• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER

2.2 Instrumen Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender

2.1.2 Gender Budget Statement

Gender Budget Statement/GBS adalah Pernyataan Anggaran Gender, atau disebut juga dengan istilah Lembar Anggaran Responsif Gender (Lembar ARG). Dokumen ini merupakan dokumen akuntabilitas-spesifik gender yang disusun oleh K/L untuk menginformasikan bahwa suatu kegiatan telah responsif terhadap isu gender serta telah dialokasikan anggaran pada kegiatan tersebut dengan tujuan untuk menangani permasalahan gender tersebut.

GBS diartikan pula sebagai dokumen yang menyatakan tentang adanya kesetaraan gender dalam perencanaan dan penganggaran suatu kegiatan. Dalam hal ini GBS dapat disusun setelah dilakukan analisis gender.

GBS terdiri atas komponen sebagai berikut:

1. Program, Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan output kegiatan sebagaimana tercantum di dalam Renja K/L;

2. Analisis situasi; berisi tentang uraian ringkas yang menggambarkan persoalan yang akan ditangani/dilaksanakan oleh kegiatan yang menghasilkan output, berupa data pembuka wawasan, faktor kesenjangan, dan penyebab kesenjangan gender baik internal maupun eksternal, serta menerangkan bahwa output/sub-output kegiatan yang akan dihasilkan mempunyai pengaruh kepada kelompok sasaran tertentu. Pada analisis situasi ini juga dijelaskan isu gender pada sub-output/komponen yang merupakan bagian/tahapan dalam

pencapaian output. Isu gender dapat dilihat dengan menggunakan 4 (empat) aspek yaitu:

akses, partisipasi, kontrol dan manfaat pada level sub-output/komponen;

3. Rencana aksi; terdiri atas output/komponen input. Tidak semua sub-output/komponen input yang ada dicantumkan, tetapi dipilih hanya sub-sub-output/komponen input yang secara langsung mengubah kondisi ke arah kesetaraan gender. Jika output tersebut mempunyai sub-output, bagian ini menerangkan tentang sub-output yang terdapat isu gendernya. Namun jika tidak mempunyai sub-output, maka bagian ini menerangkan komponen yang terdapat isu gendernya;

4. Besar alokasi dana untuk pencapaian output;

5. Dampak/hasil output kegiatan; merupakan dampak/hasil dari pencapaian output kegiatan secara luas, dan dikaitkan dengan isu gender serta perbaikan ke arah kesetaraan gender yang telah diidentifikasi pada bagian analisis situasi;

6. Penanda tangan GBS adalah penanggung jawab kegiatan yang dijelaskan dalam GBS tersebut.

Tabel 2.2 Langkah-langkah Penyusunan Gender Budget Statement GENDER BUDGET STATEMENT/PERNYATAAN ANGGARAN GENDER

Nama K/L : ………

Unit Eselon I : ………

Unit Eselon II : ………

Program Nama program

Kegiatan Nama kegiatan sebagai penjabaran dari program Indikator Kinerja

Kegiatan

Nama Indikator Kinerja Kegiatan

Output Kegiatan Jenis output, volume, dan satuan output kegiatan

• Uraian ringkas yang menggambarkan persoalan yang akan

ditangani/dilaksanakan oleh kegiatan yang menghasilkan output. Uraian tersebut meliputi: data pembuka wawasan, faktor kesenjangan, dan penyebab permasalahan kesenjangan gender.

• Dalam hal data pembuka wawasan (berupa data terpilah) untuk kelompok sasaran baik laki-laki maupun perempuan tidak tersedia (data kuantatif ) maka dapat menggunakan data kualitatif berupa ’rumusan’ hasil dari focus group discussion (FGD)

• Output/suboutput kegiatan yang akan dihasilkan mempunyai pengaruh kepada kelompok sasaran tertentu

Isu gender pada komponen ...

• Isu/kesenjangan gender yang ada pada komponen inputnya

• Hanya komponen yang terdapat isu/kesenjangan gendernya

14 | Pedoman Penandaan anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga Rencana aksi (Dipilih

hanya Komponen Input yang secara langsung mengubah kondisi kearah kesetaraan gender.

