• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Hasil Uji Awal

Uji awal dalam penelitian ini melibatkan 30 konsumen yang memberikan jawaban pada kuesioner yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keandalan atribut dan asosiasi yang akan digunakan dalam penelitian. Merek-merek yang dilakukan pengujian adalah Teh Celup Sariwangi, Teh celup Sosro dan Teh celup 2 Tang.

4.2.1Uji Awal Brand Association

Brand Association adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Asosiasi itu tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan. Seorang konsumen sangat mungkin mempunyai asosiasi-asosiasi yang berbeda dengan konsumen lain terhadap merek yang sama. Keterkaitan konsumen pada suatu merek tergantung pada banyaknya pengalaman dalam mengkonsumsi merek tersebut atau seringnya penampakan merek tersebut.

Berbagai asosiasi merek yang saling berhubungan akan menimbulkan citra merek (brand image). Semakin banyaknya asosiasi yang berhubungan, maka semakin kuat pula citra merek yang dimiliki oleh merek tersebut. Asosiasi-asosiasi yang diuji adalah:

1. Harga yang terjangkau 2. Rasanya enak

3. Aroma harum khas teh 4. Mereknya terkenal 5. Kemasannya menarik 6. Promosi yang menarik

7. Mudah diperoleh

8. Praktis dalam penggunaan 9. Warna seduhan pekat 10. Waktu penyeduhan singkat 11. Info produk lengkap 12. Aman bagi kesehatan

Asosiasi-asosiasi tersebut akan diuji dengan menggunakan metode Spearman-Brown. Jika diperoleh nilai |r | > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel. Berdasarkan hasil penghitungan uji reliabilitas, diperoleh nilai |r | untuk masing-masing merek yang disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil pengujian reliabilitas brand association

Merek Responden | | r tabel Kesimpulan

Sariwangi 30 orang 0,791 0,361 Reliabel Sosro 29 orang 0,732 0,367 Reliabel 2 Tang 23 orang 0,775 0,413 Reliabel

Berdasarkan Tabel 7 di atas, terlihat bahwa semua merek memiliki nilai

|r | > r tabel dan dapat disimpulkan bahwa seluruh asosiasi-asosiasi yang akan diteliti dapat diandalkan. Hasil pengujian reliabilitas brand association

dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.2.2Uji Awal Perceived Quality

Perceived quality adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan

mutu atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan. Kesan kualitas dapat menjadi alasan kuat dalam menghasilkan suatu keputusan pembelian. Seorang konsumen mungkin tidak memiliki cukup informasi untuk mengarahkannya pada penentuan kualitas suatu merek secara objektif. Mungkin juga ia tidak tahu atau kurang termotivasi untuk memproses informasi, ataupun tidak mempunyai kesanggupan dan sumberdaya untuk mendapatkan informasi.

Atribut-atribut yang diuji adalah: 1. Harganya terjangkau

2. Rasanya enak 3. Aromanya enak 4. Volume/isinya banyak 5. Kemasan menarik 6. Menjaga stamina 7. Mudah mendapatkannya 8. Penggunaannya praktis 9. Terasa manfaatnya 10. Warna seduhan pekat 11. Info produk lengkap 12. Aman bagi kesehatan

Terdapat dua macam pengujian awal elemen perceived quality ini, yaitu uji validitas dengan menggunakan metode korelasi product moment Pearson dan uji reliabilitas dengan menggunakan metode alpha Cronbach.

Tabel 8. Nilai validitas perceived quality merek Sariwangi

Atribut Kesimpulan

Atribut 1 0,645 0,361 rhitung > rt abel

Atribut 2 0,698 0,361 rhitung > rt abel Atribut 3 0,755 0,361 r > r Atribut 4 0,652 0,361 r > r Atribut 5 0,674 0,361 r > r Atribut 6 0,687 0,361 r > r Atribut 7 0,399 0,361 r > r Atribut 8 0,557 0,361 r > r Atribut 9 0,747 0,361 r > r Atribut 10 0,774 0,361 r > r Atribut 11 0,806 0,361 r > r Atribut 12 0,796 0,361 r > r

Tabel 8 menunjukan hasil pengujian validitas untuk analisis

perceived quality teh celup merek Sariwangi yang melibatkan 30 konsumen. Hasil pengujian tersebut memperlihatkan bahwa semua atribut memiliki nilai r > r pada selang kepercayaan 95% yaitu 0,361.

