• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PRODUKSI BUAH-BUAHAN INDONESIA PRODUKSI BUAH-BUAHAN INDONESIA

Tahap III Tidak Aplikasi

IV. GAMBARAN UMUM PRODUKSI BUAH-BUAHAN INDONESIA PRODUKSI BUAH-BUAHAN INDONESIA

4.1. Gambaran Umum Produksi Buah Alpukat

Alpukat (Persea americana Mill atau Persea gratissima Gaerth) adalah salah satu jenis buah tropis yang berasal dari Amerika Latin dan dapat tumbuh subur di berbagai wilayah Indonesia karena sangat cocok dengan iklim Indonesia.

Negara-negara penghasil alpukat dalam skala besar adalah Amerika (Florida, California dan Hawaii), Australia, Cuba, Argentina dan Afrika Selatan. Di Indonesia, tanaman alpukat masih merupakan tanaman pekarangan, belum dibudidayakan dalam skala usahatani. Daerah penghasil alpukat adalah Jawa Barat, Jawa Timur, sebagian Sumatera, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara.

Alpukat termasuk salah satu buah tropis yang bersifat musiman. Biasanya alpukat mengalami musim berbunga pada awal musim hujan, dan musim berbuah lebatnya biasanya pada bulan Desember, Januari dan Februari. Di Indonesia yang keadaan alamnya cocok untuk penanaman alpukat, musim panen dapat terjadi setiap bulan. Produksi buah alpukat pada pohon-pohon yang tumbuh dan berbuah baik dapat mencapai 70-80 kg/pohon/tahun. Produksi rata-rata yang dapat diharapkan dari setiap pohon berkisar 50 kg.

4.2. Gambaran Umum Produksi Buah Pepaya

Pepaya (Cacarica papaya) merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Meksiko dan Costa Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam

orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis, di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m di atas permukaan laut). Di Indonesia tanaman pepaya tersebar di mana-mana bahkan telah menjadi tanaman pekarangan. Senrta penanaman buah pepaya di Indonesia adalah daerah Jawa barat (kabupaten Sukabumi), Jawa Timur (kabupaten Malang), Yogyakarta (Sleman), Lampung Tengah, Sulawesi Selatan (Toraja) dan Sulawesi Utara (Manado).

Pepaya merupakan buah tropis yang buahnya selalu tersedia sepanjang tahun. Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 9-12 bulan. Panen dilakukan setiap 10 hari sekali. Dengan kata lain buah ini tersedia sepanjang tahun. Tiap pohon kira-kira dapat menghasilkan 30 buah, bahkan sampai 150 buah. Setelah panen pertama, pohon pepaya akan terus menerus berbuah. Tetapi sebaiknya sesudah 4 tahun kebun itu harus dibongkar.

4.3. Gambaran Umum Produksi Buah Nanas

Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah

Ananas comosus. Nanas berasal dari Brazil (Amerika Selatan) yang telah

didomestikasi disana sebelum masa Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol membawa nanas ini ke Filipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15 (1599). Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, dan meluas dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik dan sub tropik. Budidaya secara komersial menggunakan metode pengaturan pembungaan sehingga nanas dapat tersedia sepanjang tahun.

Penanaman nanas di dunia berpusat di negara-negara Brazil, Hawaii, Afrika Selatan, Kenya, Pantai Gading, Mexico dan Puerto Rico. Di Asia tanaman nanas ditanam di negara-negara Thailand, Filipina, Malaysia dan Indonesia terdapat di daerah Sumatera utara, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Pada masa mendatang amat memungkinkan propinsi lain memprioritaskan pengembangan nanas dalam skala yang lebih luas dari tahun-tahun sebelumnya. Luas panen nanas di Indonesia kurang lebih mencapai 165.690 hektar atau 25,24 persen dari sasaran panen buah-buahan nasional (657.000 hektar). Beberapa tahun terakhir luas areal tanaman nanas menempati urutan pertama dari 13 jenis buah-buahan komersial yang dibudidayakan di Indonesia.

Tanaman nanas dipanen setelah berumur 12-24 bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen pertama sekitar 25 persen, kedua 50 persen, dan ketiga 25 persen dari jumlah yang ada. Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil. Cara peremajaan adalah membongkar seluruh tanaman nanas untuk diganti dengan bibit yang baru. Penyiapan lahan sampai penanaman dilakukan seperti cara bercocok tanam pada lahan yang baru.

