• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gerak pada bidang datar licin

Dalam dokumen Semester. Sugianto Wiyanto Sunarno (Halaman 117-138)

Untuk interaksi antara buku dan bumi seperti yang digambarkan di bawah berlaku

E. Penerapan Hukum-hukum Newton tentang Gerak

1. Gerak pada bidang datar licin

Sekali lagi diingatkan bahwa pada lantai yang licin dianggap tidak ada gesekan oleh permukaan lantai pada benda yang diletakkan di atasnya, sehingga ketika benda ditarik

dianggap tidak ada hambatan akibat gesekan benda dengan lantai. Dalam hal ini, gaya oleh lantai pada benda hanya berupa gaya tekan normal, yaitu gaya yang tegak lurus dengan bidang persentuhan antara benda dan lantai.

Contoh Soal 3.6

Sebuah peti yang massanya 12 kg terletak di atas lantai yang licin. Peti diikat dengan seutas tali dan ditarik dengan gaya 48 N (Lihat gambar di bawah ). Berapakah percepatan peti dan gaya tekan lantai pada peti, jika:

a) tali ditarik mendatar?

b) tali ditarik membetuk sudut 60o,

Penyelesaian Diketahui: 𝑔 = 10 m s⁄ 2 m = 12 kg; F = 48 N; ΞΈ = 60o

108 Ditanyakan: a) π‘Ž = β‹― ? 𝑁 = β‹― ? jika πœƒ = 0Β° (Gambar 3.8 ) b) π‘Ž = β‹― ? 𝑁 = β‹― ? jika πœƒ = 60Β°(Gambar 3.9 Jawab: a) 𝐹 = π‘šπ‘Ž b) π‘Ž = 𝐹 π‘š= 48 12= 4 m s 2 ⁄

Karena peti tidak bergerak vertikal (y), maka resultan gaya sejajar sumbu-y nol βˆ‘πΉπ‘¦= 0 𝑁 βˆ’ 𝑀 = 0 𝑁 = 𝑀 = π‘šπ‘” = (12 kg)(10 m s⁄ ) = 120 N 2 c) 𝐹 cos πœƒ = π‘šπ‘Ž π‘Ž =𝐹 cos πœƒ π‘š π‘Ž = (48 N)(cos 60 Β°) 12 kg = (48 N)(1 2) 12 kg = 2 m s 2 ⁄

Gambar 3.8 Diagram Gaya Tarik Mendatar Gambar 3.9 Diagram Gaya Tarik Membentuk Sudut πœƒ

Karena tidak ada gerak vertikal (sumbu-y), maka resultan gaya sejajar sumbu-y nol βˆ‘πΉπ‘¦= 0 𝑁 + 𝐹 sin πœƒ βˆ’ 𝑀 = 0 𝑁 = 𝑀 βˆ’ 𝐹 sin πœƒ 𝑁 = π‘šπ‘” βˆ’ 𝐹 sin πœƒ 𝑁 = (12 kg)(10 m s⁄ ) βˆ’ (48 N)(sin 602 Β°) 𝑁 = 120 N βˆ’ (48 N) (√3 2) 𝑁 = 78,43 N

Pada kasus ini gaya tekan dari lantai pada peti lebih kecil dibanding pada pertanyaan (a)

Contoh Soal 3.7

Dua peti π‘š1dan π‘š2 masing-masing massanya 12 kg dan 10 kg dihubungkan dengan seutas tali yang ringan. Kedua peti tersebut terletak di atas lantai yang licin, dan pada peti yang kedua ditarik dengan gaya 44 N mendatar (lihat Gambar di bawah ).

