• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Penelitian

IV.1.1. Gambaran umum Politeknik LP3I Medan

Fenomena tidak tertampungnya lulusan pendidikan tinggi, terutama yang bergelar sarjana di dunia kerja bukan cerita milik era tahun 2000-an saja. Bila dirunut ke belakang, sebenarnya gejala tersebut sudah mulai muncul ke permukaan sekitar dua puluh tahun sebelumnya sehingga semakin hari semakin meresahkan masyarakat yang mengalami langsung.

Namun hingga menjelang akhir tahun 1980-an belum ada tanda-tanda pihak yang merasa terpanggil untuk menyelesaikan masalah tersebut, baik pemerintah maupun swasta, semua masih yakin bahwa model pendidikan yang dijalankan (oleh perguruan tinggi) pada saat itu masih yang terbaik. Padahal belum tentu dengan kuliah di perguruan tinggi mampu untuk bekerja secara optimal dan profesional. Padahal perusahaan berharap bahwa tenaga kerja yang mereka pekerjakan mampu untuk mengembangkan perusahaan menjadi lebih maju.

Tapi ternyata ada juga sekelompok generasi muda berpikiran maju yang berpendapat lain. Kelompok ini yang dipimpin oleh M. Syahrial Yusuf merasa bahwa ada kesenjangan antara pendidikan dengan dunia kerja dan masalah ini harus segera diantisipasi dan diatasi tentunya dengan solusi yang positif. Harus ada pendidikan yang dapat memenuhi tuntutan dan

kebutuhan dunia kerja. Karena pada saat itu pemenuhan akan tenaga kerja yang siap pakai sangat kurang, perusahaan masih sukar untuk mencari tenaga kerja yang siap pakai dan dapat menjalankan perusahaan dengan baik. Untuk itu muncul suatu ide yang baru untuk menciptakan lembaga pendidikan yang mampu untuk membentuk mahasiswanya menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan terus memenuhi pasar dunia kerja.

Untuk mendapat pekerjaan tidak perlu harus kuliah sampai mendapat gelar S-1, dengan belajar 1 (satu) atau 2 (dua) tahun mahasiswa sudah mampu untuk bekerja dengan mandiri tentunya dengan kinerja yang baik dan profesional yang didukung dengan pengajar yang handal dan profesional. Untuk itu Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) berupaya untuk menciptakan strategi baru dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam. Dilihat dari segi kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja yang terlatih dan mampu untuk bekerja secara optimal dan penuh tanggung jawab.

Atas dasar itulah, maka Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) didirikan pada tanggal 29 Maret 1989 dengan kampus pertama di Pasar Minggu-Jakarta Selatan yang hanya memiliki 20 orang mahasiswa dan 5 unit komputer. Kini LP3I sudah memiliki beberapa cabang di setiap kota besar di Indonesia, salah satunya Politeknik LP3I Jalan Adam Malik di Medan yang berdiri pada tahun 2003.

Dengan berdirinya lembaga yang membentuk sumber daya yang profesional dan menyediakan pekerjaan bagi mahasiswa yang melanjutkan

studinya di Politeknik LP3I Medan, Politeknik LP3I Medan berharap menjadi lembaga yang terbaik bagi kalangan masyarakat Indonesia.

Terus mengutamakan pendidikan dan terus mencari serta menjalin hubungan dengan perusahaan-perusahaan dalam negeri maupun luar negeri. Ternyata dengan perjuangan yang kuat Politeknik LP3I Medan mampu hadir di tengah masyarakat dengan memberikan pelayanan yang tidak hanya memperoleh gelar tetapi juga memperoleh pekerjaan. Tentunya sesuai dengan kemampuan (skill) yang dimiliki mahasiswa yang bergabung di Politeknik LP3I Medan.

IV.1.1.1. Visi dan misi Politeknik LP3I

Visi dari lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) adalah: “Menjadi Lembaga Pendidikan yang terus menerus menyelaraskan kualitas pendidikannya dengan kebutuhan dunia kerja dalam membentuk sumber daya manusia yang profesional, beriman dan bertakwa”. Dengan visi tersebut Politeknik LP3I dapat bertahan dan bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan swasta lainnya sampai sekarang.

