• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat pada indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2013. Perusahaan yang terpilih sebagai sampel sebanyak 19 perusahaan. Berikut adalah nama-nama perusahaan yang dipilih menjadi objek penelitian yaitu:

4.1.1 PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

PT Astra Agro Lestari Tbk merupakan perusahaan perkebunan sawit yang terkemuka di Indonesia berdiri pada 3 Oktober 1988. PT Astra International Tbk selaku perusahaan induk memutuskan menjadikan unit bisnis perkebunan sawit sebagai entitas baru dengan nama PT Suryaraya Cakrawala. Tahun 1989 PT Suryaraya Cakrawala diubah menjadi PT Astra Agro Niaga. Selanjutnya PT Astra Agro Niaga merger dengan PT Suryaraya Bahtera dan menjadi PT Astra Agro Lestari. PT Astra Agro Lestari telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1997. Pada tahun 2014 kepemilikan saham oleh publik sebesar 20,32%

4.1.2 PT Astra Internasional Tbk (ASII)

PT Astra Internasional Tbk didirikan pertama kali sebagai perusahaan perdagangan di Jakarta pada tahun 1957 bertindak sebagai distributor atau agen tunggal. Di usianya yang cukup lama, Astra mengalami pertumbuhan dan perkembangan menjadi perusahaan terbesar nasional yang diperkuat 132.570

pada 4 April 1990 dengan komposisi kepemilikan saham oleh publik saat ini sebesar 49,91 %.

4.1.3 PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

PT Bank Central Asia Tbk didirikan dibawah NV perseroan dagang dan industrie Semarang Knitting Factory pada 10 Oktober 1955. Namanya beberapa kali berganti dan terakhir diubah pada 21 Mei 1974, dengan PT Bank Central Asia. BCA memulai operasi perbankan sejak 12 Oktober 1956. Pada tanggal 31 Mei 2000 PT BCA menjadi perusahaan publik dengan melakukan penawaran umum di Bursa Efek Indonesia. Saat ini kepemilikan saham BCA oleh masyarakat sebesar 54,87 %.

4.1.4 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

PT Bank Negara Indonesia didirikan pemerintah Indonesia yang pada awalnya berfungsi sebagai bank sentral pada 5 Juli 1946 dengan nama Bank Negara Indonesia. Selanjutnya berubah menjadi Bank Negara Indonesia 1946 dan berubah statusnya menjadi bank komersial milik Negara. BNI tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 November 1996 dan menjadi bank BUMN yang pertama mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2014 kepemilikan saham oleh pemerintah Republik Indonesia sebesar 60 % dan sementara sisanya sebesar 40 % dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi.

4.1.5 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

PT Bank Rakyat Indonesia merupakan bank komersial tertua di Indonesia, dan merupakan salah satu bank yang memberikan layanan microbanking terbesar didunia. Perusahaan didirikan 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa tengah. Bank Rakyat Indonesia melakukan go public dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 November 2003. Pada tahun 2014, komposisi kepemilikan saham oleh Pemerintah Republik Indonesia memegang saham mayoritas BRI yaitu sebesar 56,75 % dan sisanya sebesar 43,25 % dimiliki oleh pemegang saham publik.

4.1.6 PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)

PT Bank Danamon Indonesia berdiri pada tahun 1956 sebagai bank Kopra. Pada tahun 1976, nama tersebut diubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia. Di tahun 1988, Bank Danamon menjadi bank devisa dan setahun kemudian mencatatkan saham diri menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 1989. Komposisi kepemilikan saham oleh investor publik pada 2014 sebesar 26,23 %. Di tahun 2013, Asia Financial Pte. Ltd mengakuisisi Danamon melalui konsorsium Fullerton Financial Holding, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings dan Deutsche Bank AG yang merupakan pemegang saham pengendali.

4.1.7 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Bank Mandiri dibentuk 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari langkah pemerintah dalam restrukturisasi perbankan Indonesia akibat krisis moneter 1998.

Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) digabungkan dengan Bank Mandiri. Saham perseroan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 14 Juli 2003. Pada tahun 2014, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60 % saham bank Mandiri dan sisanya sebesar 40% dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi.

4.1.8 PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Didirikan pada 14 aguatus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma. Pada tahun 1994 berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Kegiatan operasinal perusahaan mencakup seluruh proses produksi makanan, mulai dari produksi bahan baku, pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir atau produk jadi yang tersedia di pasar. Perusahaan pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Juli 1994. Pada tahun 2014, Kepemilikan saham oleh investor publik sebesar 49,95 %.

4.1.9 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berdiri sejak 16 Januari 1985 dan merupakan perusahaan bergerak di bidang semen, manufaktur material bangunan, tambang, konstruksi dan perdagangan. Perusahaan dan beberapa anak perusahaan memproduksi beton siap pakai dan mengelola tambang agregat dan trass. Indocement Tunggal Prakarsa pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 Desember 1989. Pada tahun 2014 kepemilikan saham yang dimiliki oleh investor publik sebesar 35,97 % baik investor individu maupun institusi.

4.1.10 PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

PT Indo Tambangraya Megah Tbk didirikan 2 September 1987, adalah perusahaan produsen batubara Indonesia terkemuka di pasar energi dunia. Kegiatan utama perseroan adalah bergerak di bidang pertambangan dan jasa pemasaran. PT Indo Tambangraya Megah Tbk memiliki anak perusahaan yaitu PT Indominco Mandiri, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Kitadin, PT Bharinto Ekatama, PT ITM Indonesia. Pada tanggal 18 Desember 2007 mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia sebagai perusahaan go public. Pada tahun 2014 kepemilikan atas saham perusahaan oleh investor publik sebesar 35 %.

4.1.11 PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)

PT Jasa Marga didirikan pada 1 Maret 1978 dalam kerangka regulasi pemerintah berkenan dengan investasi modal pemerintah untuk pendirian perseroan dalam area pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan jalan tol. Jasa Marga memiliki kegiatan utama yaitu menjalankan perencanaan teknis, konstruksi, operasi dan pemeliharaan jalan tol, mengatur ruang di area jalan tol (Rumijatol) dan sebagainya. Jasa Marga mencatatkan sahamnya di BEI pada tanggal 12 november 2007 sebagai perusahaan go public. Kepemilikan saham Jasa Marga yang dipegang oleh pemerintah republik Indonesia sebesar 70 % dan sisanya sebesar 30% dipegang oleh investor publik baik individu maupun institusi. 4.1.12 PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

kuat dan manajemen prima. Kegiatan perusahaan meliputi pengembangan, produksi, dan perdagangan farmasi seperti obat-obatan dan produk kesehatan. Kalbe Farma mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Juli 1991. Pada 2014, Komposisi kepemilikan saham oleh investor publik sebesar 42,85 %.

4.1.13 PT London Sumatera Tbk (LSIP)

Pada tahun 1906, melalui inisiatif Harrison & Crosfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London-Sumatera, yang lebih dikenal dengan nama “Lonsum”, berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia. Di awal kemerdekaan Indonesia Lonsum lebih memfokuskan usahanya pada tanaman karet dan kemudian beralih ke kelapa sawit di era tahun 1980. Pada akhir dekade berikutnya, kelapa sawit telah menggantikan karet sebagai komoditas utama perseroan. Di tahun 1994, Harrisons & Crosfield menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Lonsum kepada PT Pan London Sumatera Plantations (PPLS), yang kemudian mencatatkan Lonsum sebagai perusahaan publik melalui di BEI pada tanggal 5 Jul 1996. Pada tahun 2014, komposisi kepemilikan saham oleh investor publik sebesar 40,52%. 4.1.14 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS)

