• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Karakteristik Responden

4.5.3 Uji asosiasi 2 Tang

Pengujian asosiasi-asosiasi merek 2 Tang tidak melibatkan keseluruhan konsumen teh celup, hanya 161 orang yang pernah mengkonsumsi merek tersebut. Berdasarkan Tabel 22, dapat dilihat bahwa sampai dengan tahap ke sebelas nilai Q > X , yang artinya H ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak

Uji Asosiasi df X , Hasil

1 Semua asosiasi 11 366,686 19,675 Q > X , ,

Tolak H

2 Kecuali asosiasi No.6 10 301,038 18,307 Q > X , ,

Tolak H

3 Kecuali asosiasi No.5, 6 9 237,763 16,919 Q > X , , Tolak H

4 Kecuali asosiasi No.5, 6,11 8 161,930 15,507 Q > X , , Tolak H

5 Kecuali asosiasi No.5, 6, 9, 11

7

107,140 14,067 Q > X , , Tolak H

6 Kecuali asosiasi No. 5, 6, 9, 10, 11

6

81,771 12,592 Q > X , , Tolak H

7 Kecuali asosiasi No.5, 6, 9, 10, 11, 12

5

72,074 11,070 Q > X , , Terima H

8 Kecuali asosiasi No.4, 5, 6, 9, 10, 11, 12

4

57,176 9,488 Q > X , , Tolak H

9 Kecuali asosiasi No.3,4 , 5, 6, 9, 10, 11, 12

3

23,494 7,815 Q > X , , Tolak H

10 Kecuali asosiasi No.2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12

2

3,200 5,991 Q < X , , Tolak H

ada asosiasi yang menjadi brand image dari merek 2 Tang. Hasil uji asosiasi merek 2 Tang dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 22. Hasil uji Cochran asosiasi merek 2 Tang

4.6. Analisis Perceived Quality

Perceived quality secara umum berhubungan dengan prestise dan penghargaan terhadap suatu merek yang nantinya akan membentuk persepsi kualitas di mata pelanggan. Perceived quality dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.

Analisis perceived quality menggunakan skala semantic differential untuk mengukur arti psikologis suatu objek di benak konsumen dengan cara menempatkan dua skala penilaian dalam titik-titik ekstrim yang berlawanan, yang sering disebut bipolar. Penelitian ini menggunakan 5 titik-titik butir diantara dua kutub ekstrim. Hasil perhitungan perceived quality dapat dilihat pada Tabel 23.

Uji Asosiasi Df X , Hasil

1 Semua asosiasi 11 589,081 19,675 Q > X , ,

Tolak H

2 Kecuali asosiasi No.6 10 448,796 18,307 Q > X , ,

Tolak H

3 Kecuali asosiasi No.4, 6 9 278,702 16,919 Q > X , , Tolak H

4 Kecuali asosiasi No.4,5,6 8 211,304 15,507 Q > X , , Tolak H

5 Kecuali asosiasi No.4, 5, 6, 7

7

151,780 14,067 Q > X , , Tolak H

6 Kecuali asosiasi No.4, 5, 6, 7, 11

6

112,350 12,592 Q > X , , Tolak H

7 Kecuali asosiasi No. 3, 4, 5, 6, 7, 11

5

57,339 11,070 Q < X , , Terima H

8 Kecuali asosiasi No. 2, 3, 4, 5, 6, 7, 11

4

36,959 9,488 Q > X , , Tolak H

9 Kecuali asosiasi No. 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11

3

25,957 7,815 Q > X , , Tolak H

10 Kecuali asosiasi No. 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11

2

15,913 5,991 Q > X , , Tolak H

11 Kecuali asosiasi No. 2, 3, 4, 5, 6, 7,8, 9, 10, 11

1

13,000 3,841 Q > X , , Terima H

Tabel 23. Nilai rata-rata atribut perceived quality merek teh celup Merek Atribut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sariwangi 3.88 4.01 3.92 3.7 3.99 3.35 4.35 4.09 3.38 3.57 3.64 3.68 Sosro 3.91 3.72 3.71 3.60 3.77 3.19 3.81 3.95 3.35 3.54 3.48 3.69 2 Tang 3.58 3.25 3.38 3.43 3.27 3.12 3.33 3.63 3.12 3.33 3.26 3.47 Keterangan: Atribut 1 = Harga Atribut 2 = Rasa Atribut 3 = Aroma Atribut 4 = Volume/Isi Atribut 5 = Kemasan Atribut 6 = Fungsi