Tidak semua komponen input dicantumkan)

Komponen Input 1 Tahapan pencapaian suatu output. Komponen ini harus relevan dengan output kegiatan yang dihasilkan.

Diharapkan, dapat berkontribusi dalam menjawab persoalan kesenjangan gender yang telah diidentifikasi di tahapan analisis situasi

Alokasi anggaran output kegiatan

(Jumlah anggaran (Rp) yang dialokasikan untuk mencapai output kegiatan yang ditargetkan

Dampak/hasil output kegiatan

Dampak/ hasil secara luas dari ketercapaian output kegiatan yang dihasilkan, dan dikaitkan dengan isu gender serta perbaikan ke arah kesetaraan gender yang telah diidentifikasi pada bagian Analisa situasi

Penanggung jawab kegiatan

……….

NIP/ NRP ……..

16 | Pedoman Penandaan anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga

BAB 3

PENANDAAN ANGGARAN RESPONSIF GENDER

3.1 Penandaan Anggaran Tematik APBN

Di dalam Sistem Informasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (KRISNA), terdapat pilihan kategori untuk melakukan penandaan yaitu Prioritas Nasional, Nawa Cita, Janji Presiden, dan Tematik (Dukungan) APBN. Penandaan Anggaran Responsif Gender merupakan salah satu tema dalam kategori penandaaan Tematik (Dukungan) APBN dan untuk 1 (satu) Output Kegiatan atau Sub-output dapat dilakukan penandaan lebih dari 1 (satu) tema. Misalnya Output X merupakan anggaran responsif gender sekaligus merupakan anggaran mitigasi perubahan iklim dan anggaran kesehatan.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 142/PMK.02/2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 94/PMK.02/2017 Tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (K/L) dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran menetapkan anggaran yang responsif gender sebagai anggaran tematik yang ditandai, dipantau, dievaluasi, dan dilaporkan dalam evaluasi kinerja pemerintah.

Gambar 3.1 Penandaan Tematik dalam Aplikasi KRISNA

Sumber: Sistem Aplikasi KRISNA

3.1.1 Output Kegiatan sebagai Basis Penandaan Anggaran

Di dalam penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran, penandaan anggaran (budget tagging) dilakukan di level Output Kegiatan (keluaran) yang dihasilkan dari Kegiatan atau Sub-output yang dihasilkan dari Output Kegiatan di dalam Sistem Informasi KRISNA-Renja K/L, termasuk dalam hal ini anggaran responsif gender. Output Kegiatan (keluaran) adalah produk akhir berupa barang/jasa yang dihasilkan oleh level Eselon Il/Satuan Kerja yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran Kegiatan. Sementara yang dimaksud dengan Sub-output adalah bagian dari Output Kegiatan, yang memiliki jenis dan satuan yang sama. Penandaaan yang dilakukan di level output tersebut akan terbawa di dalam RKA K/L dan DIPA. Penandaan di level Output Kegiatan atau

5

18 | Pedoman Penandaan anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga

Sub-output menyebabkan overestimasi terhadap besaran alokasi ARG karena kegiatan yang benar-benar responsif gender umumnya berada di level komponen/subkomponen.

Output yang ditandai sebagai ARG berada pada unit kerja eselon II sesuai dengan struktur data di dalam Sistem Aplikasi KRISNA Renja K/L sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.1. Guna memudahkan proses identifikasi output responsif gender pada tahun berikutnya, pada Lampiran II disajikan daftar keluaran (output) yang responsif gender telah diidentifikasi dari Rencana Kerja dan Anggaran K/L (RKA-K/L) tahun 2019. Output RKA-K/L tersebut bersifat dinamis dari tahun ke tahun, dapat berubah, ditambah, dikurangi, maupun direstrukturisasi sejalan dengan penyusunan Renja dan RKA K/L terkait.