PT Perusahaan Gas Negara awalnya bernama Firma L.J.N Eindhoven & Co.Gravenhage didirikan pada tahun 1859. Pada tanggal 13 Mei 1965, perusahaan ditetapkan sebagai badan usaha milik negara yang dikenal dengan Perusahaan Negara Gas. Kemudian berdasarkan peraturan pemerintah No. 37 tahun 1994, status perusahaan diubah dari Perum menjadi Persero dan mengubah namanya

menjadi Perusahaan Gas Negara (Persero). Saham perseroan dicatatkan di BEI pada 15 Desember 2003. Pada januari 2014, kepemilikan saham perusahaan dipegang oleh pemerintah Republik Indonesia sebesar 56,96% dan sisanya sebesar 43,04 % dipegang oleh investor publik.

4.1.15 PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA)

PT Bukit Asam (Persero) Tbk melakukan kegiatan usaha di bidang pertambangan, pengolahan, perdagangan dan pemanfaatan batubara. Perseroan ini didirikan pada 2 Maret 1981. Pada awalnya, PT Bukit Asam (Persero) bernama PN TABA, kemudian berubah status menjadi perseroan terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero). PT Bukit Asam mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di BEI pada tanggal 23 Desember 2002. Pada tahun 2014 kepemilikan saham yang dipegang pemerintah republik Indonesia sebesar 65,02 % dan sisanya 34,98 % dimiliki oleh investor publik.

4.1.16 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebelumnya bernama PT Semen Gresik Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Perusahaan didirikan pada 25 Maret 1953 dan diresmikan di Gresik oleh presiden Soekarno pada 7 Agustus 1957. Saham perseroan dicatatkan di BEI dan resmi menjadi perusahaan go public pada 8 Juli 1991. Pada tahun 2014, saham perseoran yang dipegang oleh pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01% dan dipegang oleh publik baik investor individu atau institusi sebesar 48,99%.

4.1.17 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

Didirikan pada 24 September 1991, PT Telekomunikasi Indonesia atau Telkom membagi operasi bisnis menjadi dua belas wilayah telekomunikasi (WITEL). WITEL tersebut kemudian dirombak menjadi tujuh divisi regional (DIVRE) yaitu divisi I Sumatera, Divisi II Jakarta dan sekitarnya, Divisi III Jawa barat, Divisi IV Jawa Tengah dan Yogyakarta, Divisi V Jawa Timur, Divisi VI Kalimantan, dan Divisi VII Indonesia Bagian Timur. Pada tanggal 26 Mei 1995 ,TELKOM mendirikan entitas anak yang menangani bisnis telepon seluler yaitu Telkomsel. PT Telekomunikasi Indonesia melaksanakan penawaran saham perdana publik (Initial Public Offering) pada tanggal 14 November 1995 di BEI. Pada tahun 2014, komposisi kepemilikan saham PT Telkom dipegang oleh pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,19 % dan sisanya sebesar 48,81 % dimiliki oleh investor publik.

4.1.18 PT United Tractor Tbk (UNTR)

PT United Tractor Tbk didirikan pada 13 oktober 1972 sebagai distributor alat berat di Indonesia. Perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 1973. Perusahaan ini merupakan distributor terbesar alat berat di Indonesia yang menyediakan produk merek dunia seperti komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano dan Komatsu Forest. Perseroan mencatatkan sahamnya di BEI pada 19 September 1989. Pada tahun 2014, Komposisi kepemilikan saham United Tractor mayoritas dipegang oleh PT Astra Internasional Tbk sebesar 59,50% dan sisanya 40,50 % dipegang oleh publik.

4.1.19 PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan consumer goods termuka di Indonesia, didirikan pada 5 Desember 1933. PT Unilever bergerak di bidang manufaktur, pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi meliputi sabun, deterjen, margarine, es krim, produk kosmetik, minuman ringan berbahan teh dan minuman sari buah. Pencatatan saham Unilever di Bursa Efek Indonesia pada 11 januari 1982. Pada awal tahun 2014, komposisi kepemilikan saham oleh publik sebesar 15,01 %

4.2 Hasil Penelitian

Dokumen terkait