Untuk itu Politeknik LP3I harus memiliki strategi yang handal dalam menghadapi pesaing-pesaing yang akan datang sehingga masyarakat tetap percaya dengan keunggulan Politeknik LP3I. Terus berupaya untuk menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dan bertaraf sampai kepada taraf internasional dengan melihat kondisi pasar dunia kerja.

Politeknik LP3I Medan terus mencari jaringan-jaringan atau relasi perusahaan yang dapat mempekerjakan mahasiswa yang sedang atau telah

belajar di Politeknik LP3I Medan karena di samping kuliah mahasiswa sudah mampu untuk bekerja secara optimal. Strategi inilah yang digunakan Politeknik LP3I Medan dalam menarik perhatian masyarakat dalam mencapai masa depan yang gemilang. Tidak hanya dengan kata-kata maupun tulisan, Politeknik LP3I Medan mampu untuk mewujudkan visi tersebut dengan sekuat tenaga dengan menghadirkan tenaga pendidik yang kreatif, profesional dan berpengalaman yang berkecimpung di dalam dunia usaha. Sesuai dengan visi Politeknik LP3I Medan, banyak perusahaan yang percaya dan mau menjalin hubungan yang baik dengan Politeknik LP3I Medan. Karena mereka beranggapan dan yakin bahwa sumber daya manusia yang dibentuk oleh lembaga ini mampu untuk bekerjasama dengan perusahaan yang mereka miliki.

Artinya pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa dapat meyakinkan perusahaan bahwa mereka mampu untuk bekerja dengan baik dan tidak mengecewakan perusahaan. Misi dari Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Medan adalah:

1. Mencetak sumber daya manusia yang siap kerja dengan kemampuan yang terampil dan profesional.

2. Membentuk kepribadian sumber daya manusia yang memiliki jiwa dan kemampuan berwirausaha.

3. Membentuk sumber daya manusia yang berbudi luhur.

4. Membentuk sumber daya manusia yang mengetahui tanggung jawab sebagai tenaga kerja yang handal dan siap pakai.

5. Memberikan kenyamanan mahasiswa dalam belajar dan memberikan lowongan kerja bagi seluruh mahasiswa yang ingin bekerja.

6. Membangun jaringan kemitraan dengan dunia usaha dan industri serta sosialisasi profesi, di dalam negeri dan di luar negeri.

7. Memiliki networking melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

8. Menjadi Lembaga Pendidikan yang terbaik dengan kualitas berstandar internasional.

9. Memiliki jaringan di dalam dan di luar negeri.

10.Menjadi lembaga pendidikan yang dipercaya dan bermanfaat bagi masyarakat.

11.Memberikan kesejahteraan dan rasa aman bagi karyawan dan keluarganya.

12.Menjadi lembaga pendidikan yang mampu menghadirkan generasi bangsa Indonesia menjadi generasi yang handal dan profesional serta mampu bersaing dengan lulusan-lulusan perguruan tinggi lainnya. III.1.1.2. Struktur organisasi Politeknik LP3I Medan

Struktur organisasi sebuah perusahaan, organisasi maupun instansi lainnya merupakan gambaran kerjasama antara orang-orang yang terdapat pada suatu perusahaan atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan perusahaan atau organisasi tersebut. Pada umumnya setiap perusahaan atau organisasi mempunyai struktur organisasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi tersebut.

Struktur organisasi merupakan dasar pengelolaan manajemen perusahaan. Organisasi adalah sekelompok orang yang menjalin kerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan sebaik-baiknya maka dalam pelaksanaan kerjasama itu harus ada koordinasi antara orang-orang maupun kegiatan-kegiatannya sehingga semuanya dapat berlangsung dengan tertib dan lancar ke arah terciptanya tujuan organisasi atau perusahaan.

