• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Geografi dan Wilayah Administratif

Kabupaten Kerinci adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi. Ibu kota dari kabupaten ini adalah Sungai Penuh. Letak wilayah Kabupaten Kerinci secara geografis di antara 01○ 41’ sampai 02○ 26’ lintang selatan dan 101○ 08’ sampai 101○ 40’ bujur timur berjarak 419 km dari Kota Jambi. Wilayah Kabupaten Kerinci di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Merangin, di sebelah barat Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Barat, dan Kabupaten Bungo di sebelah timur.

Kabupaten Kerinci merupakan salah satu kabupaten terkecil diantara kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jambi. Wilayahnya memiliki luas 380.850 Ha yang terletak di sepanjang Bukit Barisan. Secara umum wilayah Kabupaten Kerinci dapat dikelompokkan dalam beberapa satuan morfologi yaitu dataran, perbukitan yang bergelombang halus sampai perbukitan sedang dan pergunungan. Bentuk morfologi dan peyebaran batuan di sebelah utara memiliki morfologi yang lebih tinggi yaitu morfologi perbukitan gelombang sampai pergunungan, yang diikuti dengan variasi dan jenis batuan yang ada, sedangkan di selatan terdapat morfologi dataran rendah dan batuan yang relatif sejenis. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Kerinci memiliki potensi sumber daya yang besar dan keindahan alam. Potensi yang sangat besar dari Kabupaten Kerinci adalah menjadikan

keindahan alam Kerinci sebagai obyek wisata. Sejak lama Kerinci merupakan daerah tujuan wisata yang potensial di Provinsi Jambi.

Kabupaten Kerinci secara administratif dibagi dalam 12 kecamatan dengan berbagai perkembangannya masing-masing, baik karena potensi geografis, sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun karena pembangunan prasarana pada masing-masing wilayah.

Tabel 4.1. Luas Wilayah Kabupaten Kerinci dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut Kecamatan Tahun 2009

Kecamatan Luas (Ha) Desa Kelurahan Total

1. Gunung Raya 74.677 15 1 16 2. Batang Merangin 56.732 14 - 14 3. Keliling Danau 30.439 20 - 20 4. Danau Kerinci 29.847 14 - 14 5. Sitinjau Laut 5.825 15 - 15 6. Air Hangat 21.675 22 - 22

7. Air Hangat Timur 16.000 16 - 16

8. Depati VII 2.580 14 - 14 9. Gunung Kerinci 35.000 10 1 11 10. Siulak 59.020 27 - 27 11. Kayu Aro 32.805 29 - 29 12. Gunung Tujuh 16.250 11 - 11 Jumlah 380.850 207 2 209

Sumber : BPS Kabupaten Kerinci, 2009

Kecamatan terluas di Kabupaten Kerinci adalah Kecamatan Gunung Raya mencapai 74.677 Ha. Wilayah kecamatan yang paling sempit adalah Kecamatan Depati Tujuh. Secara keseluruhan, 52 persen wilayah Kabupaten Kerinci merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat dan 48 persen kawasan budidaya. Luas

wilayah Kabupaten Kerinci sebesar  189.028 Ha merupakan kawasan budidaya, 41.620 Ha adalah kawasan non pertanian dan 147.408 Ha untuk lahan pertanian.

4.2. Kependudukan

Penduduk merupakan pelaku kegiatan ekonomi yang melaksanakan proses pembangunan. Penduduk berada pada posisi pusat dalam setiap kebijakan dan strategi pembangunan. Jumlah penduduk yang besar harus disertai dengan kualitas sumber daya manusia yang tinggi sehingga keberadaannya dapat menjadi modal dasar proses pembangunan.

