BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. GambaranUmum Lokasi Penelitian
1. Profil Jurusan Pendidikan Agama Islam
a. Latar belakang berdirinya Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan merupakan salah satu dari delapan fakultas dalam lingkungan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, juga merupakan pengembangan dan perluasan dari Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Alauddin Makassar.
Fakultas Tarbiyah didirikan berdasarkan Surat Keputusan Mentri Agama Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 1964. Secara historis keberadaan Fakultas Tarbiyah berkaitan dengan sejarah berdidirinya IAIN Alauddin secara keseluruhan.
Sebagaimana diketahui, IAIN pertama- didirikan di Yogyakarta pada tahun 1960.
IAIN pertama ini merupakan penggabungan dari dua perguruan tinggi yang telah ada sebelumnya, yaitu Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTAIN) di Yogyakarta dan Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) yang berkedudukan di Jakarta. Penggabungan PTAIN dan ADIA itulah yang kemudian menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.41
1Profil Jurusan Pendidikan Agama Islam”, Situs Resmi UIN Alauddin Makassar.
http://pai.ftk.uin-alauddin.ac.id/tentang (23 Mei 2021).
Beberapa tahun setelah berdirinya, IAIN mengalami pengembangan yang sangat pesat. Fakultas-fakultas baru didirikan untuk menampung keinginan masyarakat yang makin bertambah untuk mengikuti studinya dilembaga ini. Hasrat untuk membuka fakutas baru dalam linkungan IAIN ternyata bergelora pula di Makassar. Tokoh-tokoh masyarakat seperti Andi Pangerang Pettarani (alm), Abdurrahman Syihab (alm) yang pada waktu itu menjabat sebagai Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) didampingi cendikiawan muslim muda seperti Edi Agussalim Mokodompit, MA- dosen Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (UNHAS), Drs A. Makmun Rauf, - dosen Fakultas Hukum UNHAS, dan Ma’datung, SH – Sekretaris UMI. Mereka mencoba mewujudkan hasrat mesyarakat tersebut. Dengan dukungan sepenuhnya dari pemerintah daerah, baik dari Gubernur Sulawesi Selatan dan Tenggara, Andi Rivai maupun Wali Kota Makassar Aroepala mereka sepakat untuk mengintegrasikan Fakultas Syari’ah UMI menjadi Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Cabang Makassar pada tanggal 7 November 1964 melalui keputusan Mentri Agama RI No: 90 tahun 1964, tanggal 7 November 1964. Pada akhir tahun 1965, Fakultas Ushuluddin UMI diresmikan menjadi Fakultas Ushuluddin IAIN.42
Sesuai dengan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) Nomor: 1 tahun 1963 yang dalam lampiran A ad.5 megharapkan pemerintah mengembangkan IAIN dan sejalan pula dengan Peraturan Presiden Nomor: 27 tahun 1963 yang menetapkan bahwa jika dalam satu daerah terdapat sekurang-kurangnya 3 jenis fakultas dalamlingkungan IAIN Yogyakarta Cabang Makassar yaitu Fakultas Syari’ah, Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin sudah memenuhi syarat-syarat
2Profil Jurusan Pendidikan Agama Islam”, Situs Resmi UIN Alauddin Makassar.
http://pai.ftk.uin-alauddin.ac.id/tentang (23Mei 2021).
43
untuk berdirinya IAIN tersendiri. Sehingga pada tanggal 10 November 1965, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional berdirilah IAIN Alauddin sebagai realisasi dari Keputusan Menteri Agama Nomor: 79 Tahun 1965. Pada saat berdirinya, Fakultas Tarbiyah hanya memiliki satu jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Sampai sekarang, setelah IAIN berubah statusnya menjadi UIN Alauddin Makassar lewat Keputusan Presiden No. 57 tahun 2005.3
b. Dasar dan Tujuan
Secara operasional eksistensi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar didasarkan para peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain:
1. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Presiden No. 57 Tahun 2005 tentang PERUBAHAN IAIN ke UIN Alauddin Makassar.
