• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT Saung Mirwan didirikan oleh T. Hadinata yang memulai usahanya dengan menanam melon di atas lahan terbuka. Pada tahun 1985, perusahaan mulai mengembangkan usaha dengan menanam bawang putih seluas 7 Ha di Cipanas, Kabupaten Cianjur dan mempekerjakan karyawan sebanyak 100 orang. Namun, usaha tersebut kurang memberikan keuntungan karena banyak petani lain yang membudidayakan bawang putih. Akhirnya, pemilik perusahaan memutuskan untuk menanam kembali melon di sekitar Desa Sukamanah, Kabupaten Bogor. Pemilik perusahaan mencoba usaha menanan tanaman di dalam green house dengan menggunakan irigasi tetes. Hasil percobaan awal menunjukkan hasil yang sangat memuaskan sehingga T. Hadinata memutuskan untuk memperbesar usaha ini dengan tanaman melon, paprika, tomat, kyuri, dan shisito. Banyaknya relasi dan kedekatan T. Hadinata dengan pakar pertanian di Negara Belanda memberikan keuntungan bagi perusahaan. Para pakar tersebut memberikan konsultasi berbagai hal mulai dari masalah teknologi, informasi pasar, koperasi dan juga kemitraan pertanian. Pada tahun 1992, PT Saung Mirwan melakukan diversifikasi produk dengan percobaan memproduksi stek bunga krisan yang sudah berakar. Kemudian dilakukan percobaan produksi bunga pot dan bunga potong krisan.

Kebutuhan sayuran yang bertambah menyebabkan perusahaan harus meningkatkan produksi sayurannya, baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun jenisnya. Keterbatasan sumberdaya manusia dan lahan mengharuskan perusahaan mulai mencoba menerapkan sistem kemitraan. Pada awalnya kemitraan dimulai dengan petani kecil di sekitar perusahaan, kemudian diperluas sampai daerah Bandung dan Garut.

Pasar lokal yang menjadi sasaran utama perusahaan adalah mencakup Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Selain itu, target pasar diperluas sampai ke Bandung, Surabaya, sampai Bali. Sedangkan pasar ekspor, dimulai pada tahun 1998 ke negara Hongkong, Taiwan, dan Jepang. Pada tahun

1999, PT Saung Mirwan bekerjasama dengan sebuah perusahaan dari Negara Belanda, Deliflor Chrysanten B.V melakukan percobaan stek krisan yang sudah berakar dengan membuka lahan produksi tambahan. Namun dengan alasan kondisi keamanan yang tidak kondusif, pihak Deliflor B.V menarik kerjasamanya tersebut.

Visi PT Saung Mirwan adalah menjadi salah satu leader di bidang agribisnis dengan menerapkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian. Sedangkan misinya, antara lain:

1. Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas tinggi secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan pasar.

2. Senantiasa meningkatkan kualitas produk, kualitas sumber daya manusia dan kualitas pelayanan untuk memberikan kepuasan pelanggan.

3. Mengembangkan sistem agribisnis melalui jaringan kemitraan.

4. Bekerjasama dengan berbagai lembaga penelitian untuk menerapkan teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk pelaku agribisnis.

4.1.1. Struktur Organisasi PT Saung Mirwan

PT. Saung Mirwan dipimpin oleh seorang Direktur Utama (Dirut) sekaligus bertindak sebagai pemilik perusahaan yang bertanggung jawab atas segala aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan. Bagan struktur organisasi PT. Saung Mirwan dapat dilihat pada Gambar 6.

Dalam menjalankan tugasnya, Dirut dibantu oleh Sekretaris Direktur yang bertugas untuk mengurus segala keperluan direktur. Dirut mempunyai beberapa staf ahli yaitu Information Technology (IT) yang memberikan informasi serta masukan yang penting bagi Dirut dalam pengambilan keputusan, Quality Assurance (QA) yang memberikan masukan untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar sertaResearch and Development (R&D) yang bertugas untuk mengembangkan dan melakukan penelitian terhadap inovasi produk dan penelitian untuk produksi.

37

Gambar 6. Struktur organisasi PT Saung Mirwan

Dirut PT. Saung Mirwan membawahi tiga orang direktur, yaitu Direktur Bidang Umum, Direktur Bidang Komersil, dan Direktur Bidang Produksi. Direktur Bidang Umum terbagi menjadi Divisi Keuangan Dan

Accounting, Divisi Human Resources dan Divisi Umum yang terbagi dalam bagian umum, bagian mekanik, bagian logistik, bagian pengamanan perusahan dan bagian rumah tangga perusahaan.