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Kerinci Tahun 2009

Kecamatan Jumlah Luas Kepadatan

Laki-laki Perempuan Total Km 2 Jiwa/Km2

Gunung Raya 7.737 7.654 15.391 746,77 21 Batang Merangin 11.312 11.745 23.057 567,32 41 Keliling Danau 10.902 11.583 22.485 304,39 74 Danau Kerinci 8.151 8.170 16.321 298,47 55 Sitinjau Laut 7.194 7.055 14.249 58,25 245 Air Hangat 10.583 11.013 21.596 216,75 100

Air Hangat Timur 9.200 9.543 18.743 160,00 117

Depati Tujuh 7.026 7.316 14.342 25,80 556 Gunung Kerinci 5.796 5.898 11.694 350,00 33 Siulak 15.201 15.476 30.677 590,20 52 Kayu Aro 18.341 18.172 36.513 328,05 111 Gunung Tujuh 6.028 5.969 11.997 162,50 74 Total 117.471 119.594 237.065 3.808,5 62 2008 235.419 3.808,5 61

Pada Tabel 4.2 jumlah penduduk Kabupaten Kerinci tahun 2009 tercatat sebesar 237.065 jiwa, sedangkan pada tahun 2008 sebanyak 235.419 jiwa. Selama kurun waktu tersebut mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 0,71. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk perempuan di Kabupaten Kerinci sebanyak 119.594 jiwa dan penduduk laki-laki 117.471 jiwa yang tersebar di 12 kecamatan. Total jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Kayu Aro, sementara jumlah penduduk paling sedikit ditemukan di Kecamatan Gunung Kerinci.

Jumlah penduduk dan luas wilayah yang bervariasi pada setiap kecamatan menyebabkan terjadinya ketimpangan kepadatan penduduk antar kecamatan, dengan kepadatan tertinggi yaitu di Kecamatan Depati Tujuh yaitu sebesar 556 jiwa/km2 diikuti Kecamatan Sitinjau Laut sebesar 245 jiwa/km2, sementara kecamatan dengan kepadatan terendah adalah Kecamatan Gunung Raya dengan kepadatan penduduk sebesar 21 jiwa/km2 dan Kecamatan Gunung Kerinci sebesar 33 jiwa/km2. Secara rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Kerinci adalah 62 jiwa per km persegi.

4.3. Pendidikan

Pendidikan diharapkan dapat merubah perilaku kearah yang lebih baik sehingga seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan lebih mudah beradaptasi dengan berbagai perubahan atau kemajuan seperti perkembangan teknologi dan perubahan sosial. Kabupaten Kerinci merupakan tempat pertama kali berdirinya Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di Provinsi Jambi. Akses masyarakat terhadap layanan pendidikan di Kabupaten Kerinci sudah

banyak ditemukan, ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat Kerinci tergolong cukup baik. Rata-rata masyarakat telah mengikuti pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Sebagian penduduk bahkan telah menamatkan pendidikan tinggi yang jumlahnya tercatat sebesar 4.448 jiwa (BPS Kabupaten Kerinci, 2009).

4.4. Ketenagakerjaan

Tenaga kerja merupakan modal yang sangat penting dalam menyukseskan program pembangunan. Jumlah tenaga kerja di suatu daerah harus diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Selain itu banyaknya jumlah penduduk pun harus diimbangi dengan pertumbuhan angkatan kerja agar tidak memunculkan permasalahan dalam ketenagakerjaan, salah satunya masalah pengangguran.

Tabel 4.3. Penduduk Berumur 15 Tahun keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama di Kabupaten Kerinci Tahun 2009

Jenis Kegiatan Utama Tahun 2009

(%)

I. Angkatan Kerja   

1. Bekerja 94,12

2. Pengangguran Terbuka 5,88

     

II. Bukan Angkatan Kerja   

1. Sekolah 28,46

2. Mengurus rumah tangga 46,22

3. Lainnya 25,31

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa persentase angkatan kerja yang bekerja di Kabupaten Kerinci pada tahun 2009 cukup tinggi yaitu mencapai 94,12 persen yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Kerinci. Persentase pengangguran terbuka mencapai 5,88 persen yang sebagian besar adalah tamatan strata-1 (S1), ini disebabkan makin sempitnya lahan mencari pekerjaan di Kabupaten Kerinci dan sedikit perusahaan serta industri yang menampung tenaga kerja berpendidikan di Kabupaten Kerinci.