Atribut 7 = Kemudahan mendapat Atribut 8 = Kepraktisan

Atribut 9 = Manfaat

Atribut 10 = Warna seduhan

Atribut 11 = Kelengkapan info produk Atribut 12 = Aman

Rentang skala yang digunakan dalam analisis perceived quality adalah sebagai berikut: 1,00 – 1,80 = sangat buruk 1,80 – 2,60 = buruk 2,60 – 3,40 = cukup 3,40 – 4,20 = baik 4,20 – 5,00 = sangat baik.

Menurut Tabel 23 dan rentang skala yang digunakan, dapat disimpulkan bahwa pada merek Teh Celup Sariwangi terdapat sepuluh atribut yang berada pada rentang skala baik (3,40-4,20) yaitu atribut harga, rasa, aroma, volume/isi, kemasan, kepraktisan, warna seduhan, kelengkapan info produk, aman bagi kesehatan. Selain itu, terdapat dua atribut yang berada pada rentang skala cukup

(2,60-3,40) yaitu atribut fungsi dan manfaat. Atribut kemudahan dalam mendapat berada pada rentang skala sangat baik (4,20 – 5,00)

Pada merek Teh Celup Sosro terdapat sepuluh atribut yang termasuk dalam rentang skala baik (3,40-4,20) yaitu atribut harga, rasa, aroma, volume/isi, kemasan, kemudahan mendapat, kepraktisan, warna seduhan, kelengkapan info produk, aman bagi kesehatan. Terdapat dua atribut yang berada pada rentang skala cukup (2,60-3,40) yaitu atribut fungsi dan atribut manfaat.

Pada merek Teh Celup 2 Tang hanya terdapat empat atribut yang berada pada rentang skala baik (3,40-4,20) yaitu harga, volume/isi, kepraktisan dan aman bagi kesehatan. Sisanya sebanyak delapan atribut termasuk dalam rentang skala cukup (2,60-3,40) yaitu rasa, aroma, kemasan, fungsi, kemudahan mendapat, manfaat, warna seduhan dan kelengkapan info produk.

Gambar 6 menunjukkan bahwa grafik semantic differential masing-masing merek mempunyai pola yang berbeda, penjelasan selengkapnya untuk masing- masing atribut adalah sebagai berikut:

1. Dalam analisa atribut harga, konsumen menilai bahwa merek Sosro lebih baik dibandingkan merek lainnya. Merek Sosro memiliki nilai rataan 3,91. 2. Dalam analisa atribut rasa, konsumen menilai bahwa merek Sariwangi

memiliki rasa yang lebih enak dibandingkan dengan merek lainnya. Hal ini tercermin dengan nilai rataan tertinggi dibandingkan dengan merek lainnya yaitu sebesar 4,02.

3. Analisa atribut ketiga yaitu atribut aroma. Konsumen menilai bahwa merek Sariwangi memiliki aroma yang paling enak dibandingkan dengan merek yang lain dengan nilai rataan 3,92

4. Analisa atribut keempat yaitu analisa atribut volume atau isi. Konsumen menilai bahwa merek Sariwangi memiliki volume atau isi yang lebuh banyak dibandingkan dengan merek lain dengan nilai rataan 3,7.

5. Dalam analisa atribut kemasan, konsumen menilai bahwa merek Sariwangi memiliki kemasan yang paling menarik. Hal ini tercermin dalam nilai rataan tertinggi dibandingkan merek yang lain yaitu sebesar 3,99

6. Analisa atribut keenam adalah fungsi. Konsumen menilai bahwa merek Sariwangi yang paling menjaga stamina dibandingkan yang lain dengan nilai rataan 3,35.

