• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah dan Perkembangan Usaha

Lifera Hand Bag Collection (LHBC) didirikan pada tahun 1974 di Kp. Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor sebagai usaha kecil menengah yang bergerak di bidang kerajinan tangan yang memproduksi tas. Lifera Hand Bag Collection dirintis oleh H. Aak Atmaja bersama istri sejak pertama kali didirikan hingga sekarang. Pabrik dan kantor terletak berdampingan dengan pemukiman penduduk

Pada awalnya, H. Aak mengikuti temannya yang bekerja sebagai pengrajin tas pada sebuah industri tas di Jakarta. Pekerjaan tersebut membuat H. Aak merasa jenuh sehingga pada tahun 1974 beliau memutuskan untuk kembali ke Bogor dan mencoba mendirikan usaha kerajinan tas sendiri hanya dengan berbekal pengalaman dan sebuah mesin jahit serta modal awal sebesar Rp 30.000. Seluruh kegiatan usaha dilakukan secara mandiri oleh H. Aak dan istri yaitu mulai dari pengadaan bahan baku, mencari pembeli hingga kegiatan pemasaran yang dilakukan secara door to door.

Sejak tahun 1986 hingga tahun 1999 beliau mulai memproduksi tas dimana beliau hanya menyediakan tempat produksi dan tenaga kerja sedangkan bahan baku disediakan oleh pemesan. Pada tahun 1990 LHBC menerima kerja sama dengan PT. Dimex Citra Hand Bag Jakarta dalam memproduksi tas untuk memenuhi pasar ekspor Jerman dari perusahaan penerbangan Lufthanza yang kemudian ekspor dilanjutkan ke Inggris. Namun, kerja sama tersebut hanya berlangsung selama satu tahun.

Pada tahun 1992 hingga tahun 1994 LHBC menjadi anak angkat PT. Telkom WITELSAT Jakarta. Pada tahun 1993, H. Aak mulai menyadari akan pentingnya promosi bagi kelangsungan usaha

36

yang dikelolanya. Beliau memulai usaha promosinya dengan menciptakan sebuah merek dagang. Setelah mendapatkan ide dengan menggabungkan nama dari putri-putrinya, maka lahirlah nama merek LIFERA.

Pada tahun 1995, LHBC melepaskan diri dari binaan Telkom dan sejak saat itu LHBC berdiri sebagai perusahaan kecil yang mendapatkan pesanan melalui perusahaan yang menjadi supplier perusahaan lain. Dalam memenuhi pesanan, penentuan spesifikasi desain dan bahan yang diinginkan dilakukan oleh supplier sedangkan pengadaan bahan baku serta upah pekerja ditangani oleh LHBC. Selain menerima pesanan, LHBC juga menyediakan persediaan produk yaitu dengan membuka showroom. Pada tanggal 20 Februari 2004, LHBC ditetapkan sebagai industri kecil dengan nomor 09/05/TDI-IAIK/B/II/2004 oleh Kantor Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor. Berkat kegigihan dan keuletan H. Aak, usaha yang telah dirintis sejak tahun 1974 pun masih berlangsung dan berkembang hingga sekarang.

4.1.2. Maksud dan Tujuan Pembentukan Usaha a. Maksud pembentukan usaha

1. Untuk mengembangkan kreatifitas yang lebih produktif. 2. Menunjang program pemerintah dengan menyalurkan bakat

dan potensi di kalangan generasi muda khususnya yang putus sekolah dan yang mempunyai kreatifitas serta keterampilan di bidang usaha tas.

3. Mengembangkan potensi wilayah agar laju perekonomian di daerah khususnya desa Bojong Rangkas dapat lebih maju dan terarah sehingga bisa dijadikan sebagai kawasan sentral berbagai produk Home Industry.

37

b. Tujuan pembentukan usaha

1. Membuka kawasan sentra industri khususnya di desa Bojong Rangkas Kecamatan Ciampea, dengan pembinaan program padat karya khususnya di bidang kerajinan tas.

2. Membina generasi muda agar dapat menyalurkan potensi di bidang usaha sehingga mereka dapat menjadi pengusaha bahkan menjadi pioneer di bidang Home Industry.