Hitunglah:

a) percepatan masing-masing peti; dan b) tegangan tali. Penyelesaian Diketahui: π‘š1=12 kg π‘š2= 10 kg 𝐹 = 44 N arah mendatar

110

π‘š

1 Ditanyakan: a) π‘Ž = β‹― ? b) 𝑇 = β‹― ? Jawab:

a) Pada Gambar 3.10, peti 1 dan 2 dalam satu sistem yang dihubungkan dengan tali, sehingga percepatan peti 1 dan 2 sama, yaitu sama dengan percepatan sistem

π‘Ž1= π‘Ž2= π‘Ž

βˆ‘ 𝐹π‘₯ = π‘šπ‘Ž

𝐹 βˆ’ 𝑇2+ 𝑇1= (π‘š1+ π‘š2)π‘Ž

𝑇1 adalah gaya tarik oleh tali pada peti 1, dan 𝑇2 adalah gaya tarik oleh tali pada peti 2. Kedua gaya tarik ini oleh tali yang sama, karena tali dianggap tidak bermassa, maka tegangan tali di setiap bagian sama,𝑇1= 𝑇2,

sehingga

𝐹 βˆ’ 𝑇2+ 𝑇1= (π‘š1+ π‘š2)π‘Ž 44 N = (12 kg + 10 kg)π‘Ž

π‘Ž = 2 m s⁄ 2 Jadi percepatan peti 1 dan 2 sama, yaitu 2 m s⁄ 2 b) Tegangan tali

Menggunakan gaya-gaya yang bekerja pada peti 1 βˆ‘ 𝐹 = π‘š1π‘Ž 𝑇1= π‘š1π‘Ž = (12 kg)(2 m s⁄ ) = 24 N 2

Gaya yang bekerja pada peti 1 oleh tali (atau sama dengan tegangan tali pada peti 1) sebesar 24 N.

π‘š

2

𝑻

2

𝑻

1 F

Atau cara lain menggunakan peti 2

βˆ‘ 𝐹 = π‘š2π‘Ž 𝐹 βˆ’ 𝑇2 = π‘š2π‘Ž

(44 N) βˆ’ 𝑇2= (10 kg)(2 m s⁄ ) 2 𝑇2 = 44 N βˆ’ 20 N = 24 N

Tegangan tali pada peti 2 sebesar 24 N.

Jadi besar tegangan tali pada peti 1 dan 2 sama, yaitu 24 N.

2. Gerak pada Bidang Datar dengan Gaya Gesek

Ketika kita menarik balok di atas lantai yang kasar belum tentu balok segera bergeser (Gambar 3.11). Hal ini terjadi karena gesekan pada benda oleh lantai yang kasar memberikan efek menghambat yang disebut gaya gesek (f). Gaya gesek padabalok yang ditarik tetapi belum

bergerak disebut gaya gesek statik (fs), dan gaya gesek pada balok yang sedang bergerak disebut gaya gesek kinetik (fk).

Arah gaya gesek berlawanan dengan arah tarikan atau arah gerak balok. Besar gaya gesek adalah

𝑓𝑠< πœ‡π‘ π‘dan 𝑓𝑠= resultan gaya tarik yang dihambatnya (balok belum bergerak) 𝑓𝑠= πœ‡π‘ π‘ (balok sesaat akan bergerak)

π‘“π‘˜= πœ‡π‘˜π‘ (balok bergerak) Dengan

πœ‡π‘  : koefisien gesek statik (untuk benda yang belum bergerak) πœ‡π‘˜ : koefisien gesek kinetik (untuk benda yang sedang bergerak)

𝑁 : besar gaya normal, yaitu gaya pada balok oleh lantai, arahnya tegak lurus permukaan sentuh)

112

Contoh Soal 3.8

Sebuah balok kayu yang massanya 10 kg diletakkan di atas lantai yang kasar. Percepatan gravitasi bumi 𝑔 = 9,8 m s⁄ , koefisien gesek statik dan kinetik berturut-turut 0,4 dan 2 0,2. Hitung gaya gesek yang bekerja pada balok dan percepatan balok, jika balok ditarik dengan gaya mendatar sebesar:

a) 0 N, b) 10 N, c) 20 N, d) 30 N, e) 39,2 N, f) 40 N, dan

g) Gambarkan grafik 𝑓 terhadap 𝐹.