Tujuan Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar adalah menyiapkan peserta didik yang memiliki:
1. Kemampuan akademik dan atau professional sebagai calon Guru Pendidikan Agama Islam atau Tenaga Kependidikan di sekolah dan madrasah.43
2. Kemampuan menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu-ilmu agama Islam di tengah masyarakat, baik secara lokal, regional, nasional, maupun internasional.
3Profil Jurusan Pendidikan Agama Islam”, Situs Resmi UIN Alauddin Makassar.
http://pai.ftk.uin-alauddin.ac.id/tentang (23Mei 2021).
3. Kemampuan mengembangkan dan menerapkan ilmu-ilmu agama Islam berbasis integrasi keilmuan dan peradaban Islam.
4. Kemampuan memperkuat landasan praktik penyelenggaraan pendidikan agama Islam berbasis penelitian dan pengabdian masyarakat.
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar saat ini memperoleh akreditasi A. Hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 2019/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018 tertanggal pada 31 Juli 2018 berlaku selama 5 (lima) tahun sejak 31 Juli 2018 sampai 31 Juli 2023.
2. Visi dan Misi Jurusan Pendidikan Agama Islam
Visi: Pusat penyiapan calon guru Pendidikan Agama Islam dan tenaga kependidikan yang berdaya saing dan unggul dalam integrasi keilmuan dan pembelajaran berbasis peradaban Islam di kawasan timur Indonesia pada tahun 2025.
Misi:
1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat berbasis peradaban Islam dalam rangka menghasilkan calon guru Pendidikan Agama Islam dan tenaga kependidikan yang berdaya saing;
2. Mengembangkan dan menerapkan ilmu-ilmu agama Islam berbasis integrasi keilmuan dan peradaban Islam;
3. Memperkuat landasan praktik penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam berbasis penelitian dan pengabdian masyarakat;
45
4. Memperkuat jaringan kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah baik dalam maupun luar negeri.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam sebuah lembaga pendidikan sangatlah penting agar setiap anggota dapat bertanggung jawab untuk menjalankan tugas dan fungsi masing-masing jabatan yang diberikan. Struktur organisasi di Jurusan Pendidikan Agama Islam dimulai dari Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, yakni Dr. H. A. Marjuni, S.Ag., M.Pd.I., Wakil Dekan I Bidang Akademik, yakni Dr. M. Shabir U., M.Ag., Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, yakni Dr. Rusdi, M.Ag., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, yakni Dr. H. Ilyas, M.Pd., M.Si., Ketua Komite Penjaminan Mutu, yakni Dr. Muhammad Rusydi Rasyid, M.Ag., M.Ed., Sekretaris Komite Penjaminan Mutu, yakni Eka Damayanti, S.Psi., M.A., Kepala Laboratorium, yakni Syahriani, S.Pd. M.Pd., Kepala Perpustakaan Fakultas, yakni Muhammad Anwar, HM., S.Ag., M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, yakni Dr. H.
Syamsuri, S.S., M.A., dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam, yakni Dr.
Muhammad Rusmin B., M.Pd.I., serta dosen dan mahasiswa/i.
Gambar 4.1: Struktur organisasi Jurusan Pendidikan Agama Islam
(Sumber Data: Jurusan Pendidikan Agama Islam FTK UIN Alauddin Makassar).
4. Daftar Nama-nama Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam
Saat ini Jurusan Pendidikan Agama Islam memiliki dosen tetap sebanyak 22 orang. Data dosen dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:
Tabel 4.1: Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Agama Islam
No. Nama Pangkat (Gol./Ruang) Jabatan
1
Prof. Dr. H. Bahaking Rama, M.S.
Pembina Utama (IV/e) Guru Besar 2 Prof. Dr. H. Syahruddin, M.Pd. Pembina Utama Madya Guru Besar
47
No. Nama Pangkat (Gol./Ruang) Jabatan
(IV/d) 3
Prof. Dr. H. Muhammad Amri, Lc., M.Ag.
