• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum Perusahaan

a. Sejarah Ringkas PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan

PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 1991 dengan Akte Notaris Imas Fatimah SH No. 1 tanggal 1 Desember 1992 sebagaimana dimuat dalam Tambahan Berita Negara RI No. 8612 Tahun 1994, beserta perubahan terakhir sebagaimana telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI tanggal 2 Januari 1999 No. 1. Nama lengkap perseroan adalah PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I berkantor pusat di Jl. Krakatau Ujung No. 100 Medan 21241, Sumatera Utara, Indonesia.

Pada masa penjajahan Belanda perseroan ini diberi nama Haven Badrift, Selanjutnya setelah Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 1945 s.d 1950 perseroan berstatus sebagai Jawatan Pelabuhan. Pada tahun 1960 s.d 1969 Jawatan Pelabuhan berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara dengan status Perusahaan Negara Pelabuhan disingkat dengan nama PN Pelabuhan. Pada periode 1969 s.d 1983 PN Pelabuhan berubah menjadi Lembaga Pengusahaan Pelabuhan disingkat BPP.

Pada tahun 1983 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1983 Badan Pengusahaan Pelabuhan dirubah menjadi Perusahaan Umum Pelabuhan I disingkat Perumpel I. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 1991 Perumpel I berubah status menjadi PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I berkedudukan dan berkantor pusat di Medan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

BUMN. Pembinaan teknis operasional berada di tangan Departemen Perhubungan dan dilaksanakan oleh Direktorat Perhubungan dan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Kegiatan Usaha dan Wilayah Pengusahaan

Kegiatan usaha yang dilaksanakan dalam menyelenggarakan pelayanan jasa kepelabuhan dan usaha lainnya yang menunjang pencapaian tujuan perseroan, meliputi :

a. Kolam – kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat – tempat berlabuhnya kapal

b. Jasa – jasa yang berhubungan dengan pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal

c. Dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat, bongkar muat barang termasuk hewan dan fasilitas naik turunnya penumpang

d. Gudang – gudang dan tempat penimbunan barang – barang, angkutan bandar, alat bongkar muat serta peralatan pelabuhanan

e. Tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri dan gedung – gedung/ bangunan yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan laut f. Penyediaan listrik, bahan bakar minyak, air minum instalasi limbah

pembangunan

g. Jasa terminal, kegiatan konsolidasi dan distribusi barang termasuk hewan

h. Jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhanan

k. Jasa persewaan fasilitas dan peralatan

l. Jasa perbaikan fasilitas dan peralatan di bidang pelabuhan m. Properti di daerah lingkungan pelabuhan

n. Kawasan industri di daerah lingkungan pelabuhan o. Kawasan wisata di daerah lingkungan pelabuhan p. Depo peti kemas

q. Jasa konsultan di bidang ke pelabuhanan

r. Jasa komunikasi dan informasi di bidang kepelabuhanan s. Jasa konstruksi di bidang kepelabuhanan

PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I mengelola pelabuhan cabang/perwakilan dan unit usaha yang tersebar di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau. Wilayah kerja usaha tersebut terdiri dari : 27 pelabuhan cabang, dan 7 unit usaha, antara lain :

1. Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) Belawan 2. Unit Galangan Kapal

3. Unit Depo Peti Kemas Belawan 4. RS Pelabuhan Medan

5. RS Pelabuhan Dumai

6. Balai Pendidikan dan Latihan (BPL) 7. Klinik Krakatau

lingkungan bisnis yang bersaing secara tajam, sedangkan tujuan dari penyediaan jasa kepelabuhanan adalah memberikan kepuasan kepada pengguna jasa dan mendorong pertumbuhan ekonomi, maka untuk menempatkan perseroan pada posisi yang memiliki daya saing yang kuat dalam jangka panjang, pengelolaan kemampuan sumber daya manusia dalam memanfaatkan pengetahuan adalah kata kuncinya.