3. Mengentaskan kemiskinan dan mengurangi jumlah pengangguran khususnya di desa Bojong Rangkas.

4.1.3. Visi dan Misi Usaha

Visi: Menjadi sentra usaha kecil menengah dan menjadi pusat pembelajaran usaha kecil menengah khususnya di Kabupaten Bogor.

Misi:

1. Berkomitmen untuk selalu memberikan kepuasan terhadap mitra kerja.

2. Menumbuhkembangkan SDM yang berkualitas.

3. Membangun kemitraan yang berkelanjutan dan saling memberikan nilai tambah.

4. Mengembangkan potensi wilayah.

5. Mengembangkan potensi ekonomi usaha kecil menengah.

4.1.4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi LHBC dibuat untuk menggambarkan deskripsi jabatan, sehingga dapat diketahui pembagian tugas dan kewajiban, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar jabatan.

Lifera Hand Bag Collection dipimpin oleh H. Aak Atmaja yang merupakan pemilik dan pendiri LHBC. Dalam pelaksanaan operasionalnya, pimpinan dibantu oleh bagian keuangan, bagian administrasi dan bagian unit produksi. Unit produksi terbagi menjadi beberapa sub unit yaitu pembuatan pola, cutting (pemotongan pola),

38

perakitan & penjahitan, QC, finishing, packaging dan ekspedisi. Bagan struktur organisasi LHBC dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur Organisasi UKM LHBC Keterangan:

Staf P.S = Staf pembuatan pola sample Staf C = Staf Cutting (pemotongan pola) Staf P&P = Staf Perakitan & Penjahitan

Staf QC, F & P = Staf Quality Control, Finishing & Packaging Staf Eks. = Staf Ekspedisi

Sebagai pemilik dan pendiri LHBC, pimpinan berwenang dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan, bertanggungjawab terhadap keseluruhan jalannya usaha serta berhak untuk mengawasi pelaksanaan operasional usaha. Sedangkan bagian keuangan memiliki tugas dan wewenang untuk mengelola keuangan usaha yaitu pada saat pembelian bahan baku, pembayaran upah pekerja dan keperluan lainnya.

Pimpinan H. Aak Atmaja Bagian Keuangan Yulianti Bagian Administrasi Fauziah Kabag Sample Moh. Nasir Kabag Produksi Syarifudin Staf P.S Staf C Staf P& P Staf QC, F, & P Staf Eks.

39

Tugas dan kewajiban seorang administratur adalah menganalisa baik produksi, administrasi, keuangan dan tenaga kerja, mengelola transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan, membuat desain tas terbaru serta membuat laporan untuk diberikan pada pimpinan.

Bagian pembuatan pola berfungsi dalam penyediaan pola tas yang kemudian akan didistribusikan kepada bagian cutting (pemotongan pola) serta bertugas dalam merencanakan bahan baku yang baik digunakan.

Bagian cutting (pemotongan pola) bertugas untuk memotong bahan sesuai pola yang telah dibentuk oleh bagian desain serta bertanggung jawab dalam pendistribusian pola-pola tersebut kepada penjahit.

Bagian perakitan & penjahitan berfungsi dalam penyediaan barang hasil produksi sesuai kebutuhan dan keinginan pasar maupun pemesan dengan memperhatikan standar kualitas dan mutu yang telah disyaratkan oleh perusahaan.

Bagian pemeriksaan (quality control) barang jadi, finishing, dan packaging bertugas untuk memeriksa dan meneliti produk jadi sehingga sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan, membersihkan barang jadi dan mengemas barang jadi.

Bagian ekspedisi yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pengadaan bahan baku dan pengiriman barang jadi kepada supplier (pemesan).

4.1.5. Aspek Personalia

Lifera Hand Bag Collection memiliki tenaga kerja tetap sebanyak 25 orang dan tenaga kerja tidak tetap (borongan) sekitar 200 hingga 300 orang. Tenaga kerja tidak tetap tersebut hanya direkrut pada saat jumlah pesanan yang diterima perusahaan mengalami kenaikan yang signifikan sehingga tidak dapat ditangani hanya dengan mengandalkan tenaga kerja tetap dimana tenaga kerja

40

tidak tetap tersebut hanya bekerja hingga seluruh pesanan yang diterima LHBC telah selesai diproduksi.