Pembina Tk.I (IV/b) Guru Besar
4
5 Dr. Muljono Damopolii, M.Ag.
Pembina Utama Muda (IV/c)
Lektor Kepala 6 Dr. H. Muzakkir, M.Pd.I. Pembina Tk.I (IV/b) Lektor Kepala 7 Dr. Hj. Rosmiaty Azis, M.Pd.I. Pembina Tk.I (IV/b) Lektor Kepala 8
Dr. H. Muh. Sain Hanafy, M.Pd.
Pembina Tk.I (IV/b) Lektor Kepala 9 Dr. Saprin, M.Pd.I. Pembina (IV/a) Lektor Kepala 10 Dr. Idah Suaidah, M.H.I. Pembina (IV/a) Lektor Kepala 11 Dr. Muhammad Yahdi, M.Ag. Pembina (IV/a) Lektor Kepala 12
Dr.H. Erwin Hafid, Lc., M.Th.I., M.Ed.
Pembina (IV/a) Lektor Kepala 13 Dr. Nuryamin, M.Ag. Pembina (IV/a) Lektor Kepala
14 Dr. Usman, M.Pd. Penata Tk.I (III/d) Lektor
No. Nama Pangkat (Gol./Ruang) Jabatan Sumber Data: Jurusan Pendidikan Agama Islam FTK UIN Alauddin Makassar
5. Daftar Nama-nama Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Angkatan 2018
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2018 sebanyak 96 orang terdiri dari 62 laki-laki dan 34 perempuan.yang terbagi dalam 3 kelas, yaitu kelas A, B dan C.
Tabel 4.2: Daftar Nama-nama Mahasiswa Jurusan PAI Angkatan 2018
NO NIM NAMA LENGKAP JENIS
KELAMIN
1 20100118001 Fitriana P
2 20100118002 ST. Rahmia P
3 20100118003 Muzawwir Fiddin L
4 20100118004 Ummu Kalsum P
5 20100118005 Arlinda P
6 20100118006 Fitri Sona Purnama P
49
NO NIM NAMA LENGKAP JENIS
KELAMIN
7 20100118007 Ahlunnazar L
8 20100118009 Dzul Fadilah P
9 20100118010 Muhammad Muhaemin L
10 20100118011 Haerati P
11 20100118012 Mu’izzatuzzakiyah Abdullah P
12 20100118013 Dita Puspitasari P
13 20100118014 Muh. Syahrial L
14 20100118015 Andi Fajrul Mappa L
15 20100118016 Rahma Yuliana P
16 20100118017 Suci Fahmi Syah P
17 20100118019 Muslimin L
18 20100118020 Muhammad Qadri L
19 20100118021 A. Hilal Hamdi L
20 20100118022 Andi Miftahuddin L
21 20100118023 Sayyid Wahyu Muhammad L
22 20100118024 Nurjanah P
23 20100118025 Nurul Hidayah P
24 20100118026 Selfa Alfia P
25 20100118028 Muhben Muktar L
26 20100118029 Uswatun Hasanah P
NO NIM NAMA LENGKAP JENIS KELAMIN
27 20100118030 M. Taufik Gun Pratama L
28 20100118031 Nur Insani P
29 20100118032 Syamsul Bahri L
30 20100118033 Muh. Idul Awal L
31 20100118034 Akmal Al Rasyid L
32 20100118035 Kasmawati P
33 20100118036 Sri Nur Aliah P
34 20100118037 Qurrata A’yun Anwar P
35 20100118038 Zaqariah Munajah L
36 20100118039 Nurdia P
37 20100118040 Raodatul Jannah P
38 20100118041 Ahmad Ismail Abdussabir L
39 20100118042 La Ode Maulana Sidiq Hasan L
40 20100118043 Suandi L
41 20100118044 Amaliyah Nur Hadika L
42 20100118045 Dewanti Qana’ah P
43 20100118046 Rahmawati S P
44 20100118047 Iskandar L
45 20100118048 Hikmawati P
46 20100118049 Nurul Magfira P
51
NO NIM NAMA LENGKAP JENIS
KELAMIN
47 20100118050 Hasmirati P
48 20100118051 Febi Febrianti P
49 20100118052 Besse Sherina P
50 20100118053 Sulisthiawati P
51 20100118054 Ningsih P
52 20100118055 Zulrihlatul Muaqqaf L
53 20100118056 Syahid Mujahid L
54 20100118057 Fauziah Putri Firmansyah P
55 20100118058 Iffah Munifah P
