• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT Permina. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN Permina dan setelah merger dengan PN Pertamin di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN Pertamina. Dengan bergulirnya Undang-Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi Pertamina. Sebutan ini tetap dipakai setelah Pertamina berubah status hukumnya menjadi PT. Pertamina (Persero) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (www.pertamina.com, 2012).

PT. Pertamina (Persero) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 "Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Pertambangan Minyak Dan Gas Bumi Negara (Pertamina) Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)" (www.pertamina.com, 2012).

Sesuai akta pendiriannya, maksud dari Perusahaan Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut. Visi dari Pertamina adalah menjadi perusahaan energi kelas dunia. Untuk mencapai visi tersebut, perusahaan melaksanakan kegiatan usaha berikut :

1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan turunannya.

2. Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroan. 3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan

produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.

4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, 2, dan 3.

Pertamina memiliki nilai-nilai yang harus diterapkan dalam setiap kegiatannya yang dikenal dengan 6C (Six C), antara lain:

1. Clean (Bersih)

Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

2. Competitive (Kompetitif)

Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.

3. Confident (Percaya Diri)

Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.

4. Customer Focus (Fokus Pada Pelanggan)

Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.

5. Commercial (Komersial)

Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

6. Capable (Berkemampuan)

Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.

4.1.1. Sumber Daya Manusia

SDM di Pertamina adalah mereka yang telah diangkat dan diberi tugas oleh pihak manajemen dan digaji berdasarkan peraturan yang berlaku di Pertamina.

Total jumlah pekerja posisi pada akhir Juli 2012 adalah sebanyak 14.128 pekerja (termasuk yang diperbantukan ke Anak Perusahaan).

Berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 12.676 pekerja (89,72%) berjenis kelamin Laki-laki, sedangkan pekerja perempuan jumlahnya adalah 1.452 orang, atau 10,28% dari total populasi. Berdasarkan tingkat pendidikan, pekerja Pertamina didominasi oleh pekerja yang mempunyai tingkatan pendidikan S1 4.739 (33,54%) dan SLTA 4.233 (29,96%). Rinciannya dimuat pada Gambar 6.

Gambar 6. Statistik Pekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan per Juli 2012

Jika dilihat dari kelompok usia, sebagian besar pekerja Pertamina berada pada kelompok usia 51 – 55 tahun sebanyak 4.531 pekerja (32,07%), kemudian di kelompok usia 46 – 50 tahun sebanyak 2.950 pekerja, atau 20,88%. Rinciannya dimuat pada Gambar 7.

Gambar 7. Statistik Pekerja Berdasarkan Usia per Juli 2012

4.1.2. Kebijakan Umum Rekrutmen Pekerja

Rekrutmen adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di PT. Pertamina (Persero) yang dimulai dari proses perencanaan kebutuhan tersebut sampai dengan penempatannya. Pelaksanaan kegiatan rekrutmen PT. Pertamina (Persero)

didasarkan atas perencanaan terhadap perkiraan kebutuhan pekerja dengan mempertimbangkan dan memperhatikan optimalisasi kapasitas pekerjaan pada unit kerja yang membutuhkan dan/atau perkembangan organisasi perusahaan secara keseluruhan, sehingga proses rekrutmen diharapkan dapat lebih terarah dan terencana. Rekrutmen calon pekerja didapatkan melalui dua sumber yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal berasal dari pekerja PT. Pertamina (Persero) sendiri yang dapat direkomendasikan untuk mengisi posisi yang dibutuhkan melalui proses mutasi. Sedangkan sumber eksternal berasal dari luar perusahaan dimana calon pekerja mengirimkan surat lamaran kepada perusahaan, perusahaan menginformasikan secara terbuka melalui berbagai media, serta dengan cara lain yang dapat menarik calon pekerja potensial untuk mengirimkan lamarannya ke perusahaan.