4.4. Gambaran Umum Produksi Buah Pisang

Pisang (Musa spp) adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara. Indonesia sebagai salah satu negara tropis di Asia Tenggara, kaya akan berbagai varietas pisang yang berpotensi sebagai varietas unggulan di pasar internasional.

Di Indonesia pisang tersebar di beberapa daerah seperti Jawa Barat (Cianjur, Sukabumi, Cirebon, Garut, Bogor dan Purwakarta), Jawa Tengah (Demak, Pati, Banyumas, Sidorejo, Kesugihan, Kutosari, Pringsurat dan Pemalang), Jawa Timur (Lumajang : cv. Mas Kirana, Banyuwangi dan Malang Selatan), Lampung (Lampung Selatan : cv. Raja Bulu dan Lampung Tengah), Sumatra Utara di Deli Serdang (cv. Barangan), Sumatra Selatan (Tebing Tinggi, Baturaja, Ogan Komering Ilir dan Ogan Komering Ulu) dan Kalimantan.

Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3-10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif. Oleh karena itu buah ini selalu tersedia sepanjang tahun. Belum ada standard produksi pisang di Indonesia, di sentra pisang dunia produksi 28 ton/ha/tahun hanya ekonomis untuk perkebunan skala rumah tangga. Untuk perkebunan kecil (10-30 ha) dan perkebunan besar (> 30 ha), produksi yang ekonomis harus mencapai sedikitnya 46 ton/ha/tahun.

4.5. Gambaran Umum Produksi Jeruk Siam

Jeruk (Citrus sp.) yang berasal dari Thailand ini kulit buahnya berwarna hijau kekuningan, mengilat, dan permukaannya halus. Ketebalan kulitnya sekitar 2 mm. Berat tiap buah sekitar 75,6 g. Bagian ujung buah berlekuk dangkal. Daging buahnya bertekstur lunak dan mengandung banyak air dengan rasa manis segar. Setiap buah mengandung sekitar 20 biji. Produksi buahnya antara 1.000-2.000 buah per pohon per tahun. Jeruk ini biasanya dikenal sesuai dengan nama daerah penanamannya.

Di Indonesia ada beberapa jenis, tetapi hanya dua jenis yang dianjurkan untuk ditanam, yaitu jeruk siam palembang asal Palembang dan jeruk siam pontianak atau jeruk tebas asal Pontianak. Jeruk siam juga merupakan salah satu buah tropis yang memiliki sifat musiman. Periode panen dari buah ini adalah pada bulan April hingga Juni. Produksi jeruk di Indonesia sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah produksi di negara subtropis yang dapat mencapai 40 ton/ha.

4.6. Gambaran Umum Produksi Buah Semangka (Tanpa Biji)

Semangka (Citrullus vulgaris) merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh merambat yang berasal dari daerah kering tropis dan subtropis Afrika tepatnya di gurun pasir Kalahari, kemudian berkembang dengan pesat ke berbagai negara seperti Afrika Selatan, Cina, Jepang dan Indonesia.

Semangka tanpa biji atau biasa disebut semangka seedless adalah merupakan semangka hibrida F-1 juga. Teknik pembenihan semangka tanpa biji ditemukan oleh Prof. Dr. Hitoshi Kihara. Dari persilangan semangka tetraploid dengan diploid akan diperoleh semangka triploid (semangka seedless) yang mempunyai daya vitalitas rendah. Jika suhu udara rendah (kurang dari 29oC) maka daya kecambahnya pun akan lambat. Oleh karena itu perkecambahan benih semangka triploid memerlukan suhu udara yang cukup tinggi agar perkecambahannya dapat terjamin.

Semangka banyak dibudidayakan di negara-negara seperti Cina, Jepang, India dan negera-negara sekitarnya. Sentra penanaman di Indonesia terdapat di Jawa Tengah (D.I. Yogyakarta, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Kulonprogo), di Jawa Barat (Indramayu dan Karawang), di Jawa Timur

(Banyuwangi dan Malang) dan di Lampung, dengan rata-rata produksi 30 ton/ha/tahun.