56 20100118059 Nur Amaliah P
57 20100118060 Dwiky Arya Dikdaya Pramudya L
58 20100118061 Khairunnisah P
59 20100118062 Resky Fatimah P
60 20100118063 Fitri P
61 20100118064 Ayu Ramadani P
62 20100118065 Hartawan L
63 20100118066 Muhammad Sulaeman S L
64 20100118067 Mutmainna P
65 20100118068 Nurwahyuni P
66 20100118069 Fathur Rahman Arimin L
NO NIM NAMA LENGKAP JENIS KELAMIN
67 20100118070 Muhammad Ma’azim Maksum L
68 20100118071 Sitti Nirwana P
69 20100118072 Nisa Nursafani P
70 20100118073 Nurfitria Rasyid P
71 20100118074 Reski Arnanda P
72 20100118075 Muh Ikhsan L
73 20100118076 Syamsidar P
74 20100118077 Amriani P
75 20100118078 Fildan Ahmad L
76 20100118079 Karina P
77 20100118080 Lutfiah Nurul Mahmudah P
78 20100118081 Yulia Setyawati P
79 20100118082 Ibnu Nandar Al Mudatsir L
80 20100118083 Musdalifa Nur P
81 20100118084 Nurul Reski Pratami P
82 20100118085 Tirta Dewi S P
83 20100118086 Nurfajri L P
84 20100118087 Putri Wulandari P
85 20100118088 Jumrah L
86 20100118089 A. Ainun Fitrah P
53
NO NIM NAMA LENGKAP JENIS
KELAMIN
87 20100118090 Rahmi P
88 20100118091 Arman Maulana L
89 20100118092 A. Resti Nur Ramadhana P
90 20100118093 Nelly Artin P
91 20100118094 Iriyanti P
92 20100118095 Elmi P
93 20100118096 Andi Munifah P
94 20100118097 Hamkah Sarabiti L
95 20100118098 ST. Musyawarah P
96 201001180100 Yusi Fitriana P
Sumber Data: Jurusan Pendidikan Agama IAslam FTK UIN Alauddin Makassar Dari 96 orang mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2018, maka peneliti menetapkan 20 orang sebagai obyek penelitian yang dilakukan secara acak, sebagaimana tertuang pada tabel berikut:
Tabel 4.3: Daftar Nama-nama Mahasiswa yang Menjadi Objek Penelitian
NO NIM NAMA LENGKAP JENIS
KELAMIN
1 20100118013 Dita Puspitasari P
2 20100118016 Rahma Yuliana P
3 20100118026 Selfa Alfia P
4 20100118011 Haerati P
NO NIM NAMA LENGKAP JENIS KELAMIN
5 20100118005 Arlinda P
6 20100118037 Qurrata A’yun Anwar P
7 20100118065 Hartawan L
8 20100118061 Khairunnisah P
9 20100118080 Lutfiah Nurul Mahmudah P
10 20100118077 Amriani P
11 20100118004 Ummu Kaltsum P
12 20100118054 Ningsih P
13 20100118006 Fitri Sona Purnama P
14 20100118031 Nur Insani P
15 20100118036 Sri Nur Alia P
16 20100118044 Amaliyah Nur Hardika P
17 20100118025 Nurul Hidayah P
18 20100118029 Uswatun Hasanah P
19 20100118064 Ayu Ramadani P
20 20100118012 Mu’izzatuzzzakiyah Abdullah P
55
B. Deskripsi Kemampuan Membaca Al-Qur’an Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Angkatan 2018 Alumni Madrasah Aliyah
Membaca al-Qur’an adalah hal yang penting dalam kehidupan karena merupakan ibadah yang sangat besar pahalanya. Dalam membaca al-Qur’an terdapat kaidah-kaidah yang harus dipelajari dan dipahami agar tidak terdapat kekeliruan ketika membacanya. Hal ini perlu dilakukan demi menghindari perubahan makna dan arti dari al-Qur’an yang dibaca. Untuk itu perlu pelajaran dan pemahaman lebih mendalam dalam mempelajari kaidah-kaidah membaca al-Qur’an tersebut.