Hubungan kerjasama dalam organisasi digambarkan dalam struktur organisasi skematis tentang kerjasama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Struktur atau bagian organisasi juga menetapkan sistem hubungan yang memungkinkan tercapainya komunikasi, koordinasi dan pengintegrasian segenap kegiatan organisasi atau perusahaan baik secara vertikal maupun secara horizontal serta merupakan suatu gambaran mengenai mekanisme kerja antarbagian, unit atau departemen yang ada di suatu organisasi atau perusahaan sebagai dasar dalam melaksanakan prosedur kerja dan menunjukkan fungsinya masing-masing. Dengan adanya struktur organisasi maka akan terlihat jelas pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan pelaporan yang menyangkut tingkat hirarki dan besarnya rentang kendali dari semua pimpinan di setiap tingkal dalam organisasi. Jika struktur organisasi tersebut tidak ada maka akan terjadi kesimpangsiuran antara bagian kerja atau kelompok kerja dalam departemen perusahaan atau organisasi tersebut.

Adapun struktur organisasi Politeknik LP3I Medan dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Sumber: Politeknik LP3I Medan (2008)

Gambar IV.1. Struktur organisasi Politeknik LP3I Medan IV.1.1.3. Uraian tugas Politeknik LP3I Medan

Uraian tugas berdasarkan struktur organisasi Politeknik LP3I Medan yang terlampir. Uraian tugas ini merupakan penjabaran dari tugas-tugas dan tanggung jawab yang dipaparkan oleh struktur organisasi tersebut.

A. Direktur

Direktur adalah sebagai puncak pimpinan Politeknik LP3I Medan memiliki wewenang jabatan sebagai perencana, mengorganisir dan memberikan penilaian secara menyeluruh terhadap aktivitas perusahaan demi pencapaian tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun tugas dan tanggung jawab Direktur Politeknik LP3I Medan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan dan merumuskan kebijaksanaan utama dalam usaha pencapaian tujuan umum perusahaan.

2. Mengkoordinir dan mengawasi tugas akhir yang didelegasikan kepada manager-manager dan menjalin hubungan baik dengan mereka.

3. Membuat peraturan-peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan undang-undang yang ditetapkan.

B. Wakil Direktur I

Wakil Direktur I memiliki wewenang untuk melaksanakan dan mengelola segala aktivitas akademik. Adapun tugas dan tanggung jawab Wakil Direktur I adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan dan mengontrol sarana dan prasarana kegiatan belajar dan mengajar. Mengelola administrasi akademik (absensi mahasiswa dan dosen, naskah ujian, daftar nilai, pembuatan sertifikat, transkrip nilai, surat keterangan, biodata siswa dan lain-lain.

2. Memberikan bimbingan akademis kepada mahasiswa. 3. Membuat dan menyusun jadwal perkuliahan.

4. Mengelola ujian, menyimpan sementara naskah ujian, mendistribusikan ke kelas, mengumpulkan dan menyerahkan ke dosen beserta absensi siswa dan berita acara ujian.

5. Membuat laporan dan menyampaikan laporan setiap bulannya kepada Direktur.

6. Mengadakan pertemuan dosen untuk mengevaluasi kegiatan belajar dan mengajar.

C. Wakil Direktur II

Wakil Direktur II memiliki wewenang untuk melaksanakan dan mengelola segala kegiatan di bidang personalia dan keuangan. Adapun tugas dan tanggung jawab Wakil Direktur II adalah sebagai berikut:

1. Membuat rencana pembiayaan operasional lembaga.

2. Membantu Direktur dalam menilai kebijakan investasi dan pembiayaan.

3. Melakukan penilaian triwulan dan tahunan atas kondisi lembaga. 4. Memeriksa dan mengontrol laporan keuangan, keluar masuknya

uang dan keluar masuknya barang.

5. Mengadakan sarana dan prasarana akademik dan non akademik yang bersifat operasional.

6. Melakukan pengontrolan aktivitas yang meliputi absensi, lembur, cuti, dana berobat dan lain-lain.

7. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.

8. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, Wakil Direktur II bertanggung jawab kepada Direktur.

Dokumen terkait