7. Analisa atribut ketujuh adalah atribut kemudahan mendapat. Nilai rataan tertinggi ada pada merek Sariwangi yang artinya merek Sariwangi paling mudah didapat dibandingkan merek yang lain, yaitu sebesar 4,35.

8. Dalam analisa atribut kepraktisan, konsumen menilai bahwa merek Sariwangi paling praktis dalam penggunaannya dibandingkan dengan merek lain. Hal ini tercermin dengan nilai rataan yang paling tinggi yaitu 4,09.

Harganya tidak murah Harganya murah

Rasanya tidak enak Rasanya enak

Aromanya tidak enak Aromanya enak

Volumenya sedikit Volumenya banyak

Kemasan tidak menarik Kemasan menarik

Tidak menjaga stamina Menjaga stamina

Tidak mudah Mudah mendapatkannya

mendapatkannya

Penggunaannya tidak Penggunaannya praktis

Praktis

Tidak terasa manfaatnya Terasa manfaatnya

Warna seduhan tidak Warna seduhan pekat

pekat

Info produk tidak Info produk lengkap lengkap

Tidak aman bagi Aman bagi kesehatan

kesehatan 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 Keterangan: Sariwangi Sosro 2 Tang

Gambar 6. Grafik semantic differensial merek Teh Celup

9. Analisa atribut kesembilan adalah atribut manfaat. Merek Sariwangi dinilai paling terasa manfaatnya dibandingkan merek lain yang diteliti, hal tersebut ditunjukkan oleh nilai rataan yang paling tinggi sebesar 3,38.

10.Analisa atribut kesepuluh adalah atribut warna seduhan. Merek sosro dinilai memiliki warna seduhan yang paling pekat dibanding merek lain yang diteliti. Hal ini dapat dilihat dari nilai rataannya yang paling tinggi yaitu sebesar 3,57. 11.Analisa atribut kesebelas adalah atribut kelengkapan info produk. Merek

Sariwangi dinilai memiliki info produk yang paling lengkap dibandingkan dengan merek yang lain. Hal ini tercermin dalam nilai rataannya yang paling tinggi yaitu 3,64.

12.Dalam analisa atribut keamanan, konsumen menilai bahwa merek Sosro adalah merek yang paling aman dibandingkan merek lain yang diteliti. Hal tersebut dilihat dari nilai rataannya yang peling tinggi sebesar 3,69.

Dari keseluruhan analisa, terlihat bahwa merek Sariwangi dipandang oleh konsumen lebih unggul dari atribut rasa, atribut aroma, atribut volume atau isi, atribut kemasan, atribut fungsi, atribut kemudahan dalam mendapatkan produk, atribut kepraktisan, atribut warna seduhan, atribut manfaat dan atribut kelengkapan info produk. Merek Sariwangi berhasil meraih sebagian besar dari keseluruhan atribut yang dianalisis.

Merek Sosro berhasil meraih nilai rataan tertinggi pada atribut harga dan atribut keamanan. Hal ini menunjukkan bahwa merek Sosro dapat menjadi pesaing yang cukup serius di indutri minuman teh celup. Perbaikan dari segi harga dan kemanan perlu dilakukan oleh merek Sariwangi agar dapat menandingi merek Sosro pada kedua atribut tersebut.

4.7. Analisis Brand Loyalty

Brand loyalty merupakan suatu ukuran keterikatan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran mengenai mungkin atau tidaknya seorang konsumen beralih ke merek lain terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun lainnya. Seorang konsumen yang loyal pada umumnya akan setia pada satu merek walaupun dihadapkan pada banyak alternatif merek produk yang lebih unggul dipandang dari berbagai sudut alternatifnya. Loyalitas pada merek ini timbul karena konsumen mempersepsikan merek tersebut menghasilkan produk yang memiliki sejumlah manfaat dan kualitas dengan harga yang sesuai. Analisis brand loyalty mencakup analisis switcher, habitual buyer, satisfied buyer, liking the

brand, dan committed buyer. Dalam penelitian ini, analisis brand loyalty

dilakukan untuk mengetahui loyalitas dari pelanggan minuman teh celup merek Sariwangi yang melibatkan 200 konsumen.