Oleh karena itu penetapan misi Perseroan difokuskan kepada peningkatan kualitas pelayanan dan keandalan alat produksi untuk mendukung peran pelabuhan sebagai pusat logistik melalui aktivitas yang memberikan nilai tambah sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Berdasarkan keyakinan yang dimaksud, visi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I ditetapkan sebagai berikut :

“Menyediakan jasa kepelabuhanan berkualitas yang berperan sebagai pusat logistik, memberikan nilai tambah serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah”.

PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I telah merumuskan visi yang merupakan gambaran organisasi yang ingin diwujudkan di masa depan yaitu : “Mewujudkan pelayanan kepelabuhanan berkualitas dan berada di dalam jaringan transportasi laut global serta mampu memenuhi harapan stakeholder”.

Dalam upaya mewujudkan visi tersebut diperlukan kemampuan untuk :

a. Mewujudkan keuntungan yang memadai dalam menjalankan bisnis Persero (profit)

berkelanjutan (process)

d. Menciptakan SDM yang produktif dan berkomitmen (people)

b. Struktur Organisasi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan

Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi, dimana setiap posisi atau jabatan mempunyai tugas dan fungsinya masing – masing. Adapun yang menjadi tugas dan fungsi masing – masing jabatan di PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I adalah sebagai berikut :

1) Dewan Komisaris

Yang menjadi tugas Dewan Komisaris, antara lain : a. Mengawasi pekerjaan Direksi;

b. Setiap waktu berhak memasuki tempat – tempat yang dipergunakan/ dikuasai oleh perusahaan;

c. Berhak memeriksa uang kas serta segala tindakan yang telah dijalankan Direksi;

d. Berhak atas beban perusahaan, Meminta bantuan ahli untuk melakukan pemeriksaan tersebut;

e. Mempertimbangkan serta memutuskan laporan tahunan dan program kerja tahunan yang diajukan Direktur Utama;

f. Menyetujui kebijaksanaan Direktur Utama dalam penggunaan cadangan, menurut cara pandang yang baik;

tanggung jawab mereka. 2) Direksi

Adapun yang menjadi tugas Direksi adalah sebagai berikut :

a. Memimpin, mengurus dan mengelola Perseroan sesuai dengan tugas pokok Perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perseroan;

b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan;

c. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan, baik yang berhubungan dengan maupun yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b diatas;

d. Melaksanakan kebijakan umum yang telah digariskan oleh RUPS;

e. Merumuskan kebijakan Perusahaan sesuai dengan kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh RUPS;

f. Menyiapkan pada waktunya rencana kerja tahunan Perusahaan lengkap dengan anggaran keuangan;

g. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kegiatan perusahaan dan perhitungan hasil usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan oleh RUPS.

Direksi mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perencanaan pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan; b. Pengembangan organisasi dan manajemen perusahaan; c. Pengelolaan kegiatan – kegiatan perusahaan secara terpadu;

Adapun yang menjadi tugas Direktur Utama antara lain :

a. Untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perseroan menerima petunjuk – petunjuk dari dan bertanggung jawab kepada RUPS tentang kebijakan umum untuk menjalankan tugas pokok Perusahaan dan tugas – tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS.

b. Melaksanakan tugas – tugas pokok perusahaan dan usaha lain;

c. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang dilakukan oleh para Direktur.

4) Direktur Pemasaran Dan Pengembangan Usaha

Yang menjadi tugas Direktur Pemasaran Dan Pengembangan Usaha adalah membina dan menyelenggarakan bidang pemasaran, penyusunan grafik produksi dan pendapatan (TPP), pengembangan usaha, perencanaan teknik dan konstruksi, serta peralatan sesuai dengan kebijakan pengusahaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Adapun yang menjadi fungsi Direktur Pemasaran Dan Pengembangan Usaha adalah sebagai berikut :

a. Pembinaan dan penyelengaraan pemasaran jasa kepelabuhanan serta penyusunan TPP;

b. Pembinaan dan penyelenggaraan perencanaan dan pengembangan usaha dan penyusunan master plan dan lingkungan;

