• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Responden

Dalam dokumen ANALISIS FAKTOR YANG MENYEBABKAN RENDAHN (Halaman 63-77)

HASIL PENELITIAN

6.3 Gambaran Umum Responden

Sampel penelitian ini diperoleh dari pasien yang melakukan rawat inap di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan pada kelas I dan kelas II. Identifikasi karakteristik responden pada penelitian ini meliputi faktor konsumen, faktor lingkungan, faktor rumah sakit. Faktor konsumen terdiri dari demografi-sosial dan perilaku, demografi-sosial meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan serta tingkat ekonomi dan perilaku meliputi kebiasaan pola pencarian pelayanan kesehatan, pengalaman berobat, referensi serta loyalitas konsumen. Faktor lingkungan terdiri dari jarak rumah sakit dan alat rasportasi. Faktor rumah

sakit terdiri dari tarif pelayanan, promosi rumah sakit, jumlah tenaga kesehatan, administrasi rumah sakit, dan fasilitas rumah sakit.

Karakteristik umur responden yang menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Table 6.2 Karakteristik Umur Responden di Kelas I dan Kelas II RSUD Bangil

Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Kelompok Umur Kelas I Kelas II

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

≤ 17 tahun 5 15,6 7 16,7

18 – 55 tahun 13 40,6 22 52,4

≥ 56 tahun 14 43,8 13 31,0

Total 32 100,0 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.2 dapat diketahui bahwa, kelompok umur mayoritas yang menjalani rawat inap di kelas I adalah kelompok umur lebih dari 56 tahun ada 14 responden (43,8 %) dan kelompok umur mayoritas yang menjalani rawat inap di kelas II adalah kelompok umur 18 sampai 55 tahun ada 22 responden (52,4 %), sedangkan kelompok umur yang paling sedikit menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II adalah kelompok umur kurang dari 17 tahun ada 5 responden dan 7 responden. Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang rawat inap di kelas I adalah kelompok umur yang sudah tidak produktif lagi yaitu kelompok umur lebih dari 56 tahun dan sebagian besar responden yang rawat inap di kelas II adalah kelompok umur yang masih produktif yaitu kelompok umur 18 sampai 55 tahun.

Karakteristik jenis kelamin responden yang menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.3 Karakteristik Jenis Kelamin Responden di Kelas I dan Kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Jenis Kelamin Kelas I Kelas II

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

Laki – laki 17 53,1 21 50,0

Perempuan 15 46,9 21 50,0

Total 32 100,0 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.3 dapat diketahui bahwa, jenis kelamin responden laki-laki terbanyak menjalani rawat inap di kelas I ada 17 responden (53,1 %) sedangkan di kelas II jenis kelamin responden laki-laki maupun perempuan memiliki jumlah yang sama. Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin responden laki-laki paling dominan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.

Karakteristik pendidikan responden yang menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.4 Karakteristik Pendidikan Responden di Kelas I dan Kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Pendidikan Terakhir Kelas I Kelas II Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%) Tidak sekolah 3 9,4 5 11,9 SD 8 25,0 10 23,8 SMP 5 15,6 10 23,8 SMA 13 40,6 16 38,1 Perguruan tinggi 3 9,4 1 2,4 Total 32 100,0 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.4 dapat diketahui bahwa, mayoritas pendidikan responden yang menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan adalah SMA sebanyak 13 responden (40,6 %) dan 16

responden (38,1 %) dan hanya ada 3 responden (9,4 %) di kelas I dan 1 responden (2,4 %) di kelas II yang lulusan perguruan tinggi. Data tabel di atas menunjukkan karakteristik pendidikan responden yang menjalani rawat inap di kelas I lebih tinggi daripada di kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.

Karakteristik pekerjaan kepala keluarga responden yang menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.5 Karakteristik Pekerjaan Kepala Keluarga Responden di Kelas I dan Kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Jenis Pekerjaan Kelas I Kelas II

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

Tidak bekerja 0 0,0 0 0,0 PNS 6 18,8 4 9,5 TNI / POLRI 2 6,3 2 4,8 Pegawai swasta 17 53,1 25 59,5 Wiraswasta 7 21,9 11 26,2 Total 32 100,0 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.5 dapat diketahui bahwa, mayoritas pekerjaan kepala keluarga responden yang menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan adalah pegawai swasta ada 17 responden (53,1 %) dan 25 responden (59,5 %) yang kebanyakan bekerja di pabrik sekitar dan hanya ada 2 responden (6,3 %) di kelas I dan 2 responden (4,8 %) di kelas II yang pekerjaannya TNI / POLRI. Data tabel di atas menunjukkan karakteristik pekerjaan kepala keluarga responden yang menjalani rawat inap di kelai I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan mayoritas adalah pegawai swasta yang kebanyakan bekerja di pabrik.