Penyelesaian: Diketahui: π‘š = 20 kg 𝑔 = 9,8 m s⁄ 2 πœ‡π‘ = 0,4 πœ‡π‘˜ = 0,2 Ditanyakan: a) 𝑓 = β‹― ? π‘Ž = β‹― ? Jika 𝐹 = 0 N b) 𝑓 = β‹― ? π‘Ž = β‹― ? Jika 𝐹 = 10 N c) 𝑓 = β‹― ? π‘Ž = β‹― ? Jika 𝐹 = 20 N d) 𝑓 = β‹― ? π‘Ž = β‹― ? Jika 𝐹 = 30 N e) 𝑓 = β‹― ? π‘Ž = β‹― ? Jika 𝐹 = 38,2 N f) 𝑓 = β‹― ? π‘Ž = β‹― ? Jika 𝐹 = 40 N g) Grafik 𝑓 terhadap 𝐹

Jawab:

Gaya-gaya yang bekerja pada balok ditunjukkan pada gambar berikut ini:

Dalam hal ini balok tidak mungkin bergerak vertikal (sejajar sumbu-y), maka resultan gaya sejajar sumbu-y sama dengan nol

βˆ‘πΉπ‘¦= 0 𝑁 βˆ’ 𝑀 = 0 𝑁 = 𝑀 = π‘šπ‘”

Sehingga gaya gesek statik maksimum yang bekerja pada balok (𝑓𝑠 π‘šπ‘Žπ‘₯) 𝑓𝑠 π‘šπ‘Žπ‘₯ = πœ‡π‘ π‘ = πœ‡π‘ π‘šπ‘” = (0,4)(10 kg)(9,8 m s⁄ ) = 39,2 N 2

a) Jika 𝐹 = 0 N, berarti𝐹 < πœ‡π‘ π‘, maka balok belum bergerak (π‘Ž = 0) sehingga berlaku

βˆ‘πΉπ‘₯= 0 𝐹 βˆ’ 𝑓𝑠 = 0 𝑓𝑠= 𝐹 = 0 N

b) Jika 𝐹 = 10 N, berarti 𝐹 < πœ‡π‘ π‘, maka balok belum bergerak (π‘Ž = 0) sehingga berlaku

βˆ‘πΉπ‘₯= 0 𝐹 βˆ’ 𝑓𝑠 = 0 𝑓𝑠= 𝐹 = 10 N

114

c) Jika 𝐹 = 20 N, berarti 𝐹 < πœ‡π‘ π‘, maka balok belum bergerak (π‘Ž = 0) sehingga berlaku

βˆ‘πΉπ‘₯= 0 𝐹 βˆ’ 𝑓𝑠 = 0 𝑓𝑠= 𝐹 = 20 N

Jika 𝐹 = 30 N, berarti𝐹 < πœ‡π‘ π‘, maka balok belum bergerak (π‘Ž = 0) sehingga berlaku

βˆ‘πΉπ‘₯= 0 𝐹 βˆ’ 𝑓𝑠 = 0 𝑓𝑠= 𝐹 = 30 N

Jadi, jika balok belum bergerak, gaya gesek pada balok besarnya sama dengan gaya tariknya

d) Jika 𝐹 = 39,2 N, berarti 𝐹 = πœ‡π‘ π‘, maka balok masih diam (π‘Ž = 0) tetapi tepat akan bergerak (𝐹 ditambah sedikit, balok langsung bergerak). Dalam hal ini βˆ‘πΉπ‘₯= 0

𝐹 βˆ’ 𝑓𝑠 = 0 𝑓𝑠= 𝐹 = 39,2 N

Gaya gesek 39,2 N adalah gaya gesek statik maksimum dari lantai pada balok tersebut.

