• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

2. Kedudukan Internal Auditor Dalam Perusahaan

Sesuai dengan struktur organisasi perusahaan yang ada maka bagian internal auditor yang dalam perusahaan disebut sebagai Satuan Pengawasan Intern atau (SPI) bertanggung jawab langsung kepada direktur utama. Satuan Pengawasan Intern dibuat berdasarkan surat keputusan Direksi No. PR. 02/2/II/PI – 2007 tanggal 30 maret 2007. Walaupun posisi SPI berada dibawah direktur utama sebagaimana mestinya dengan satuan administrasi yang lain, tetapi dia mempunyai kebebasan terhadap masing – masing satuan yang diaudit. Apabila dalam pelaksanaan audit ada ditemukan sesuatu hal yang merupakan penyimpangan, internal auditor dalam hal ini SPI tidak diperkenankan mengambil tindakan langsung pada satuan administrasi yang diauditnya. SPI hanya menyampaikan laporan hal auditnya kepada direktur utama, kemudian memberikan rekomendasi dan saran tindakan preventif terhadap segala bentuk penyimpangan kepada pejabat yang berwenang dan juga kepada direktur utama.

Dalam posisi seperti ini SPI dapat bergerak dengan bebas. Posisi yang bebas memungkinkan audit yang dilakukan dalam audit ini dapat berjalan secara mandiri, baik dalam menentukan objek atau program audit dan pelaksanaan

yang bersangkutan untuk memperoleh bahan atau keterangan yang diperlukan. Setiap pejabat dilingkungannya wajib memberikan bahan atau keterangan yang diminta oleh auditor sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya.

Pendapat yang bebas mempunyai pengertian bahwa saran yang diberikan merupakan hasil dari audit yang tidak memihak dan penuh integritas. Dalam melaporkan fakta, ia harus bebas dari sikap kesetiakawanan atau kewajiban untuk memodifikasi kenyataan dan pengaruh yang seharusnya dilaporkan. Untuk mendukung agar hasil audit cukup objektif, Ka.SPI dibantu oleh empat Pengawas Bidang dan Tata Usaha SPI. Dalam menjalankan tugasnya pengawas bidang dibantu oleh pemeriksa senior dan pemeriksa junior. Disamping itu Organisasi Tim Pemeriksaan SPI dilengkapi dengan uraian tugas, serta pedoman untuk membuat laporan, yang disusun menurut jenjangnya, yaitu:

- Pengawas Audit, mempunyai tugas melakukan pengawasan atas jalannya pemeriksaan, memberikan pengarahan terhadap Ketua Tim dan Anggota Tim, merivew KKP untuk dituangkan dalam NP, serta menyusun LHP bersama Ketua Tim. Pengawas audit juga bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan. - Ketua Tim, mempunyai tugas memimpin dan mengorganisir pelaksanaan

pemeriksaan, melakukan penilaian atas pelaksanaan sistem pengendalian internal dan sistem pengendalian manajemen, menyiapkan fokus pemeriksaan dan langkah – langkah kerja serta menyiapkan konsep LHP.

yang disampaikan kepada Ketua Tim.

Untuk mendapatkan tenaga auditor pada perusahaan yang bersangkutan yang sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan, maka seorang internal auditor harus memiliki persyaratan dan persyaratan itu dapat dikemukakan antara lain: 1. Memenuhi persyaratan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, seperti:

a. Berprestasi dan berkelakuan baik

b. Berpendidikan formal sarjana muda/ Program Diploma III atau Sarjana. Dalam hal ini syarat minim tidak dapat dipenuhi berhubung keadaan formal Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan yang sederajat diperbolehkan, dengan catatan bahwa yang bersangkutan telah mempunyai masa kerja sekurang – kurangnya 5 tahun.

c. Lulus pendidikan dalam bidang audit sesuai dengan jenjang jabatan auditor yang akan ditempati.

d. Lulus psikotes sebagai auditor.