Tabel 9 menunjukkan hasil pengujian validitas analisis perceived quality teh celup merek Sosro. Pengujian merek Sosro ini tidak melibatkan

semua konsumen dikarenakan hanya 29 konsumen yang pernah mengkonsumsi merek tersebut. Hasil pengujian tersebut memperlihatkan bahwa semua atribut memiliki nilai r > r pada selang kepercayaan 95% yaitu 0,367.

Tabel 9. Nilai validitas perceived quality merek Sosro

Tabel 10. Nilai validitas uji awal perceived quality merek 2 Tang

Tabel 10 menunjukkan hasil pengujian validitas teh celup merek 2 Tang yang hanya melibatkan 23 konsumen. Hasil pengujian tersebut memperlihatkan bahwa semua atribut memiliki nilai r > r pada selang kepercayaan 95% yaitu 0,413.

Atribut Kesimpulan

Atribut 1 0,390 0,367 rhitung > rtabel

Atribut 2 0,587 0,367 rhitung > rtabel Atribut 3 0,559 0,367 r > r Atribut 4 0,643 0,367 r > r Atribut 5 0,423 0,367 r > r Atribut 6 0,536 0,367 r > r Atribut 7 0,457 0,367 r > r Atribut 8 0,548 0,367 r > r Atribut 9 0,694 0,367 r > r Atribut 10 0,668 0,367 r > r Atribut 11 0,484 0,367 r > r Atribut 12 0,664 0,367 r > r Atribut Kesimpulan

Atribut 1 0,456 0,413 rhitung > rtabel Atribut 2 0,644 0,413 rhitung > rtabel Atribut 3 0,464 0,413 r > r Atribut 4 0,685 0,413 r > r Atribut 5 0,518 0,413 r > r Atribut 6 0,725 0,413 r > r Atribut 7 0,548 0,413 r > r Atribut 8 0,679 0,413 r > r Atribut 9 0,815 0,413 r > r Atribut 10 0,723 0,413 r > r Atribut 11 0,625 0,413 r > r Atribut 12 0,567 0,413 r > r

Hasil pengujian validitas analisis perceived quality teh celup merek Sariwangi, Sosro dan 2 Tang menunjukkan bahwa seluruh pernyataan nyata dan sahih. Konsumen dapat mengerti maksud dari setiap pernyataan dalam kuesioner. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.

Selain dilakukan pengujian validitas, atribut-atribut pada elemen

perceived quality juga diuji reliabilitasnya dengan menggunakan metode

Alfa Cronbach. Menurut George dan Mallery (2003) nilai alpha yang dihasilkan dari pengujian reliabilitas suatu instrumen penelitian dapat dibagi berdasarkan beberapa klasifikasi (Tabel 11).

Tabel 11. Klasifikasi nilai alpha

Klasifikasi Nilai Alpha Kesimpulan

α > 0,9 Sempurna (excellent)

α > 0,8 Baik (good)

α > 0,7 Dapat diterima (acceptable)

α > 0,6 Diragukan (questionable)

α > 0,5 Lemah (poor)

α < 0,5 Tidak dapat diterima (unacceptable)

Berdasarkan klasifikasi di atas, maka peneliti menggunakan standar klasifikasi nilai α > 0,7 untuk menyimpulkan bahwa instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel. Hasil pengujian reliabilitas atribut-atribut pada elemen brand association untuk merek Teh Celup Sariwangi, Teh Celup Sosro dan Teh Celup 2 Tang dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Hasil pengujian reliabilitas perceived quality

Pada Tabel 12 terlihat bahwa semua merek mempunyai nilai α > 0,7. Maka dapat disimpulkan bahwa kemungkinan terjadinya kesalahan dalam kuesioner rendah, atribut-atribut dapat diandalkan dan mampu memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila peneliti menyebarkan kuesioner secara berulang dan dalam waktu yang berlainan. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

Merek Konsumen Nilai (α) Kesimpulan

Sariwangi 30 orang 0,900 Baik Sosro 29 orang 0,801 Baik 2 tang 23 orang 0,848 Baik

Dokumen terkait