4.7.1 Analisis Switcher

Analisis switcher dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak pelanggan merek Sariwangi yang termasuk ke dalam

switcher. Konteks switcher dalam penelitian ini adalah pelanggan Sariwangi yang berpindah-pindah merek karena faktor harga. Switcher adalah pelanggan yang menjawab “sering” dan “selalu” pada pertanyaan kuesioner “Seberapa sering Anda berpindah merek minuman teh celup karena faktor harga?”. Hasil penghitungan switcher merek Sariwangi dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Hasil Penghitungan switcher merek Sariwangi

Jawaban f x f.x % Tidak pernah 1 1 1 0,5 Jarang 102 2 204 51,0 Kadang-kadang 68 3 204 34,0 Sering 25 4 100 12,5 Selalu 4 5 20 2 TOTAL 200 529 100 Rata-rata 2,65 Switcher 14,5 %

Rentang skala yang digunakan dalam analisis switcher adalah sebagai berikut: 1,00 – 1,80 = sangat baik 1,80 – 2,60 = baik 2,60 – 3,40 = cukup 3,40 – 4,20 = buruk 4,20 – 5,00 = sangat buruk

Berdasarkan tabel perhitungan switcher dan rentang skala yang digunakan, nilai rata-rata 2,65 berada pada rentang skala cukup (2,60 – 3,40). Sebanyak 14,5 persen dari 200 pelanggan termasuk kategori switcher

yang sensitif terhadap harga dengan sering atau selalu berpindah-pindah merek.

4.7.2 Analisis Habitual Buyer

Analisis habitual buyer dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak pelanggan Teh Celup Sariwangi yang melakukan pembelian karena alasan kebiasaan. Sehingga dapat diartikan pelanggan tidak memiliki keinginan khusus untuk melakukan perubahan mencoba merek lain.

Habitual buyer adalah pelanggan yang menjawab “setuju” dan “sangat setuju” pada pertanyaan kuesioner “apakah Anda setuju bahwa alasan Anda membeli teh celup hanya karena kebiasaan?”. Hasil perhitungan habitual buyer dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25. Hasil Perhitungan habitual buyer merek Sariwangi

Jawaban F x f.x %

Sangat tidak setuju 14 1 14 7 Tidak setuju 20 2 40 10 Biasa saja 41 3 123 20,5 Setuju 113 4 452 56,5 Sangat setuju 12 5 60 6 TOTAL 200 703 100 Rata-rata 3,51 Habitual buyer 62,5%

Rentang skala yang digunakan dalam analisis habitual buyer adalah sebagai berikut: 1,00 – 1,80 = sangat buruk 1,80 – 2,60 = buruk 2,60 – 3,40 = cukup 3,40 – 4,20 = baik 4,20 – 5,00 = sangat baik

Berdasarkan tabel perhitungan habitual buyer dan rentang skala yang digunakan, nilai rata-rata 3,51 berada pada rentang skala baik (3,40 – 4,20).

Sebanyak 62,5 persen dari 200 pelanggan termasuk habitual buyer yang mengkonsumsi Teh Celup Sariwangi karena sudah merupakan kebiasaan.

4.7.3 Analisis Satisfied Buyer

Analisis satisfied buyer dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak pelanggan Sariwangi yang mendapatkan kepuasan dalam melakukan pembelian sehingga tidak ada cukup alasan bagi pelanggan tersebut untuk beralih mengkonsumsi merek lain kecuali terdapat faktor-faktor penarik yang sangat kuat. Satisfied buyer adalah pelanggan yang menjawab “puas” dan “sangat puas” pada pertanyaan kuesioner “Apakah Anda menemukan kepuasan dalam mengkonsumsi Teh Celup Sariwangi?”. Hasil perhitungan satisfied buyer dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26. Hasil Perhitungan satisfied buyer merek Sariwangi

Jawaban F x f.x %

Sangat tidak puas 0 1 0 0

Tidak puas 3 2 6 1,5 Biasa saja 59 3 177 29,5 Puas 125 4 500 62,5 Sangat puas 13 5 65 6,5 TOTAL 200 748 100 Rata-rata 3,74 Satisfied buyer 69%