2. Syarat – syarat lainnya yang mendukung dapat ditambahkan sebagai berikut: a. Ahli

Auditor harus mempunyai keahlian mengenai audit dan menguasai masalah – masalah audit. Ia harus mendalami mengenai teknik audit. Prosedur audit serta segala hal yang berkaitan dengan cara audit dilakukan. Dengan demikian pendidikan atau latihan dalam bidang audit maupun pengalaman harus didalaminya secara mencukupi. Misalnya: Pendidikan

b. Integritas

Pengetahuan integritas disini adalah kepribadian yang dilandasi unsur jujur, berani, bijaksana dan bertanggung jawab sehingga menimbulkan rasa hormat bagi orang lain. Auditor harus mempunyai integritas yang tinggi.

c. Objektif dan berpandangan luas

Seorang auditor harus mempunyai sikap objektif, artinya didalam melaksanakan tugasnya ia tidak boleh berpihak kepada siapapun yang mempunyai kepentingan atas hasil pekerjaannya serta berpandangan luas terhadap masalah audit yang akan dilakukan.

d. Kualitas kepribadian

Para auditor harus mempunyai kualitas kepribadian tertentu, seperti rasa ingin tahu yang tinggi mengenai setiap permasalahan yang dihadapi, gigih didalam usaha memecahkan masalah dan tegar dalam menghadapi setiap cobaaan yang dihadapi.

Independensi Internal Auditor

Pemikiran yang hati – hati dan sistematis dalam persoalan kebebasan atau independensi akan menghasilkan kesimpulan bahwa independensi internal auditor tidak berkaitan dalam hubungannya dengan pihak manajemen dan dewan direksi, namun berkaitan dengan aktivitas yang diperiksanya. Manajemen, dalam arti luas termasuk dewan direksi adalah sumber dan bukan merupakan objek independensi internal auditor. Independensi adalah kewenangan yang diberikan

Independensi pemeriksaan adalah suatu status khusus yang terdapat dalam perusahaan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan dan internal auditor mendapat status tersebut dari pihak manajemen. Tanpa pihak manajemen ia hanya akan memiliki sedikit independensi, atau bahkan tidak sama sekali. Namun, ini tidak berarti bahwa pihak manajemen dapat melakukan tindakan sewenang – wenang dan tidak terduga terhadap internal auditor.

Independensi dalam audit berarti cara pandang yang tidak memihak didalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan dan penyusunan laporan audit. Independensi merupakan salah satu ciri internal auditor yang paling penting. Perusahaan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan memberi kepercayaan kepada internal auditor untuk memeriksa seluruh aktivitas perusahaan dan menyusun laporan pemeriksaan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja perusahaan baik mengenai keuangan maupun operasional perusahaan.

IIA mengeluarkan pernyataan tentang tanggung jawab internal auditor mengenai pengertian independensi adalah sebagai berikut:

“Internal auditor harus terbebas atau terpisah dari berbagai aktivitas yang mereka periksa. Internal auditor memiliki independensi apabila mereka dapat melaksanakan pekerjaannya secara bebas dan objektif. Independensi memungkinkan internal auditor untuk memberikan berbagai penilaian yang tidak memihak dan tanpa prasangka, yang sangat penting bagi pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana mestinya. Hal tersebut dapat dicapai melalui status organisasional dan keobjektivitasan.”

Dalam konteks internal auditor, yang dimaksud dengan independensi pemeriksaan pada dasarnya merupakan suatu konsep organisasional. Independensi

Tujuan pemisahan organisasional pada perusahaan adalah melindungi internal auditor dari rasa keberpihakan, ketakutan, loyalitas, serta berbagai ambisi yang dapat berpengaruh terhadap aktivitas yang diperiksa. Apabila terpengaruh oleh hal – hal tersebut, internal auditor akan kehilangan kemampuan untuk menilai aktivitas yang diperiksanya secara objektif. Tujuan lain pemberian status organisasional yang terpisah adalah memberikan kekuatan dan modal bagi internal auditor sehingga ia dapat menjalankan pekerjaannya secara efektif.