3.2 Proses Penandaan ARG

Penandaan anggaran reponsif gender dilaksanakan mengikuti siklus perencanaan dan penganggaran serta menggunakan sistem perencanaan dan penganggaran berbasis daring (online), yaitu Sistem KRISNA Renja K/L sebagaimana dijelaskan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.2 Struktur Data dalam Sistem Aplikasi KRISNA

Gambar 3.3 Waktu Pelaksanaan Penandaan/Tagging

Sumber: Direktorat Sistem dan Prosedur Pendanaan Pembangunan, Bappenas

*) Keterangan:

Apabila Renja yang disusun adalah Renja K/L Tahun Anggaran 2020, maka : T-2 : Tahun 2018 (2 tahun sebelum Tahun Anggaran Renja K/L)

T-1 : Tahun 2019 (1 Tahun sebelum Tahun Anggaran Renja K/L) T : Tahun 2020 (Tahun Anggaran)

Berdasarkan siklus tersebut, proses penandaan ARG dimulai dari evaluasi hasil penandaan ARG pada tahun sebelumnya serta sosialisasi dan fasilitasi PUG/PPRG untuk mengidentifikasi output/suboutput yang potensial ditandai ARG pada tahun berikutnya. Secara grais besar proses tagging dilakukan sebagai berikut:

a. Untuk penandaan output ARG tahun berikutnya dan tahun sebelumnya, K/L dapat melakukan penandaan pada Sistem Aplikasi KRISNA Renja K/L mulai dari November (t-2) sampai dengan sebelum dikeluarkannya Surat Bersama Pagu Indikatif (SBPI).

b. K/L melakukan pemutakhiran penandaan pada periode Maret – Mei setelah pertemuan tiga pihak sesuai dengan SBPI dan ditelaah oleh Bappenas dan DJA Kemenkeu.

c. Apabila terdapat perubahan setelah keluarnya Surat Bersama Pagu Anggaran (SBPA), K/L melakukan pemutakhiran kembali penandaan ARG sesuai dengan SBPA dan ditelaah kembali oleh Bappenas dan DJA Kemenkeu.

d. Output yang telah ditandai ARG akan terbawa ke RKA/KL dan DIPA

Proses penandaan ARG dalam siklus perencanaan dan penganggaran memerlukan kolaborasi antara K/L terkait, KPPPA, Kementerian PPN/Bappenas, dan Kemenkeu. Waktu pelaksanaan, pihak-pihak yang terlibat, dan proses yang dilakukan terkait penandaan ARG diuraikan sebagai berikut:

20 | Pedoman Penandaan anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga

Tabel 3.1 Waktu dan Proses yang Dilakukan terkait Penandaan ARG di dalam Perencanaan dan Penganggaran Tahunan

Waktu Kegiatan

Melakukan analisis pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam bidang pembangunan yang menjadi tupoksinya, termasuk analisis capaian pembangunan menggunakan data terpilah

a. Melakukan analisis pelaksanaan pengarusutamaan gender pada tahun sebelumnya

b. Menyampaikan hasil analisa tersebut dan rekomendasinya kepada K/L

c. Melakukan advokasi dan penggalangan komitmen pelaksanaan PUG/PPRG di seluruh KL

d. Mendampingi K/L (Biro Perencanaan, Aparat Pengawasan Intern Pemerintah/APIP dan unit kerja teknis terkait) dalam melaksanakan PUG/PPRG dan memilih output/suboutput yang potensial ditandai sebagai ARG (Pelatihan menyusun GAP, GBS dan KAK)

e. Memberikan konsultasi kepada K/L dalam menyusun GAP, GBS dan KAK pada output/suboutput terpilih sebagai ARG.

a. Hasil analisis

a. Melakukan analisis pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam bidang pembangunan yang menjadi tupoksinya,

a. Hasil analisis

Waktu Kegiatan

Utama Proses Output

K/L Pelaksana Kemen PPN/

Bappenas KPPPA Kemenkeu K/L termasuk analisis capaian pembangunan

menggunakan data terpilah

b. Menentukan output/suboutput yang ditandai sebagai ARG. ARG dapat berupa:

1. Anggaran khusus target gender (anggaran untuk pemenuhan kebutuhan dasar khusus perempuan atau kebutuhan dasar khusus laki-laki berdasarkan hasil analisis gender) 2. Anggaran untuk penguatan pelembagaan

PUG

3. Anggaran kesetaraan gender (anggaran untuk mengatasi masalah kesenjangan pada akses, partisipasi, kontrol dan manfaat terhadap sumber daya pembangunan)

c. Menyusun GAP, GBS dan KAK pada output/sub-output terpilih sebagai ARG. Dalam penyusunan GBS (Lembar Anggaran Responsif Gender) perlu diperhatikan :