e) Jika 𝐹 = 40 N, berarti𝐹 > πœ‡π‘ π‘, maka balok sudah bergerak, sehingga gaya gesek yang bekerja pada balok bukan lagi gaya gesek statik, melainkan gaya gesek kinetikyang besarnya π‘“π‘˜ = πœ‡π‘˜π‘ = πœ‡π‘˜π‘šπ‘” = (0,2)(10 kg)(9,8 m s⁄ ) =2 19,6 N. Percepatan balok sebesar

𝐹 βˆ’ π‘“π‘˜ = π‘šπ‘Ž 40 N βˆ’ πœ‡π‘˜π‘ = π‘šπ‘Ž 40 N βˆ’ 19,6 N = (10 kg)π‘Ž π‘Ž = 20,4 N 10 kg = 1,04 m s 2 ⁄

π‘š

3

π‘š

1

π‘š

2

f) Grafik hubungan gaya gesek (𝑓) dan gaya tarik pada balok (𝐹) ditunjukkan pada gambar di bawah ini

Contoh Soal 3.9

Dua balok π‘š1 dan π‘š2 masing-masing massanya 2 kg dan 3 kg dihubungkan balok π‘š3 dengan tali melalui katrol (Gambar di atas ). Massa tali, massa katrol, dan gesekan antara tali dengan katrol sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Koefisien gesek statik dan kinetik antara balok dan meja berturut-turut adalah 0,4 dan 0,2.

a) Berapakah massa balok 3 (π‘š3) agar sistemtepat akan bergerak? b) Jika π‘š3= 5 kg berapakah percepatan sistem tersebut?

116 Penyelesaian Diketahui: π‘š1 = 2 kg, π‘š2 = 3 kg, πœ‡π‘  = 0,4, πœ‡π‘˜ = 0,2 Ditanyakan: π‘š3 = ...? π‘Ž = ...? Jawab: a) Massa balok 3 βˆ‘πΉπ‘₯ = 0 π‘š3𝑔 βˆ’ 𝑇3+ 𝑇3βˆ’ 𝑓𝑠2βˆ’ 𝑓𝑠1βˆ’ 𝑇2+ 𝑇2βˆ’ 𝑇1+ 𝑇1= 0

karena massa tali dan katrol serta gesekan antara tali dan katrol sangat kecil sehingga pengaruhnya dapat diabaikan, maka tegangan tali di setiap bagian sama (Gambar 3.12)

𝑀

1

𝑀

2

𝑀

3

𝑁

1

𝑁

2

𝑓

1

𝑓

2

𝑇

1

𝑇

1

𝑇

2

𝑇

2

𝑇

3

𝑇

3

𝑇1= 𝑇2= 𝑇3 π‘š3𝑔 βˆ’ 𝑓𝑠2βˆ’ 𝑓𝑠1= 0 π‘š3𝑔 βˆ’ 𝑓𝑠2βˆ’ 𝑓𝑠1= 0 π‘š3𝑔 βˆ’ πœ‡π‘ π‘2βˆ’ πœ‡π‘ π‘1= 0 π‘š3𝑔 βˆ’ πœ‡π‘ π‘š2𝑔 βˆ’ πœ‡π‘ π‘š1𝑔 = 0 π‘š3βˆ’ πœ‡π‘ π‘š2βˆ’ πœ‡π‘ π‘š1 = 0 π‘š3βˆ’ (0,4)(3 kg) βˆ’ (0,4)(2 kg) = 0 π‘š3= 2 kg

Jika π‘š3= 2 kg, maka sistem sesaat akan bergerak, sehingga agar sistem bergerak π‘š3> 2 kg.