Internal auditor bekerja di suatu perusahaan untuk melakukan pemeriksaan bagi kepentingan manajemen perusahaan, seperti halnya auditor pemerintah bagi pemerintah. Bagian pemeriksaan dari suatu perusahaan bisa beranggotakan puluhan orang hingga ratusan orang yang biasanya bertanggung jawab langsung kepada presiden direktur, direktur eksekutif, atau kepada komite audit dari dewan atau komisaris.

3. Fungsi Dan Tanggung Jawab Internal Auditor Terhadap Pengawasan Aktiva Tetap

a. Fungsi Internal Auditor

Secara umum fungsi internal auditor pada PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan adalah mengamankan aktiva perusahaan melalui pemeriksaan dimana pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor dapat berupa pengujian, penyelidikan (sidak) serta menguji standar aktiva yang ada di perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya internal auditor membentuk suatu tim, dimana tim ini

A. Pengawas Audit, memiliki tugas sebagai berikut : 1. Mengawasi jalannya audit

2. Memberikan pengarahan kepada ketua tim dan anggota tim 3. Mereview KKP untuk dituangkan dalam Notisi Pemeriksaan 4. Menyusun LHP bersama ketua tim

5. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan B. Ketua Tim, memiliki tugas sebagai berikut :

1. Memimpin dan mengorganisir pelaksanaan pemeriksaan

2. Melakukan penilaian atas pelaksanaan sistem pengendalian internal dan sistem pengendalian manajemen

3. Menyiapkan fokus pemeriksaan dan langkah – langkah kerja 4. Menyiapkan LHP

C. Anggota Tim, memiliki tugas sebagai berikut : 1. Mengumpulkan bahan, data dan informasi 2. Melaksanakan pemeriksaan

3. Membuat laporan hasil kerja pemeriksaan

Dari hasil wawancara penulis dengan staf internal audit PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan, dapat diketahui fungsi internal auditor secara khusus, antara lain :

a. Penyelenggaraan penilaian pelaksanaan sistem pengendalian internal dan sistem pengendalian manajemen perusahaan;

d. Pendorong pelaksanaan pengawasan melekat yang lebih efektif di perusahaan; e. Pendorong penerapan good corporate governance;

f. Sebagai mitra kerja dengan Komite Audit dan Pemeriksa Eksternal dalam pengelolaan perusahaan;

g. Pelaksanaan Program Kerja dan menyelenggarakan penerapan sistem informasi manajemen diling

h. kungan kerja.

Selain fungsi diatas internal auditor juga menyampaikan laporan hasil pemeriksaannya kepada direktur utama, memberikan saran serta rekomendasi dan bertanggung jawab langsung kepada direktur utama.

Fungsi biro SPI pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan selain untuk memenuhi kebutuhan manajemen juga untuk memenuhi kebutuhan pemerintah. Hal ini disebabkan BUMN mengemban tugas untuk melaksanakan program pembangunan dalam bidangnya yaitu mengelola perusahaan yang modal seluruhnya atau sebagian dibiayai oleh pemerintah. Dalam audit yang dilakukan maka SPI mengolongkannya berdasarkan sifat atas audit rutin dan audit khusus. Audit rutin merupakan kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan berdasarkan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), Sedangkan audit khusus adalah kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan secara khusus yang merupakan tindak lanjut hasil pemeriksaan rutin atau meneliti kebenaran informasi / rekomendasi atas tindakan pelanggaran atau penyimpangan yang terjadi. Misalnya : adanya penyimpangan yang cukup material dan pelanggaran peraturan yang ditetapkan

ini harus mendapat persetujuan Direktur Utama.

Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) merupakan salah satu pengawasan manajemen dan juga merupakan landasan kerja bagi Satuan Pengawas Intern untuk melaksanakan audit. Sasaran audit Satuan Pengawasan Intern secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu: Audit keuangan dan Audit operasional. Penjabaran dari sasaran audit adalah sebagai berikut:

A. Audit keuangan Kode 1. Penilaian atas sistem pengendalian anggaran A1 2. Audit kelengkapan dan kewajiban laporan keuangan A2 3. Audit ketaatan terhadap peraturan perundang – undangan A3 4. Audit terhadap pengamanan kekayaan negara A4 5. Pengkajian ulang analisa laporan keuangan A5 6. Lain – lain A6 B. Audit Operasional