1. Mengacu pada dokumen Gender Analysis Pathway/ GAP

2. Menguraikan Program, Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan output

3. Analisis situasi isu gender yaitu aspek akses, partisipasi, kontrol dan manfaat serta masalah kelembagaan PUG. Berisi tentang uraian ringkas yang menggambarkan persoalan yang akan ditangani/ dilaksanakan oleh kegiatan yang menghasilkan output.

b. Output/ sub-ouput yang responsif gender

c. Dokumen GAP, GBS, KAK

22 | Pedoman Penandaan anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga 4. Rencana aksi merupakan

sub-output/komponen input yang secara langsung menyelesaikan hasil analisis isu gender tersebut.

5. Besar alokasi dana untuk pencapaian output.

d. Menyampaikan dokumen GAP, GBS dan KAK kepada Biro Perencanaan dan APIP

a. Mengkoordinasikan penyusunan GAP, KAK dan GBS

b. Menganalisis GAP, KAK dan GBS serta memberikan feedback kepada unit kerja c. Memastikan kelengkapan GAP, GBS dan KAK d. Melakukan penandaan ARG di Aplikasi KRISNA

Renja KL

e. Menyampaikan rincian output/suboutput yang ditandai sebagai ARG kepada KPPPA

a. Pertemuan d. Koordinasi data

output/ sub

Mereviu GAP, GBS, dan KAK serta memberikan feedback sesuai tugas dan kewenangannya.

Langkah penilaian meliputi:

1. Dapatkan dokumen GAP, GBS dan KAK output/

sub-output yang responsif gender

2. Identifikasi output/ sub-output yang responsif gender

Hasil reviu GAP, GBS dan KAK

APIP

Waktu Kegiatan

Utama Proses Output

K/L Pelaksana Kemen PPN/

Bappenas KPPPA Kemenkeu K/L 3. Pastikan GBS telah memuat komponen kebijakan/

program/ kegiatan, analisis situasi, rencana aksi, indikator kinerja dan anggaran

4. Pastikan apakah program/ kegiatan pada GBS merupakan program strategis dan prioritas, yaitu program kegiatan yang :

a. Mendukung pencapaian prioritas pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam RKP;

b. Merupakan kegiatan prioritas sebagaimana termuat dalam dokumen perencanaan kementerian/ lembaga, khususnya Renstra;

c. Penting dilakukan untuk mengatasi isu gender, termasuk kelembagaan PUG pada satker terkait.

5. Pastikan apakah analisis situasi menyajikan isu gender secara jelas?, (termasuk isu kelembagaan PUG)

6. Apakah analisis situasi gender menggunakan data terpilah atau data spesifik gender?

7. Pastikan terdapat keterkaitan secara logis antara analisis situasi dengan rencana aksi dan indikator kinerja

8. Buat kesimpulan dan rekomendasi penyempurnaan

Menyampaikan output/suboutput yang diusulkan sebagai ARG dengan melampirkan dokumen pendukung (GAP, GBS, dan KAK)

Koordinasi data output/ sub output yang responsif gender

24 | Pedoman Penandaan anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga

a. Memastikan kelengkapan dan mereviu dokumen Renja K/L termasuk kelengkapan dokumen GBS, GAP, dan KAK

b. Ketepatan kelayakan usulan ARG (Tematik dukungan APBN)

c. Mengusulkan output/suboutput alternatif yang potensial ditandai sebagai ARG

Hasil reviu ARG,

a. Memastikan kelengkapan dan mereviu dokumen Renja K/L, termasuk kelengkapan dokumen GBS, GAP, dan KAK

b. Memastikan kewajaran usulan anggaran responsif gender

Menyepakati output/suboutput yang merupakan ARG Catatan hasil kesepakatan

DJA Mengunggah catatan hasil Pertemuan Tiga Pihak

dalam rangka penelaahan Renja K/L (termasuk ARG) ke dalam Sistem Aplikasi KRISNA sebagai dasar menyempurnakan Rancangan Renja K/L

Tagging catatan

a. Melakukan penandaan ARG pada

output/suboutput di dalam sistem aplikasi KRISNA Renja K/L sesuai dengan hasil kesepakatan pada Pertemuan Tiga Pihak.