Dari hasil pengamatan melalui rekaman video pada hari tanggal 13 juni sampaidengan 20 juni 2021, peneliti menemukan ada beberapa kesalahan yang dialami oleh mahasiswa semester VI jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2018 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar saat membaca al-Qur’an.
Kesalahan yang ditemukan berdasarkan kemampuan membaca al-Qur’an yang diperoleh adalah penyebutan makhārij al-hurūf dengan baik dan benar, kesulitan dalam menyambung kata perkata, kesulitan dalam melafalkan huruf yang hampir sama penyebutannya, kesulitan dalam membedakan harakat panjang dan pendek, serta belum menguasai ilmu tajwīd.
Berikut adalah data kemampuan membaca al-Qur’an mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2018 berdasarkan penilaian penguji yang telah dipercayakan oleh peneliti. Penguji bernama Karmila beliau adalah seorang mahasiswa Pendidikan Agama Islam angkatan 2017 UIN Alauddin Makassar.
Adapun surah yang dibaca oleh masing-masing peserta adalah QS. Yunus ayat 24.
Berikut adalah hasil lengkap kemampuan membaca al-Qur’an mahasiswa Pendidikan Agama Islam yang berasal dari Madrasah Aliyah.
Tabel 4.4: Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Al-Qur’an Mahasiswa Alumni Madrasah Aliyah
No Nama Mahasiswa Fasih Belum Fasih Keterangan
1 Amriani Masih terdapat 7 kesalahan
2 Lutfiah Nurul Mahmuda Masih terdapat 7 kesalahan
3 Khairunnisah Masih terdapat 4 kesalahan
4 Haerati Masih terdapat 3 kesalahan
5 Arlinda Masih terdapat 2 kesalahan
6 Amaliyah Nur Hardika Masih terdapat 2 kesalahan
7 Nurul Hidayah Masih terdapat 4 kesalahan
8 Uswatun Hasanah Masih terdapat 14 kesalahan
9 Ayu Ramadani Masih terdapat 1 kesalahan
10 Mu’izzatuzzakiyah Abdullah Masih terdapat 3 kesalahan Berikut adalah data kemampuan membaca al-Qur’an mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2018 berdasarkan penilaian penguji yang telah dipercayakan oleh peneliti. Penguji bernama Karmila. beliau adalah seorang mahasiswa Pendidikan Agama Islam angkatan 2017. Adapun surah yang dibaca oleh masing-masing peserta adalah QS Yunus/10: 24:
Haerati (Alumni MAS As’adiyah Kabupaten Wajo)
Bacaannya sudah bagus, tapi masih ada 3 kesalahan yang pertama kamā-in angz\alnāhudisini in ditekan sedikit lama padahal seharusnya tidak ditekan karena hukum nya izhar, kemudian ra sukun kalau ada rasukun baca sesuai haknya, kemudian huruf gaindi mana ka-al lam taghnadi buruf gain di
57
qalqalahkan seharusnya tidak di qalqalahkan karna bukan termasuk huruf qalqalah. Selebihnya sudah bagus.