b) Percepatan sistem jika π‘š3= 5 kg βˆ‘πΉπ‘₯= π‘šπ‘‘π‘Ž π‘š3𝑔 βˆ’ π‘“π‘˜2βˆ’ π‘“π‘˜1 = (π‘š1+ π‘š2+ π‘š3)π‘Ž π‘š3𝑔 βˆ’ πœ‡π‘˜π‘2βˆ’ πœ‡π‘˜π‘1= (π‘š1+ π‘š2+ π‘š3)π‘Ž π‘š3𝑔 βˆ’ πœ‡π‘˜π‘š2𝑔 βˆ’ πœ‡π‘˜π‘š1𝑔 = (π‘š1+ π‘š2+ π‘š3)π‘Ž (5 kg)(9,8 m s⁄ ) βˆ’ (0,2)(3kg)(9,8 m s2 ⁄ ) βˆ’ (0,2)(2 kg)(9,8 m s2 ⁄ ) 2 = (2 kg + 3kg + 5kg)π‘Ž (49 kg m s⁄ ) βˆ’ (5,88 kg m s2 ⁄ ) βˆ’ (3,92 kg m s2 ⁄ ) = (10 kg)π‘Ž 2 π‘Ž = 3,92 m s⁄ 2

118

3. Gerak pada Bidang Miring

Contoh Soal 3.10

Dua balok yang massanya sama 2 kg saling dihubungkan menggunakan tali melalui katrol (Gambar 3.13). Jika πœƒ = 30Β°, 𝑔 = 10 m s⁄ ,πœ‡2 𝑠= 0,4, πœ‡π‘˜ = 0,1, massa tali dan katrol serta gesekan tali dengan katrol dapat diabaikan, tentukan (a) percepatan balok, dan (b) tegangan talinya!

Penyelesaian Diketahui: π‘š1= π‘š2 = 2 kg πœƒ = 30Β° 𝑔 = 10 m s⁄ 2 πœ‡π‘ = 0,4 πœ‡π‘˜ = 0,1 Ditanyakan: π‘Ž = β‹― ? 𝑇 = β‹― ?

Jawab:

Pada Gambar 3.14, gaya gesek oleh bidang miring pada balok 1 belum digambar, karena belum diketahui sistem bergerak ke kanan atau ke kiri. Gaya gesek bersifat menghambat gerak, jika sistem bergerak ke kanan maka gaya gesek ke kiri, demikian sebaliknya. Jika 𝑀1sin πœƒ > (𝑀2+ 𝑓𝑠) maka sistem bergerak ke kiri, dan

Jika (𝑀1sin πœƒ + 𝑓𝑠) < 𝑀2 maka sistem bergerak ke kanan.

Jika (𝑀1sin πœƒ + 𝑓𝑠) = 𝑀2 maka sistem tepat akan bergerak ke kanan.

𝑀1sin πœƒ = π‘š1𝑔 sin 30Β° = (2 kg)(10 m s⁄ )(2 1 2) = 10 N 𝑀2= π‘š2𝑔 𝑀2= (2 kg)(10 m s⁄ ) = 20 N 2 π‘“π‘˜= πœ‡π‘˜π‘ π‘“π‘˜= πœ‡π‘˜π‘€1cos πœƒ π‘“π‘˜= πœ‡π‘˜(π‘š1𝑔)(cos 30Β°) π‘“π‘˜= (0,1)(2 kg)(10 m s⁄ ) (2 √3 2) = √3 = 1,7 N 𝑓𝑠= πœ‡π‘ π‘ 𝑓𝑠= πœ‡π‘ π‘€1cos πœƒ 𝑓𝑠= πœ‡π‘ (π‘š1𝑔)(cos 30Β°) 𝑓𝑠= (0,4)(2 kg)(10 m s⁄ ) (2 √3 2) = 4√3 = 6,8 N

120

a)

Karena (𝑀1sin πœƒ + 𝑓𝑠) < 𝑀2 maka sistem bergerak ke kanan, dengan percepatan: βˆ‘πΉ = π‘šπ‘Ž

𝑀2βˆ’ 𝑇 + 𝑇 βˆ’ 𝑇 + 𝑇 βˆ’ 𝑀1sin πœƒ βˆ’ π‘“π‘˜= (π‘š1+ π‘š2)π‘Ž

karena massa tali dan katrol serta gesekan antara tali dan katrol dapat diabaikan, maka tegangan tali di setiap bagian sama, sehingga