b. Menyampaikan update rincian output/suboutput yang ditandai sebagai ARG kepada KPPPA

a. Tagging ARG

a. Mengawal dan memastikan K/L telah melakukan penandaan ARG di dalam aplikasi KRISNA sesuai hasil kesepakatan pada TM I

a. Hasil pemantauan

Waktu Kegiatan

Utama Proses Output

K/L Pelaksana Kemen PPN/

Bappenas KPPPA Kemenkeu K/L b. Melakukan persetujuan terhadap

output/suboutput yang ditandai sebagai ARG

b. Hasil approval/ yang diusulkan sebagai ARG dengan melampirkan dokumen pendukung (GAP, GBS, dan KAK)

Output/ sub-output yang responsif gender a. Memastikan kelengkapan dan mereviu dokumen

Renja K/L, termasuk kelengkapan dokumen GBS, GAP, dan KAK

b. Ketepatan kelayakan usulan ARG (Tematik dukungan APBN)

Hasil reviu ARG Direktorat yang menjadi mitra K/L

a. Memastikan kelengkapan dan mereviu dokumen Renja K/L , termasuk kelengkapan dokumen GBS, GAP, dan KAK

b. Memastikan kewajaran usulan ARG

Hasil reviu ARG DJA

Menyepakati usulan penyempurnaan output/

suboutput yang menjadi ARG

Catatan hasil

Catatan hasil penelaahan Renja K/L dalam Pertemuan Tiga Pihak II diunggah dalam KRISNA sebagai bahan penyusunan Renja K/L

Melakukan penandaan ARG pada output/suboutput di dalam aplikasi KRISNA Renja K/L sesuai dengan hasil kesepakatan pada Pertemuan Tiga Pihak Kedua

Penandaan/

Tagging ARG

a. Mengawal dan memastikan K/L telah melakukan penandaan ARG di dalam aplikasi KRISNA sesuai hasil kesepakatan pada TM Kedua

a. Hasil

26 | Pedoman Penandaan anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga b. Melakukan persetujuan dalam KRISNA terhadap

output/suboutput yang ditandai sebagai ARG

b. Persetujuan

Menyampaikan pemutakhiran rincian output/

suboutput yang ditandai sebagai ARG kepada KPPPA

Data ouput/

a. Merekapitulasi output/suboutput yang ditandai sebagai ARG

b. Mengevaluasi tantangan dan hasil pelaksanaan ARG serta rekomendasi penyempurnaan kebijakan dan pelaksanaan PUG melalui PPRG

a. Data ouput/ a. Merekapitulasi output/suboutput yang ditandai

sebagai ARG

b. Menyusun rekomendasi penyempurnaan

pelaksanaan Penandaan ARG dan penyempurnaan kebijakan dan pelaksanaan PUG dan

menyampaikannya kepada KPPPA, Kemenkeu dan K/L.

28 | Pedoman Penandaan anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga

BAB 4

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Keberhasilan sebuah inisiatif tidak hanya bergantung kepada proses dan kualitas perencanaannya, akan tetapi juga ditentukan oleh pengendalian dan evaluasinya untuk memastikan perencanaan berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Dalam PP No 39 tahun 2006, pengendalian diartikan sebagai serangkaian kegiatan manajemen yang dimaksudkan untuk menjamin agar suatu program/kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana dilakukan melalui kegiatan pemantauan dan pengawasan. Hal ini berarti, pengendalian dilakukan sepanjang kegiatan sedang berlangsung guna memastikan kesesuaian proses dan capaian dengan rencana yang disusun. Pengendalian yang baik akan membantu menjawab persoalan atau penyimpangan sedini mungkin, sehingga dapat segera dirumuskan solusi untuk mengatasi persoalan dan diharapkan target yang ditetapkan dapat tercapai.

Untuk memastikan berjalannya PUG melalui PPRG, pengendalian dan evaluasi penandaan ARG perlu dilakukan oleh Bappenas, KPPPA, Kemkeu, dan K/L pelaksana. Adapun koordinasi pelaksanaan hal tersebut dirincikan pada Tabel 4.1 sebagai berikut.