Arlinda (Alumni MA Assalam Timbuseng Kabupaten Takalar)
Bacaannya sudah bagus dan makharijul huruf juga sudah bagus, hanya di kata "
wa zhonna,z}anya terlalu ditekan padahal sedikit lagi sudah sempurna Jadi hanya terdapat satu kesalahan.
Khairunnisah (Alumni MAN Kabupaten Bima)
MasyaaAllah bacaannya juga sangat bagus,Tapi kemudian tadi di kamā-in angz\alnāhu disitu in nya tidak terlalu ditekan dan dia tidak boleh berlama lama disitu karena hukumnya ketika tanwin bertemu dengan salah satu huruf izhar artinya jelas dan disitu tidak boleh kita terlalu lama, kemudian huruf tasukun dia tak perlu terlalu di desiskan kayak wazzayyanat tidak perlu terlalu di desiskan karena berlebihan juga tidak baik. Kemudian tempat berhenti nya tadi amrunā disitu dia kehabisan nafas jadi amruma yang seharusnya disambung dia kayak potong amruna padahal disitu seharusnya amruna karena kehabisan nafas, kemudian faja'alnaahaahasida disitu pas dia baca pertama Alhamdulillah sudah benar tapi kemudian karena dia berhenti kemudian kembali lagi faja'alnaahaa, ha nya diubah menjadi h}ajadi kesalahannya ada 4.
Luthfiah Nurul Mahmudah (Alumni MAN Kabupaten Gowa)
Untuk Lutfiah, juga terdapat 7 kesalahan. Yang pertama sama tadi seperti sebelumnya kebanyakan kama kamā-in angz\alnāhu, in nya terlalu ditekan ditahan lama padahal disitu tidak di tahan, kemudahan huruf ha nya masih perlu diperbaiki, sama tadi seperti kasusnya yang lainnya huruf ha nya masih perlu diperbaiki. Kemudian di ayat zukhrufahā, ru nya tidak panjang disitu fa nya
juga tidak panjang. Kemudian annahum qoodiruuna,Qo nya dia disitu panjangnya dua harokat karena posisinya sebagai hukumnya mattobi i ada Alif disitu tapi tadi tidak di baca mad thobi’i nya, tidak dibaca sesuai dengan hukumnya. Kemudian ,lan nya disitu harusnya dia tidak di tahan juga, tidak ditekan tapi disitu tadi dia terlalu lama menahan. Kemudian hashiidang ka-al lam disini dan hashiidang ka-al lam itu hukumnya ikhfa tapi tadi dibaca seperti membaca huruf izhar, kemudian tempat berhenti nya juga di bil-ams, dia berhenti di taqhana dan berhenti di bil-ams padahal ayat itu berdekatan dan harusnya diperhatikan. Kemudian nufashshiluldisitu tadi mungkin karena dia terlalu cepat dalam membaca jadi huruf shitidak terlihat jelas sehingga dibaca hurufda, nufaddilul padahal disitu nufashilul, kemudian huruf qaf nya seperti dibaca dengan kafjadi disitu letak kesalahan kesalahannya. Dan mungkin bisa saya katakan bahwa mengaji ki jangan terlalu terburu buru karena kadang tidak diberikan hak nya setiap huruf.
Amriani (Alumni MAN An Nuriyah Kabupaten Jeneponto)
Dia terdapat 7 kesalahan. Yang pertama huruf ha nya tidak diberikan Haknya.
