• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

3. Gaya belajar

Gaya belajar merupakan cara termudah yang dimiliki oleh individu dalam menyerap, mengatur, dan mengolah informasi yang diterima. Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan siswa dalam belajar. Dengan menyadari hal ini, siswa mampu menyerap dan mengolah informasi dan menjadikan belajar lebih mudah dengan gaya belajar siswa sendiri. Penggunaan gaya belajar yang dibatasi hanya dalam satu bentuk, terutama yang bersifat verbal atau dengan jalur auditoryal, tentunya dapat menyebabkan adanya ketimpangan dalam menyerap informasi. Sari Trilisetiyowati (2018) mengatakan bahwa ‖setiap anak yang

dilahirkan memiliki karakteristik kemampuan otak yang berbeda-beda dalam menyerap, mengolah, dan menyampaikan informasi‖. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar, siswa perlu dibantu dan diarahkan untuk mengenali gaya belajar yang sesuai dengan dirinya sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.

Pada awal pengalaman belajar, salah satu diantara bagian langkah-langkah pertama kita adalah mengenali modalitas sebagai modalitas visual, auditorial dan kinestetik.

1. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar dimana peserta didik belajar dengan mengandalkan indera penglihatannya. Menurut Papilaya dan Neleke Hulise (2016) ―kata visual menyinggung penglihatan atau daya lihat, dapat diartikan siswa yang belajar dengan cara melihat merupakan ciri dari gaya belajar visual‖.

Menurut Rusman (2012: 110) ―gaya belajar visual adalah gaya belajar dimana gagasan, konsep, data dan informasi dikemas dalam bentuk gambar dan tehnik. Siswa dengan gaya belajar visual memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap pembelajaran yang menyajikan gambar atau benda nyata dimana dia melihat secara langsung. Gaya belajar seperti ini dia lebih mengutamakan indra penghiliatan untuk menangkap informasi secara langsung yang disajikan.

Penulis menyimpulkan dari pendapat diatas gaya belajar visual merupakan cara siswa mendapatkan informasi dengan mudah dari proses pebelajaran indra penglihatan dengan cara melihat secara langsung situasi seperti gambar, diagram dan lain-lain.

19

De Porter (2010: 116-118) dalam Damayanti (2016: 29) mengemukakan beberapa ciri-ciri seseorang siswa mamiliki gaya belajar visual adalah sebagai berikut:

a. Selalu rapi dan teratur b. Berbicara dengan cepat c. Teliti pada detail

d. Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun prsentasi

e. Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka

f. Mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar g. Mengingat dengan asosiasi visual

h. Pembaca cepat dan tekun

i. Suka membaca daripada apa yang dibacakan

j. Suka mencoret-coret tanpa arti bila sedang berbicara atau mendengar k. Sering menjawab pertanyaan denga singkat seperti ya atau tidak l. Lebih suka memperagakan daripada berbicara

m. Lebih suka seni daripada music

n. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata

o. Kadang-kadang kehilangan konstrasi ketika mereka ingin memperhatikan p. Lebih mudah mengingat jika dibantu gambar

Berdasarkan ciri diatas maka peneliti mengemukakan indikator gaya belajar visual adalah sebagai berikut:

a. Belajar dengan cara visual

b. Mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengarkan c. Rapi dan teratur

d. Tidak terganggu dengan keributan e. Lebih suka seni daripada musik 2. Gaya Belajar Auditorial

Gaya belajar dimana peserta didik belajar engan mengandalkan penglihatan dan pendengarannya. Menurut Rusman (2015) mengatakan ―gaya belajar auditorial adalah suatu gaya belajar dimana siswa belajar melalui mendengarkan‖. Siswa yang mempunyai gaya belajar auditorial dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan penjelasan apa yang dikatakan guru. Sedangkan menurut Uno (2008: 181) ―gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Siswa dengan gaya belajar auditorial lebih mengandalkan kesuksesan dalam belajarnya dengan menggunakan telinga atau indra pendengarannya, maka guru sebaiknnya memperhatikan siswanya hingga kealat pendengarannya. Anak dengan belajar tipe auditorial dapat mencerna makna yang disampaikan oleh guru melalui verbal simbol atau suara, tinggi rendahnya, kecepatan berbicara, dan hal-hal auditory lainnya.