Tabel 4.1 Pembagian Tanggung Jawab dalam Pengendalian dan Evaluasi

No. Penanggung Jawab Pengendalian dan Evaluasi

1 Kementerian/Lembaga 1. Memastikan bahwa tiap unit telah mengetahui hal terkait PUG, PPRG, PPRG dan penandaan ARG

2. Memastikan K/L sudah menyusun GAP, KAK, GBS dan melakukan penandaan ARG

3. Memastikan K/L melaporkan rekapitulasi output ARG 4. Mengevaluasi tantangan dan hasil pelaksanaan ARG dan

menyampaikan hasilnya kepada KPPPA, Bappenas, Kemenkeu sebagai masukan penyempurnaan kebijakan dan pelaksanaan PUG melalui PPRG, termasuk penandaan ARG.

2 KPPPA 1. Menyampaikan kepada mitra terkait (KemenPPN/Bappenas, Kemenkeu, K/L) daftar output tahun sebelumnya yang sudah ditandai ARG, sebagai acuan pelaksanaan ARG tahun berjalan dan sebagai dasar penyusunan ARG tahun berikutnya 2. Mengevaluasi tantangan dan hasil pelaksanaan ARG serta

rekomendasi penyempurnaan kebijakan dan pelaksanaan PUG melalui PPRG, termasuk penandaan ARG.

3 DJA, Kemenkeu 1. Memastikan dibahasnya kegiatan ARG dalam Trilateral Meeting 2. Mereviu pelaksanaan trilateral meeting dan penandaan ARG,

serta menyampaikan rekomendasi penyempurnaan kebijakan dan pelaksanaannya kepada kemen PPN/Bappenas dan mitra kerja K/L.

30 | Pedoman Penandaan anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga

No. Penanggung Jawab Pengendalian dan Evaluasi

4. Kemen PPN/Bappenas Direktorat Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga (Dit. KPAPO) selaku koordinator tagging ARG)

1. Mengkoordinasikan pelaksanaan penandaan ARG melalui sosialisasi PUG dan PPRG kepada Direktorat mitra kerja K/L serta unit kerja eselon II lainnya di internal Bappenas

2. Mengingatkan seluruh K/L untuk melakukan penandaan ARG 3. Menelaah (a) hasil reviu pelaksanaan ARG oleh Direktorat mitra

kerja K/L di Bappenas dan (b) hasil rekapitulasi penandaan ARG (berkoordinasi dengan Dit. Sisdur)

4. Menyusun rekomendasi penyempurnaan pelaksanaan Penandaan ARG dan penyempurnaan kebijakan dan pelaksanaan PUG dan menyampaikannya kepada KPPPA, Kemenkeu dan K/L.

Direktorat mitra kerja K/L 1. Memastikan kegiatan/output/sub–output yang ditandai ARG 2. Mereviuw GAP, KAK, GBS kegiatan/output/sub –output yang

ditandai ARG

3. Memastikan dibahasnya kegiatan ARG dalam Trilateral Meeting hasilnya ditindaklanjuti oleh K/L

4. Mengevaluasi tantangan dan kendala pelaksanaan ARG, penyusunan GAP, KAK, GBS dan penandaan ARG (kebijakan, kelembagaan, akses pada sistem aplikasi KRISNA, aspek koordinasi, dll)

5. Menyampaikan hasil evaluasi kepada mitra K/L, dan Dit KPAPO sebagai masukan untuk koordinasi penyempurnaan

pelaksanaan penandaan ARG dan penyempurnaan kebijakan dan pelaksanaan PUG

32 | Pedoman Penandaan Anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga

BAB 5 PENUTUP

Penandaan ARG merupakan inisiatif untuk memudahkan identifikasi output beserta besaran alokasi anggaran untuk setiap kegiatan yang ditujukan untuk merespon isu gender termasuk pelembagaan PUG. Fokus utama dalam proses penandaan ARG ini adalah memastikan bahwa kegiatan yang ditandai mencerminkan kegiatan yang responsif gender, oleh karena itu peran aktif K/L (bersama-sama dengan KPPPA dan Bappenas) sangat penting dalam mengidentifikasi output ARG serta melakukan penandaan di dalam sistem KRISNA pada periode perencanaan dan penganggaran.