Karakteristik pendapatan keluarga dan kepala keluarga responden yang menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.6 Karakteristik Pendapatan Keluarga dan Kepala Keluarga Responden di Kelas I dan Kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Kelompok Pendapatan Kelas I Kelas II Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%) Kurang dari Rp. 500.000 0 0,0 6 14,3 Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 12 37,5 33 78,6 Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 20 62,5 3 7,1 Lebih dari Rp. 3.000.000 0 0,0 0 0,0 Total 32 100,0 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.6 dapat diketahui bahwa, mayoritas kelompok pendapatan keluarga dan kepala keluarga responden yang menjalani rawat inap di kelas I adalah kelompok pendapatan Rp. 1.000.000 sampai Rp 3.000.000 ada 20 responden (62,5 %) dan mayoritas kelompok pendapatan keluarga dan kepala keluarga responden yang menjalani rawat inap di kelas II terbesar adalah kelompok pendapatan Rp. 500.000 sampai Rp 1.000.000 ada 33 responden (78,6 %), kemudian kelompok pendapatan kurang dari Rp. 500.000 ada 6 responden (8,1%) di kelas II sedangkan di kelas I tidak ada. Data tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden rawat inap di kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah, karena pendapatan keluarga dan kepala keluarga responden masih banyak yang dibawah UMR (upah minimum regional) kabupaten Pasuruan sebesar Rp. 955.000,00.

Kebiasaan berobat keluarga responden yang menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.7 Kebiasaan Berobat Keluarga Responden di Kelas I dan Kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Pemilihan Yankes Kelas I Kelas II

Frekuensi Persentase (%)

Frekuensi Persentase (%)

RSUD Bangil 11 34,4 13 31,0

Rumah sakit lain 1 3,1 2 4,8

Puskesmas 4 12,5 18 42,9 Dokter pribadi/umum 15 46,9 9 21,4 Pengobatan alternatif 1 3,1 0 0,0 Diobati sendiri 0 0,0 0 0,0 Total 32 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.7 dapat diketahui bahwa, mayoritas kebiasaan berobat keluarga responden yang menjalani rawat inap di kelas I adalah berobat ke dokter pribadi atau umum ada 11 responden (34,4 %) dan mayoritas kebiasaan berobat keluarga responden yang menjalani rawat inap di kelas II adalah berobat ke puskesmas ada 18 responden (42,9 %) serta yang berobat ke RSUD Bangil ada 11 responden (34,4 %) di kelas I dan ada 13 responden (31,0 %), dan hanya 1 (3,1 %) responden di kelas I yang menjawab berobat ke pengobatan alternatif. Data tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan biasanya memilih berobat ke poli rawat jalan RSUD Bangil, dokter pribadi/umum dan puskesmas, karena disamping biayanya yang murah juga lokasinya dekat dengan tempat tinggal responden.

Orang atau lembaga yang menyarankan responden untuk menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.8 Orang atau Lembaga yang Menyarankan Responden Rawat Inap di Kelas I dan Kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Orang atau Lembaga yang Menyarankan Kelas I Kelas II Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%) Keluarga 9 28,1 3 7,1 Tetangga 0 0,0 1 2,4 Teman 0 0,0 0 0,0 Tokoh masyarakat 0 0,0 0 0,0 Kehendak sendiri 16 50,0 25 59,5 Ikatan dengan perusahaan 7 21,9 13 31,0 Total 32 100,0 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.8 dapat diketahui bahwa, mayoritas orang atau lembaga yang menyarankan responden untuk menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD adalah karena kehendak sendiri ada 16 responden (50,0 %) dan ada 25 responden (59,5 %), kemudian karena ikatan dengan perusahaan ada 7 responden (21,9 %) di kelas I dan ada 13 responden (31 %) di kelas II, serta 9 responden (28,1 %) di kelas I dan 3 responden (7,1 %) di kelas II menjawab karena saran dari keluarga dan hanya 1 reponden (1,4 %) di kelas II yang menjawab karena saran dari tetangga. Data tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dengan kehendak sendiri memilih untuk rawat inap di RSUD Bangil, hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan tidak ada yang mempengaruhi responden untuk melakukan rawat inap di RSUD Bangil.

Pertimbangan yang diberikan kepada responden untuk menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.9 Pertimbangan yang Diberikan Untuk Melakukan Rawat Inap di Kelas I dan Kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Pertimbangan atau Alasan Kelas I Kelas II Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

Waktu yang mendesak dan yang paling dekat

28 87,5 36 85,7

Sudah langganan atau pelayanannya baik

4 12,5 6 14,3

Total 32 100,0 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.9 dapat diketahui bahwa, pertimbangan yang diberikan kepada responden untuk menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan terbanyak adalah karena waktu yang mendesak dan yang paling dekat ada 28 responden (87,5 %) dan 36 responden (85,7 %) dan karena sudah langganan atau pelayanannya baik ada 4 responden (12,5 %) di kelas I dan 6 responden (14,3 %) di kelas II. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden memilih RSUD Bangil bisa karena alasan efisiensi waktu kemudahan akses atau bisa karena terpaksa dan tidak ada pilihan lain.

