ini, apakah pengembangan kompetensi guru sudah memenuhi target. Bapak MD mengemukakan pendapatnya tentang sejauh mana pengembangan kompetensi sudah memenuhi target, beliau mengatakan bahwa :

“ Sejauh ini saya amati target kurang memenuhi karena faktor

penghambat. Dan dalam pencapaian yang sulit karena tingkat kecerdasan siswa yang berbeda-beda menjadikan kompetensi sulit bisa tercapai. (wawancara, MD.24/4/2017)”

Pendapat lain muncul dari Bapak MS dan tidak jauh dengan pendapat bapak MD beliu mengatakah bahwa:

“Menurut saya belum memenuhi target karena masih banyaknya

faktor penghambat yang dialami (wawancara, MS.24/4/2017)”

Kemudian pendapat lain dari Bapak AS beliau juga mengemukakan:

“Dari pengamatan saya selama ini belum mbak karena situasi dan

kondisi dan masih adanya faktor penghambat dalam proses

pembelajaran itu menurut saya mbak (wawancara, AS.25/4/2017)”

Pendapat lain juga muncul dari Bapak A tetapi tidak sependapat dengan guru yang lainnya beliau mengemukakan pendapatnya yaitu:

“Menurut saya sudah mbak, karena guru dapat memenuhi standar

dan mengembangkan kompetensi. Sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas utamanya secara efektif sesuai kebutuhan belajar peserta didik untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan

77

Pendapat lain dari Bapak AK beliau sependapat dengan beberapa guru di atas beliau mengatakan bahwa:

“sejauh ini, kalau saya amati belum karena pengembangan kompetensi guru belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan target yang di kehendaki, dengan satu contoh secara umum seorang guru yang mendapat tunjangan sertifikasi belum bisa mengalokasikan sebagian pendapatnya untuk pengembangan kompetensi guru. Apakah itu membeli buku, mengikuti diklat, atau untuk membeli perangkat keras yang mendukung untuk kegiatan

belajar mengajar di dalam kelas (wawancara, AK.29/4/2017)”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan di dalam pengembangan kompetensi guru sudah memenuhi target atau belum. Menurut paparan para guru PAI di atas dapat dikemukakan ada yang berpendapat sudah memenuhi target dan ada yang berpendapat belum. Tetapi setelah saya amati di antara beberapa pendapat di atas condong

Dokumen terkait