Semangka merupakan salah satu buah tropis yang buahnya selalu tersedia sepanjang tahun. Panen dilakukan dalam beberapa periode. Apabila buah secara serempak dapat dipanen secara sekaligus, tetapi apabila tidak bisa bersamaan dapat dilakukan 2 kali. Pertama dipetik buah yang sudah tua, kedua semuanya sisanya dipetik semuanya sekaligus. Ketiga setelah daun-daun sudah mulai kering karena buah sudah tidak dapat berkembang lagi maka buah tersebut harus segera dipetik.

4.7. Gambaran Umum Produksi Buah Melon

Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk famili Cucurbitaceae, banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari Lembah Panas

Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika.

Sebelum tahun 1980, buah melon hadir di Indonesia sebagai buah impor. Kemudian banyak perusahaan agribisnis yang mencoba menanam melon untuk dibudidayakan daerah Cisarua (Bogor) dan Kalianda (Lampung) dengan varietas melon dari Amerika, Taiwan, Jepang, Cina, Perancis, Denmark, Belanda dan Jerman. Kemudian melon berkembang di daerah Ngawi, Madiun, Ponorogo sampai wilayah eks-keresidenan Surakarta (Sragen, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar dan Klaten). Daerah-daerah tersebut merupakan pemasok buah melon terbesar dibandingkan dengan daerah asal melon pertama.

Melon merupakan salah satu buah yang buahnya tersedia sepanjang tahun. Panen dilakukan secara bertahap dan dilakukan kurang lebih 3 bulan setelah tanam dengan mengutamakan buah yang benar-benar telah siap panen. Waktu pemanenan yang baik adalah pagi hari. Seandainya dalam jangka waktu 3-5 bulan mendatang harga melon diramalkan jatuh. Maka alternatif untuk rotasi tanaman yang dapat menggunakan lahan bekas menanam melon adalah cabai. Karena lahan yang tersedia tidak perlu diubah. Hanya mulsa PHP dibuka dan dosis pemupukan ditambahkan 50 persen.

Bila dalam jangka waktu 4 bulan berikutnya dinyatakan harga melon meningkat, maka lahan bekas sawah ditanami padi terlebih dahulu untuk satu musim tanam. Alasannya adalah dari segi kormesial tanaman padi kurang menguntungkan, tapi dari segi pemutusan siklus hidup hama dan penyakit sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan karena hama dan penyakit yang mengisap oksigen (aerob) akan mati dengan kondisi tanah yang terendam air (anaerob). Setelah menanam padi selesai, tanaman melon yang ditanam akan berproduksi tinggi dengan risiko serangan hama dan penyakit yang lebih rendah.

4.8. Gambaran Umum Produksi Salak Bali

Selain terkenal sebagai daerah wisata, Pulau Bali juga terkenal sebagai salah satu sentra produksi salak di Indonesia. Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Dalam bahasa Inggris disebut snake fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular. Salak ditemukan tumbuh liar di alam di Jawa bagian barat daya dan Sumatra bagian selatan.

Sebagian ahli menganggap salak yang tumbuh di Sumatra bagian utara berasal dari jenis yang berbeda, yakni S. sumatrana Becc.. S. zalacca sendiri dibedakan lagi atas dua varietas botani, yakni var. zalacca dari Jawa dan var.

amboinensis (Becc.) Mogea dari Bali dan Ambon.

Berdasarkan kultivarnya, di Indonesia orang mengenal antara 20 sampai 30 jenis di bawah spesies. Beberapa yang terkenal di antaranya adalah salak Sidimpuan dari Sumatera Utara, salak condet dari Jakarta, salak pondoh dari Yogyakarta dan salak Bali. Salak condet merupakan flora propinsi DKI Jakarta.

Buah salak dapat dipanen setelah matang benar di pohon, biasanya berumur enam bulan setelah bunga mekar (anthesis). Hal ini ditandai oleh sisik yang telah jarang, warna kulit buah merah kehitaman atau kuning tua, dan bulu-bulunya telah hilang. Ujung kulit buah (bagian buah yang meruncing) terasa lunak bila ditekan. Pemanenan buah dengan cara memotong tangkai tandannya. Hasil tanaman salak di Bali dapat mencapai 15 ton/hektar. Buah salak merupakan buah yang buahnya relatif tersedia sepanjang tahun. Panen besar terjadi antara bulan Oktober-Januari.

V. ANALISIS VOLATILITAS

Dokumen terkait