Direktur Bidang Komersial terdiri dari Divisi penjualan sayur, penjualan bunga, pengadaan, kemitraan, dan pengemasan. Bagian pengadaan bertugas untuk menyediakan segala macam kebutuhan operasional produksi baik untuk produksi sayur maupun produksi bunga. Bagian penjualan sayuran bertugas melakukan hubungan kepada para konsumen dan calon konsumen. Bagian pengemasan bertugas untuk mengemas dan menyimpan sayur. Bagian kemitraan bertugas untuk mengawasi produksi sayur, menjalin hubungan yang baik dengan para petani, dan pengawasan di lapangan.

Direktur bidang produksi terdiri dari divisi Kebun Sukamanah, Kebun Lemah Nendeut, Kebun Cipanas, Kebun Lembang, dan Kebun Garut. Bagian produksi bertugas untuk melakukan produksi bunga dan sayuran yang meliputi bibit bunga (rooted/unrooted cuttings), bunga pot, bunga potong, dan berbagai macam jenis sayuran.

4.1.2. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di dua tempat yang berbeda, yaitu Kabupaten Garut dan Kabupaten Bogor, dimana Kabupaten Bogor merupakan kantor pusat dari PT Saung Mirwan. Lokasi yang dipilih untuk sampel mitra tani berada di Kabupaten Garut. Letak gografis Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Tenggara pada koordinat 6º56'49-7º45'00 Lintang Selatan dan 107º25'8-108º7'30 Bujur Timur. Kabupaten Garut terdiri atas 42 kecamatan, yang dibagi lagi atas 420 desa dan 19 kelurahan. Kabupaten Garut memiliki luas wilayah administratif sebesar 306.519 Ha (3.065,19 km²) dengan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang Sebelah Timur : Kabupaten Tasikmalaya

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Barat : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur

Kabupaten Garut mempunyai ketinggian tempat yang bervariasi antara wilayah yang paling rendah yang sejajar dengan permukan laut sampai wilayah dataran tinggi. Wilayah yang berada pada ketinggian 1.000-1.500 meter di atas permukaan laut terdapat di kecamatan Cikajang, Cisurupan, dan Pamulihan. Daerah dataran tinggi ini cocok untuk produksi sayuran, misalnya kentang, wortel, kubis, brokoli, bunga kol. Wilayah yang berada pada ketinggian 500-1.000 meter di atas permukaan laut terdapat di kecamatan Pakenjeng, Banjarwangi, Malangbong. Wilayah yang terletak pada ketinggian 100-500 meter di atas permukaan laut terdapat di kecamatan Cisompet, Cikelet, Cibalong, dan Bungbulang. Wilayah yang terletak di ketinggian kurang dari 100 meter di atas permukaan laut terdapat di kecamatan Mekarmukti, Cisewu, Pamaeungpeuk.

PT Saung Mirwan berlokasi di Jl. Cikopo Selatan No. 134 Desa Sukamanah, Kampung Pasir Muncang Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi tersebut berada sekitar 670 m di atas permukaan laut pada 6°-41oLS dan 104,54°BT. PT Saung Mirwan berjarak 5 km ke arah selatan dari jalan raya Gadog dan berjarak sekitar 25 km dari kota Bogor.

39

Kecamatan Megamendung memiliki luas wilayah administratif sebesar 4.006,3 Ha dengan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Jonggol Sebelah Timur : Kecamatan Cisarua

Sebelah Selatan : Kecamatan Ciawi Sebelah Barat : Kecamatan Ciawi

Keadaan topografi Kecamatan Megamendung yang berbukit-bukit, datar dan miring dengan jenis tanah latosol coklat kemerahan. Desa Sukamanah memiliki curah hujan tahunan rata-rata sekitar 2.945 mm, sedangkan suhu rata-rata pada siang hari berkisar antara 27°-32°C, sedangkan pada malam hari berkisar antara 20°-22°C dengan kelembaban berkisar antara 70-80%.

Luas areal yang dimiliki PT Saung Mirwan adalah 11 Ha, sedangkan areal 4 Ha untuk areal greenhousedengan konstruksi besi dilengkapi dengan peralatan yang modern dan sarana penunjang untuk kegiatan pengepakan, penyortiran, serta penyimpanan hasil produksi (cool storage). Sedangkan sisa lahan seluas 7 Ha digunakan untuk produksi sayur, areal kantor, serta rumah tempat tinggal pemilik.

Dokumen terkait