Pertimbangan responden dalam memilih kelas I atau kelas II di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.10 Pertimbangan Responden Dalam Memilih Kelas I atau Kelas II di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Pertimbangan atau Alasan Kelas I Kelas II Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%) Ruangannya lebih nyaman 15 46,9 24 57,1 Pelayanannya lebih bagus 13 40,6 3 7,1 Dokter lebih perhatian 2 6,3 6 14,3 Sudah langganan 0 0,0 1 2,4 Total 32 100,0 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.10 dapat diketahui bahwa, pertimbangan responden dalam memilih kelas I atau kelas II di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan terbanyak adalah karena ruangannya lebih nyaman ada 15 responden (46,9 %) dan 24 responden (57,1 %) serta hanya ada 1 responden (1,4 %) di kelas II yang menjawab karena sudah langganan. Hal ini menunjukkan kebanyakan responden lebih mementingkan kenyamanan ruangan dalam memilih kelas untuk rawat inap.

Pemilihan yankes pada masa yang akan datang oleh responden yang menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.11 Pemilihan Yankes Pada Masa yang Akan Datang oleh Responden di Kelas I dan Kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Pemilihan Yankes Kelas I Kelas II

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

RSUD Bangil 16 50 19 45,2

Rumah sakit lain 0 0,0 3 7,1

Puskesmas 4 12,5 14 33,3

Dokter pribadi/umum 11 34,4 6 14,3

Pengobatan alternatif 1 3,1 0 0,0

Berdasarkan tabel 6.11 dapat diketahui bahwa, pemilihan yankes pada masa yang akan datang oleh responden yang menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II mayoritas memilih untuk kembali ke RSUD Bangil ada 16 responden (50,0 %) dan 19 responden (45,2 %), kemudian yang memilih ke puskesmas ada 4 responden (12,5 %) di kelas I dan ada 14 responden (33,3 %) di kelas II, memilih dokter pribadi / umum ada 11 responden (34,4 %) di kelas I dan ada 6 responden (14,3 %) di kelas II, serta yang memilih rumah sakit lain ada 3 responden (7,1 %) di kelas II dan hanya 1 responden (3,1 %) di kelas I yang memilih berobat ke pengobatan alternatif. Data tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan memilih kembali berobat ke RSUD Bangil, hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden sudah loyal karena kembali berobat ke RSUD Bangil.

Keterjangkauan biaya yang dibebankan kepada responden yang menjalani rawat inap di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.12 Keterjangkauan Biaya Pelayanan Rumah Sakit yang Dibebankan Kepada Responden di Kelas I atau Kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Keterjangkauan Kelas I Kelas II Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak terjangkau 0 0,0 0 0,0 Tidak terjangkau 1 3,1 12 28,6 Terjangkau 29 90,6 30 71,4 Sangat terjangkau 2 6,3 0 0,0 Total 32 100,0 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.12 dapat diketahui bahwa, mayoritas memilih biaya pelayanan RS terjangkau ada 29 responden (90,6 %) di kelas I dan ada 30 responden (71,4 %) di kelas II, lainnya memilih tidak terjangkau ada 1 responden (3,1 %) di kelas I dan 12 responden (28,6 %) di kelas II dan yang memilih biaya RSUD Bangil sangat terjangkau ada 2 responden (2,7 %) di kelas I. Hal ini menunjukkan biaya pelayanan masih bisa di jangkau oleh sebagian besar responden.

Sumber informasi yang didapat oleh responden tentang RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.13 Sumber Informasi yang Didapat oleh Responden di Kelas I dan Kelas II Tentang RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Sumber Informasi Kelas I Kelas II Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%) Tahu sendiri 31 96,9 40 90,2

Dari teman atau saudara

1 3,1 2 4,8

Dari media massa 0 0,0 0 0,0

Dari spanduk atau brosur

0 0,0 0 0,0

Total 32 100,0 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.13 dapat diketahui bahwa, mayoritas memilih tahu sendiri informasi tentang RSUD Bangil ada 31 responden (96,9 %) di kelas I dan ada 40 responden (90,2 %) di kelas II, dan yang memilih tahu dari teman atau saudara hanya ada 1 responden (3,1 %) di kelas I dan ada 2 responden (4,8 %) di kelas II. Hal ini menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan masih sangat kurang.