Tenaga kerja yang dimiliki oleh LHBC berasal dari latar belakang pendidikan yang beragam. Sebagian besar tenaga kerja memiliki latar belakang pendidikan sebagai lulusan SD hingga SLTA. Tidak terdapat ketentuan mengenai kualifikasi tertentu yang harus dipenuhi oleh pekerja agar dapat bekerja pada LHBC.

Lifera menetapkan enam hari kerja dalam seminggu bagi pekerjanya yang dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB dengan waktu istirahat selama satu jam untuk makan siang dan sholat pada pukul 12.00 WIB. Jika jumlah tas yang harus diproduksi oleh LHBC cukup banyak, maka hal tersebut tidak menutup kemungkinan bagi LHBC untuk memberlakukan jam kerja lembur bagi para pekerjanya selama tiga jam yang dimulai dari pukul 20.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Sistem Upah yang diberikan kepada para pekerja biasanya dihitung per hari dan bervariasi antar bagian. Sistem penerimaan gaji untuk pekerja dilakukan setiap hari sabtu. Karakteristik pekerja dapat dilihat pada Tabel. 5.

Tabel 5. Pembagian Kerja Pekerja UKM LHBC

Bagian Jumlah (orang) Upah/Hari (Rp)

Pembuatan pola 2 40.000

Cutting (pemotongan pola) 5 24.000

Perakitan & Penjahitan 7 50.000

Quality control, finishing & packaging 10 15.000 Supir 1 30.000 Jumlah 25 159.000 4.1.6. Kegiatan Perusahaan a. Kegiatan Produksi

Produk yang dihasilkan LHBC terdiri dari dua jenis produk yaitu produk jadi yang digunakan sebagai stok untuk memenuhi

41

kebutuhan konsumen sewaktu-waktu dan produk pesanan. Produk yang dihasilkan berupa:

1. Berbagai macam tas seperti tas wanita, tas kantor pria dan wanita, travel bag, tas kosmetik, tas map/tas seminar.

2. Berbagai macam agenda seperti agenda organizer dan cover book/note book.

3. Berbagai macam dompet seperti dompet pasport untuk wanita, dompet KTP untuk pria dan dompet gantungan kunci. Bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi tas adalah bahan kulit imitasi. Untuk menunjang proses produksi, diperlukan juga bahan pendukung lainnya seperti bahan lapisan dalam, aksesoris tas, bahan perekat, benang, busa, karton, dan bahan untuk pengemasan.

Mesin dan peralatan yang digunakan dalam melakukan proses produksi dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Daftar Mesin dan Peralatan produksi UKM LHBC

No. Jenis Jumlah Fungsi

1. Mesin Jahit 6 merakit antar komponen yang telah dipola

2. Mesin Cangklong 1 menjahit tas yang memiliki bentuk bulat dimana tidak bisa dijangkau dengan mesin jahit datar

3. Mesin Seset 2 menipiskan bahan dalam tas yang tebal seperti T2 dan T3

4. Cutter 7 memotong karton, bahan luar tas,

bahan dalam tas dan sebagainya

5. Plong 1 membuat lubang pada tas

6. Gunting 7 memotong bahan tas, kain lapis, busa tipis dan sebagainya

7. Jara 2 membuat pola dan tanda sehingga

mempermudah pemotongan

8. Kuas 7 alat bantu untuk merekatkan bahan

dengan bahan lainnya menggunakan perekat

9. Alat press 1 alat yang terbuat dari besi yang dipakai untuk menipiskan bahan yang telah direkatkan dengan bahan lainnya.

10. Palu 1 mempermudah pemasangan aksesoris

42

Lanjutan Tabel 6. Daftar Mesin dan Peralatan Produksi

No. Jenis Jumlah Fungsi

11. Tang 1 mempermudah pemasangan

aksesoris tas dan mengencangkan resleting yang lolos

12. Pulpen, Spidol, cm kain dan Penggaris Masing- masing berjumlah 7

pembuatan desain tas, pembuatan pola, dan pemotongan pola tas yang telah dibuat

b. Kegiatan pemasaran

Pemasaran produk tas yang dilakukan LHBC terbagi menjadi dua bentuk yaitu penjualan langsung yang dilakukan di show room dan penjualan pesanan. Kegiatan promosi dilakukan dengan mengikuti pameran secara aktif di berbagai daerah yang diadakan oleh instansi pemerintah dan pada saat pameran berlangsung, pengunjung diberikan kartu nama LHBC.

Dokumen terkait