Angkatan kerja yang bekerja di Kabupaten Kerinci tersebut tersebar di berbagai lapangan usaha seperti pertanian, industri pengolahan, perdagangan, restoran, hotel, jasa kemasyarakatan, pertambangan, penggalian, listrik, gas, air bersih, bangunan, angkutan, komunikasi, keuangan, dan lain-lain. Persentase angkatan kerja yang bekerja di berbagai lapangan usaha tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4. :

Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Kerinci Tahun 2009

Lapangan Usaha Jumlah (%)

Pertanian 61,301

Industri Pengolahan 1,713

Perdagangan, Rumah makan, hotel 13,938

Jasa Kemasyarakatan 12,332

Lainnya (Pertambangan, penggalian, listrik, gas,air,

bangunan, angkutan, komunikasi, keuangan) 10,717

Jumlah / Total 100 Sumber: BPS Kabupaten Kerinci, 2009

Pada Tabel 4.4 jumlah penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan usaha di Kabupaten Kerinci tahun 2009 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Kerinci bermata pencaharian di sektor pertanian. Salah satu faktor pendukung yaitu karena Kabupaten Kerinci merupakan wilayah yang cukup subur, namun untuk peningkatan pembangunan Kabupaten Kerinci tidak harus tergantung pada sektor pertanian, karena dengan potensi alam yang dimilikinya Kabupaten Kerinci dapat mengembangkan sektor-sektor lainnya agar penduduk setempat dapat bekerja secara merata di setiap sektor .

4.5. Kesehatan

Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan berperan sangat penting dalam meningkatkan masyarakat yang lebih sehat dengan melakukan sosialisasi dan kegiatan penyuluhan tentang pola hidup sehat serta memberikan pelayanan pengobatan terhadap masyarakat yang menderita suatu penyakit. Selain itu pelayanan kesehatan akan semakin baik jika sarana dan prasarana kesehatan tersedia dalam jumlah yang mencukupi dan kualitas yang baik serta dapat menjangkau seluruh kelompok masyarakat.

Sarana dan prasarana kesehatan di Kaupaten Kerinci berpusat di ibu kota Kabupaten Kerinci yaitu Sungai Penuh, akan tetapi pelayanan kesehatan sudah cukup merata diseluruh kecamatan. Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan tersebut diharapkan mampu menghasilkan pelayanan berbiaya rendah sehingga dapat dijangkau oleh kelompok masyarakat berpenghasilan rendah atau masyarakat miskin.

Puskesmas di Kabupaten Kerinci meningkat, pada tahun 2000 sebanyak 17 buah, kemudian pada tahun 2009 meningkat menjadi 20 buah. Dokter praktek swasta pun mengalami peningkatan dari jumlah 30 buah pada tahun 2000 menjadi 40 buah pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Kerinci cukup memadai.

Tabel 4.5. Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan Kabupaten Kerinci Tahun 2000, 2005 dan 2009

Uraian Satuan 2000 2005 2009

RSU Pemerintah buah 1 1 1

RSU Swasta buah 3 3 2

RS Kebidanan buah - - -

Puskesmas buah 17 18 20

Puskesmas Rawat Inap buah 4 4 4

Puskesmas Pembantu buah 49 52 50

Puskesmas Keliling buah 18 18 18

BP buah - - -

Apotik buah 12 12 12

Toko Obat buah 5 5 7

Dokter Praktek Swasta Orang 30 30 40

Dokter Gigi Praktek Swasta Orang 2 2 3

Bidan Praktek Swasta Orang 80 80 86

Laboratorium Klinik buah 1 1 1

Posyandu buah 305 305 305

Polindes Binaan buah 25 25 25

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, 2009

4.6. Rencana Pembangunan Kabupaten Kerinci 4.6.1. Visi

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang didalamnya berisi suatu gambaran cita dan citra yang ingin diwujudkan pada masa depan. Berbagai perubahan pembangunan pada masa

yang akan datang diharapkan dapat dilakukan oleh Kabupaten Kerinci agar lebih berperan sebagai agen pembangunan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Setelah mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat Kabupaten Kerinci, maka pokok-pokok visi Pemerintahan Daerah Kabupaten Kerinci yang hendak dicapai dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kerinci adalah sebagai berikut :