Dia tadi Seperti menyebutkan huruf h}apadahal disitu huruf tenggorokan bagian tengah bukan bagian dada huruf h}a bedakan ha dengan h}a, tadi dibagian hattā. Kemudian wazzayyanat seharusnya disitu ditekan atau di dengungkan dua sampai 4 harokat tapi tadi langsung katawazzayyanat jadi disitu letak kesalahannya. Kemudian wa dzonna disitu zdo'nya dia tidak terlalu ditekan menjadi wa zhonna tapi wazdonna. Kemudian ahluhā,h}a nya disitu dia dipanjangkan 4-6 harokat sama tadi dengan alaihaaa ataahaaa dia 4-6 harokat semua karena ada tanda diatasnya. Kemudian di ayat
59
faja'alnaahaa,hanya disitu harusnya dia panjang kan 2 harokat tapi dia langsung faja'alnaahaahashiidang jadi disitu letak kesalahannya dia tidak berikan haknya sebagai hak nya huruf ha sebagai mattobi'i karena ada huruf alif sukun di depannya . Kemudian ka-al lam taqghna tadi dia salah baca mungkin karena salah liat titik i mungkin dikira satu titik disitu padahal ada dua titik, tadi dia membaca huruf naq na padahal seharusnya taq'na. Kemudian fashilul,shi nya masih perlu di tebalkan bedakan hurufsha dengan sa.
Amaliyah Nur Hadika (Alumni MA DDI Hasaniddin Maros)
ada 2 kesalahan yaitu dimana "wazzayanat" seharusnya "wazzayyaanat". Tapi mungkin dia salah liat jadi tanda tasydidnya tidak baca. Kemudian di akhir ayat
"liqoumiy" seperti membaca "Liqumi" padahal yang benar "liqoumiy".
Nurul Hidayah (Alumni MA Muhammadiyah Limbung)
Ada 4 kesalahan yang pertama wazzayyanats disitu harusnya tasydid disitu yang harusnya di tasydid tapi tidak di tasydidkan. Kemudian h}ashiidang, hurufs}adnya masih perlu diperbaiki lagi. Terus kemudian taghna bil-ams nya dia panjangkan padahal tidak ada Alif disebelahnya. Kemudian liqowmiy, huruf qaf nya masih perlu diperbaiki lagi. Sehingga masih ada 4 kesalahan.
Uswatun Hasanah (Alumni MANNagekeo)
Ada 14 kesalahan yang bermula di bagian ta'audznya di situ harus dibedakan huruf alif dengan huruf gain jadi tidak dibaca gain semua terus di bagian rajīm dia tidak ditambahkan huruf a bukan roajin tapi rajīmsama di bagian basmalahnya bismillahrohmanirohim tidak ditambahkan huruf a,kemudian ardiro-nya ketika dia sukun huruf sukun maka tidak dipantulkan terus kemudian di bagian wazzayyanat di situ zainya bertasydid dan masih perlu
diperjelas huruf za-nya bedakan zai dengan z\al kemudian hurufz}a dibagian masih wadzonna perlu diperbaiki selanjutnya annahum mim sukun ketika dia bertemu selain huruf mim dan ba maka tidak ditahan selanjutnya huruf sho-nya masih perlu diperbaiki kemudian huruf-huruf gain ketika dia sukun maka tidak boleh dipantulkan terus. yang terakhir liqoumi huruf qof ketika dia bertemu dengan wau sukun dia tidak apa dia tidak dibaca seperti huruf kattapi liqoumi bukan likaumi seperti itu.
Ayu Ramadani (Alumni MAN 5 Enrekang)
Kesalahan ayu cuman ada satu wazhonna..kemudian yang harus di perhatikan adalah tempat berhentinya karna nafasnya yang pendek dan tempat berhentinya...dan salah penyebutan hurufnya satu.
Mu’izzatuzzakiyah Abdullah (MA AINUS SYAMSI KABUPATEN MAROS)
Terdapat 3 kesalahan yang pertama yaiitu kamain angzalna seharunya di situ Izhar akan tetapi dia dengung kan. Yang ke dua penyebutan huruf zai belum sempurna..dan yang ketiga pada kata lamtagna dia qalqalahkan.