Penulis menyimpulkan gaya belajar auditorial adalah cara belajar yang lebih mengutamakan indra pendengarannya, dimana siswa belajar melalui bunyi-bunyia, baik itu suara penjelasan dari guru maupun bunyu-bunyi dari media yang menunjang pembelajaran.

21

De Porter (2010: 116-118) dalam Damayanti (2016: 30) Mengemukakan beberapa ciri-ciri seseorang siswa memiliki gaya belajar auditorial adalah sebagai berikut:

a. Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja b. Mudah terganggu oleh keributan

c. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan dibuku ketika membaca d. Senang membaca dengan kertas dan mendengarkan

e. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara f. Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita

g. Berbicara dalam irama yang terpola h. Biasanya pembicara yang fasih i. Lebih suka music daripada seni

j. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat

k. Suka berbicara, suka berdikusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar

l. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hinggah sesuai satu sama yang lain

m. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya n. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

Berdasarkan ciri diatas maka peneliti mengemukakan indikator gaya belajar auditorial adalah sebagai berikut:

a. Berlajar dengan mendengar b. Baik dalam aktifitas lisan

c. Memiliki kepekaan terhadap music

d. Mudah terganggu dengan keributan

e. Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar 3. Gaya Belajar Kinestik

Gaya belajar dimana peserta didik belajar yang melibatkan gerakan. Siswa akan merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekedar membaca buku tetapi juga memperaktikannya. Dengan melakukan atau menyentuh objek yang di pelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi siswa dengan gaya belajar kinestik. Biasanya dengan gaya belajar kinestrtik biasanya tidak betah berdiam lama-lama dikelas.

Menurut Gunawan (2014: 57) gaya belajar kinestik adalah gaya belajar peserta didik bergerak untuk bisa memasukan informasi kedalam otak pada diri peserta didik. Peserta didik dengan gaya belajar kinestetik sangat suka belajar dengan mnyetuh atau memanipulasi objek atau peralatan.

Sedangkan menurut DePorter dan Kernacki (2016) gaya belajar kinestetik merupakan aktivitas belajar dengan cara bergerak dengan menggunakan fisik.

Peserta didik dengan gaya belajar ini senang melakukan pergerakan atau tindakan secara langsung dia tidak ingin diam dan selalu melakukan pergerakan tubuh seperti merangkak, berjalan, dan memiliki kemampua berjalan lebih cepat.

Penulis menyimpulkan gaya belajar kinestetik adalah cara belajar siswa lebih mengutamakan indra perasa, yaitu siswa lebih mudah menerima pelajaran dengan mendatangi langsung objek atau memperaktikkan langsung materi yang sedang dipelajari.

23

De Porter (2010: 116-118) dalam Damayanti (2016: 31) Mengemukakan beberapa ciri-ciri sseorang siswa memiliki gaya belajar kinestetik adalah sebagai berikut:

a. Berbicara dengan perlahan b. Menanggapi perhatian fisik

c. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka d. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang

e. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak f. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar g. Belajar melalui manipulasi dan praktik

h. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat

i. Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca j. Banyak menggunakan isyarat tubuh

k. Tidak diam untuk waktu yang lama

Berdasarkan ciri diatas maka peneliti mengemukakan indikator gaya belajar kinestetik adalah sebagai berikut:

a. Belajar dengan aktifitas fisik

b. Peka terhadap ekspresi dan bahasa tubuh c. Berorientasi pada fisik dan banyak bergerak d. Menyukai kerja kelompok dan praktik e. Menghafal dengan cara melihat

Dokumen terkait