π‘š2𝑔 βˆ’ π‘š1𝑔 sin 30Β°βˆ’ πœ‡π‘˜π‘€1cos πœƒ = (π‘š1+ π‘š2)π‘Ž 20 N βˆ’ 10 N βˆ’ 1,7 N = (2 kg + 2 kg)π‘Ž π‘Ž =8,3 4 = 2,075 m s 2 ⁄ Jadi percepatan balok besarnya 2,075 m s⁄ . 2

b)

Tegangan tali βˆ‘πΉ = π‘šπ‘Ž 𝑀2βˆ’ 𝑇 = π‘š2π‘Ž π‘š2𝑔 βˆ’ 𝑇 = π‘š2π‘Ž (2 kg)(10 m s⁄ ) βˆ’ 𝑇 = (2 kg)(2,075 m s2 ⁄ ) 2 𝑇 = 20 N βˆ’ 4,15 N = 15,85 N

Atau menggunakan balok 1 βˆ‘πΉ = π‘šπ‘Ž

𝑇 βˆ’ 𝑀1sin πœƒ βˆ’ π‘“π‘˜ = π‘š1π‘Ž

𝑇 βˆ’ 10 𝑁 βˆ’ 1,7 𝑁 = (2 kg)(2,075 m s⁄ ) 2 𝑇 = 15,85 N

Jadi hasilnya sama,

yaitu besarnya tegangan tali 5,85 N.

𝑀

2

𝑇

Rangkuman

1) Bentuk interaksi suatu benda pada benda lainnya dinyatakan dalam besaran yang disebut gaya, sehingga gaya yang bekerja pada suatu benda harus dapat dinyatakan β€œgaya bekerja pada benda apa oleh benda apa”. Gaya adalah besaran vektor, dan satuan gaya adalah Newton (N).

2) Hukum I Newton: Jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada suatu benda, maka benda akan tetap diam atau glb.Hukum I Newton disebut juga Hukum Kelembaman. 3) Hukum II Newton: Percepatan gerak suatu benda berbanding lurus dengan resultan

gaya yang bekerja pada benda itu dan berbanding terbalik dengan massa benda itu (𝐅 = π‘šπ’‚).

4) Hukum III Newton: Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua, maka benda kedua mengerjakan gaya yang besarnya sama dan berlawanan arah pada benda pertama

(𝐅aksi= βˆ’ 𝐅reaksi)

5) Setiap benda yang massanya π‘š mendapatkan gaya tarik (gravitasi) oleh bumi yang disebut berat (𝐰), besarnya dinyatakan: 𝑀 = π‘šπ‘”.

6) Penerapan hukum-hukum Newton tentang gerak untuk memecahkan masalah dinamika benda pada bidang datar, miring, licin, kasar. Pada bidang kasar, pada benda akan bekerja gaya gesekan statik dan kinetik, yaitu:

𝑓𝑠< πœ‡π‘ π‘ (benda belum bergerak) 𝑓𝑠= πœ‡π‘ π‘ (benda sesaat akan bergerak) π‘“π‘˜= πœ‡π‘˜π‘ (benda bergerak)

122

Soal-soal

1.

Seseorang dengan massa 60 kg berada dalam lift yang sedang bergerak ke bawah dengan kecepatan tetap 15 m/s (lihat Gambar 3.24). Jika percepatan gravitasi bumi 10 m s⁄ , berapakah besar gaya normal yang dikerjakan lantai lift pada orang 2 tersebut?

2.

Mobil y a n g massanya1,2tonmula-mula diam kemudian bergerak dan setelah5sekon kecepatannya menjadi 20 m/s. Berapakah gaya dorong yang bekerja pada mobil tersebut?

3.

Seorang supir mengendarai mobil yang massanya 1,3 ton di jalan yang lurus dengan kecepatan tetap 72 km/jam. Tiba-tiba pada jarak 25 m di depannya ada seseorang menyeberang, sehingga ia langsung menginjak rem dan mobil berhenti 5 m di depan orang tersebut. Berapakah besar gaya rem rata-rata yang bekerja pada mobil tersebut?