Pedoman Penandaan Anggaran Responsif Gender ini diharapkan dapat membantu K/L dalam proses penandaan ARG di dalam Sistem Aplikasi KRISNA Renja K/L dalam rangka melaksanakan komitmen pengarusutamaan gender melalui perencanaan dan penganggaran. Dalam pedoman ini dijelaskan alur dan mekanisme penandaan ARG yang dimulai dengan identifikasi kegiatan/output/sub-output yang berpotensi untuk ditandai tematik ARG. Dalam mengidentifikasi output yang responsif gender terdapat tiga kategori meliputi: 1) kegiatan yang dianggap mampu mengurangi atau atau menghilangkan adanya kesenjangan gender; 2) kegiatan yang khusus untuk menangani kebutuhan dasar spesifik gender; dan 3) kegiatan untuk pelembagaan PUG.

Pedoman ini juga memberikan panduan bagi semua pihak yang terkait dalam perencanaan dan penganggaran, yaitu unit satuan kerja, Biro Perencanaan, APIP di K/L dalam menyiapkan dan mereviu kesiapan semua dokumen pendukung terkait penandaan ARG dalam Sistem Aplikasi KRISNA Renja K/L. Demikian juga pedoman ini diperuntukkan bagi unit sektoral di Kementerian PPN/Bappenas dan Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan dalam mereviu dan memberikan persetujuan pada penandaan ARG yang telah dilakukan di Renja K/L. Renja K/L yang sudah responsif gender tersebut kemudian menjadi acuan di dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-K/L).

Penyusunan Pedoman Penandaan ARG Kementerian/Lembaga dimaksudkan agar K/L lebih terarah dalam melaksanakan strategi PUG melalui PPRG, yaitu untuk menghasilkan daya ungkit yang lebih besar dalam mencapai sasaran pembangunan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

34 | Pedoman Penandaan Anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga

LAMPIRAN

36 | Pedoman Penandaan Anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga

Lampiran 1. Prosedur Penandaan Anggaran pada Sistem Aplikasi

KRISNA Renja K/L

38 | Pedoman Penandaan Anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga

40 | Pedoman Penandaan Anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga

42 | Pedoman Penandaan Anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga

44 | Pedoman Penandaan Anggaran Responsif Gender Kementerian/Lembaga

Lampiran 2. Contoh Penandaan Anggaran Responsif Gender Tahun 2019

1. Kementerian Dalam Negeri

Kementerian 010 Kementerian Dalam Negeri

Program 010.01 Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Dalam Negeri

Kegiatan 1218 Pengelolaan Ketatausahaan, Rumah Tangga, Serta Sarana Dan Prasarana Perkantoran

Kode Output 962 Layanan Umum

Program 010.04 Program Penelitian Dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri Kegiatan 1282 Penelitian Dan Pengembangan Administrasi Kewilayahan, Pemerintahan

Desa, Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

Kode Output 001 Rekomendasi Perumusan Kebijakan Hasil Kegiatan Kelitbangan Program 010.06program Bina Pembangunan Daerah

Kegiatan 1255pembinaan Penyelenggaraan Dan Pembangunan Urusan Pemerintahan Daerah Iv

Kode Output 011 Pengendalian Dan Evaluasi Penanganan Terpadu Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan

Program 010.08program Bina Administrasi Kewilayahan

Kegiatan 1237penyelenggaraan Hubungan Pusat Dan Daerah Serta Kerja Sama Daerah Kode Output 001 Pembinaan Hubungan Pusat Dan Daerah Serta Kerja Sama Daerah Kegiatan 1239pembinaan Ketenteraman, Ketertiban Dan Perlindungan Masyarakat Kode Output 003 Daerah Kabupaten/Kota Yang Mempunyai Aparatur Satpol Pp/Ppns

Dan Satlinmas Yang Sesuai Standar

Program 010.09program Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah Kegiatan 1274pembinaan Perencanaan Anggaran Daerah

Kode Output 001 Kebijakan/Regulasi/Pedoman Di Bidang Perencanan Anggaran Daerah

Program 010.10program Penataan Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kegiatan 1270 Pembinaan Administrasi Pendaftaran Penduduk

Kode Output 002 Layanan Pembinaan Pendaftaran Penduduk

Program 010.11 Program Pembinaan Politik Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum

Program 010.11 Program Pembinaan Politik Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum

Dokumen terkait