• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Gambaran Umum Usaha Peternakan di Kota Medan

Gambaran umum kondisi kota Medan memuat perkembangan kondisi Kota Medan sampai saat ini, capaian hasil pembangunan kota sebelumnya dan tantangan pembangunan kota yang harus diatasi. Perkembangan kondisi Kota Medan menyangkut kondisi geografis dan demografis, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah. Pemahaman terhadap kondisi Kota Medan tersebut menjadi dasar dalam perencanaan khususnya dalam rangka merumuskan strategi dan arah kebijakan serta program pembangunan Kota Medan.43

43

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Kota_Medan, diakses tanggal 15 Mei 2015. Berdasarkan data Pemko Medan, kota Medan sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di provinsi Sumatera Utara, Kedudukan, fungsi dan peran Kota Medan cukup penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah. Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka dibagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kota/negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barang atau jasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2010 diperkirakan telah mencapai 3.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regional/nasional.

Dalam menjalankan tugas da fungsinya, kepala dinas pertanian dan kelautan kota medan dibantu oleh sekretariat, 6 (enam) bidang yaitu bidang produksi tanaman pangan dan holtikultura, bidang produksi peternakan, bidang produksi perikanan, bidang kesehatan hewan dan kesmavet, bidang bina usaha dan sumber daya kelautan, dan 5 (lima) unit pelaksana teknis dinas yaitu uptd klinik hewan, uptd pangkalan pendaratan ikan (ppi), uptd budidaya air tawar, uotd pengembangan bibit hortikultura dan peternakan, uptd informasi penyuluhan pertanian perikanan. fungsi dan tugas dari sekretariat, bidang-bidang dan unit pelaksana teknis dinas antara lain: 44

a. Menyusun rencana program dan kegiatan kesekretariatan 1. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok dinas lingkup kesetrariatan yang meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program. sedangkan untuk melaksanakan tugas tersebut bagian sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut:

b. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program dinas

c. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggan dinas.

d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan

e. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan

g. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

44

2. Bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura

Bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura dipimpin oleh seorang kepala bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas dinas lingkup peningkatan produksi, sarana dan prasarana tanaman pangan dan hortikultura, pengawasan peredaran saprotan dan perlindungan tanaman. sedangkan untuk melaksanakan tugas tersebut bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyusun rencana, program dan kegiatan kerja

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup peningkatan saprotan dan perlindungan tanaman

c. Mempersiapkan, merumuskan kebijakan teknis lingkup produksi tanaman pangan dan hortikultura

d. Mempersiapkan bahan bimbingan pengaturan penggunaan benih

e. Mempersiapkan bahan dan data keperluan pembangunan dan pengelolaan balai benih

f. Mempersiapkan bahan pembinaan dan pengawasan balai benih milik swasta

g. Mempersiapkan bahan bimbingan peningkatan mutu hasil tanaman pangan dan hortikultura

h. Mempersiapkan bahan bimbingan peningkatan mutu hasil tanaman pangan dan hortikultura

i. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pelayanan lainnya di bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura sesuai dengan urusan pemerintah kota

j. Mempersiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksaan pelaksanaan tugas

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Bidang produksi peternakan

Bidang produksi peternakan dipimpin oleh kepala bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang produksi peternakan. Sedangkan untuk melaksanakan tugas tersebut budang produksi peternakan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyusun rencana, program dan kegiatan kerja bidang produksi peternakan

b. Menyusun petunjuk teknis lingkup peningkatan produksi, saran dan prasarana peternakan serta pengawasan peredaran sapronak

c. Menyusun bahan perumusan kebijakan lingkup produksi peternakan d. Memberikan bimbingan lingkup pengelolaan produksi peternakan

e. Melaksanakan pembinaan teknis budidaya usaha intensifikasi peternakan dan diversifikasi

f. Melaksanakan pembinaan kepada penangkar ternak dan hewan kesayangan

g. Memberikan bimbingan, pembinaan dan pemantauan penggunaan/pelaksanaan teknologi produksi, penerapan teknologi, penangkaran ternak dan hewan kesayangan, pemanfaatan dan pendayagunaan lahan pekarangan.

h. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pelayanan lainnya di bidang produksi peternakan sesuai urusan pemerintah kota

i. Melaksanakan moitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang produksi peternakan

j. Menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan di bidang produksi pertaniab dan peternakan