Pelaksanaan rekrutmen pekerja baru merupakan tanggung jawab Direktorat Human Resources (HR). Direktorat HR berperan dalam setiap tahap proses rekrutmen. Setiap calon pekerja yang mengajukan permohonan untuk diterima sebagai pekerja PT. Pertamina (Persero) harus melalui beberapa tahapan rekrutmen berikut :

1. Persyaratan calon pekerja

Persyaratan calon pekerja dilakukan dengan memeriksa dan menyeleksi surat-surat lamaran dan data-data calon pekerja yang diterima. Persyaratan yang harus dimiliki calon pekerja PT. Pertamina (Persero), yaitu:

a. Syarat umum

1) Warga Negara Indonesia 2) Sehat jasmani dan rohani 3) Usia

b. Syarat khusus

1) Pendidikan dan Jurusan (Program studi) 2) Nilai ijazah/Indeks prestasi (IP)

3) Sertifikat TOEFL

3. Pengisian formulir aplikasi calon pekerja

Pengisian formulir aplikasi calon pekerja bertujuan untuk melengkapi dan mendapatkan informasi yang lebih rinci serta menyeluruh dari calon pekerja yang bersangkutan. Data yang harus diisi calon pekerja, meliputi :

a. Surat lamaran dan Curiculum Vitae (CV) b. Fotocopy ijazah

c. Fotocopy KTP

d. Fotocopy Surat Nikah dan Kartu Keluarga (untuk yang telah menikah) 4. Tahapan seleksi

a. Administratif

Seleksi administratif adalah pengecekan terhadap kelengkapan data atau berkas dan kesesuaian disiplin ilmu dengan posisi yang dibutuhkan.

b. Pemeriksaan Psikotes

Pemeriksanaan psikotes adalah seleksi untuk melihat potensi dan kemampuan calon pekerja dalam hal intelektual, sistematika kerja, kepribadian, serta kesesuaiannya dengan posisi atau jabatan yang akan ditempati. Pemeriksaan psikotes dilakukan oleh pihak yang ditunjuk oleh perusahaan dengan biaya yang ditanggung oleh perusahaan.

c. Wawancara User dan HR

Seleksi wawancara adalah pengujian terhadap kemampuan dan wawasan tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan. Pada tahap ini, calon pekerja diwawancarai oleh supervisor atau pimpinan unit kerja yang membutuhkan atau serta dimana calon pekerja akan ditempatkan yang didampingi oleh pihak HR. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dan menggali karakter, kepribadian, motivasi, komitmen serta sejauh mana pengetahuan dan keterampilan calon pekerja atas bidang pekerjaan tersebut.

e. Pemeriksaan kesehatan (Medical Check Up)

Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk mengetahui kesehatan calon pekerja. Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan pada klinik atau laboratorium atau dokter yang ditunjuk oleh perusahaan. Pemeriksaan kesehatan minimal meliputi pemeriksaan darah, urine dan paru-paru.

d. Wawancara Direksi

Pada tahap ini, calon pekerja diwawancarai oleh jajaran direksi sejumlah 2 – 3 orang. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dan menggali karakter, kepribadian, motivasi, komitmen serta sejauh mana pengetahuan dan keterampilan calon pekerja atas bidang pekerjaan tersebut dari sisi Top Management.

e. Surat Penawaran atau Perjanjian kerja (Employment Offering Letter)

Tahap ini merupakan tahap dimana dilakukan perjanjian atau kontrak kerja antara calon pekerja dengan perusahaan.

4.1.3. Tugas Pokok Jabatan BPS

Seorang BPS pada PT. Pertamina (Persero) memiliki tugas pokok berikut: 1. Melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari yang mencerminkan 6 (enam)

budaya kerja.

2. Melakukan presentasi yang efektif dalam pekerjaan sehari-hari.

3. Menjalankan dan menyelesaikan peran dan tanggung jawab pekerjaan di dalam fungsi masing-masing.

4. Menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan dengan menampilkan perilaku- perilaku spesifik yang terdapat dalam core competency.

5. Menjalankan aktivitas-aktivitas dalam pekerjaan untuk mencapai tujuan kinerja yang telah ditetapkan dan disepakati.

6. Merencanakan dan mengorganisasikan proyek-proyek kerja secara efektif dan efesien.

7. Mengusulkan dan melaksanakan ide atau langkah perbaikan pada proses kerja fungsi masing-masing.

8. Melaksanakan fungsi manajerial atau spesialisasi secara efektif dalam pekerjaan.

9. Menghasilkan solusi penyelesaian masalah rutin dalam pekerjaan dengan menerapkan pendekatan RCPS (Root Cause Problem Solving).

10. Melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari yang mencerminkan GCG (Good Corporate Governance).

11. Menyusun sistem atau mekanisme perbaikan pada proses kerja antar fungsi. 12. Menghasilkan solusi penyelesaian masalah yang kompleks dalam pekerjaan

dengan menerapkan pendekatan RCPS.

Dokumen terkait