4.

Sebuah benda yang mula-mula diam di atas lantai licin didorong dengan gaya konstan selama selang waktu βˆ†π‘‘, sehingga benda mencapai kelajuan 𝑣.Bila percobaan diulang, tetapi dengan besar gaya dua kali semula, berapakah selang waktu yang diperlukan untuk mencapai kelajuan yang sama?

5.

Sebuah balok diikat dengan tali dan digantung (lihat Gambar berikut). Gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada balok tersebut dan pasangan aksi-reaksinya.

6.

Diketahui percepatan gravitasi bumi besarnya 9,8 m s⁄ dan percepatan gravitasi di 2 bulan besarnya seperlima besar percepatan gravitasi bumi. Suatu benda yang massanya 2 kg, berapakah beratnya bila diukur di bulan?

7.

Balok A bermassa 30 kg yang diam di atas lantai licin dihubungkan dengan balok B yang bermassa 10 kg menggunakan tali melalui sebuah katrol (lihat gambar di bawah ). Massa katrol dan tali serta gesekan tali dengan katrol sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Balok B mula-mula ditahan kemudian dilepaskan sehingga bergerak turun. Berapakah tegangan tali dan percepatan sistem tersebut?

8.

Tiga balok π‘š1, π‘š2, dan π‘š3yang massanya sama, yaitu 2 kg, saling dihubungkan dengan tali melalui sebuah katrol (lihat gambar di bawah ). Sistem tersebut bergerak ke kanan dengan percepatan tetap 2 m s⁄ . Massa tali dan katrol serta gesekan antara 2 tali dan katrol dapat diabaikan, 𝑔 = 10 m s⁄ , tentukan tegangan tali pada sistem 2 tersebut, jika:

124

a) permukaan meja licin; dan

b) koefisien gesek statik dan kinetik antara balok dan meja masing-masing adalah 0,2 dan 0,1.

9.

Balok yang bermassa 8 kg terletak di atas bidang miring kasar dengan koefisien gesek kinetiknya 0,1 (lihat gambar di bawah ). Berapakah gaya luar minimal yang dibutuhkan untuk menahan balok agar tidak meluncur ke bawah? (sin 37o = 0,6, cos 37o = 0,8, 𝑔 = 10 m s⁄ , Β΅2 k = 0,1).

10.

Balok π‘š1 yang massanya 2 kg dihubungkan dengan balok π‘š2 menggunakan tali melalui katrol (lihat gambar di bawah ). Jika πœƒ = 30Β°, 𝑔 = 9,8 m s⁄ , πœ‡2 𝑠= 0,4, πœ‡π‘˜ = 0,1, massa tali dan katrol serta gesekan tali dengan katrol dapat diabaikan, tentukan

(a) massa π‘š2 agar sistem tepat akan bergerak (b) percepatan balok jika π‘š2= 5 kg

126

BAB 4

USAHA

Peta Konsep

USAHA

Gaya

GAYA DAN USAHA

Perpindahan Grafik Gaya

terhadap Perpindahan Usaha

http://www.google.com.

Usaha atau kerja sering diartikan sebagai upaya atau kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya usaha untuk memenangkan lomba karate, usaha untuk mencapai finis dalam lomba lari, atau usaha untuk menjadi juara badminton. Contoh lainnya untuk meraih tujuan berupa pengetahuan seseorang melakukan usaha berupa kegiatan belajar. Seekor sapi melakukan usaha untuk menggerakkan gerobak hingga berjalan sesuai tujuan pengemudinya. Selama orang melakukan kegiatan maka dikatakan dia berusaha, tanpa mempedulikan tercapai atau tidak tujuannya.Lalu bagaimanakah arti usaha dalam fisika? Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian akan mampu memahami usaha dan kaitannya dengan gaya serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai pemecahan masalahnya

128

Dalam dokumen Semester. Sugianto Wiyanto Sunarno (Halaman 117-138)

Dokumen terkait