Penilaian responden terhadap jumlah tenaga kesehatan di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.14 Penilaian Responden Terhadap Jumlah Tenaga Kesehatan di Kelas I dan Kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Jumlah Tenaga Kesehatan

Kelas I Kelas II

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

Kurang 3 9,4 2 4,8

Cukup 24 75,0 31 73,8

Ideal 5 15,6 8 19,0

Terlalu banyak 0 0,0 1 2,4

Total 32 100,0 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.14 dapat diketahui bahwa, mayoritas responden kelas I dan kelas II menilai jumlah tenaga kesehatan di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan cukup ada 24 responden (75,0 %) dan 31 responden (73,8 %), dan yang menilai jumlah tenaga kesehatan di RSUD Bangil ideal di kelas I ada 5 responden (15,6 %) dan di kelas II ada 8 responden (19,0 %), yang menilai kurang di kelas I ada 3 responden (9,4 %) dan kelas II ada 2 responden (4,8 %), serta hanya 1 responden (1,4 %) di kelas II yang menilai jumlah tenaga kesehatan di RSUD Bangil terlalu banyak. Dari data tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden di kelas I dan kelas II sama-sama menilai jumlah tenaga kesehatan sudah cukup.

Penilaian responden terhadap pelayanan administrasi di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.15 Penilaian Responden di Kelas I dan Kelas II Terhadap Pelayanan Administrasi RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Pelayanan Administrasi Kelas I Kelas II Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%) Buruk 0 0,0 1 2,4 Cukup 4 12,5 11 26,2 Baik 28 87,5 30 71,4 Sangat baik 0 0,0 0 0,0 Total 32 100,0 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.15 dapat diketahui bahwa, mayoritas responden menilai pelayanan administrasi di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan sudah baik ada 28 responden (87,5 %) di kelas I dan ada 30 responden (71,4 %) di kelas II, dan yang menilai pelayanan administrasi di RSUD Bangil cukup ada 4 responden (12,5 %) di kelas I dan ada 11 responden (26,2 %) di kelas II, serta hanya 1 responden (2,4 %) di kelas II yang menilai pelayanan administrasi di RSUD Bangil buruk. Hal ini dapat disimpulkan menurut penilaian responden di kelas I dan kelas II pelayanan administrasi di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan sudah baik dan mudah.

Penilaian responden terhadap fasilitas dan sarana di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.16 Penilaian Responden di Kelas I dan Kelas II Terhadap Fasilitas dan Sarana di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Kelengkapan Kelas I Kelas I

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

Kurang lengkap 4 12,5 2 4,8

Sudah cukup lengkap 27 84,4 39 92,9

Sangat lengkap 1 3,1 1 2,4

Total 32 100,0 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.16 dapat diketahui bahwa, mayoritas responden menilai fasilitas dan sarana di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan sudah cukup lengkap ada 27 responden (84,4 %) di kelas I dan ada 39 responden (92,9 %) di kelas II, dan yang menilai fasilitas dan sarana kurang lengkap ada 4 responden (12,5 %) di kelas I dan ada 2 responden (4,8 %) di kelas II, serta masing-masing hanya 1 responden di kelas I dan kelas II yang menilai pelayanan fasilitas dan sarana di RSUD Bangil sangat lengkap. Hal ini dapat disimpulkan menurut

penilaian responden di kelas I dan kelas II fasilitas dan sarana yang tersedia di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan sudah cukup lengkap

Jarak tempat tinggal responden dengan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.17 Jarak Tempat Tinggal Responden Dengan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2009

Jarak (Km) Kelas I Kelas II

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

Kurang dari 5 Km 15 46,9 18 42,9

6 – 10 Km 4 12,5 7 16,7

≥ 11 Km 13 40,6 17 40,5

Total 32 100,0 42 100,0

Berdasarkan tabel 6.17 dapat diketahui bahwa, jarak tempat tinggal responden dengan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan terbanyak adalah kelompok jarak kurang dari 5 Km ada 15 responden (46,9 %) di kelas I dan ada 18 responden (42,9 %) di kelas II, kemudian kelompok jarak lebih dari 11 Km ada 13 responden (40,6 %) di kelas I dan ada 17 responden (40,5 %) di kelas II dan kelompok jarak 6 sampai 10 Km ada 4 responden (12,5 %) di kelas I dan ada 7 responden (16,7 %) di kelas II. Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa yang sebagian besar yang memanfaatkan pelayanan di kelas I dan kelas II RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan adalah masyarakat yang bertempat tinggal kurang dari 10 Km dari rumah sakit ada 19 responden (59,4 %) di kelas I dan ada 25 responden (59,6 %).

6.4 Penilaian Responden Terhadap Mutu Pelayanan di Kelas I dan Kelas II

Dalam dokumen ANALISIS FAKTOR YANG MENYEBABKAN RENDAHN (Halaman 63-77)

Dokumen terkait