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya

4. Bidang produksi perikanan

Bidang produksi perikanan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang mempunyai tugas di lingkup penigkatan produksi perikanan tangkap dan

perikanan budidaya, serta hama da penyakit ikan. Sedangkan untuk melaksanakan tugas tersebut bidang produsi perikanan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyusun rencana, program dan kegiatan kerja bidang produksi perikanan b. Menyusun petunjuk teknis peningkatan produksi perikanan tangkap dan

perikanan budidaya serta hama dan penyakit ikan

c. Menyiapkan perumusan kebijakan lingkup produksi perikanan d. Membina pemberdayaan nelayan kecil

e. Menyiapkan bahan pengkoordinasian dan pelaksanaan estimasi stok ikan diwilayah perairan perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan plasma nutfah sumber daya ikan

f. Menyiapkan bahan pelaksanaan dan koordinasi kebijakan penetapan lokasi pembangunan serta pengelolaan pelabuhan perikanan kewenangan kota g. Memberikan bimbingan lingkup pengelolaan produksi perikanan

h. Melaksanakan pembinaan teknis budidaya usaha intesifikasi perikanan dan diversifikasi

i. Melaksanaan bimbingan kepada penangkar ikan hias

j. Menyiapkan bahan pelaksanaan akreditasi lembaga sertifikasi perbenihan ikan

k. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pelayanan lainnya di bidang produksi perikanan sesuai urusan pemerintah kota

l. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang produksi perikanan

m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai bidang tugasnya.

5. Bidang kesehatan hewan dan kesmavet

Bidang kesehatan hewan dan kesmavet dipimpin oleh seorang kepala bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, pengawasan peredaran obat hewan dan medis veteriner. Sedangkan untuk melaksanakan tugas tersebut bidang kesehatan hewan dan kesmavet mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyusun rencana, program dan kegiatan kerja di bidang kesehatan hewan dan kesmavet

b. Menyusun petunjuk teknis lingkup kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, pengawasan peredaran obat hewan dan medis veteriner

c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan lingkup kesehatan hewan dan kesmavet

d. Memberikan bimbingan lingkup pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet

e. Melaksanakan pembinaan tekis kesehatan hewan dan kesmavet f. Melaksanakan bimbingan kesehatan hewan dan kesmavet

g. Melakukan pengawasan lalu lintas produk ternak dari/ke wilayah kota h. Melakukan pembinaan, pemantauan dan pengawasan pembangunan dan

operasional pasar hewan dan unit-unit pelayanan kesehatan hewan

i. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pelayanan lainnya di bidang kesehatan hewan dan kesmavet sesuai urusan pemerintah kot

j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang kesehatan hewan dan kesmavet

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

6. Bidang bina usaha

Bidang bina usaha dipimpin oleh seorang kepala bidang bina usaha yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup promosi, pemasaran, pasca panen, teknologi pengolahan hasil dan pelayanan usaha. sedangkan untuk melaksanakan tugas tersebut bidang bina usaha mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyusun rencana, program dan kegiatan kerja di bidang bina usaha. b. Menyusun petunjuk teknis lingkup promosi, pemasaran, pasca panen,

teknologi pengolahan hasil dan pelayan usaha.

c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan lingkup bina usaha. d. Memberikan bimbingan lingkup pengelohan bina usaha.

e. Melaksanakan bimbingan kepada pengusaha pertanian, peternakan dan perikanan.

f. Memberikan bimbingan, pembinaan dan pemantauan kegiatan usaha petani, peternak dan nelayan.

g. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang bina usaha.

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

7. Bidang sumber daya kelautan

Bidang sumber daya kelautan dipimpin oleh kepala bidang yang berada bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. bidang sumber daya kelautan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup pengawasan, pengendalian, konservasi,rehabilitas dan pengembangan daerah pesisir. dalam melaksanakan tugas pokoknya bidang sumber daya kelautan menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut:

a. Menyusun rencana, program dan kegiatan bidang sumber daya kelautan b. Menyusun petunjuk teknis lingkup sumber daya kelautan

c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan lingkup sumber daya kelautan d. Melaksanakan pembinaan teknis pengelolaan sumber daya kelautan

e. Memberikan bimbingan, pembinaan dan pemanfaatan pengguanaan sumber daya kelautan

f. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pelayanan lainnya di bidanng sumber daya kelautan sesuai urusan pemerintah kota

g. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang sumber daya kelautan

h. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan kepala dinas sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