Rentang skala yang digunakan dalam analisis satisfied buyer adalah sebagai berikut: 1,00 – 1,80 = sangat buruk 1,80 – 2,60 = buruk 2,60 – 3,40 = cukup 3,40 – 4,20 = baik 4,20 – 5,00 = sangat baik

Berdasarkan tabel perhitungan satisfied buyer dan rentang skala yang digunakan, nilai rata-rata 3,74 berada pada rentang skala baik (3,40 – 4,20). Sebanyak 69 persen dari 200 pelanggan termasuk satified buyer yang mengkonsumsi Teh Celup Sariwangi karenamendapatkan kepuasan dalam melakukan pembelian sehingga tidak ada cukup alasan bagi pelanggan

tersebut untuk beralih mengkonsumsi merek lain kecuali terdapat faktor- faktor penarik yang sangat kuat.

4.7.4 Analisis Liking the Brand

Analisis liking the brand dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak pelanggan Sariwangi yang benar-benar menyukai merek tersebut dan terdapat perasaan emosional yang terkait antara pelanggan dengan merek. Liking the brand adalah pelanggan yang menjawab “suka” dan “sangat suka” pada pertanyaan kuesioner “Apakah Anda benar-benar menyukai Teh Celup Sariwangi?”. Hasil perhitungan

liking the brand dapat dilihat pada Tabel 27.

Tabel 27. Hasil Perhitungan liking the brand merek Sariwangi

Jawaban F x f.x %

Sangat tidak suka 0 1 0 0 Tidak suka 11 2 22 5,5 Biasa saja 54 3 162 27 Suka 122 4 488 61 Sangat suka 13 5 65 6,5 TOTAL 200 737 100 Rata-rata 3,68

Liking the brand 67,5%

Rentang skala yang digunakan dalam analisis liking the brand adalah sebagai berikut: 1,00 – 1,80 = sangat buruk 1,80 – 2,60 = buruk 2,60 – 3,40 = cukup 3,40 – 4,20 = baik 4,20 – 5,00 = sangat baik

Berdasarkan tabel perhitungan liking the brand dan rentang skala yang digunakan, nilai rata-rata 3,68 berada pada rentang skala baik (3,40 – 4,20). Sebanyak 67,5 persen dari 200 pelanggan termasuk kategori liking the brand yang mengkonsumsi Teh Celup Sariwangi karena benar-benar

menyukai merk tersebut dan terdapat perasaan emosional yang terkait antara pelanggan dengan merek Sariwangi.

4.7.5 Analisis Committed Buyer

Analisis committed buyer dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak pelanggan Sariwangi yang setia dengan segala bentuk komitmennya bahkan merekomendasikan atau mempromosikan merek Sariwangi kepada orang lain. Committed buyer adalah pelanggan yang menjawab “sering” dan “selalu” pada pertanyaan kuesioner “apakah Anda menyarankan dan mempromosikan ke orang lain untuk mengkonsumsi Teh Celup Sariwangi?”. Hasil perhitungan committed buyer

dapat dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28. Hasil Perhitungan committed buyer merek Sariwangi

Jawaban F X f.x % Tidak pernah 6 1 6 3 Jarang 132 2 264 66 Kadang-kadang 51 3 153 25,5 Sering 11 4 44 5,5 Selalu 0 5 0 0 TOTAL 200 467 100 Rata-rata 2,34 Committed buyer 5,5%

Rentang skala yang digunakan dalam analisis committed buyer adalah sebagai berikut: 1,00 – 1,80 = sangat buruk 1,80 – 2,60 = buruk 2,60 – 3,40 = cukup 3,40 – 4,20 = baik 4,20 – 5,00 = sangat baik

Berdasarkan tabel perhitungan committed buyer dan rentang skala yang digunakan, nilai rata-rata 2,34 berada pada rentang skala buruk (1,80– 2,60). Hanya 5,5 persen dari 200 pelanggan termasuk committed buyer yang merekomendasikan atau mempromosikan merek Sariwangi kepada orang

lain. Sedikitnya jumlah pelanggan yang termasuk kategori committed buyer

menunjukkan ikatan emosional pelanggan pada taraf menyarankan atau merekomendasikan merek Sariwangi pada orang lain masih sangat rendah.