1. Sejahtera: Sejahtera yang dimaksud adalah suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar masyarakat secara layak lahir dan batin dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Damai: Damai yang dimaksud adalah suatu kondisi masyarakat Kabupaten Kerinci yang jauh dari pertikaian dan silang sengketa, kokoh, dalam menciptakan berbagai bentuk kerukunan, mengedepankan azas musyawarah, serta tetap menggalakkan dinamika masyarakat secara individu dan kelompok dalam merangsang aktivitas yang kreatif dan inovatif guna kelancaran pembangunan dan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

3. Agamis: Agamis yang dimaksud adalah suatu kondisi masyarakat yang mengutamakan nilai-nilai agama sebagai landasan akal pikiran dan pertimbangan dalam melaksanakan kehendak pembangunan masyarakat Kabupaten Kerinci secara lahir dan batin, serta mampu menempatkan nilai-nilai agama sebagai ladasan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, guna terciptanya kondisi

masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, aman dan damai dalam menjalami kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

4. Berbasis Ekonomi Kerakyatan: Ekonomi kerakyatan yang dimaksud adalah suatu kondisi pembangunan yang menempatkan prinsip pro growth, dan pro rakyat, dalam pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Kerinci, mewujudkan Kerinci sejahtera, damai dan agamis, dimana ”ekonomi kerakyatan” sebagai basis pertumbuhan dan pembangunan.

4.6.2. Misi

Strategi untuk mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada, serta memperhatikan tantangan ke depan dan memperhitungkan berbagai peluang ke depan, maka rumusan Misi Kabupaten Kerinci dalam rangka pencapaian Visi Kabupaten Kerinci dijabarkan dengan 6 (enam) Misi Kabupaten Kerinci yaitu : Misi Pertama: Percepatan pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur merupakan bagian penting dari penggerak pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur mempunyai peran yang tak kalah penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Selain itu misi percepatan pembangunan infrastruktur, merupakan upaya untuk mempercepat menuju masyarakat yang sejehtera, damai dan mampu menempatkan nilai-nilai agama sebagai landasan kehidupan bermasyarakat di Kabupaten Kerinci.

Misi Kedua: Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya pembangunan yang berperan penting dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu Kabupaten Kerinci

menempatkan salah satu misi pembanguan daerah yaitu peningkatan sumber daya manusia.

Misi Ketiga: Peningkatan dan pengembangan daya saing perekonomian rakyat. Misi ini merupakan upaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah guna mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat, untuk melaksanakan misi tersebut perlu langkah-langkah yang terarah dengan melakukan penataan dan pengembangan instrument pengembangan perekonomian wilayah.

Misi Keempat: Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Misi ini merupakan upaya untuk mewujudkan terlaksananya tata pemerintahan yang baik, yaitu dicirikan keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi, menjunjung tinggi hukum, dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran, keserasian, dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Misi Kelima: Peningkatan kualitas pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan hidup. Misi ini merupakan upaya untuk mewujudkan keseimbangan antara aspek pemanfaatan sumber daya alam sebagai modal pertumbuhan ekonomi, dengan aspek perlindungan terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup sebagai fungsi penopang keberlanjutan pembangunan dan kehidupan masyarakat.

Misi Keenam: Menciptakan Kerinci yang aman, damai dan demokratis. Misi ini merupakan upaya untuk mewujudkan kondisi keamanan, ketertiban dan kedamaian dalam hidup berdemokrasi, sebagai modal dalam menggerakkan pembangunan daerah.

Dokumen terkait