8. Unit pelaksana teknis dinas klinik kesehatan hewan

Unit pelaksana teknis dinas klinik kesehatan hewan dipimpin oleh kepala unit pelaksana teknis dinas yang dalam melaksanakan tugasnya dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. Dalam melaksanakan sebagian tugas

dinas di bidang pelayanan kesehatan hewan pada klinik hewan untuk pencegahan, pembrantasan dan pengobatan penyakit hewan dengan menggunakan segala fasilitas dan tenaga yang ada di klinik hewan.

9. Unit pelaksana teknis dinas pangkalan pendaratan ikan (ppi)

Unit pelaksana teknis dinas pangkalan pendaratan ikan dipimpin oleh seorang kepala unit pelaksana teknis dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. unit pelaksana teknis dinas pangkalan pendaratan ikan mempunyai tugas antara lain:

a. Melaksanakan pelelangan ikan

b. Memanfaatkan dermaga sebagai pendaratan ikan

c. Melaksanakan pembinaan kepada kelompok nelayan dan wanita nelayan tentang latihan dan managemen penangkapan ikan dan pengolahannya d. Penerapan teknis pendaratan ikan untuk mempertahankan mutu hasil

tangkap

e. Penerapan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan

f. Menerapkan harga dasar ikan untuk menjaga kestabilan harga di tingkat nelayan

10. Unit pelaksana teknis dinas informasi penyuluh pertanian

Unit pelaksana teknis dinas informasi penyuluh pertanian dipimpin oleh seorang kepala unit pelaksana teknis dinas yang dalam melaksanakan tugasnya dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. dalam melaksanakan sebagian tugas dibidang informasi penyuluh pertanian untuk menunjang pelaksanaan program pembangunan pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta melaksanakan penyuluhan dan pembinan terhadap kelembagaan kelompok tani.

11. Unit pelaksana teknis dinas budidaya air tawar

Unit pelaksana teknis dinas budidaya air tawar dipimpin oleh seorang kepala unit pelaksana teknis dinas dan dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. unit pelaksana teknis dinas budidaya air tawar mempunyai tugas melaksanakan penerapan teknik perbenihan budidaya air tawar serta pelestarian sumber daya ikan dan lingkungan air tawar

diwilayah kota Medan. Dalam melaksanakan tugasnya unit pelaksana teknis dinas budidaya air tawar menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut:

a. Pemeliharaan calon induk “parent stock” menjadi induk “parent stock” dan distribusi induk

b. Penerapan teknik perbenihan dan distribusi benih

c. Penerapan teknis pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan serta teknik pengendalian hama dan penyakit

d. Pengendalian mutu benih melalui pelaksanaan sertifikasi sistem mutu benih

e. Pembinaan dan pemantauan penerapan teknis perbenihan dan distribusi benih pengendalian mutu benih, pelestarian sumber daya ikan dan lingkungan.

12. Unit pelaksana teknis dinas pengembangan bibit hortikultura dan peternakan Unit pelaksana teknis dinas pengembangan bibit hortikultura dan peternakan dipimpin oleh seorang kepala unit pelaksana teknis dinas dan dalam melaksankan tugas dan tanggung jawab kepada kepala dinas. Unit pelaksana teknis dinas pengembangan bibit hortikultura dan peternakan mempunyai tugas perbanyakan benih/bibit yang bermutu dan berkualitas, membina teknik penangkaran dan menyampaikan informasi ketersediaan benih/bibit hasil produksi dan pemasaran benih/bibit. Unit pelaksana teknis pengembangan bibit hortikultura dan peternakan menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut:

a. Penyempurnaan dan penyusunan standar pengembangan dan penerapan benih/bibit hortikultura dan peternakan.