4.7.6 Piramida Brand Loyalty

Piramida brand loyalty merupakan gambar susunan tingkatan brand loyalty berdasarkan hasil perhitungan analisis switcher, habitual buyer,

satisfied buyer, liking the brand dan committed buyer. Piramida brand loyalty Teh Celup sariwangi dapat dilihat pada Gambar 7.

Commited buyer

Liking the brand Satisfied buyer Habitual buyer Switcher

Gambar 7. Piramida brand loyalty Teh Celup Sariwangi (situasi ekstrim)

Gambar piramida brand loyalty yang baik akan memperlihatkan bentuk piramida yang terbalik yang semakin keatas semakin melebar (Durianto dkk, 2001).Bentuk piramida brand loyalty Teh Celup Sariwangi (Gambar 7) tidak menunjukkan bentuk piramida yang terbalik. Tingkat loyalitas yang semakin meningkat hanya sampai dengan kelompok satisfied buyer yang menunjukkan persentase terbesar, sedangkan pada kelompok liking the brand, dan committed buyer persentasenya menurun yang artinya belum menunjukkan kesukaan/ketertarikan dan loyalitas yang baik terhadap Teh Celup Sariwangi. Oleh karena itu, merek Sariwangi harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan loyalitas pelanggannya.

Bentuk piramida pada Gambar 7 terjadi di situasi ekstrim, sedangkn untuk situasi ideal, piramida membentuk seperti cerminan dari bentuk pada Gambar 7. Bentuk piramida ideal tersebut dapat dilihat pada Gambar 8.

Menurut Durianto dkk (2001), rasa suka pembeli biasanya didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam penggunaan sebelumnya baik yang diamati pribadi maupun oleh kerabatnya ataupun yang disebabkan oleh

perceived quality yang tinggi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan liking the brand maka tingkat perceived quality harus ditingkatkan pula, sehingga pelanggan

14,5% 62,5% 67,5%

5,5%

puas dan tidak miliki pengalaman yang mengecewakan sehingga mempengaruhi tingkat satisfied buyer. Pelanggan yang merasakan kepuasan akan menceritakan pengalaman dan alasan mereka dalam memilih merek tersebut dan pada akhirnya merekomendasikan merek tersebut pada orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan liking the brand dan satisfied buyer akan meningkatkan committed buyer.

Commited buyer Liking the brand Satisfied buyer

Habitual buyer Switcher

Gambar 8. Piramida brand loyalty Teh Celup Sariwangi (situasi ideal) Tindakan yang dapat dilakukan pihak Sariwangi agar memiliki tingkat loyalitas yang kuat dari pelanggannya adalah dengan meningkatkan jumlah pelanggan yang benar-benar menyukai merek Sariwangi (liking the brand). Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan promosi baik dalam bentuk periklanan, promosi penjualan, maupun dengan menyelenggarakan program-program yang dapat mempererat hubungan Sariwangi dengan pelanggannya. Selain itu, untuk meningkatkan liking the brand, perceived quality juga harus ditingkatkan. Peningkatan perceived quality dapat dilakukan dengan menjaga dan meningkatkan mutu atribut-atribut Sariwangi sehingga memunculkan pengalaman emosional ketika mengkonsumsi produk Sariwangi.

Menurut Durianto dkk (2001) kesukaan pelanggan terhadap suatu merek akan mendorong untuk membicarakan merek tersebut kepada orang lain, baik itu dalam taraf sekedar menceritakan mengenai alasan pembelian mereka terhadap merek tersebut atau bahkan sampai pada taraf merekomendasikannya kepada orang lain untuk mengkonsumsi merek tersebut. Itu berarti tindakan Sariwangi untuk meningkatkan perceived quality bertujuan untuk meningkatkan satisfied buyer dan

liking the brand yang dapat meningkatkan jumlah committed buyer Teh Celup Sariwangi. 14,5% 62,5% 67,5% 5,5% 69%

Dokumen terkait