5) Direktur Operasi

Tugas seorang Direktur Operasi adalah membina dan menyelenggarakan kegiatan bidang operasi pelayanan jasa kepelabuhanan, yang meliputi pelayanan kapal dan barang, bina usaha, teknologi informasi, manajemen resiko dan jaminan mutu, sesuai dengan kebijakan pengusahaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Adapun yang menjadi fungsi Direktur Operasi adalah sebagai berikut : a. Pembinaan dan penyelenggaraan pelayanan kapal dan barang; b. Pembinaan dan penyelenggaraan bina usaha;

c. Pembinaan dan penyelenggaraan teknologi informasi;

d. Pembinaan dan penyelenggaraan manajemen resiko dan manajemen mutu; 6) Direktur Keuangan

Tugas Direktur Keuangan adalah membina dan menyelenggerakan kegiatan bidang akuntansi manajemen, perbendaharaan, akuntansi keuangan, serta kemitraan dan bina lingkungan sesuai dengan kebijakan pengusahaan yang telah ditetapkan perusahaan.

Adapun yang menjadi fungsi Direktur Keuangan, antara lain : a. Pembinaan dan penyelenggaraan akuntansi manajemen; b. Pembinaan dan penyelenggaraan perbendaharaan; c. Pembinaan dan penyelenggaraan akuntansi keuangan;

dan menyelenggarakan bidang perencanaan dan pengembangan organisasi dan sumber daya manusia, memelihara hubungan ketenagakerjaan, administrasi sumber daya manusia dan kesejahteraan sumber daya manusia serta administrasi umum sesuai dengan kebijakan pengusahaan yang telah ditetapkan perusahaan.

Fungsi Direktur Personalia Dan Umum adalah sebagai berikut :

a. Pembinaan dan penyelenggaraan perencanaan dan pengembangan organisasi dan sumber daya manusia;

b. Pembinaan dan penyelenggaraan hubungan ketenagakerjaan dan administrasi sumber daya manusia serta kesejahteraan sumber daya manusia;

c. Pembinaan dan penyelenggaraan administrasi umum dan administrasi keuangan Kantor Pusat;

8) Satuan Pengawasan Intern

Yang menjadi tugas Satuan Pengawasan Intern adalah membantu Direktur Utama dalam melakukan penilaian secara independen atas sistem pengendalian pengelolaan perusahaan dan penilaian atas pelaksanaan pengelolaan melalui pemeriksaan keuangan dan operasional pada Kantor Pusat, Cabang – cabang Pelabuhan, dan Unit – unit di lingkungan perusahaan serta memberikan laporan dan saran – saran perbaikan kepada Direktur Utama dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan yang efisien, efektif, dan ekonomis dalam rangka mendorong perwujudan good corporate governance.

sistem pengendalian manajemen perusahaan;

b. Penyelenggaraan pemeriksaan keuangan dan operasional perusahaan; c. Penyelenggaraan dokumentasi laporan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut

temuan pemeriksaan serta ketatausahaan;

d. Pendorong pelaksanaan pengawasan melekat yang lebih efektif di perusahaan;

e. Pendorong penerapan good corporate governance; 9) Corporate Secretary

Tugas Corporate Secretary adalah menyiapkan pembinaan, menyusun program kerja dan menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan direksi, hubungan masyarakat, serta hubungan antar lembaga dan hubungan internasional.

Adapun fungsi Corporate Secretary adalah sebagai berikut ;

a. Sebagai pejabat penghubung (Liason Officer) antara Perusahaan dengan pemegang saham, regulator, lembaga lain, dan publik serta sebagai penanggung jawab sekretariat perusahaan maupun sekretariat Direksi dan menatausahakan dokumen – dokumen perusahaan;

b. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja, dan penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan Direksi;

c. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan kegiatan hubungan masyarakat;

e. Pemantauan penerapan good corporate governance;

f. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan kegiatan pameran dan eksebisi perusahaan;

g. Pelaksanaan program kerja dan penyelenggaraan penerapan sistem informasi manajemen di lingkungan kerja;

Dokumen terkait