b. Pelaksanaan dan pengendalian rencana jangka menengah dan tahunan di bidang pengembangan bibit hortikultura dan peternakan

c. Pelaksanaan studi/latihan, pertemuan penyuluhan pertanian, peternakan, kelompok tani, penangkar benih/bibit hortikultura/ternak dan para petugas serta ahli dalam pertanian dan peternakan

d. Pelaksanaan dan koordinasi serta kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam pengembangan dan penerapan teknologi benih/bibit hortikultura dan peternakan

e. Melaksanaka perbanyakan benih/bibit hortikultura dan peternakan

f. Melaksanakan aplikasi teknologi yang ada untuk mencapai target produksi benih/bibit

g. Melaksanakan prossesing hasil benih/bibit, seleksi benih/bibit bermutu/berkualitas yang memenuhi syarat dalam menjaga kualitas dan kuantitas sesuai dengan standar yang diterapkan

h. Memberikan informasi perbenihan dan pemasaran benih/bibit yang diproduksi

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya

13. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas melaksanakan sebagian tugas dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan undang-undang.

Adapun jenis-jenis ternak diantaranya sapi, kerbau, sapi perah, domba, kambing, babi, kelinci, ayam, itik, mentok, puyuh, ulat sutera, belut, katak hijau, dan ternak lebah. Masing-masing hewan ternak tersebut dapat diambil manfaatnya. Hewan-hewan ternak ini dapat dijadikan pilihan untuk diternakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla) Pemerintah Kota (Pemko) Medan bersama Kecamatan Medan Selayang menggelar sosialisasi penertiban hewan berkaki empat di Gang Bersama, Lingkungan X, Kelurahan Tanjung Sari. Kegiatan ini dilakukan merujuk Peraturan Wali Kota Medan Nomor 13 Tahun 2013. Dalam melakukan penertiban, aparat Satpol PP Kota Medan tidak langsung melakukan penertiban hewan ternak berkaki empat milik warga yang ada di belakang pekarangan rumah. Namun, sebelumnya memberikan sosialisasi dan

peringatan kepada warga untuk segera mengungsikan hewan ternaknya berupa babi ke luar Kota Medan.

Tak berselang lama, warga yang memiliki ternak tersebut akhirnya dikumpulkan di depan rumah dan langsung diberikan pengarahan oleh Kabid Produksi Peternakan Distanla Pemko Medan Halim Hasibuan, serta Sekertaris Camat Medan Selayang Odi Anggia Batubara didampingi Lurah Tanjung Sari Liliek dan para kepling. Halim meminta warga untuk segera memindahkan hewan ternaknya.

Pemko menawarkan kepada warga untuk mengganti hewan berkaki empatnya dengan ayam dan bebek yang dibiayai Distanla Pemko Medan. “Pada tahun 2014, kita menyediakan 15.000 ayam dan bebek untuk diternakkan menggantikan hewan berkaki empat yang dilarang di Medan. Karena itu, setiap keluarga diberikan berupa bebek ataupun ayam kampung sekitar 50 ekor lengkap dengan pangan dan dokter hewannya. Mendengar pengarahan tersebut, warga pun tertarik untuk mendapatkan 50 ekor ayam dan bebek pengganti babi yang mereka miliki. Warga menyepakatinya untuk segera memindahkan dan menjual babinya, namun diberikan waktu untuk menertibkannya sendiri

Berdasarkan Perda No.23 Tahun 2009 tentang larangan usaha ternak berkai empat di Kota Medan disusul dengan Keputusan Walikota Medan Nomor.423/757 K tanggal 29 Juni 2010 tentang pembentuk Tim Pengawas Usaha Ternak Berkaki Empat. Penerbitan Peraturan tersebut, dilakukan atas persetujuan Lembaga Legislatif, yaitu DPRD Kota Medan, sebelumnya dilakukan koordinasi dengan Muspida, Forum Komunikasi Umat Beragama, Dewan Gereja, Majelis Ulama dan Tokoh-tokoh masyarakat lainnya menyatakan dukungannya terhadap penertiban usaha ternak berkaki empat di Kota Medan.45

Dinas Peternakan Kota Medan, Wahid, yang juga ikut dalam pertemuan itu menyebutkan sejak penertiban tahun 2010, populasi ternak hewan kaki empat mengalami penurunan hingga 50%. Dicontohkan, ternak kaki empat di Medan Denai yang awalnya ditaksir berjumlah 31.000 ekor kini tinggal 3.000 ekor. Di

45

Medan Johor kini tinggal 462 ekor, di Kecamatan Medan Sunggal malah sudah bersih dari hewan kaki empat.46