Berdasarkan penilaian dari penguji atas kemampuan membaca al-Qur’an mahasiswa alumni Madrasah Aliyah dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari mahasiswa tersebut mampu membaca dengan baik dengan jumlah kesalahan yang tergolong rendah, hanya Uswatun Hasanah yang memiliki jumlah kesalahan yang cukup banyak yakni sebanyak 14 kesalahan. Selain itu, Lutfiah Nurul Mahmudah dan Amriani juga memiliki kesalahan yakni sebanyak 7 kesalahan, sehingga ketiga orang ini termasuk ke golongan yang belum fasih. Sementara itu, 7 orang lainnya tergolong fasih membaca al-Qur’an karena memiliki jumlah kesalahan yang relatif sangat sedikit yakni kurang dari 5 kesalahan. Penulis dapat menyimpulkan bahwa
61
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebagian besar mahasiswa yang berasal dari Madrasah Aliyah fasih dalam membaca al-Qur’an, dikarenakan sedikitnya kesalahan dalm penyebutan makharijul huruf dan tajwidnya belum sesuaibdengan kaidah yang berlaku dalam kaidah hokum tajwid.
C. DeskripsiKemampuan Membaca Al-Qur’an Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Angkatan 2018 Alumni Sekolah Menengah Atas
Berikut adalah data kemampuan membaca al-Qur’an mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2018 berdasarkan penilaian penguji yang telah dipercayakan oleh peneliti. Penguji bernama bernama Karmila beliau adalah seorang mahasiswa Pendidikan Agama Islam angkatan 2017 UIN Alauddin Makassar.
Adapun surah yang dibaca oleh masing-masing peserta adalah QS. Yunus/10: 24.
Berikut adalah hasil lengkap kemampuan membaca al-Qur’an mahasiswa Pendidikan Agama Islam yang berasal dari Sekolah Menengah Atas:
Tabel 4.5: Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Al-Qur’an Mahasiswa Alumni Sekolah Menengah Atas
No Nama Mahasiswa Fasih Belum Fasih Keterangan
1 Dita Puspitasari Masih terdapat 1 kesalahan
2 Rahma Yuliana Masih terdapat 4 kesalahan
3 Selfa Alfia Masih terdapat 4 kesalahan
4 Hartawan Masih terdapat 8 kesalahan
5 Qurata A’yun Anwar Masih terdapat 12 kesalahan
6 Ummu Kaltsum Masih terdapat 4 kesalahan
7 Ningsih Masih terdapat 22 kesalahan
8 Fitri Sona Purnama Masih terdapat 5 kesalahan
9 Nur Insani Masih terdapat 6 kesalahan
10 Sri Nur Alia Masih terdapat 6 kesalahan
Berdasarkan penilaian dari penguji dari video yang telah dikirimkan oleh peserta adalah sebagai berikut:
Dita Puspitasari (Alumni SMA N 1 Bulukumba)
Cara pembacaannya sudah baik dan lancar, hanya ada beberapa saja yang masih perlu diperhatikan yakni pada penyebutan huruf “ra, ta, lam. pada pembacaan bismillāhirrohmanirrohimdi mana ketika membaca basmalah tidak boleh dikatakan roah tapti ra huruf ta nya terlalu tebal,kmudian lam sukun di baca al bukan ale
Qurata A’yun (Alumni SMA N 1 Mamuju)
Ada 12 kesalahan huruf yang pertama : ta’audznya huruf alif dan huruf gain belum bisa dibedakan, kedua : huruf ha yang seharusnya berada di tengah tenggorokan tetapi dia menyamakan dengan huruf ha yang berada di dekat dada, yang ketika : “angzalnaa” kurang berdengung 2-4 harakat dia membaca seperti ketika membaca huruf izhar halqi padahal hukumnya adalah ikhfa’.
Ada 12 kesalahan huruf yang pertama : ta’audznya huruf alif dan huruf gain belum bisa dibedakan, kedua : huruf ha yang seharusnya berada di tengah tenggorokan tetapi dia menyamakan dengan huruf ha yang berada di dekat dada, yang ketika : “angzalnaa” kurang berdengung 2-4 harakat dia membaca seperti ketika membaca huruf izhar halqi padahal hukumnya adalah ikhfa’.