• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum PT Unilever Indonesia Tbk 1 Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT Unilever Indonesia Tbk 1 Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Pada tanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia, kemudian pada tanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Saham perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham perseroan menempati peringkat ke tujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.

PT Unilever Indonesia Tbk memiliki dua anak perusahaan: PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos. PT Unilever Indonesia Tbk memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk- produknya berjumlah sekitar 32 brand utama dan 700 SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 370 distributor independen yang menjangkau ratusan ribu toko yang tersebar di seluruh Indoneisa. Produk- produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot dan fasilitas distribusi lainnya. Ringkasan sejarah PT Unilever Indonesia Tbk dapat dilihat pada Tabel 6.

4.1.2 Visi dan Misi PT Unilever Indonesia Tbk

Keberhasilan suatu perusahaan menjadi berkembang dan maju tidak terlepas dari pandangan dan panduan yang dianut perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Begitu pula halnya dengan PT Unilever Indonesia Tbk yang memiliki visi “Menciptakan masa depan yang lebih baik setiap

hari” menjadikan perusahaan mampu menciptakan strategi manajemen yang handal dengan tetap menjaga kepercayaan konsumen sebagai penduannya. Tabel 6. Ringkasan Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk

Tahun Keterangan

1920-1930 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers

1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta 1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh

NV – Angke, Jakarta

1941 Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya

1942-1946 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II) 1965-1966 Di bawah kendali pemerintah

1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang- undang penanaman modal asing

1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta

1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya 1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik

Rungkut, Surabaya 1990 Terjun di bisnis teh 1992 Membuka pabrik es krim

1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi

1996-1998 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut 1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang

2000 Terjun ke bisnis kecap

2001 Membuka pabrik teh – Cikarang

2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta 2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar 2004 Terjun ke bisnis makanan ringan

2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang 2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah

Empat pilar utama dari visi PT Unilever Indonesia Tbk menggambarkan arah jangka panjang dari perusahaan, kemana tujuan perusahaan dan bagaimana perusahaan dapat menuju ke arah sana:

1.Bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari

2.Membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain

3.Menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia

4.Mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan perusahaan menjadi dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan

4.1.3 Struktur Organisasi PT Unilever Indonesia Tbk

Jajaran pemimpin dalam struktur PT Unilever Indonesia Tbk terdiri dari dewan komisaris dan direksi. Dewan Komisaris adalah sebuah dewan yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direktur Perseroan terbatas (PT), sedangkan direksi adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Unilever Indonesia. Saat ini PT Unilever Indonesia Tbk dipimpin oleh seorang presiden direktur yakni Maurits Daniel Rudolf Lalisang, lalu presiden komisaris yakni Jan Zijderveld yang merupakan warga negara Belanda dan didampingi oleh tiga orang komisaris independen yang merupakan Warga Negara Indonesia yaitu Bambang Subianto, Ciryllus Harinowo, Erry Firmansyah. Kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk berada di kawasan industri jababeka, cikarang bekasi 17520, po box 1162 jkt 10011, Indonesia

4.1.4 Produk PT Unilever Tbk

PT Unilever Indonesia Tbk memproduksi jenis produk makanan dan minuman, produk perawatan pribadi sampai produk perawatan rumah. Produk makanan terdiri dari Bango, Blue Band, Buavita, Royco, Sariwangi, Taro, Wall’s. Produk perawatan pribadi meliputi Axe, Citra, Clear, Dove, Lifebuoy, Lux, Pepsodent, Pond’s, Rexona, Sunsilk, Vaseline. Produk perawatan rumah meliputi CIF, Domestos Nomos, Pureit, Rinso, Sunlight, Viso, Vixal, dan Wipolt.

Sariwangi merupakan merek lokal yang diperkenalkan pada tahun 1973 dalam format teh celup, yaitu suatu cara modern untuk minum teh yang lain dari teh bubuk. Investasi komunikasi Unilever telah memberi Sariwangi identitas sebagai merek teh celup Indonesia dengan citra aspiratif dan premium. Sariwangi telah berhasil meremajakan pasar teh daun Indonesia yang mengalami kemerosotan. Segmen teh celup mengalami peningkatan pangsa pasar dalam 4 tahun terakhir khususnya karena dorongan konversi yang sangat agresif yang dilakukan oleh Sariwangi dari teh bungkus ke teh

celup. Beberapa inovasi produk yang telah dilakukan oleh Sariwangi diantaranya format dalam 4 varian yaitu Teh Jahe, Teh Jeruk Lemon, Teh Madu dan Teh Susu pada tahun 2005, lalu varian teh hijau pada tahun 2006. Sariwangi juga mengembangkan kelembutan untuk varian inti (Hitam, Melati dan Vanila). Inovasi lain adalah lebih pada mengkomunikasikan dan mengaktivasi penggunaan teh celup untuk mengalihkan pengguna teh bungkus menjadi pengguna teh celup. Pada bulan April 2007, Sariwangi meluncurkan Sarimurni teh bundar (Teh dengan teknologi Osmofilter).

Dokumen terkait