1. Kelancaran pelayanan BUMN kepada masyarakat B1 2. Audit ketaatan terhadap peraturan perundang – undangan B2 3. Peningkatan daya guna dan hasil guna B3 4. Penilaian unsur – unsur manajemen mencakup: Perencanaan,

Organisasi, Pelaksanaan audit intern, Pencatatan/ pelaporan,

Kebijaksanaan. B4 PKPT disusun oleh Kepala Satuan Pengawas Intern dan disahkan oleh Direktur Utama, PKPT diperuntukkan bagi SPI setelah disetujui oleh Direktur

b. Tanggung Jawab Internal auditor

Dalam melaksanakan dan memperlancar operasi perusahaan, internal auditor memiliki tanggung jawab yang besar dalam setiap fungsi yang menjadi tugas dan tanggung jawab serta wewenangnya berdasarkan batasan wewenang yang dapat dilaksanakan dalam mengawasi pelaksanaan pengawasan aktiva tetap. Mulai dari analisa atas usulan dari bagian yang memerlukan sampai kepada pembelian, internal auditor bertanggung jawab untuk dapat menentukan seberapa jauh pelaksanaan anggaran dengan realisasinya, berapa besar pengeluaran modal sebenarnya yang telah dibebankan kepada aktiva tetap yang bersangkutan. Internal auditor akan melihat apakah pembebanan telah dilakukan pada pos yang benar dan internal auditor bertanggung jawab untuk menghitung seberapa besar penyimpangan yang terjadi dan penyalahgunaan aktiva tetap tersebut. Adapun yang menjadi tanggung jawab internal auditor pada PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan adalah sebagai berikut :

- Mengidentifikasikan aktiva tetap dan menggolongkan menurut jenisnya dan mencatatnya dengan nomor perkiraan atau membuat kartu aktiva tetap.

- Membuat daftar lokasi aktiva tetap dan kartu inventaris ruangan. Untuk keperluan pengawasan fisik, keberadaan tiap – tiap inventaris yang ada diruangan harus dicatat dalam kartu inventaris ruangan dan secara berkala dilakukan pengecekan untuk pemutakhiran data. Pengawasan fisik terhadap inventaris yang tercantum dalam kartu inventaris ruangan menjadi tanggung jawab bagian yang ada diruangan itu. Untuk aktiva tetap yang berada diluar

- Pengecekan daftar transaksi dengan bukti sumbernya untuk meyakini kebenaran informasi dari transaksi aktiva tetap, maka internal auditor secara berkala melakukan pengecekan aktiva tetap dengan cara mencocokkan aktiva tetap dengan bukti sumbernya. Jika terdapat ketidakcocokan harus dicari penyebabnya dan dilakukan koreksi seperlunya oleh unit kerja sumber terjadinya ketidakcocokan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

- Membuat laporan physical check setelah dilakukan pengecekan aktiva tetap. - Melaksanakan penghapusan aktiva tetap jika telah disetujui oleh pimpinan

tertinggi dan melaporkannya kembali aktiva tetap mana yang dihapus.

Selain tanggung jawab diatas masih ada tanggung jawab lain dari internal auditor yang dapat dilihat secara umum dalam perusahaan, yaitu :

1. Internal auditor bertanggung jawab atas pembuktian temuan yang diperoleh selama pemeriksaan yang nantinya tertuang dalam laporan pemeriksaan intern yang akan diserahkan kepada direktur utama.

2. Internal auditor bertanggung jawab atas tugas untuk menjalankan fungsi pemeriksaan intern.

Dengan melihat tanggung jawab internal auditor ini maka diharapkan aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar, serta membantu terwujudnya tujuan perusahaan dengan cara membantu direktur utama dalam mengawasi kinerja perusahaan. Tanggung jawab internal auditor dalam pengawasan aktiva tetap dalam perusahaan ini sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari tingkat kecurangan yang terjadi dapat diminimalisir, dengan demikian tanggung jawab

Dokumen terkait